Kasus POLI!!!
Kasus POLI!!!
Disusun oleh:
Laksita Dinnyaputeri
NIM: 22010118220052
Pengesahan:
dr. Hesti Anggriani, Sp.KJ dr. Nurul Huda dr. Hang Gunawan Asikin, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2
I. DATA PRIBADI
Nama : Tn. IS
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Suku / Warganegara : Jawa/Indonesia
Alamat : Semarang
Status perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal pemeriksaan : 28 Oktober 2019
No. CM : 00074638
Diperiksa oleh : Laksita Dinnyaputeri
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari:
Nama Tn. S
Alamat Semarang
Pekerjaan Tidak bekerja
Pendidikan Tamat SD
Umur 65 tahun
Agama Islam
Hubungan Ayah
Lama kenal Sejak lahir
Sifat perkenalan Akrab
3
pasien makan dan mandi teratur namun harus diingatkan. Waktu luang pasien
digunakan untuk menonton televisi dan menyendiri. Pasien kemudian dibawa ke
IGD RSJD AGH dan dirawat inap selama kurang lebih 1 bulan. (GAF = 40)
Sekitar 5 tahun 10 bulan SMRS, pasien dipulangkan dari RS setelah kondisi
dikatakan stabil. Pasien rutin mengonsumsi obat setiap hari, rutin kontrol setiap
bulannya selama 6 tahun, dan mendapat dukungan dari keluarga. Pasien sudah
tidak marah-marah, tidak mendengar suara-suara. Pasien dikeluhkan terkadang
masih suka menyendiri. Pasien tidak melanjutkan sekolah, aktivitas sehari-hari
membantu orang tua di rumah, hubungan dengan keluarga baik, makan dan mandi
teratur tanpa diingatkan, waktu luang digunakan untuk menonton televisi. (GAF =
70)
Sejak kurang lebih 2 hari SMRS, obat pasien habis. Pasien dikeluhkan sulit
tidur, tidur di atas jam 11 malam. Pasien melihat bayangan hitam saat sedang
sendiri, merasa takut, merasa teman-temannya memasuki isi pikirannya, merasa
ada yang ingin menjahatinya namun tidak tahu siapa. Pasien masih dapat
membantu orang tua di rumah, hubungan dengan keluarga baik, makan dan mandi
teratur tanpa diingatkan, waktu luang digunakan untuk menonton televisi. Pasien
mengeluhkan badan sering terasa kaku-kaku dan gemetar. Pasien kemudian
datang ke poliklinik jiwa RSJD AGH tanggal 28 Oktober 2019 untuk kontrol.
(GAF = 50)
c. Riwayat Sebelumnya
1. Psikiatri:
Pasien dan keluarga menyangkal pasien pernah mengalami sedih yang
berlebihan selama lebih dari 2 minggu. Tidak ada riwayat gembira berlebihan
ataupun peningkatan aktivitas yang tidak wajar selama lebih dari 2 minggu. Tidak
ada riwayat perasaan sedih berkepanjangan sebelumnya. hingga membuat dirinya
kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas dan merasa tak bertenaga hingga
menjadi mudah lelah.
2. Medis Umum
Riwayat kejang demam : Disangkal
Riwayat epilepsi : Disangkal
Riwayat trauma kepala : Disangkal
Riwayat hipertensi : Disangkal
Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
5
a. Riwayat Pendidikan
Pasien masuk SD pada usia 7 tahun (tahun 2002) dan lulus dalam waktu 6
tahun (2008). Pasien tidak pernah membolos kelas. Prestasi pasien kurang.
Pasien tidak pernah tinggal kelas.
