Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
JURU UKUR (TECHNICIAN SURVEYING)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Juru Ukur (Technician
Surveying) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam Juru Ukur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Juru Ukur (Technician Surveying) ini terdiri dari 1
(satu) modul kompetensi umum 5 (lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Juru
Ukur (Technician Surveying).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL TS-02
Penerapan Jadwal Konstruksi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL TS-02
Penerapan Jadwal Konstruksi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jadwal Pengukuran ................................................................... II-3
Tabel 2.2 Contoh Identifikasi Jadwal Pengukuran ........................................... II-4
Tabel 3.1 Kebutuhan Peralatan ....................................................................... III-2
Tabel 3.2 Contoh Pengelompokan Penggunaan Peralatan sesuai Pekerjaan . III-3
Tabel 4.1 Tabel Form Pengajuan Peralatan .................................................... IV-3
MODUL TS-02
Penerapan Jadwal Konstruksi
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Jadwal Konstruksi.
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Mempelajari secara rinci jadwal konstruksi
2. Mengelompokkan peralatan berdasarkan jenis konstruksi.
3. Menentukan jadwal keperluan Peralatan di proyek
MODUL TS-02
Penerapan Jadwal Konstruksi
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Teknik Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
1 TS – 01
(K-3).
2 TS – 02 Penerapan Jadwal Konstruksi.
3 TS – 03 Penguasaan Peralatan Ukur.
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah / Demonstrasi :
Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan OHT
Menjelaskan tujuan aktif LCD
instruksional umum(TIU) dan Mengikuti penjelasan Flip Chart
Tujuan instruksional khusus maksud dan tujuan
(TIK) menghitung kebutuhan
Menjelaskan maksud dan bahan .
tujuan menghitung kebutuhan Mengikuti penjelasan
bahan. pengertian menghitung
Menjelaskan pengertian kebutuhan bahan .
menghitung kebutuhan bahan. Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
Waktu : 5 menit jelas.
Waktu : 45menit
Waktu : 40 menit
MODUL TS-02 BAB I
Penerapan Jadwal Konstruksi Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul TS-02: Penerapan jadwal konstruksi mempresentasikan salah satu unit
kompetensi dari program pelatihan Juru Ukur (Technician Surveying)
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Juru Ukur (Technician Surveying)
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
MODUL TS-02 BAB I
Penerapan Jadwal Konstruksi Pendahuluan
BAB II
JADWAL KONSTRUKSI
2.1. UMUM
Di dalam suatu pelaksanaan kegiatan konstruksi, tentu selalu di buat suatu rencana-
rencana kegiatan. Rencana-rencana kegiatan ini disusun sedemikian rupa sehingga
tahapan suatu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Susunan rencana
kegiatan ini dituangkan dalam suatu jadwal atau skedul konstruksi yang memuat
jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan serta awal dan akhir pelaksanaan. Semua pihak
yang terlibat di dalam pekerjaan ini harus berpegang pada jadwal konstruksi ini.
Jadwal konstruksi yang sudah ada juga dapat digunakan untuk melakukan
persiapan-persiapan bagian pengukuran untuk mengidentifikasi pekerjaan-
pekerjaan mana saja yang memerlukan kegiatan juru ukur serta menyusun
kebutuhan-kebutuhan akan peralatan, personil, peralatan pendukung lainnya seta
metode-metode pengukuran yang diperlukan, dengan demikian dapat dilakukan
persiapan-persiapan yang lebih matang.
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
Dengan uraian di atas maka kegiatan juru ukur harus selalu berpedoman kepada
jadwal konstruksi yang sudah dibuat. Jadwal yang sudah tersusun sedemikian rupa
ini perlu dipelajari dan dimengerti oleh seorang juru ukur, sehingga yang
bersangkutan dapat mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya
dengan kegiatan pengukuran Contoh sederhana dari jadwal pengukuran diatas
dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut :
.
