P07131219055
Vitamin
1. Vitamin A (Retinol)
Sifat kimiawi vitamin A yaitu:
a. Vitamin larut dalam lemak dan pelarut lemak tetapi tidak larut dalam air.
Oleh karena sifatnya yang demikian maka vitamin A banyak terdapat
pada makanan berlemak seperti dalam ikan, minyak hati ikan, dalam hati
dan dalam bagian sayuran hijau yang berlemak ataupun umbi yang
berwarna kuning oranye seperti wortel dan ketela rambat.
b. Vitamin A cukup stabil dalam pemanasan yang dilakukan dalam
pemasakan makanan.
c. Vitamin A dapat mengalami kerusakan karena oksigen ataupun
sinar.Aktivitas vitamin A yang terdapat dalam minyak yang dicampur
dengan tepung akan berkurang apabila campuran yang mempunyai luas
permukaan yang besar tersebut mengalami kontak dengan oksigen.
d. Struktur dan aktivitas vitamin A
Molekul vitamin A berisi atom karbon dan hidrogen yang berikatan
dengan gugus hidroksil (OH) menjadi struktur yang kompleks. Stuktur
yang demikian ini menyebabkan vitamin disebut sebagai retinol. Aktivitas
vitamin A menggunakan satuan internasional (SI) ataupun unit aktivitas.
unit aktivitas vit A =1 retinol ekivalen
= 1 ug retinol
1 retinol ekivalen = 3 SI d.
e. beta karoten
Komposisi retinol haya tedapat dalam bahan pangan hewani, sedangkan
dalam pangan nabati terdaat zat warna karotenoid. Senyawa karoten
akan dirubah menjadi vitamin A dalam usus halus. Struktur kimiawi beta
karoten serupa dengan dua molekul retinol. Aktivitas vitamin A yang
dinyatakan sebagai retinol ekivalen dapat diperoleh dari:
1 ug retinol
6 ug beta karoten
12 ug karotenoid yang lain
Sumber vitamin A:
Vitamin A banyak terdapat dalam minyak hati ikan, minyak ikan, minyak
sawit, hati sapi, kambing, ayam. Dalam sayuran hijau atau pun yang berwarna
kuning terdapat dalam jumlah yang cukup.
Defisiensi vitamin A
a. Xeropthalmi
Penyakit mata ini banyak berjangkit di Asia Timur. Xeropthalmi berasal
dari xeros = kering dan opthalmus = mata. Penyakit ini diawali dengan
selaput tanduk atau kornea menjadi kering dan buram, apabila tidak
diobati dapat mengakibatkan kebutaan.
b. Rabun senja
Rabun senja merupakan stadium awal xeropthalmi. Kekurangan vitamin A
mengakibatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dari keadaan
terang ke keadaan gelap ataupun sebaliknya sangat rendah. Retina mata
yang merupakan organ mata yang sangat sensitif terhadap cahaya
kurang berfungsi.
c. Keratomalacia
Merupakan salah satu penyakit mata yang terdapat di Asia dan Afrika.
Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak yang tinggal di daerah
kumuh, anak-anak yang kurang mengkonsumsi susu ataupun yang
mengkonsumsi susu kental manis keratomalacia menyebabkan infeksi
pada bagian luar kornea.
d. Keratosis
Merupakan stadium awal dari keratomalacia. Kulit menjadi kasar dan
bersisik. Keringat dan air mata tidak lancar keluar.
Kelebihan vitamin A:
Kelebihan vitamin A kurang baik karena akan mengakibatkan terjadinya
penimbunan vitamin A dalam organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu
makan menjadi menurun, rambut rontok, kulit menjadi gatal, tulang pada tangan
dan kaki berasa sakit. Pemakaian beta karoten yang berlebihan dapat
mengakibatkan kulit menjadi kuning, telapak tangan banyak mengeluarkan
keringat.
Fungsi vitamin A:
a. Menjaga kesehatan mata
Fungsi vitamin di dalam menjaga kesehatan mata terutama pada retina.