Pasien masuk SMP pada usia 13 tahun (tahun 2008) dan tidak lulus karena
pasien tidak mau melanjutkan sekolah. Prestasi pasien kurang. Pasien
mengaku sering diminta uang jajannya oleh teman-temannya dan sering kali
diejek dan dipukuli.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja.
c. Riwayat Keagamaan
Pasien dan keluarga beragama Islam. Pasien dari kecil ditanamkan nilai-
nilai agama oleh ayah dan sekolahnya. Pasien sulit diajak beribadah, sholat 2-3
kali dalam 1 hari.
d. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah.
e. Riwayat Militer
Pasien tidak memiliki riwayat militer.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum.
g. Riwayat Sosial
Hubungan dengan keluarga baik, namun dengan teman-teman seusianya
kurang baik.
h. Situasi Hidup Sekarang
Pasien tinggal satu rumah bersama ibu dan ayahnya di rumah pribadi. Ayah
pasien tidak bekerja, dan ibu pasien bekerja sebagai penjual makanan ringan di
SMP dekat rumahnya. Ketiga kakak pasien sudah berkeluarga dan bekerja
menetap di luar kota. Sumber keuangan keluarga pasien berasal dari ibu pasien
dan kakak-kakak pasien. Biaya pengobatan menggunakan BPJS, kesan
ekonomi cukup.
7. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami penyiksaan seksual pada masa anak dan
remaja. Pasien merasakan perubahan dalam dirinya adalah hal yang wajar.
Sejak kecil berpakaian dan dididik sebagai anak laki-laki
7
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Gangguan jiwa
: Tinggal serumah
a. Arus pikir
Flight of Idea : tidak ditemukan
Asosiasi longgar : tidak ditemukan
Pikiran berpacu : tidak ditemukan
Tangensialitas : tidak ditemukan
Sirkumstansialitas : tidak ditemukan
Inkoherensi : tidak ditemukan
Asosiasi bunyi : tidak ditemukan
Verbigerasi : tidak ditemukan
Persevasi : tidak ditemukan
Blocking : tidak ditemukan
Pikiran samar-samar : tidak ditemukan
Neologisme : tidak ditemukan
Kesan : koheren
b. Isi pikir
Waham : ada
Waham persekutorik : pasien meyakini orang sekitar akan berbuat jahat
kepadanya, pasien tidak tahu siapa
Preokupasi : tidak ditemukan
Obsesi dan Kompulsi : tidak ditemukan
Fobia : tidak ditemukan
Gagasan membunuh : tidak ditemukan
Ide-ide referensi : tidak ditemukan
Kemiskinan isi : tidak ditemukan
c. Bentuk pikir
Non realistik
E. Sensorium dan Kognitif
a. Kesadaran: jernih
b. Orientasi
Personal : Baik Waktu : Baik
Tempat : Baik Situasional : Baik
c. Daya ingat
Segera : Baik Jangka Sedang : Baik
Jangka Pendek: Baik Jangka Panjang : Baik
11
Dari riwayat pramorbid pasien, didapatkan bahwa pasien sejak usia 3 tahun
mengaku tidak punya banyak teman, dan jarang bermain dengan teman
seumuranya, sehingga dikatakan pasien mengalami gangguan kepribadian
dissosial.
VII. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi
RS Jiwa Daerah Amino Gondo Hutomo
Jl. Majapahit
Pro : Tn. IS
Usia : 22 tahun
2. Psikoterapi
15
a. Terapi Keluarga
Memberi penjelasan kepada keluarga mengenai kondisi penyakit yang
dialami pasien saat ini
Menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien membutuhkan pengobatan
rutin
Menjelaskan kepada keluarga bahwa apabila kondisi pasien membaik,
pasien tidak boleh langsung menghentikan pengobatan tanpa anjuran dari
dokter
b. Terapi Suportif
Memberi penjelasan kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya,
penyebab gangguan tersebut, dan proses penyembuhan yang harus dijalani
Memberi penjelasan kepada pasien mengenai pentingnya kepatuhan
minum obat untuk proses penyembuhan pasien
c. Terapi Okupasional
Membantu aktivitas keluarga dan saudara seperti berjualan, mengambil
barang belanjaan.
VIII. PROGNOSIS: