Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Audit Manajemen

Penelitian Lapangan PT Tirta Mahakam Resources TBK

Disusun oleh :

1. Ellaidis Fitria Gunaensis (1701035002)

2. Putri Khairunnisyah faradilla (1701035009)

3. Intan Nurilah Fberina (1701035014)

4. Nabila Lutfhi Surlistya (1701035018)

5. Laela Yuniar Sari (1701035024)

6. Anggita Dewiravina O. (1701035045)

7. Annisa Octaviani Putri (1701035050)

8. Fatmawati Arma (1701035083)

9. Anita Aulia Rakhman (1701035102)

10. Inayah Wulandari (1701035105)

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

SAMARINDA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan

makalah audit manajemen penelitian lapangan pt tirta mahakam resources tbk ini dengan

baik.

Tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Audit Manajemen.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ledy Setyawati SE.,M.Si , selaku dosen pengampu

mata kuliah audit manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi

sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,

makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 2

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
Kegiatan-kegiatan Penelitian Lapangan .................................................................................... 4
A. Diskusi dengan Manajamen Pelaksana .......................................................................... 4
B. Peninjauan Fasilitas ........................................................................................................ 6
C. Audit Probes ................................................................................................................... 7
D. Telaah Analitikal ............................................................................................................ 8
E. Telaah Dokumentasi....................................................................................................... 9
F. Telaah Setelah Penelitian ............................................................................................. 11
G. Briefing dengan Manajemen Pelaksana ....................................................................... 12
LAMPIRAN:............................................................................................................................ 14

3|Page
Kegiatan-kegiatan Penelitian Lapangan

A. Diskusi dengan Manajamen Pelaksana

Dalam penelitian lapangan harus dilakukan pertemuan dengan manajemen

pelaksanaan yang bertanggung jawab atas kegiatan unit organisasi yang diperiksa.

Pertemuan tersebut ditemukan untuk menjelaskan dan mendiskusikan :

1. Tujuan pemeriksaan manajemen.

Dari tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui :

- Apakah perusahaan PT Tirta Mahakam Resources TBK memberikan

pengembangan dan pelatihan kepada sumber daya manusia secara tidak efisien,

efektif dan hemat sehingga tidak memberika manfaat yang maksimal bagi

perusahaan.

2. Rencana waktu pemeriksaan.

Rencana waktu pemeriksaan ialah dimana pemeriksaan akan dilakukan dan disetujui

oleh pemeriksa dan manajemen pelaksana. Berdasarkan kesepakatan dengan pihak

manajemen rencana waktu pemeriksaaan selama 1,5 bulan.

3. Persiapan khusus yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Yang harus dipersiapkan dalam pemeriksaan adalah :

- Laporan pelatihan SDM yang dilakukan oleh perusahaan selama periode

bersangkutan

- Alat alat yang mendukung dalam pemeriksaan seperti kuesioner, checklist, bagan

alir dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pemeriksa menggunakan kuisoner

yang di buat oleh pemeriksa sebagai alat yang mendukung pemeriksaan.

4|Page
4. Masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh manajemen pelaksanaan.

Mendiskusikan tentang masalah yang dihadapi oleh manajemen pelaksana

agar memudahkan pemeriksa untuk memeriksa. Pihak manajemen menyampaikan

bahwa pengembangan dan pelatihan SDM yang diberikan tidak memberikan

manfaat yang maksimal terhadap kinerja perusahaan.

Dalam penelitian lapangan,pemeriksa dapat memperoleh informasi yang lebih rinci

dari manajemen pelaksana. Namun pejabat kunci unit organisasi yang diperiksa tidak

hanya terdiri dari atas manajemen pelaksana.oleh karena itu, pemeriksajuga harus

melakukan wawancara dengan pejabat kunci lainnya agar dapat diperoleh informasi

yang relative lebih lengkap mengenai unit organisasi yang diperiksa. Setelah diskusi,

pemeriksa perlu mendisuksikan lebih lanjut informasi yang diperolehnya kepada

supervisinya.

Pemeriksa harus merancang pertanyaan yang bersifat khusus sesuai dengan jabatan

pejabatkunci yang diwawancarai sehingga dari mereka dapat diperoleh informasiyang

bersifat khusus pula. Dalam wawancara ini pemeriksa menggunakan pedomana dalam

bentuk memorandum dan kuesioner yang dikembangkan dalam tahap persiapan

pendahuluan.

