Anda di halaman 1dari 20

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM ANATOMI

BLOK IX
SISTEM DIGESTIVE

LABORATORIUM ANATOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
Buku Panduan Praktikum Anatomi Blok IX
Sistem Digestive

Blok IX
@2019 Laboratorium Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Penyusun :
Asisten Mahasiswa Anatomi FK UMP

Staff Pengajar :
dr. Abdul Hakim Nitiprodjo, SH, Sp.KF
dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc
Andi Muh. Maulana, M.Sc

Editor :
Asisten Mahasiswa Anatomi FK UMP

Buku ini digunakan untuk kalangan sendiri.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh dari isi buku ini tanpa seizin
tertulis dari TIM ANATOMI Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 1


KATA PENGANTAR

Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya dengan
bagian tubuh lain manusia secara makroskopis. Ilmu anatomi akan menunjang ilmu
kesehatan lainnya hubungannya dengan manusia sebagai subjek kegiatan ilmu kesehatan.
Dalam menjalankan kegiatan rutinnya yang berkaitan dengan tindakan terhadap pasien,
seorang dokter, perawat dan paramedis lainnya butuh penguasaan dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi struktur tubuh manusia. Sehingga dengan demikian, kesalahan dalam
pelaksanaan kegiatan kemedisan saat melaksanakan tindakan dapat diminimalisasi bahkan
dihindari.

Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang memiliki karakteristik penggunaan bahasa


latin dalam istilah-istilah organ dan struktur organ baik istilah posisi maupun nama organnya.
Tujuan penggunaan bahasa latin ini untuk menyamakan persepsi anggota tim medis dalam
mengerti dan menghindari kesalahan persepsi terutama saat pencatatan dan dokumentasi
tindakan medis. Selain itu, tim medis lain dapat mengerti persepsi yang sama jika catatan
harus dipindah tangankan ke anggota tim medis lainnya dalam rujukan.

Peranan anatomi yang penting dalam kegiatan medis inilah yang melatarbelakangi
pembuatan modul anatomi Laboratorium Anatomi. Modul Blok 9 ini diharapkan
mempermudah kegiatan pembelajaran anatomi di laboratorium sehingga praktikan dapat
mengefisienkan waktu praktikum. Selain memudahkan praktikan, hal ini juga mempermudah
asisten laboratorium anatomi.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 2


STRUKTUR ORGANISASI LAB ANATOMI FK UMP

1. Kepala Laboratorium : dr. Abdul Hakim Nitiprodjo, SH, Sp.KF


2. Staff Pengajar Dosen :dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc

Andi Muh. Maulana, M.Sc


3. Asisten Mahasiswa 1. Shofia Hilmi Abdillah
2. Alifia Putri Karomah B
3. Nida Rizqi Amalia
4. Ari Febriyan
5. Firdha Afghani
6. Galih Rosfianto Putra
7. Ahmad Khoiril Qolbi Dendi
8. Muh. Sulthon Wicaksana
9. Maryam Sidika Ogmun
10. Firda Surya Pradisa
11. M. Jordy Ikbal P.

4. Laboran : Imam Santoso, S.T


5. Pembantu Pelaksana : Mistam

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 3


VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

VISI PROGRAM STUDI

Pada tahun 2025 menghasilkan dokter yang mampu bersaing di tingkat global, unggul di
bidang kedokteran herbal dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran terkini, beretika sesuai dengan nilai-nilai Islami.

MISI PROGRAM STUDI

Untuk mencapai visi tersebut maka misi Program Studi Pendidikan Dokter adalah:

1. Menyelenggarakan program studi pendidikan dokter yang mampu menghasilkan dokter


berkualitas dan memiliki keunggulan di bidang kedokteran herbal
2. Menyelenggarakan penelitian berdasar ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran sesuai
perkembangan zaman
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat

4. Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam bidang kedokteran


5. Membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dibidang pendidikan, riset, dan pengabdian
masyarakat dengan lembaga dalam dan luar negeri

