Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN FOGGING FOCUS PROGRAM DBD

A. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau biasa disebut Dengue
Haemorrahagic Fever (DHF) adalah salah satu penyakit menular yang masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat global terutama pada Negara berkembang termasuk
Indonesia. Penyakit ini merupakan masalah yang serius terutama pada daerah perkotaan
yang padat penduduknya. Penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui
gigitan nyamuk species Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Depkes RI, Ditjen PPM &
PLP, 2005).
Kasus penyakit demam berdarah di Indonesia termasuk terbesar di dunia setelah
Thailand. Penyakit tersebut pertama kali dicurigai pada tahun 1962 di Surabaya dan Jakarta,
namun dapat dipastikan penyebabnya adalah virus dengue pada tahun 1968.
Keberadaan jentik Aedes disuatu daerah merupakan indicator terdapatnya populasi
nyamuk Aedes di daerah tersebut. Penanggulangan penyakit DBD mengalami masalah yang
cukup kompleks, karena penyakit ini belum ditemukan vaksin dan obatnya (Depkes, 1997),
tetapi pengendalian tempat perindukan nyamuk Aedes aegyptioleh masyarakat Indonesia
lebih dititikberatkan dengan meniadakan tempat perindukannya atau tidak memberikan
kesempatan nyamuk berkembang biak yang dikenal dengan kegiatan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN). Metode ini tidak mudah dilakukan, karena lebih banyak membutuhkan
partisipasi masyarakat secara aktif.
Kabupaten Lampung Tengah merupakan satu dari 15 Kabupaten/kota di Propinsi
Lampung yang tidak luput dari masalah penyakit ini. Kecamatan Bandar Mataram
merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah yang ditetapkan sebagai
salah satu daerah endemis DBD. Data menunjukkan kasus DBD mengalami peningkatan
dari tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular dimana bila kasus DBD tidak ditangani dengan segera bisa
mengakibatkan wabah. Oleh karena itu UPT Puskesmas Sriwijaya Mataram sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama diharapkan dapat melakukan
pemberantasan nyamuk aedes dewasa dengan melaksanakan penyemprotan/fogging focus
jika ditemukan kasus positif DBD.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan angka kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Sriwijaya
Mataram

2. Tujuan Khusus
1) Memberantas nyamuk aedes dewasa agar tidak menularkan virus ke orang yang
sehat.
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka penanggulangan penyakit DBD.

C. SASARAN / PESERTA
Rumah masyarakat dengan radius 100 meter dari rumah penderita positif DBD di
Wilayah Kerja Puskesmas Sriwijaya Mataram.
D. METODE
 Penyemprotan/Pengasapan

E. MEDIA
 Swing Fog
 Solar
 Bensin
 Malathion

F. TEMPAT DAN WAKTU


Tempat: Wilayah Kerja Sriwijaya Mataram
Waktu : Jika ditemukan kasus Positif DBD

G. PENYELENGGARA
Pelaksana Program DBD dan Tim Fogging Foccus

H. PEMBIAYAAN
BOK

KEPALA PUSKESMAS SRIWIJAYA MATARAM

CILVANA RYANA SYAKA


NIP. 19720612 200604 2 020

Anda mungkin juga menyukai