Anda di halaman 1dari 7

Batu Kerikil sebagai Storage Heat Material

Batu kerikil adalah batu granit yang dipecahkan. Granit adalah batuan alam
yang sangat cocok untuk membangun interior dan eksterior. Granit adalah bahan
keras yang menjamin eksploitasi jangka panjang dari permukaan. Namun sangat
sering, solusi ekonomis sedang dibuat ketika batu massa atau ubin keramik yang
digunakan untuk eksterior seperti ini, sebaliknya untuk granit, tidak memiliki
hambatan terhadap suhu minus dan mendapatkan rusak dalam waktu beberapa
tahun. Permukaan granit tidak bisa rusak, tetapi memiliki resistensi khusus untuk
siklus cuaca dingin serta karakteristik daya tahan. Fleksibilitas dari granit
membawa kemungkinan untuk menggunakan batu ini tidak hanya untuk dekorasi
tetapi juga fasad rumah atau interior apartemen. Sebagai contoh, ashler granit
permukaan digunakan untuk elemen fasad, bahan lantai luar berbagai bidang dan
tangga. Exterior cukup sering dihiasi dengan granit yang kasar (ketika mulai nya
hujan atau bersalju, permukaan tidak mendapatkan licin), sedangkan granit
polirated atau dipoles digunakan untuk interior. Salah satu solusi yang paling
rasional adalah permukaan dapur granit meja. Granit tidak mendapatkan tergores,
sehingga tidak mungkin untuk menggores permukaan meja granit dengan garpu
atau pisau. Batu ini juga memiliki ketahanan terhadap panas, sehingga, misalnya,
wajan kiri pada permukaan granit meninggalkan tanda sama sekali.

Seperti halnya di perminyakan, sifat batuan yang penting menerangkan sifat


batuan reservoar panas bumi adalah porositas permeabilitas dan densitas batuan.
Beberapa parameter lain yang penting untuk menerangkan sifat batuan reservoar
panas bumi adalah panas spesifik dan konduktivitas panas (Saptadji, 2002).

 Porositas
Porositas batuan menentukan kapasitas penyimpanan fluida dalam
batuan yang berpengaruh dalam menghasilkan uap panas. Batuan dengan
porositas tinggi lebih cenderung memiliki kandungan air yang banyak
sehingga uap yang dihasilkan lebih basah dan tekanan uap yang dihasilkan
juga lebih berat karena mengandung banyak air, sehingga batuan reservoar
dengan porositas tinggi tidak cocok sebagai sumber energi panas bumi
(Suparno, 2009).
Porositas sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya konduktivitas
panas batuan. Jika dalam suatu batuan mempunyai pori-pori yang besar,
maka pada batuan tersebut akan mempunyai konduktivitas panas batuan
yang kecil, begitu juga sebaliknya, sehingga konduktivitas panas batuan
(sedimen) mempunyai harga yang berbeda-beda (Dewanto, 2002).
Parameter yang menentukan tinggi atau rendahnya nilai porositas, yaitu
jenis batuan, keseragaman butir, kompaksi, sementasi, susunan butir, dan
umur batuan (Bemmelen, 1949).

 Permeabilitas (k)
Permeabilitas suatu batuan merupakan ukuran kemampuan batuan
untuk mengalirkan fluida. Permeabilitas merupakan parameter yang penting
untuk menentukan kecepatan aliran fluida di dalam batuan berpori dan
batuan rekah alami.

 Densitas (ρ)
Densitas batuan adalah perbandingan antara berat batuan dengan volume
batuan tersebut. Semakin besar densitas suatu batuan, maka semakin tinggi
kerapatan suatu batuan (Saptadji, 2002).
 Panas spesifik batuan (Cp)
Panas spesifik batuan adalah suatu parameter yang menyatakan banyaknya
panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa batuan
tersebut 1°C (Saptadji, 2002).
Satuan dari panas spesifik batuan adalah kJ/kg°C. Panas spesifik batuan
umumnya mempunyai harga sebagai berikut:
• Pada temperatur rendah : T = 0,75–0,85 kJ/kg°C
• Pada temperatur sedang : T = 0,85–0,95 kJ/kg°C
• Pada temperatur tinggi : T = 0,95–1,10 kJ/kg°C (Saptadji, 2002).
mengkaji berapa lama batu granit menyimpan panas
*Vortex Generator*

Salah satu komponen dari wing accessories yang berfungsi untuk


memperbaiki aliran udara. Contohnya seperti Fin dalam SAH
Penelitian sebelumnya

1. Water Heater tanpa glass tube + PCM dengan m dot 1

2. Water Heater tanpa glass tube + PCM dengan m dot 2

3. Water Heater dengan glass tube + PCM dengan m dot 1

4. Water Heater dengan glass tube + PCM dengan m dot 2

Metodologi

Durasi eksperimen setiap studi kasus 8 jam (4 jam penyinaran-4 jam tanpa
penyinaran) memerlukan 4 jam

Obyek Option 1
1. Konvensional Plat Alu smooth duct tanpa SHM
2. Plat Alu + Turbulator Jarak antar ALu Can var. 1 tanpa SHM
3. Plat Alu + Turbulator Jarak antar Alu Can var. 2 tanpa SHM
4. Konvensional Plat Alu smooth duct dengan SHM
5. Plat Alu + Turbulator Jarak antar ALu Can var. 1 dengan SHM
6. Plat Alu + Turbulator Jarak antar Alu Can var. 2 dengan SHM

Obyek Option 2
1. Konvensional Plat Alu smooth duct
2. Konvensional Plat Alu smooth duct dengan SHM
3. Plat Alu turbulator
4. Plat Alu turbulator dengan SHM

Obyek option 3
1. Konvensional Plat Alu smooth duct + SHM 4 jam penyinaran-4 jam tanpa
penyinaran
2. Plat Alu + Turbulator var. jarak 1 + SHM 4 jam penyinaran-4 jam tanpa
penyinaran
3. Plat Alu + Turbulator var. jarak 2 + SHM 4 jam penyinaran-4 jam tanpa
penyinaran
4. Plat Alu + Turbulator var. Jarak 3 + SHM 4 jam penyinaran-4 jam tanpa
penyinaran
Kajian mengenai jarak alu can sebagai turbulator
Kajian mengenai lama penyimpanan panas pada batu kerikil granit
Terhadap Efisiensi SAH
https://books.google.co.id/books?id=dRWoCgAAQBAJ&pg=PA72&lpg=PA72&
dq=panas+yang+dapat+disimpan+batu+granit&source=bl&ots=KddUhhIZag&sig
=ACfU3U3EbWHHTqZ-
jYI0p9QgKdI6P1uJMQ&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiNjuyJsNflAhXRbn0KHa
7LBYYQ6AEwBnoECAkQAQ#v=onepage&q=panas%20yang%20dapat%20disi
mpan%20batu%20granit&f=false

Penambahan turbulator ini termasuk dalam metode pengontrolan pasif.


Penggunaan turbulator dapat mereduksi gaya drag yang terjadi pada silinder
sirkular. maka akan membuat aliran fluida lebih turbulen sehingga diharapkan dapat
melawan adverse pressure gradient yang terjadi, karena pada aliran yang turbulen
memiliki momentum kecepatan yang cukup besar, sehingga akan menunda titik
separasi dan daerah wake yang terbentuk pun akan menjadi lebih sempit.
Teknik-teknik peningkatan unjuk kerja heat exchanger dapat dibedakan
menjadi teknik aktif dan teknik pasif, salah satunya adalah dengan pemasangan
turbulator yang termasuk kedalam teknik pasif. Pemasangan turbulator tersebut
dapat menghasilkan intensitas turbulensi yang tinggi sehingga meningkatkan
perpindahan panas.
MATAHARI MATAHARI

Radiasi Radiasi

PERMUKAAN KACA DALAM PERMUKAAN KACA

Konduksi Konduksi

PERMUKAAN KACA LUAR PERMUKAAN KACA

Konveksi Konveksi

UDARA UDARA

Konveksi
Konveksi

ABSORBER ABSORBER
Konveksi

PCM Konveksi

Konveksi

FOAM FOAM

Konduksi Konduks

RANGKA RANGKA

Anda mungkin juga menyukai