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 4


TATA TERTIB

PEMAKAIAN LABORATORIUM ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

A. Ketentuan Umum

1. Sebelum pelaksanaan, minimal satu jam sebelum praktikum laboran menyiapkan


peralatan yang diperlukan untuk proses praktikum
2. Praktikan hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai. Keterlambatan >10 menit,
praktikan tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum kecuali dengan izin khusus.
3. Praktikan sudah mempelajari materi yang akan dipraktikumkan dirumah.
4. Praktikan memasuki dan atau keluar laboratorium dengan seijin asisten mahasiswa/dosen
secara tertib dan tenang.
5. Praktikan meletakkan tas dan barang-barang yang tidak diperlukan saat praktikum
ditempat yang telah disediakan.
6. Selama praktikum, praktikan wajib :
- Menghormati guru besar (Cadaver) dalam melakukan praktikum Anatomi.
- Mengecek jumlah, jenis dan kondisi torso yang akan digunakan dalam praktikum.
- Mengenakan sepatu selama praktikum, jas praktikum dilengkapi tanda pengenal
secara benar dan rapi, memakai dan melepaskan jas praktikum harus diluar ruangan.
- Praktikan pria berambut pendek disisir rapi dan perempuan mengenakan jilbab.
- Praktikan wajib berprilaku sopan, santun dan saling menghargai antara praktikan
dengan praktikan, praktikan dengan dosen, praktikan dengan asisten dan praktikan
dengan laboran.
- Tiap kelompok menghadapi 1 meja preparat (cadaver atau preparat lepas atau
manequin).
- Menjaga attitude, ketenangan dan ketertiban jalannya acara praktikum.
- Menonaktifkan atau men silent HP/alat komunikasi lainnya.
- Menjaga keutuhan, kelengkapan dan kebersihan torso dan kadaver praktikum yang
digunakan.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 5


- Memperhatikan dan melaksanakan acara praktikum sesuai dengan petunjuk dan
arahan asisten mahasiswa/dosen.
- Melaporkan kepada asisten apabila selama praktikum terjadi kecelakaan (alat
hilang/rusak/pecah).
- Mengembalikan torso yang telah digunakan sesuai dengan jumlah kondisi awal
sebelum praktikum.
- Menjaga kebersihan laboratorium, tempat cucian, dan lingkungan disekitar
laboratorium.
- Setelah praktikum selesai, pastikan gas, api, kran air, dan listrik sudah dalam keadaan
mati.
7. Selama praktikum, praktikan dilarang :
- Memakai kaos oblong.
- Dilarang berkuku panjang.
- Makan, minum, merokok dan melakukan aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan
acara praktikum.
- Melakukan aktivitas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun oranglain.
- Mengganggu jalannya acara praktikum baik dalam skala kelompok maupun
rombongan praktikum.
- Menggunakan alat-alat laboratorium selain yang digunakan untuk praktikum yang
bersangkutan.
- Membuang bahan/zat berbahaya (korosif, mudah terbakar) kedalam bak cucian.
- Menghilangkan, mengambil, merusak atau memecahkan peralatan
dan kelengkapan laboratorium.
8. Praktikan berhak untuk mengajukan pertanyaan dan meminta petunjuk kepada asisten
mahasiswa/dosen apabila dalam pelaksanaan praktikum ada hal-hal yang kurang jelas.
9. Praktikan wajib mengganti alat yang hilang, rusak/pecah sesuai dengan spesifikasi alat
yang sama.
10. Praktikan wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat oleh laboratorium Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
11. Praktikan yang melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi mulai dari teguran sampai
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 6


B. Ketentuan Khusus atau Akademik

1. Apabila nilai pretest kurang dari 70 wajib keluar meninggalkan ruang anatomi untuk
tidak ikut praktikum anatomi atau belajar dirumah.
2. Praktikan wajib mempunyai nilai minimal pretest 70 agar dapat mengikuti praktikum
anatomi.
3. Nilai pretest dan postest praktikan jika dijumlah dan dibagi dua harus minimal 70.
4. Nilai praktikum praktikan yang kurang dari 70 wajib mengikuti inhal.