Dari persiapan pendahuluan kami mendapatkan laporan bahwa Laporan SDM

perusahaan PT Tirta Mahakam Resources TBK terdapat sebuah kinerja yang tidak

efisien efektif dan hemat yaitu pada pengembangan dan pelatihan sumber daya

manusia, sehingga tidak memberikan manfaat maksimal pada kinerja perusahaan.

Bedasarkan diskusi dengan pihak manajemen pelaksana mendapatkan hasil bahwa

sistem perencanaan dan pengendalian dari unit manajemen sumber daya manusia

MSDM kurang baik.

5|Page
B. Peninjauan Fasilitas

Penelitian lapangan meliputi pula peminjaman fasilitas kegiatan unit organisasi yang

diperiksa. Peninjauannya fasilitas ini bertujuan agar pemeriksa memperoleh

pengetahuan yang pasti mengenai bagaimana unit organisasi yang diperiksa mencapai

tujuannya. Peninjauan fasilitas harus bersifat produktif dengan pandangan matanya.

Dalam peninjauannya fasilitas pemeriksa harus meninjau hal-hal yang bersifat khusus

dan waspada terhadap kondisi-kondisi yang menunjukkan ketidakefesienan.

Kondisi-kondisi ini adalah

1. Adanya ketidakefektifan dan ketidakefesienan pada pengembangan dan pelatihan

sumber daya manusia, dimana karyawan setelah diberikan pelatihan, namun

dipindah tugaskan ke bagian lain sehingga pelatihan yang diberikan menjadi sia-sia.

2. Adanya pemborosan biaya yang diberikan perusahaan dimana saat memberikan

pelatihan kepada karyawan diluar daerah, karyawan mengeluarkan biaya-biaya yang

seharusnya ditanggung oleh pribadi karyawan namun dibebankan kepada

perusahaan.

3. Banyaknya pelatihan tentang K3 namun tidak dimbangi dengan adanya pelatihan

tentang produksi dan peserta pelatihan yang minimum sehingga pelatihan yang

diberikan tidak efesien.

Pada laporan unit MSDM perusahaan PT Tirta Mahakam Resources TBK bahwa

diduga adanya pemberian pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang

diberikan kepada karyawan tidak efektif, efesien dan hemat sehingga tidak memberikan

manfaat yang tidak maksimal bagi kinerja perusahaan.

6|Page
C. Audit Probes

Atas dasar apa yang telah dipelajari dalam persiapan pendahuluan, diskusi dengan

manajemen pelaksanaan, serta peninjauan terhadap fasilitas dan kegiatan, pemeriksa

selanjutnya melakukan audit probes. Audit probes adalah test pemeriksaan secara

singkat yang bermanfaat bagi pemeriksa untuk memahami elemen-elemen kegiatan

yang sifatnya kompleks dan secara efisien dapat memperkuat atau mungkin

menyanggah adanya masalah-masalah yang nampak.

Audit probes mendasarkan pada sampel kecil, mungkin hanya satu, agar pemeriksa

memiliki gambaran yang jelas mengenai bagaimana suatu kegiatan tertentu

sesungguhnya dilaksanakan. Dalam audit probes pemeriksa mungkin mengetes

berfungsinya sistem pengendalian terhadap aliran pekerjaan atau dokumen melalui

sistem tersebut. Audit probes sering kali menyangkut penulusuran dokumen atau suatu

kegiatan dari awal mulai sampai penyelesaiannya. Audit probes memberikan

kesempatan kepada pemeriksa untuk menentukan bagaimana elemen-elemenatau

kegiatan tersebut dimulai sampai dengan penyelesaiannya dan bagaimana prosedur

otoritasnya. Dalam audit probes pemeriksa mengobservasi titik-titik pengendalian dan

standar yang digunakan untuk mengevaluasi apakah kegiatan atau elemennya tersebut

memuaskan. Metode-metode operasi yang digunakan untuk kegiatan yang ditest juga

perlu diobservasi oleh pemeriksa untuk memahami pergerakan dan kontribusi masing-

masing karyawan dalam proses tersebut.