Retina manusia mempunyai dua macam sel penerima (receptor), yaitu sel
batang dan sel kerucut. Sel batang gunanya untuk melihat pada malam
hari (keadaan gelap) dan sel kerucut digunakan untuk melihat pada sing
hari (keadaan terang). Hewan yang hanya dapat melihat pada siang hari
seperti burung merpati hanya mempunyai sel kerucut, sedangkan hewan
yang hanya dapat melihat pada malam hari seperti burung hantu hanya
mempunyai sel batang. Apabila hanya sel batang yang dipunyai, maka
tidak dapat melihat warna. Sel-sel batang mengandung rodopsin. Pada
saat rodopsin terkena rangsangan cahaya (diserta dengan proses
melihat), maka rodopsin menjadi pucat warnanya dan dibentuk opsin
yaitu suatu protein dan trans-retinal. Oleh enzim retinal isomerase akan
diubah menjadi cis-retinal, yaitu pada saat cahaya kurang terang.
Demikian secara terus menerus terjadi reaksi oksidasi reduksi sehinga
mata dapat melihat baik dalam keadaan terang maupun dalam keadaan
kurang terang.
b. Untuk pertumbuhan
Vitamin diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
c. Untuk mencegah infeksi
Vitamin A melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat dipakai untuk
mencegah infeksi.
Rekomendasi asupan:
Di Amerika Serikat, asupan harian yang dianjurkan untuk vitamin A
adalah 0,9 mg untuk laki-laki dan 0,7 mg untuk wanita. Selama menyusui
dianjurkan tambahan 0,4-0,5 mg. Konversi provitamin A karotenoid menjadi 1 mg
vitamin A (retinol) memerlukan konsumsi: 2 mg beta-karoten dari suplemen; 12
mg betakaroten dari diet; 24 mg provitamin A karotenoid lainnya (misal alpha-
karoten) dari diet.
2. Vitamin D (Calciferol)
Vitamin D bersifat larut dalam lemak dan tidak larut dalam air. Vitamin D
banyak ditemukan dalam minyak hati ikan. Ada dua macam vitamin D, yaitu
vitamin D3 atau kholekalsiferol, terdapat dalam minyak hati ikan, sangat cocok
untuk anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Vitamin D2 atau kalsiferol
berasal dari ergosterol yang telah mengalami radiasi oleh sinar ultraviolet.
Fungsi vitamin D:
a. Mengatur penyerapan kalsium dalam usus halus
b. Mengatur perbandingan kalsium dan fosfor dalam serum -darah tetap
normal
c. Mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
Akibat defisiensi vitamin D:
Defiensi vitamin D akan menimbulkan rakhitis dengan gejala yang paling
ringan yaitu tungkai berbentuk X atau O. Pada penyakit yang lebih berat
mengakibatkan kelainan pada tulang seperti tulang belakang membengkok,
tulang dada seperti dada ayam, tulang pinggul sempit.
Akibat kelebihan vitamin D:
Di masa bayi seringkali diberi tambahan vitamin D sebanyak satu tetes
setiap hari. Pemberian vitamin D yang terlalu banyak, misalnya satu sendok teh
setiap hari akan mengakibatkan timbulnya keracuanan. Gejala keracunan vitamin
D yaitu nafsu makan hilang, muntah-muntah, berasa sangat haus, mengalami
sembelit, dapat mengalarrii diare, kehilangan berat dan bersifat mudah marah.
Apabila overdosis berlangsung terus menerus, anak dapat mengalami koma dan
akhirnya mati.
Sumber vitamin D:
Minyak hati ikan mengandung k holekalsiferol (D3) sebanyak 200-750
ug/100 g, kuning telur mengandung 3-10 ug/100 g dan susu mengandung 0,02-
0,10 ug/100g.
Kebutuhan vitamin D:
Kebutuhan vitamin D setiap hari untuk anak berusia 0-5 tahun sebesar 10
–ug kholekalsiferol, 6-18 tahun sebesar 2,5 ug, untuk ibu mengandung dan
menyusui sebanyak 10 ug kholekalsiferol.
3. Vitamin E
Vitamin E diketahui sebagai zat gizi esensiel yaitu setelah dilakukan
percobaan dengan tikus. Kekurangan vitamin E mengakibatkan kemandulan
pada tikus jantan sedangkan pada tikus betina terjadi keguguran pada saat
bunting. Zat gizi esensiel tersebut dikenal sebagai tokoferol atau vitamin E. Ada
empat macam tokoferol yaitu alpha, beta, gamma, dan delta tokoferol. Alpha
tokoferol mempunyai aktivitas sebagai vitamin E sedangkan gamma dan delta
tokoferol mempunyai aktivitas yang besar sebagai antioksidan. Kekurangan
vitamin E mengakibatkan terjadinya oksidasi asam lemak berikatan rangkap
membentuk peroksida dan hidrogen peroksida, yang bersifat meracuni sel dan
mengakibatkan keracunan sel. Konsumsi vitamin E yang tinggi dianjurkan untuk
mencegah penyakit kronis dan usia lanjut. Vitamin juga mencegah kanker prostat
dan melindungi kulit.
Sumber vitamin E:
Vitamin E umumnya terdapat pada pangan nabati yang kaya akan lemak,
misalnya minyak sayur, kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnuts, almonds),
biji-bijian (biji bunga matahari, pistachio, pine), dan gandum. Vitamin E juga
banyak terdapat pada salad dressing, peanut butter, margarine, dan
produkproduk susu dengan lemak penuh (susu, butter dan cream). Saat ini
sangat populer untuk memfortifikasi vitamin E ke dalam berbagai jenis makanan
seperti breakfast sereal, margarine, susu dan jus.
Rekomendasi asupan:
Kebutuhan vitamin E tergantung dari kandungan beberapa asam lemak
(polyunsaturated fatty acids, PUFAs) yang mudah bereaksi dengan
molekulmolekul turunan oksigen dan terdapat pada jaringan membran di dalam
tubuh (seperti sistem syaraf atau mata).
Amerika Serikat menganjurkan asupan vitamin E per harinya adalah 15 mg untuk
orang dewasa. Karena vitamin E secara alami hanya terdapat pada makanan
berlemak, asupan vitamin E terkait dengan asupan lemak. Terlebih lagi, lemak
diperlukan untuk penyerapan vitamin E di dalam usus. Hal ini berarti bahwa
makanan bebas lemak (fat-free) bukanlah sumber yang baik untuk vitamin E.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh sangat terkait dengan sifat uniknya
sebagai antioksidan khususnya mencegah oksidasi lemak di dalam sel, dengan
demikian:
vitamin E membantu memperlama umur hidup sel-sel darah merah
melindungi membran biologis seperti yang berada di jaringan syaraf, otot
dan sistem kardiovaskuler
meningkatkan sistem kekebalan membantu mencegah kehilangan vitamin
A karena oksidasi
vitamin E juga dipergunakan dalam penanganan bayi prematur
khususnya berkaitan dengan anemia dan masalah yang berkaitan dengan
darah lainnya
vitamin E mencegah kerusakan lemak dan komponen seluler lainnya
(misal protein, DMA) dari kerusakan akibat oksigen dan turunannya
(disebut kerusakan oksidatif)
vitamin E diperkirakan juga membantu memperbaiki viskositas darah.
Kekurangan vitamin E:
Kekurangan atau defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi. Gejala
kekurangan vitamin E pertama kali terlihat pada bayi prematur, oleh karena itu
makanan formula bayi saat ini mengandung konsentrasi vitamin E yang cukup.
Kekurangan vitamin E akan menimbulkan pengaruh terhadap ketidakmampuan
menyerap (ketidakmampuan memanfaatkan vitamin E secara cukup) dan
mengakibatkan penyakit neuromuscular pada dewasa maupun anak-anak.