C. Ketentuan Lain

1. Peserta praktikum wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat oleh Laboratorium
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Peserta praktikum yang melanggar ketentuan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 7


SISTEM DIGESTIVE pencernaan kimiawi, seperti
vitamin, ion,

6 Proses Dasar Sistema Pencernaan: kolesterol dan air;

1. Ingestion: makan, yaitu memasukan 5. Absorption. Yaitu proses masuknya

makanan dan material yang dicerna dan cairan

minuman ke dalam mulut; yang disekresikan, ion, dan hasil

2. Secretion. Sel-sel di dalam dinding pencernaan ke dalam sel epitel yang

organ saluran pencernaan dan di melapisi lumen saluran pencernaan;

organ digestive asesoris mensekresi 6. Defecation. Merupakan proses

7 liter air, asam, buffers dan enzim pembuangan sampah, substansi

ke dalam lumen saluran yang tidak dicerna, bakteri, sel-sel

pencernaan; yang terlepas dari dinding saluran

3. Mixing and propulsion. Kontraksi pencernaan dan material yang tidak

dan relaksasi oto polos di dinding diserap dalam saluran pencernaan

saluran pencernaan mencampur melalui anus dalam bentuk feses.

makanan dengan sekresinya dan


mendorong ke arah anus. Fase Pencernaan

Kemampuan saluran pencernaan 1. FASE SEFALIK Selama fase

untuk mencampur dan sefalik pencernaan, bau makanan,

memindahkan material disebut pandangan, pikiran, atau rasa inisial

motility. makanan, mengaktifkan pusat saraf

4. Digestion. Proses mekanik dan yang merangsang kelenjar

kimiawi memecah makanan salivarius untuk mensekresi saliva,

menjadi molekul yang berukuran kelenjar gastrik untuk menskresi

kecil. Pada pencernaan kimiawi gastric juice.

molekul yang besar dari 2. FASE GASTRIK Regulasi neural

karbohidrat, lemak, protein dan : Makanan yang meregangkan

asam nukleat dalam makanan lambung merangsang reseptor

dipecah menjadi molekul yang regang (sterch receptro) di

lebih kecil melalui proses hidrolisis. dindingnya. Kemoreseptor di

Substansi yang jumlahnya sedikit lambung memonitor pH chyme.

dalam makanan dapat diserap tanpa Impuls saraf menyebabkan


gelombang peristaltik dan berlanjut

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 8


menstimulasi aliran gastric juice - Inferior : diafragma oris
dari kelenjar gastrik. Regulasi a. Dentis
hormonal : Sekresi lambung selama • Jenis: - Incisivus medial
fase gastric juga diatur oleh hormon - Incisivus lateral
- Caninus
gastrin.
- Premolar
- Molar
3. FASE INTESTINAL. Dimulai • Struktur: - corona dentis
ketika makanan masuk kedalam - Cervix dentis
usus halus. Regulasi neural : - Radix dentis
Peregangan duodenum karena - Email dentis
hadirnya chyme menyebakan reflex - Cementum dentis
enterogastric. Regulasi hormonal : - Ligamentum
Fase intestinal dimediasi oleh 2 periodontal
hormon mayor yang disekresi oleh - Dentinum dentis
usus halus, yaitu cholecystokinin - Cavitas/ pulpa
(CCK) dan secretin. dentis

• Vascularisasi
Sistem Digestive terdiri dari: A. Carotis externa
A. Digestive tract
B. Organ accessorius digestive a. maxillaris a. Alveolaris
inferior
A. Digestive Tract
Digestive tract adalah organorgan a. infraorbitalis a. Alveolaris
yang di lewati oleh makanan. Oral superior inferior
cavity, pharynx, oesophagus, gaster,
duodenum, jejenum, ileum, colon, a. alveolaris superior posterior
rectum, anus • Inervasi
- Plexus dentalis superior
1. Oral Cavity - Plexus dentalis inferior
Batas: - anterior : inferior et superior
Labium
- Posterior : oropharynx
- Superior : palatum durum &
molle
Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 9
b. Lingua - 1/3 posterior:
• Bagian: N. Glossopharyngeus dan
- Apex lingua N. Vagus = sensorik
- Corpus lingua
- N. Mandibularis → N. Lingualis =
- Radix lingua
• Struktur: Motorik

- Sulcus mediana lingua


- Sulcus terminalis lingua 2. Pharynx Bagian:

- Frenulum lingua Skeletopi: basis cranii –

- Septum fibrosum cartilago cricoidea (VC6)

mediana - Nasopharynx

• Pengecap: - Papilla vallatae - Oropharynx → dilewati


- Papilla foliatae makanan
- Papilla - Laryngopharynx
fungiformis
- Papilla 3. Oesophagus
filiformis Bagian: - pars cervicalis VC6 – VT1
- pars thoracalis VT1 – VT10
• Musculus: - pars abdominalis VT10 – VT11
Intrinsik: Struktur:
- M. Longitudinalis lingua - spichter oesophagus
- M. Transversalis lingua - Superior spichter oesophagus
inferiorf
- M. Verticalis lingua
- hiatus oesophageus
Ekstrinsik: Penyempitan:
- M. genioglossus - Angustia superior karena M.
- M. hyoglossus cricopharyngeus, peralihan
- M. Styloglossus laryngopharynx menjadi esophagus
- M. Palatoglossus (VC6)
- M. Geniohyodeus - Angustia media saat disilangi arcus
• Vascularisasi aorta (VT3) & bronchus principalis
A. Carotis externa→ a. sinistra inferior
Lingualis→ a. Profunda lingua→
a. sublingua - Angustia inferior hiatus esophagus
• Inervasi (VT10)
- 2/3 anterior: N.facialis = Vascularisasi:
sensorik
Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 10
• Arteri: • Simpatis: N. Splanchnicus major
1. Cervical → a. Thyroidea • Parasimpatis: N. Vagus
inferior & a. Subclavia sinistra
2. thoracal→ a. Brachialis & 5. Intestinum tenue
ramus oesophageal a. Duodenum
3. abdominal→ a. Gastrica Bagian:
sinistra & a. Splenica - pars superior (bulbus/ampula duodeni)
• Vena: VL1
- V. Thyroidea inferior - pars descendens VL1-VL3
- V. Azygos - pars horizontal VL3
- V. hemiazygos - pars ascendens VL3-VL2
Inervasi: Struktur:
• Simpatis: N. Splanchnicus major - papilla duodeni major
• Parasimpatis: N. Vagus - papilla duodeni minor
- Ligamentum treitz/ m.
Suspensorium duodeni (pemisah
4. Gaster Bagian: GI tract supeior dan inferior)
- Pars cardiaca Vascularisasi:
- pars fundus - a. Pancreaticoduodenale superior et Inferior
- pars corpus Inervasi:
- pars pylorus • Simpatis: N. Splanchnicus major
Struktur: & N. Splanchnicus minor
- spichter oesophagus inferior • Parasimpatis: N. Vagus
- spinchter pylorus b. Jejenum
- incisura cardiaca Vascularisasi:
- incisura angularis a.jejenalis
- curvatura major Inervasi:
- curvatura minor • Simpatis: N. Splanchnicus minor
- rugae/ plica gastrica • Parasimpatis: N. Vagus
Vascularisasi: c. Ileum

- a. Gastrica dextra et Struktur:

sinistra - spinchter ileocaecalis


- Valvula ileocaecalis
- a. Gastroomentalis dextra
Vascularisasi:
et sinistra
- a. ilealis Inervasi:
Inervasi:
• Simpatis: N. Splanchnicus minor
Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 11
• Parasimpatis: N. Vagus - Appendix eppiploica
- Flexura coli dextra/ flexura hepatica

- Flexura coli sinistra/ flexura


splanica
Vascularisasi: - a. colica dextra
- A. colica media
- A. colica sinistra
- Aa. sigmoidalis Inervasi:
• Simpatis: N. Splanchnicus minor
& N. Spalchnicus lumbal
• Parasimpatis: N. Vagus

7. Rectum-Anus
Struktur: - spinchter ani externa
- Spinchter ani
interna
Vascularisasi: - a. rectalis superior
6. Intestinum crassum (Colon)
- a. rectalis media
Bagian: - pars ascendens
- a. rectalis
- pars transversum inferior Inervasi:
- pars descendens
• Simpatis: N. Spalchnicus lumbal
- pars sigmoid • Parasimpatis: N. Vagus
Bagian dari bagian organ:
Caecum - terdapat appendix
vermiformis
- titik Mc. Burney: 1/3 dextra
SIAS dextra - umbilical
- titik V. Lanz: 1/3 dextra SIAS
dextra - SIAS sinistra
Struktur: - haustra coli
- taenia mesocoli
- Taenia libera
- Teania omentalis
- Incisura coli

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 12


B. Organ Accessorius Digestive Vascularisasi:
Organ accessorius digestive • Arteri
adalah organ yang tidak dilewati Truncus coeliacus
langsung oleh makanan, namun
berkontribusi dalam sistem a. Hepatica communis
pencernaan.
a. Hepatica propria
1. Glandula saliva
Glandula saliva adalah kelenjar yang Ramus dextra ramus sinistra
menghasilkan saliva (air liur) yang
mengandung enzim amilase/ ptialin. a. Cyctica
a. Glandula parotid
• Vena
b. Glandula sublingua Vena portae hepatica
c. Glandula submandibula

V. interlobularis
2. Hepar
Letak: regio hypocondriaca dextra & Sinusoid
epigastrica
Lobus: - Lobus hepatis dextra v. centralis
- Lobus hepatis sinistra
- Lobus quadratus v. sublobularis
- Lobus caudatus Ligamentum:
- Ligamentum falciforme v. hepatica
- Ligamentum teres hepatis
- Ligamentum coronarium v. cava inferior Inervasi:
- Ligamentum triangulare dextra • Simpatis: N. Spalchnicus Major
- Ligamentum triangulare sinistra • Parasimpatis: N. Vagus
- Ligamentum venosum Impresio:
- Impresio colica dextra 3. Vesica billiaris/ vesica fellea

- Impresio duodenalis Fungsi: memkatkan dan menyimpan

- Impresio renalis sementara empedu

- Impresio gastrica Bagian: - Fundus

- Impresio oesophageal - Corpus


- Collum

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 13


Ductus: - Ductus hepaticus dextra • Parasimpatis: N. Vagus
- Ductus hepaticus sinistra
- Ductus communicus 5. Lien/ Splen
- Ductus cycticus Extrimitas:
- Ductus choledocus - anterior
- Posterior
Vascularisasi: - a. cyctica Facies:
Inervasi: - Diaphragm

• Simpatis: N. Spalchnicus major - Visceralis


• Parasimpatis: N. Vagus Margo:
- superior
- Inferior
4. Pancreas
Hillus lienalis: A. Lienalis, V. Lienalis, Cauda
Organ endokrin → hormon insulin,
pancreas
glukagon dan somatostatin
Impressio:
Organ eksokrin → enzim amilase,
- renalis
lipase dan tripsin - Colica
Bagian: - Gastrica
- Caput pancreas Ligamentum:
- Collum pancreas - lig. Splenorenale
- Lig. Gastrolienali
- Corpus pancreas
- Cauda pancreas Vascularisasi: - a. lienalis Inervasi:
Ductus: • Simpatis: N. Spalchnicus major
- Ductus pancreaticus wirsungi • Parasimpatis: N. Vagus
→ bermuara ke papilla
duodeni major
Perioteum
- Ductus pancreaticus sartorini
Peritoneum adalah lapisan/ selaput
→ bermuara ke papilla
pembungkus organ dalam rongga abdomen.
duodeni minor
a. Organ intraperitoneal
Vascularisasi:
(gaster, jejenum, ileum, lien)
- A.pancreatica duodenale
superior b. Organ retroperitoneal (Ren, doudenum,
- A. pancreatica duodenale pancreas, colon) Bagian:
inferior Inervasi:
1. Mesenterium (penggantung intestinum
• Simpatis: N. Spalchnicus
tenue)
major
2. Omentum majus (dari gaster ke colon)
Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 14
3. Omentum minus (dari hepar ke - 2/3 proximal
oesophagus abdominal, gaster colon transversum
pylorus & duodenum) Vascularisasi: a. mesenterica
4. Mesocolon (penggantung colon) superior Inervasi:
5. Mesoappendix • Simpatis: N. Spalchnicus minor (T10-
(penggantung appendix) T11)
• Parasimpatis: N. Vagus Nyeri: regio
Embriologi Digestive Sistem umbilical
Embriologi digestive sistem 3. Hindgut
berasal dari primitive gut yang Organ: - 1/3 distal colon
merupakan bagian dari endoderm. transversum
Secara embriologi digestive sistem - Colon descendens
dibagi menjadi: - Colon sigmoid
1. Foregut Organ: - - Rectum media
Oesophagus Vascularisasi: a. mesenterica inferior
- Gaster Inervasi:
- ½ proximal duodenum • Simpatis: N. Spalchnicus lumbal
- Hepar (L1-L2)
- Vesica billiaris • Parasimpatis: N. Vagus
- Pancreas Nyeri: regio suprapubic
- Lien
Vascularisasi: Truncus coeliacus
Inervasi:
• Simpatis: N. Spalchnicus major
(T5-T9)
• Parasimpatis: N. Vagus Nyeri:
regio epigastrium
2. Midgut
Organ: - ½ distal duodenum
- jejenum
- ileum
- caecum
- appendix
- colon ascendens
Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 15
Aplikasi Klinis - Obat OAINS(non-selektif)
- Alkohol
b. Manifestasi
- Nyeri epigastrium
- Mual muntah
- Kembung
- Nyeri setelah makan
(painfood-pain)
- Anoreksia
c. Komplikasi
- Ulkus
- Perforasi
- Peritonitis
- Perdarahan
- Obstruksi
- Ca. gaster
2. Tukak peptik (peptic ulcer disease)
a. Definisi: lesi pada lambung atau
duodenum yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara faktor
agresif dan faktor defensive.
merupakan keadaan kontinuitas
mukosa lambung terputus dan
meluas sampai di bawah epitel
b. Etiologi
-H. pylori
-NSAID (non-selektif)
-Autoimun
c. Gejala klinis
-nyeri epigastric
-dispepsia
1. Gastritis Tukak lambung
Inflamasi mukosa dan -Painfoodpain
submukosa gaster Tukak duodenum
-nyeri ketika malam hari sehingga
a. Etiologi mengganggu tidur
- H. pylori d. Diagnosis : Endoskopi
H. pylori : Serologi test, Urea breath
- Autoimun
test, kultur, PCR