Dari audit probes kami mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang sudah

dilampirkan didalam persiapan pendahuluan,diskusi dengan manajemen pelaksana,

serta peninjauan terhadap fasilitas yaitu adanya ketidakefisienan, keefektifan dan

pemborosan dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang diberikan

kepada karyawan . Dimana ditemukan adanya kondisi karyawan setelah diberikan


7|Page
pelatihan, namun dipindah tugaskan ke bagian lain sehingga pelatihan yang diberikan

menjadi sia-sia, terdapat pemborosan biaya yang diberikan perusahaan dimana saat

memberikan pelatihan kepada karyawan diluar daerah, karyawan mengeluarkan biaya-

biaya yang seharusnya ditanggung oleh pribadi karyawan namun dibebankan kepada

perusahaan, kemudian jumlah pelatihan tentang kesehatan, K3 terlalu banyak namun

pelatihan tentang produksi maupun pelatihan yang dapat mengembangkan skill dari

karyawan jarang diberikan.

D. Telaah Analitikal

Telaah analitikal (pengujian analitikal) terhadap data yang berhubungan

dengan kegiatan organisasi yang diperiksa merupakan bagian penting dari penelitian

lapangan. Teknik telaah analitikal diterapkan untuk data yang bersifat kuantitatif.

Prosedur telaah analitikal diterapkan untuk mengetes kelayakan informasi dengan

cara mempelajari dan membandingkan data yang saling berhubungan, sehingga telaah

analitikal disebut pula dengan istilah pemeriksaan dengan pembandingan atau

pemeriksaan dengan pengecualian.

Perbandingan merupakan jantung telaah analitikal. Dalam telaah ini

dibandingkan antara data sesungguhnya dengan alat pengukur data yang sudah

ditentukan lebih dahulu. Alat pengukur data tersebut dapat berupa anggaran, standar,

prestasi masa lalu, atau data unit organisasi lainnya yang sebanding. Pembandingan

dapat pula dilakukan antara data keuangan dan data kegiatan yang sama.

Pembandingan tersebut merupakan prosedur pemeriksaan yang sangat bermanfaat

untuk meninjau konsistensi. Ketidakkonsistenan yang terungkap dalam telaah

analitikal merupakan bukti terjadinya perubahan hubungan diantara data

yangdiperbandingkan.
8|Page
E. Telaah Dokumentasi

Dalam tahap penelitian lapangan, pemeriksaan biasanya melaksanakan telaah

terbatas dokumentasi yang berhubungan dengan kegiatan. Setiap unit organisasi

biasanya menghasilkan berbagai jenis dokuman dan menerimanya dari berbagai

organisasi lainnya. Dokumen-dokumen tersebut mungkin menarik pemeriksa

manajemen untuk menelaahnya.

9|Page
10 | P a g e
F. Telaah Setelah Penelitian

Dalam tahap penelitian lapangan, pemeriksa berdiskusi dengan manajemen

pelaksanaan, meninjau fasilitas dan peralatan, melakukan telaah analitikal, melakukan

telaah dokumentasi secara seefektifan, serta mencatat dan meringkas hasil-hasil

penilitan lapangan ini dalam kertas kerja. Kertas kerja penelitian lapangan ini

menyediakan dasar bagi pemeriks untuk mengembangkan program pemeriksaan dan

untuk mencapai tujuan pemeriksaan melalui, pemeriksaan mendalam. Telaah setelah

penelitian lapangan memungkinkan pemeriksa untuk mempersatukan apanya yang

telah dipelajari sehingga dapat mengembangkan lingkup dam pemusatan

pemeriksaan.

Penentuan lingkup pemeriksaan memerlukan keahlian pemeriksa dalam

mengevaluasi semua informasi yang telah dikumpulkannya dan memutuskan dengan

aspek-aspek kegiatan apa yang akan diperiksa mendalam. Jika informasi yang

dikumpulkan atau sumbernya terbatas, biasanya menghambat pemeriksaan terhadap

semua tahap atau elemen kegiatan.

