Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH SISTEM PENGHANTARAN OBAT (SPO)


“AEROSOL”

Nama : Astria Yunita


Nim : 61608100816008
Dosen : Yunisa Friscia Yusri, S.Farm.,Apt

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA BUNDA PERSADA
BATAM
2019
AEROSOL

1. Pengertian
Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan,
mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang
sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit
dan juga pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol
lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi).
Istilah "aerosol" digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari
suatu sistem bertekanan tinggi. Tetapi istilah aerosol telah disalah-artikan
pada semua jenis sediaan bertekanan, sebagian diantaranya melepaskan
busa atau cairan setengah padat. Dalam hal Aerosol inhalasi, ukuran
partikel obat hams dikontrol dan ukuran rata-rata partikel hams lebih
kecil dan 5-pm. Sediaan ini juga dikenal sebagai inhaler dosis terukur
(lihat Inhalasi). Jenis aerosol lain dapat mengandung partikelpartikel
berdiameter beberapa ratus mikrometer.

2. Komponen Komponen Dasar


Komponen-komponen ini menentukan karakteristik distribusi ukuran
partikel, keseragaman pelepasan dari katup untuk katup terukur,
kecepatan pelepasan, kebasahan dan suhu semprotan, bobot jenis busa
atau kekentalan cairan.

3. Jenis aerosol
Aerosol terdiri dari:
 Sistem dua fase (gas dan cair)
Sistem dua fase terdiri dan larutan zat aktif dalarn propelan cain dan
propelan bentuk uap. Pelarut yang digunakan terdiri dari propelan atau
campuran propelan dan kosolven seperti etanol, propilenglikol dan
polietilen glikol yang sering digunakan untuk menambah kelarutan zat
aktif.

 Sistem tiga fase (gas, cair dan padat atau cair)


Sistem tiga fase terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif clan
propelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat
didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai
seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk dan
silika koloidal.
 Aerosol busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif,
surfaktan, cairan mengandung air atau tidak mengandung air dan
propelan. Jika propelan berada dalam fase internal (misalnya tipe
minyak dalam air), akan menghasilkan busa stabil, dan jika propelan
berada dalam fase eksternal (misalnya air dalam minyak), akan
menghasilkan semprotan atau busa yang kurang stabil.

4. Propelan
Dalam sistem aeraosol propelan memberi tekanan yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan bahan dari wadah, dan dalam kombinasi dengan komponen
lain, mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan. Secara umum
propelan dikiasifikasikan sebagai gas yang dicairkan atau gas
dimampatkan; umumnya mempunyai tekanan atau gas dimampatkan;
umumnya mempun tekanan uap lebih besar dari tekanan atmosfer.

5. Katup
Fungsi utama katup adalah mengatur aliran zat terapetik dan propelan dan
wadah. Karakteristik semprotan aerosol dipengaruhi oleh ukuran, jumlah
dan lokasi lubang. Sebagian besar katup aerosol dirancang untuk
penyemprotan yang terus menerus dan digunakan pada sediaan topikal..
Ketepatan dan keterulangan dosis yang dilepaskan dari katup terukur
umumnya baik, sebanding dengan keseragaman bentuk sediaan padat
seperti tablet dan kapsul. Komponen katup umumnya plastik, kanet,
aluminium dan baja tahan karat.

6. Penyemprot
Penyemprot adalah alat yang dilekatkan pada batang katup aerosol yang
jika ditekan atau digenakkan, membuka katup dan mengatur semprotan
yang mengandung obat ke daerah yang diinginkan. Penyemprot umumnya
menunjukkan arah penyemprotan dan melindungi tangan atau jar dari efek
beku propelan. Penyemprot menyatu dengan lubang penyemprotan yang
ukuran dan bentuknya dapat sangat beragam.

7. Wadah
Wadah aerosol biasanya dibuat dari kaca, plastik atau logam, atau
kombinasi bahan-bahan ini.

8. Pembuatan
 Metode pengisian dengan pendingin,
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 00) dan
propelan dingin diukur dengan wadah terbuka (biasanya didinginkan).
Katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah hingga membentuk
tutup kedap tekanan. Selama interval antara penambahan propelan dan
pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup untuk
mengeluarkan udara dari wadah.
 Metode pengisian dengan tekanan
Konsentrat ditempatkan dalam wadah, dan propelan ditekan melalu
lubang katup sesudah katup ditutup atau propelan dibiarkan mengalir
di bawah tutup katup, kemudian katup ditutup (pengisian di bawah
tutup). Harus diusahakan agar terjadi pengosongan udara dengan alat
hampa udara atau dengan pemindahan menggunakan sejumlah kecil
propelan.

9. Penandaan
Pada penandaan sediaan aerosol obat dicantumkan sekurang-kurangnya
peringatan-peringatan berikut sesuai peraturan yang berlaku.
 Peringatan Hindari penghirupan. Jauhkan dari mata atau selaput lendir
lain.
Pernyataan "Hindari penghirupan" tidak diperlukan pada sediaan yang
digunakan untuk inhalasi.
Pernyataan "atau selaput lendir lain" tidak diperlukan untuk sediaan
yang digunakan untuk selaput lendir.
 Peringatan Isi bertekanan. Wadah jangan ditusuk atau dibakar. Hindari
dari panas atau simpan pada suhu di bawah 49°. Jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
Selain peringatan tersebut di atas, penandaan obat yang dikemas dalam
wadah aerosol yang mengandung propelan, yang seluruhnya atau sebagian
terdiri dan halokarbon atau hidrokarbon, dicantumkan peringatan berikut
sesuai peraturan yang berlaku.
 Peringatan Tidak boleh langsung dihirup, penghirupan secara sengaja
dapat menyebabkan kematian.
 Peringatan Gunakan hanya sesuai petunjuk, penggunaan salah dengan
sengaja menghirup isi dapat berbahaya atau berakibat fatal.

Anda mungkin juga menyukai