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 16


3. Gastro oesophageal reflux Penyakit batu empedu yang ditemukan
disease di dalam VB, ductus biliaris atau
(GERD) keduanya.
Keadaan patologis akibat refluks a. Etiologi
kandungan gaster ke oesophagus a.
- Gangguan metabolisme
Etiologi
- Stasis empedu
- Hiatus hernia
- Infeksi vesica biliaris
- Spinchter oesophagus
b. Faktor resiko
pendek
- 4F ( female, fertile, fat, fourty)
- Peningkatan tekanan
- Kehamilan
intraabdomen - Obat-obatan: Oral contrasepsi
- Aliran retrograd - Genetik
mendahului c. Manifestasi
kembalinya - Kolik bilier
Spinchter oesophagus - Nyeri quadran kanan atas /
b. Manifestasi Murphy sign(+)
- Nyeri epigastrium - Mual muntah
- Heartburn - Feses dempul
- Disfagia - Urine teh
- Nyeri dada non-cardiac - Ikterus
- Rasa pahit di lidah d. Penunjang : USG
- Batuk 5. Hirschprung disease/ megacolon
- Sendawa kongenital. Penyakit yang disebabkan
- Mual muntah tidak adanya ganglia plexus meissner
c. Diagnosis: PP : PPI test, a. Manifestasi
Endoskopi
d. Komplikasi - Trias (mekonium terlambat

- Striktur oesophagus keluar, perut kembung, dan

- Barrets oesophagus muntah hijau)

- Adenocarsinoma - Radiologi: gambaran pigtail

oesophagus 6. Invaginasi

4. Cholelithiasis Usus bagian proximal masuk ke


bagian distal
a. Manifestasi

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 17


- Trias (nyeri perut episodik, - Analis inguinalis tidak berjalan
muntah hijau, dan feses miring
mengandung lendir/darah) - Peningkatan tekanan
- Radiologi: gambaran cobra intraabdominal
head appereance - Kelemahan otot dinding perut
7. Hernia inguinal Penonjolan - M. Obliquus internus tidak
rongga melalui defek atau bagian menutupi anulus inguinalis
lemah dinding rongga yang internus ketika kontraksi
bersangkutan. a. Etiologi b. Klasifikasi
- Pintu masuk hernia di - Medial (direk)
anulus internus lebar - Lateral (indirek)

c. Komplikasi
- Hernia
inkarserata
- Hernia
strangulata

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 18


Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 19

Anda mungkin juga menyukai