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
Jadwal Pengukuran
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Galian
3 Pekerjaan Konstruksi A
4 Pekerjaan Konstruksi B
5 Pekerjaan Konstruksi C
6 Pekerjaan Konstruksi D
Keterangan :
: Jadwal Konstruksi
: Jadwal Pengukuran
Identifikasi jadwal pengukuran juga sangat diperlukan baik untuk menyusun program
kegiatan pengukuran juga diperlukan untuk mengetahui kapan juru ukur perlu
dimobilisasi dan kapan di demobilisasi.
Sebagai contoh sederhana identifikasi jadwal pengukuran dari kegiatan konstruksi
dapat dilakukan dengan menggunakan Tabel. 2.2. seperti di bawah ini :
1 Pembuatan galian pondasi a. Pembuatan Mutual Check -0 Waterpass 2 orang Waktu mengikuti
Total Station jadwal konstruksi
2 Pemasangan tiang pancang a. Stake out horisontal Total Station 1 orang Waktu mengikuti
jadwal konstruksi
3 Pengecoran lantai a. Pengukuran dimensi & elevasi awal Waterpass 1 orang Waktu mengikuti
Total Station / meteran jadwal konstruksi
c.. Pengukuran dimensi & elevasi akhir Waterpass 1 orang Waktu mengikuti
Total Station / meteran jadwal konstruksi
4 dan seterusnya
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
Dengan terbentuknya suatu pola dan prosedur yang disepakati bersama, dengan
sendirinya juru ukur akan lebih reaktif menangani tugas yang harus dilaksanakan.
Demikian juga terhadap tenaga-tenaga pembantu juru ukur perlu untuk diarahkan
sehingga tenaga-tenaga pembantu inipun juga terbiasa dengan pola dan prosedur
yang dilakukan oleh juru ukur sehingga tercipta suatu kesatuan sinergi di dalam tim
pengukuran.
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
RANGKUMAN
Suatu pekerjaan konstruksi tentu selalu mengacu pada rencana-rencana yang disusun
secara rapi, cermat dan terpadu. Rencana-rencana ini dituangkan didalam suatu jadwal
konstruksi yang harus dipegang dan dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan konstruksi ini. Demikian juga dengan juru ukur yang tugasnya adalah
menyediakan informasi dan menentukan posisi untuk kepentingan kontruksi harus
memegang dan mematuhi jadwal konstruksi ini.
Dari jadwal konstruksi yang ada, juru ukur bersama dengan atasannya menyusun pula
jadwal kegiatan bagian pengukuran dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi
pekerjaan konstruksi yang memerlukan keterlibatan kegiatan juru ukur atau tim
pengukuran. Jadwal pengukuran juga dipergunakan untuk menyiapakan sumber daya
manusia dan peralatan yang diperlukan serta metode yang akan diterapkan serta
membiasakan suatu langkah kerja kedalam suatu pola atau prosedur yang disepakati.
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
BAB III
3.1. UMUM
Untuk menangani pekerjaan pengukuran suatu konstruksi, diperlukan ketersediaan
peralatan ukur yang sesuai dengan jenis kostruksi. Setiap konstruksi mempunyai
cara keterlibatan bagian pengukuran yang mempunyai karakteristik sendiri-sendiri
serta penggunaan peralatan yang berbeda pula, meskipun prinsip dasar
pengukurannya tetap sama. Hal ini disebabkan suatu jenis konstruksi mempunyai
tahapan pelaksanaan yang berbeda.
Untuk konstruksi yang memerlukan penentuan sudut dan jarak tentu digunakan
peralatan yang sesuai semisal theodolith atau total station dan untuk konstruksi
yang lebih banyak memerlukan penentuan beda ketinggian menggunakan peralatan
waterpass. Disamping itu juga perlu disusun kebutuhan peralataan pendukung lain
seperti peralatan komunikasi, peralatan tulis, peralatan penanda titik dan
sebagainya.
