Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGETIK PADA PASIEN

PASCA LAPARATOMI APENDISITIS PERFORASI


DI BANGSAL BEDAH
RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG

Oleh :

MERI ARDIANTI, S.Farm, Apt


1221012047

Nama Pembimbing:

1. Prof. Dr. Helmi Arifin, MS, Apt

2. dr. M. Iqbal Rivai, Sp.B, KBD

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS FARMASI


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
Evaluasi Penggunaan Analgetik Pada Pasien Pasca Laparatomi Apendisitis
Perforasi di Bangsal Bedah RSUP DR. M. Djamil Padang

Abstrak

Laparatomi merupakan prosedur pembedahan mayor dengan membuka


abdomen melalui penyayatan melalui lapisan-lapisan dinding abdomen untuk
mendapatkan bagian organ di dalamnya yang mengalami masalah seperti
apendisitis perforasi. Pengelolaan nyeri pasca bedah yang kurang baik sangat
merugikan penderita karena akan memperpanjang lama perawatan, beban biaya
pengobatan bertambah besar, juga akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan analgetik pada pasien
pasca laparatomi apendisitis perforasi di bangsal bedah RSUP. DR. M. Djamil
Padang meliputi penggunaan obat yang rasional yang disesuaikan dengan standar
terapi nyeri WHO. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi
observasional menggunakan desain cross-sectional. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif dan spss. Terdapat
6 pola penggunaan analgetik pasien pasca laparatomi di bangsal bedah RSUP DR.
M. Djamil Padang yaitu ketorolac Injeksi 73,81%, tramadol injeksi 16,67%,
selanjutnya ketorolac injeksi(4 hari) dilanjutkan tramadol injeksi, ketorolac injeksi
kombinasi ketoprofen supp, parasetamol injeksi kombinasi tramadol injeksi,
ketorolac injeksi (2 hari) dilanjutkan parasetamol masing-masing 1%. Hasil
ketepatan penggunaan obat yang rasional adalah ketidak tepatan pemilihan obat
adalah 47,62%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100 %, tepat dosis 100%, tepat
cara dan lama pemberian 100% pada ketorolac injeksi, ketoprofen suppost,
parasetamol injeksi. Terdapat 66,67% yang tidak tepat interval pada tramadol
injeksi.

Kata kunci : Analgetik, Laparatomi, Apendisitis Perforasi, Nyeri, RSUP. Dr.


M. Djamil Padang
Evaluation of Analgesic Use in Patients Post-laparotomy Appendicitis
Perforation in the Surgical ward RSUP. DR. M. Djamil Padang

Abstract

Laparotomy is a surgical procedure major by opening the abdomen


through an incision through the layers of the wall abdoment to get the organ in it
that have problems such as appendicitis perforation. The management of Post-
surgical pain which is less better is very detrimental to the patient because it will
extend the duration of treatment, the burden of the cost of treatmen increase, will
also increase morbidity and mortality. The purpose of this study was to evaluated
the use of analgesics in patients after laparotomy appendicitis perforation in
surgical ward RSUP. DR. M. Djamil Padang include the use of drug rational of
customized with standard pain therapies WHO. This research was conducted by
using a design of observational studies with cross-sectional design. The data
obtained where then analyzed quantitative and qualitative descriptive and SPSS.
There are 6 analgesic usage patterns in patients post-laparotomy in surgical RSUP
DR. M. Djamil Padang are ketorolac injection 73.81%, tramadol injection
16.67%, the next ketorolac injection (4 days) followed tramadol injection,
combination injection ketorolac with supp ketoprofen, combination paracetamol
injection with tramadol injection, ketorolac injection (2 days) followed with
paracetamol each 1%. The results of accuracy rational use of drugs is inaccuracy
selection of drugs is 47.62%, precise indication of 100%, 100% right patient, the
right dose of 100%, the right way and duration of 100% in the injection of
ketorolac, ketoprofen suppost, paracetamol injection. There are 66.67% improper
intervals on the provision of tramadol injection.

Keywords: Analgesics, laparotomy, Appendicitis Perforation, Pain, RSUP.


Dr. M. Djamil Padang

Anda mungkin juga menyukai