Sumber vitamin K:
Sumber paling baik untuk vitamin K adalah sayur-sayuran berdaun hijau
seperti bayam, kangkung, brokoli, kubis, dan selada. Sumber baik lainnya adalah
sayuran dan minyak kacang (kedele, canola, walnuts, zaitun), telur, keju, hati,
kentang, tomat, teh hijau dan kopi.
Rekomendasi asupan:
Kebutuhan akan vitamin K pada orang dewasa relatif rendah sehingga
kecil kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami defisiensi. Amerika Serikat
menganjurkan asupan untuk vitamin K tiap harinya adalah 120 jag untuk laki-laki
dan 90 jag untuk wanita.
4. Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin B1 merupakan vitamin yang larut dalam air. Dengan demikian
vitamin ini banyak mengalami penurunan pada saat dilakukan persiapan
pengolahan seperti pencucian. Vitamin B! disebut juga anti neuritis karena dapat
menyembuhkan radang saraf tertentu. Vitamin B! atau tiamin banyak terdapat
dalam kulit ari butir beras ataupun gandum. Roti putih tidak banyak mengandung
tiamin. Demikian pula beras giling kurang mengandung tiamin.
Tiamin merupakan komponen enzim Tiamin Piro Fosfat (TPP) yang
berperanan dalam metabolisme karbohidrat. Kekurangan tiamin atau TPP akan
mengakibatkan tertimbunnya asam piruvat dalarn sel.
Rekomendasi asupan:
Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1,1 mg tiamin
per hari untuk wanita dan 1,2 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan bergantung
pada kebutuhan energi setiap individu (0,3-0,5 mg per 1000 kcal) dan meningkat
jika seseorang semakin aktif, selama masa kehamilan dan menyusui, saat sakit
yang disertai dengan demam, dan pada individu yang banyak mengkonsumsi
alkohol. Tidak ada kemungkinan untuk penyimpanan tiamin di dalam tubuh
akibat kelarutannya yang tinggi dalam air. Umur tengah (half-life) tiamin di dalam
tubuh hanya 2-3 minggu, sehingga asupan tiamin secara reguler sangat penting
untuk kesehatan tubuh. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk selalu
mengkonsumsi makanan kaya folat seperti breakfast sereal, roti, biji-bijian, dan
makanan fortifikasi.
Kekurangan dan kelebihan vitamin B,:
Penyakit akibat defisiensi tiamin yang ringan yaitu perubahan pada sistim
saraf. Penyakit beri-beri basah mengakibatkan pembengkakan atau udema
karena tertimbunnya air dalam jaringan. Pada beri-beri kering dimana terjadi
atropi otot, penderita merasa sangat lemah. Kematian penderita beri-beri
terutama disebabkan tertimbunnya air dalam jaringan atau serangan diare yang
mendadak.
Pada ikan segar terdapat enzim tiaminase. Enzim ini merupakan anti tiamin
karena dapat merusak tiamin. Pada ikan yang dimasak enzim tiaminase
mengalami denaturasi sehingga kemampuan untuk merusak tiamin menjadi
hilang. Di Jepang sebanyak 3 % penderita beri-beri terutama disebabkan
tiaminase.
Kelebihan tiamin tidak banyak menimbulkan akibat yang serius karena vitamin ini
bersifat larut dalam air, sehingga kelebihan vitamin ini akan dibuang bersama
urine.
5. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 disebut riboflavin, atau sering pula disebut laktoflavin atau
hepatoflavin, ovoflavin, dan renoflavin sesuai dengan sumber vitamin tersebut
yaitu berasal dari susu, hati, telur maupun ginjal. Riboflavin berasal dari kata latin
flavus yang berarti kuning. Riboflavin bersifat stabil terhadap pemanasan kecuali
pada kondisi alkalis. Riboflavin dapat menglami kerusakan karena sinar.
Riboflavin merupakan komponen Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin
Mono Nukieotida (FMN). FAD dan FMN berperanan pada reaksi oksidasi reduksi
pada metabolisme karbohidrat dan protein.
Kekurangan riboflavin mengakibatkan luka pada sudut mulut (ceilosis)
ataupun radang pada ujung lidah (glossitis). Sumber riboflavin yaitu pada hati
sapi, susu, daging segar dan kuning telur. Wortel dan tomat juga mengandung
riboflavin.
Rekomendasi asupan:
Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1,1 mg tiamin
per hari untuk wanita dan 1,3 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan riboflavin akan
meningkat jika dalam kondisi hamil (1,4 mg/hari) dan menyusui (1,6 mg/hari).
6. Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 atau sering disebut juga niacin juga merupakan salah satu vitamin
yang larut dalam air. Istilah niacin meliputi nicotinic acid dan nicotinamide,
dimana merupakan bagian reaktif dari co-enzim NAD dan NADP.
Niacin sebenarnya bukan vitamin murni karena dapat dibentuk di dalam tubuh
dari asam amino tryptophan. Namun demikian, suplai asupan tryptophan yang
cukup diperlukan untuk menjamin tersedianya niacin secara cukup guna fungsi
esensial dalam metabolisme dan untuk memperbaiki DNA.
Sumber vitamin B3
Niacin dapat ditemukan di hati, ginjal, daging sapi, daging unggas, ikan,
kopi instant, roti yang d iperkaya, sereal dan produk-produk susu. Niacin juga
dapat d ibentuk dari asam amino tryptophan dan 60 mg tryptophan dapat
menghasilkan 1 mg niacin.
Rekomendasi asupan:
Amerika Serikat merekomendasikan asupan niacin 14 mg/hari untuk
wanita dan 16 mg/hari untuk laki-laki. Anak-anak dan remaja memerlukan niacin
lebih sedikit. Dalam kondisi hamil dan menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi
lebih 4 dan 3 mg/hari.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
niacin menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang
terlibat dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
niacin meningkatkan energi melalui pemanfaatan makanan secara benar
niacin penting dalam perbaikan dan replikasi DMA
niacin memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi kadar kolesterol
dalam darah
niacin juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem syaraf dan
pencernaan.
Defisiensi niacin:
Defisiensi niacin menyebabkan penyakit yang disebut pellagra. Pellagra
banyak terjadi di awal tahun 1900-an di negara dengan diet utamanya adalah
jagung. Saat ini pellagra sangat jarang terjadi, namun masih dapat ditemukan di
India dan sebagian dari Cina dan Afrika. Gejala dari pellagra meliputi dermatitis
dan luka seperti terbakar matahari karena sensitif terhadap sinar matahari,
kelelahan, dementia, diare, insomnia dan ketidak-normalan pencernaan. Selain
mencegah pellagra, niacin juga mencegah munculnya histamine yang menjadi
pemicu alergi
dan bronkitis.
8. Vitamin B6 (Pyridoxine)
Vitamin B6 adalah vitamin larut air yang terdiri dari sebuah group dengan
enam komponen terkait: pyridoxal, pyridoxine, pyridoxamine, dan 5'-phasphates
(PLP, PNP, PMP: komponen-komponen inl saling berubah dari satu menjadi
lainnya melalui reaksi metabolik). Seperti halnya vitamin B lainnya, vitamin B6
juga menjadi faktor esensial pada berbagai reaksi biokimia metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin B6 juga penting dalam menurunkan level
homosistein darah sehingga membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit
Alzheimer's.
Sumber vitamin B6:
Vitamin B6 dapat ditemukan terutama terikat pada protein di dalam
makanan. Sumber yang sangat baik adalah daging ayam, hati, daging sapi, ikan
(herring, tuna, salmon, trout), kacang dan bijian (terutama biji bunga matahari),
kedele, dan sereal fortifikasi. Jumlah yang lebih kecil terdapat pada buah-buahan
dan sayuran. Mikrobia di dalam saluran pencernaan dapat mensintesa vitamin ini
dan sebagian dapat diserap.
Rekomendasi asupan:
Rekomendasi asupan untuk vitamin B6 dapat bervariasi tergantung dari
usta, jenis kelamin dan kelompok beresiko. Kelompok beresiko tersebut meliputi
wanita hamil dan menyusui, alkoholik, wanita dengan pil kontrasepsi tinggi
estrogen dan orang dengan konsumsi protein tinggi dimana kebutuhan vitamin
B6 akan meningkat seiring dengan banyaknya protein yang dikonsumsi. Amerika
Serikat merekomendasikan: bayi 0,1-0,3 mg/hari, anak-anak 1-8 tahun 0,5-0,6
mg/hari, 9-13 tahun 1,0 mg/hari, umur 14-50 tahun 1,3 mg/hari dan lebih dari 50
tahun 1,5 mg/hari. Wanita hamil dianjurkan 1,9 mg/hari sedangkan ibu menyusui
dianjurkan untuk meningkat hingga 2,0 mg/hari.
Pengaruh terhadap kesehatan dan fungsi di dalam tubuh:
Vitamin B6 adalah bagian co-enzim dari berbagai enzim yang terlibat
dalam metabolisme asam amino (protein), oleh karena itu kebutuhannya
akan sejalan dengan jumlah asam amino yang dimetabolisme. B6 juga
penting dalam metabolisme karbohidrat dan lemak di dalam tubuh Dapat
meningkatkan fungsi kekebalan Penting juga dalam menjaga fungsi dan
metabolisme sel darah merah.
Vitamin B6 terlibat dalam perubahan tryptophan menjadi niacin (vitamin
B3)
B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah neurotransmitter, dan oleh
karena itu ikut menjaga sistem syaraf berfungsi normal Memiliki peran di
dalam pengaturan reaksi sejumlah hormon.
Defisiensi vitamin B6:
Kasus defisiensi vitamin B6 jarang terjadi, namun demikian defisiensi
dapat mengakibatkan dermatitis, batu ginjal, penurunan pembentukan antibodi,
iritasi, anemia, turunnya kemampuan syaraf, pertubuhan terhambat, mudah
bingung dan depresi. Kadar vitamin B6 yang rendah di dalam tubuh akan
mendorong naiknya sirkulasi konsentrasi homosistein, yang dikenal sebagai
faktor resiko untuk penyakit jantung dan penyakit Alzheimer's. Alkoholik
cenderung memiliki konsentrasi vitamin B6 plasma yang rendah yang bukan
dipengaruhi oleh diet yang rendah vitamin B6 namun karena rusaknya sistem
metabolisme akibat rusaknya hati. Vitamin B6 umumnya tersedia dalam bentuk
supplement, dan digunakan dalam fortifikasi makanan (terutama pengayaan
sereal) dan dalam produk-produk therapeutic. Digunakan untuk mengobati
insomnia, otot lemah dan asma, dimana vitamin B6 mampu meringankan dan
mengurangi frekuensi serangan. Digunakan juga untuk mengobati muntah-
muntah dan m ual s elama p eriode a wal kehamilan dans ering juga d igunakan
untuk m engobati wanita yang menggunakan pil kontrasepsi yang menderita
depresi (akibat efek sampingnya terhadap sejumlah hormon). Penelitian
menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin B6 (100 mg) dapat membantu
seseorang dengan carpal tunnel syndrome dan premenstrual syndrome (PMS).
Soal :
Vitamin B1 atau tiamin adalah salah satu vitamin yang berguna dalam merubah
karbohidrat menjadi energi untuk tubuh. Vitamin B1 dapat dijumpai dalam
berbagai makanan, seperti sereal, daging sapi, kacang-kacangan, dan telur.
Kelebihan thiamin akan terbuang bersama urine dan sebagian disimpan didalam
tubuh. Tempat penyimpanan thiamin didalam tubuh apabila terjadi kelebihan
dalam mengonsumsi adalah...
A. Lambung
B. Otak
C. Pembuluh darah
D. Usus halus
E. Otot