Kebutuhan peralatan disusun dengan jelas dan lengkap baik itu dari segi jenis
peralatan, waktu dibutuhkan, spesifikasi yang diinginkan serta peralatan
MODUL TS-02 BAB III
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan
Jenis Konstruksi
Tabel 3.1. DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN UKUR PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG " X "
Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
1 Total Station 2
2 Theodolith 2
3 Waterpass 2
4 Handy Talky 6
5 Roll meter 4
6 Peralatan tulis ls
7 Alat Penanda ls
8 dst.
Keterangan :
Dari tabel yang ada di atas dapat diketahui untuk mengerjakan suatu kegiatan
pengukuran pendukung konstruksi diperlukan peralatan-peralatan apa saja. Tabel
ini sangat perlu untuk diketahui dan diingat oleh juru ukur maupun pembantu juru
ukur sehingga jika tim pengukuran diinstruksikan untuk melakukan pekerjaan
pengukuran untuk kegiatan konstruksi tertentu, maka peralatan utama dan peralatan
pendukung yang diperlukan segera dapat disiapkan.
Laporan kebutuhan peralatan tersebut dibuat dengan memuat hal-hal pokok sebagai
berikut :
1. Nama alat.
2. Jumlah.
3. Tipe.
4. Spesifikasi.
5. Perkiraan waktu penggunaan.
6. dan sebagainya.
Untuk keperluan juru ukur dan tim pengukuran sendiri , maka 1 (satu) copi dari
laporan kebutuhan tersebut perlu disimpan. Ini perlu dilakukan karena mungkin saja
pengadaan peralatan tersebut tidak terlaksana dalam satu tahap tetapi beberapa
tahap, sehingga tim pengukuran atau juru ukur dapat melakukan konfirmasi kepada
bagian peralatan menyangkut peralatan yang sudah diadakan maupun yang belum
diadakan. Maksud dari uraian di atas adalah untuk melakukan pencatatan terhadap
peralatan-peralatan ukur dalam hubungannya dengan jadwal rencana penggunaan
peralatan ukur dengan realisasinya. Jika realisasi tidak sesuai dengan rencana
maka perlu dilakukan pencermatan terhadap jadwal pengukuran apakah nantinya
peralatan yang belum tersedia akan menggangu kelancaran pekerjaan pengukuran
dan sejauh mana gangguan yang mungkin timbul dapat diprediksi. Akan tetapi akan
menjadi lebih baik jika setelah juru ukur dan atasannya melakukan konfirmasi
peralatan-peralatan yang belum tersedia segera diadakan. Oleh sebab itu
komunikasi dan koordinasi antara tim pengukuran dengan bagian peralatan sangat
perlu untuk dibangun.
MODUL TS-02 BAB III
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan
Jenis Konstruksi
RANGKUMAN
Setelah jadwal konstruksi dipelajari dan dimengerti, juru ukur bersama dengan atasannya
yaitu chief juru ukur atau survei engineer menyusun kebutuhan peralatan yang akan
dipergunakan sesuai dengan jenis pekerjaan. Kebutuhan peralatan disusun dengan jelas
dan lengkap baik itu dari segi jenis peralatan, waktu dibutuhkan, spesifikasi yang
diinginkan serta peralatan pendukungnya.
Laporan kebutuhan peralatan tersebut dibuat dengan memuat hal-hal pokok sebagai
berikut :
1. Nama alat.
2. Jumlah.
3. Tipe.
4. Spesifikasi.
5. Perkiraan waktu penggunaan.
6. dan sebagainya.
MODUL TS-02 BAB III
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Penggunaan Peralatan Ukur Berdasarkan
Jenis Konstruksi
BAB IV
4.1. UMUM
Disamping pemahaman akan jadwal konstruksi, penempatan dan pengaturan waktu
terhadap penggunaan peralatan-peralatan pada pekerjaan yang akan ditangani juga
sangat perlu diperhatikan dan direncanakan. Ini perlu dilakukan agar tercapai
kondisi tepat alat dan tepat waktu pada pelaksanaan tugas juru ukur.
Di dalam memeriksa jadwal setiap pekerjaan, seorang juru ukur tentu juga
melakukan koordinasi dengan atasannya langsung, sehingga jika terdapat jadwal
kegiatan pengukuran yang bersamaan dapat diatasi dengan pembagian tugas
dengan juru ukur lain yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut. Dalam hal ini
komunikasi dan koordinasi antara juru ukur dengan atasannya harus selalu
dilakukan.
MODUL TS-02 BAB IV
Penerapan Jadwal Konstruksi Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur
Pengajuan peralatan yang diperlukan disampaikan secara rinci dan lengkap disertai
dengan jenis dan spesifikasi yang dikehendaki agar maksud serta ketelitian yang
diharapkan dari penggunaan peralatan ukur tersebut akan tercapai, dalam hal ini
pekerjaan pengukuran dilakukan secara tepat alat. Uraian dari spesifikasi
peralatan-peralatan tersebut antara lain :
1. Nama alat
2. Jumlah
3. Tipe ( manual atau elektrik )
4. Ketelitian Bacaan sudut horisontal
MODUL TS-02 BAB IV
Penerapan Jadwal Konstruksi Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur
Contoh dari form pengajuan peralatan di atas dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut :
Waktu
No. Nama Alat Merek Jenis / Type Jumlah Spesifikasi Teknis
(bulan)
1 Alat ukur sudut & jarak X Total Station 2 set bacaan sudut horisontal 1 " 6
bacaan sudut vertikal 1 "
jarak 1 mm + 1 ppm
prisma doble
5 Palu - - 4 buah 1 kg 6
6 Payung - - 3 buah - 6
7 dst.
RANGKUMAN
Hal yang sangat mendukung kinerja dari juru ukur maupun tim pengukuran adalah
tersedianya cukup peralatan peralatan sesuai dengan personil juru ukur yang dilibatkan
maupun volume pekerjaan pengukuran yang harus ditangani. Dengan memeriksa jadwal
pekerjaan pengukuran, maka dapat ditentukan jumlah, jenis dan lama waktu penggunaan
peralatan ukur.
Penyusunan penggunaan peralatan perlu dibuat agar nantinya tidak terjadi tumpang tindih
penggunaan peralatan ukur antara juru ukur yang dilibatkan. Kebutuhan peralatan baik
dari jumlah, jenis, spesifikasi dan lama penggunaan perlu disusun dan disampaikan
kepada atasan langsung yang selanjutnya disampaikan kepada bagian peralatan untuk
ditindaklanjuti.
MODUL TS-02 BAB IV
Penerapan Jadwal Konstruksi Realisasi Penggunaan Pralatan Ukur
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Rachmad P.H Ilmu ukur Tanah Jilid 1 Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta 1981
Fandy Ciptono & Anastasia Diana, Total Qualitiy Manajemen, Penerbit Andi offset,
Yogyakarta 1995
Mahendra sultan syah, Ir. Manajemen Proyek - Kiat Sukses Mengelola Proyek , PT
Alokasi Waktu dan Penjadwalan Pusat Pembinaan Kompetensi Dan Pelatihan Konstruksi
4 Sesuai dengan jadwal yang ada dengan mengacu pada hasil identifikasi
pekerjaan pengukuran dan jadwal pengukuran yang sudah dibuat
5 Akan terjadi kerancuan di dalam menyusun program baik waktu, metode,
jenis peralatan maupun personil juru ukur yang akan dilibatkan.
MODUL TS-02 BAB II
Penerapan Jadwal Konstruksi Jadwal Konstruksi
3 a. Nama Alat
b. Jumlah
c. Tipe Spesifikasi dan lama pemakaian.
4 Agar data-data yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.