Kegiatan atau bindang-bindang yang tidak tercakup dalam lingkup

pemeriksaan harus dicatat dalam memorandum dan disimpan dalam arsip latar

belakang untuk dipertimbangkan dalam perencanaan pemeriksaan di masa yang akan

11 | P a g e
datang. Pemeriksa harus memutuskan untuk memusatkan pemeriksaannya dalam

bindag tertentu dan menentukan apakah tujuan pemeriksaannya akan dapat dicapai.

Sepanjang tahun 2018, perseroan telah melakukan berbagai program

peningkatan kompetensi SDM. Pengembangan SDM yang dilakukan lebih difokuskan

terhadap managerial dan keterampilan para karyawan. Disini terbukti bahwa pelatihan

dan pengembangan yang diberikan bukan diberikan kepada SDM dibawah umur

tetapi lebih difokuskan kepada managerial dan para karyawan.

Di laporan ini pun rata-rata SDM yang dipekerjakan tidak dibawah umur.

Persentase usia karyawan 33-44 tahun adalah 41% dan usia karyawan diatas 45 tahun

adalah 37%.

Di laporan ini juga tidak terdapat kerugian yang disebabkan oleh pelatihan dan

pengembangan, tetapi karena adanya rugi komprehensif ini akibat dari rugi selisih

kurs yang belum terealisasi atas hutang bank dalam mata uang dolar Amerika Serikat

dan beban bunga pinjaman bank.

G. Briefing dengan Manajemen Pelaksana

Setelah penelitian lapangan diselesaikan, pemeriksa harus melakukan pertemuan

dengan manajemen pelaksana dalam unit organisasi yang diperiksa untuk

menyampaikan ringkasan hasil-hasil pemeriksaan lapangan. Dalam pertemuan atau

briefing ini manajemen unit yang diperiksa harus :

1. Memperoleh informasi aspek-aspek kegiatan yang dipilih untuk pemeriksaan

mendalam dan alasan-alasan pilihan tersebut.

2. Diberikesempatan untuk memberikan pendapat dan saran-saran untuk mengubah

atau menambah rencana pemeriksaan selanjutnya.

12 | P a g e
Dalam briefing dengan manajemen pelaksanaan yaitu manajemen sumber daya

manusia, pemeriksa menyampaikan temuan-temuan yang didapat pada tahap ini yaitu

terdapat ketidakefisienan, keefektifan dan pemborosan dalam pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia yang diberikan kepada karyawan . Dimana

ditemukan adanya kondisi karyawan setelah diberikan pelatihan, namun dipindah

tugaskan ke bagian lain sehingga pelatihan yang diberikan menjadi sia-sia, terdapat

pemborosan biaya yang diberikan perusahaan dimana saat memberikan pelatihan

kepada karyawan diluar daerah, karyawan mengeluarkan biaya-biaya yang seharusnya

ditanggung oleh pribadi karyawan namun dibebankan kepada perusahaan, kemudian

jumlah pelatihan tentang kesehatan, K3 terlalu banyak namun pelatihan tentang

produksi maupun pelatihan yang dapat mengembangkan skill dari karyawan jarang

diberikan.

13 | P a g e
LAMPIRAN:
Alat Penelitian

Salah satu alat penelitian yang digunakan oleh PT Tirta Mahakam Resources TBK

ialah kuisioner sebagai berikut :

Keterangan Ya Tidak

Apakah ada pelatihan bagi karyawan?

Apakah kegiatan pelatihan dilakukan secara rutin?

Apakah pelatihan diikuti semua karyawan?

Apakah ada pelatihan khusus untuk karyawan tertentu?

Apakah manajer pelaksana ikut berpartisipasi dalam pelatihan?

Apakah ada pemberitahuan kepada karyawan jika ada perubahan kegiatan

pokok?

Apakah pelatihan berjalan dengan efesien?

Apakah pelatihan berjalan dengan efektif?

Apakah manajemen pelaksana merasa puas dengan adanya pelatihan

karyawan?

Apakah karyawan merasa puas dengan adanya pelatihan?

Apakah ada standar prestasi bagi karyawan?

Apakah semua karyawan mengetahui standar prestasi karyawan?

14 | P a g e
Apakah dalam tahun lalu dilakukan telaah dan revisi atas pelatihan

karyawan?

Apakah program pelatihan karyawan dirancang dengan baik?

Apakah pelaksaan pelatihan didokumentasikan dengan seksama?

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai