Anda di halaman 1dari 44

BAB IX

LAPORAN ILMIAH

Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mempelajari topik “laporan ilmiah”, Anda diharapkan dapat
memahami dan terampil menyusun berbagai jenis laporan ilmiah dan
teknik dengan baik dan benar.

Tujuan Instruksional khusus.


Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan dapat
1) memahami pengertian laporan ilmiah dan laporan teknis;
2) mengetahui syarat laporan laporan ilmiah;
3) mengenali jenis-jenis laporan ilmiah dan laporan teknis;
4) memahami kualitas laporan;
5) membuat topik untuk menulis makalah/ laporan ilmiah;
6) menentukan tujuan yang sesuai dengan topik yang dibuat;
7) menentukan data dan sumber data yang sesuai dengan topik yang
dibuat;
8) merumuskan kerangka karangan sesuai dengan topik yang dibuat.
9) mengetahui sistematika/ pengorganisasian laporan;
10) mengorganisasikan sistematika penulisan laporan dengan tepat;
11) mengetahui unsur-unsur bagian inti;
12) mengembangkan desain laporan yang dibuat menjadi sebuah
laporan yang memiliki bagian pendahuluan, bagian
analisis/pembahasan, dan bagian penutup dengan menerapkan
sistematika yang benar;
13) melengkapi laporan dengan kelengkapan awal, seperti:halaman
judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, daftar grafik, daftar istilah, dan daftar
lampiran;
14) melengkapi laporan dengan kelengkapan akhir, seperti: halaman
daftar pustaka, indeks, lampiran, dan daftar riwayat hidup;
15) menerapkan konvensi naskah pada karya tulisnya.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


PENDAHULUAN
fungsi laporan
jenis laporan
syarat laporan
kualitas laporan

LAPORAN RENCANA PENULISAN


ILMIAH menentukan topik
menentukan tujuan
merumuskan tesis
menyusun kerangka
karangan
menentukan sumber data

KELENGKAPAN AWAL
judul
pengesahan
abstrak
kata Pengantar
daftar isi
daftar tabel/gambar
daftar lampiran

BAGIAN INTI
Pendahuluan
PENGORGANISASIAN
Kompilasi data
LAPORAN
Alisis data
Penutup
(Simpulan dan Saran)

KELENGKAP-AN AKHIR
daftar pustaka
lampiran
indeks
daftar riwayat hidup

Diagram Laporan Ilmiah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Pada diagram tersebut diperlihatkan hal-hal yang perlu
diperhatikan penulis untuk menulis laporan ilmiah. Yang terlebih dahulu
harus dipahami adalah pendahuluan dan perencanaan laporan. Selanjutnya
pengorganisasian laporan yang terdiri atas kelengkapan awal, bagian inti,
dan kelengkapan akhir. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut.
. Sebagai bagian dari karya ilmiah, tentu atuaran yang berlaku
dalam karya imiah tentu akan berlaku pula dalam penulisan laporan
ilmiah. Akan tetapi, berkaitan dengan kebutuhan akademis, laporan ilmiah
akan dibahas lebih spesifik, rinci, dan detail dalam bab ini

4.1 Fungsi dan Jenis Laporan


4.1.1 Fungsi Laporan

Dalam perkembangan sistem masyarakat dan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, kedudukan penulisan laporan semakin
bertambah penting. Manfaat laporan sangat dirasakan dalam sistem
manajemen modern. Berapa besar manfaatnya dapat dilihat dari
fungsi laporan berikut ini.
a. Laporan berfungsi untruk membantu penerima laporan mengambil
keputusan berdasarkan fakta dan gagasan yang dikemukan penulisnya.
b. Di dalam suatu organisasi yang benar, seorang pemimpin dapat
mengetahui dan mengendalikan perkembangan yang terjadi pada
seksi-seksi yang ada dalam organisasinya dengan mempelajari laporan
yang diterimanya.
c. Bagi seorang pemimpin, laporan dapat mempersingkat jarak dan
waktu pengawasan.
d. Laporan berfungsi juga sebagai penyimpan ilmu pengetahuan, di
samping sebagai alat penyebarannya.
e. Laporan merupakan wahana yang sangat efektif bagi pemikir yang
kreatif.
f. Laporan dapat juga digunakan untuk menilai kemampuan dan
keterampilan.

4.1.2 Jenis Laporan


Ada dua jenis laporan yang perlu diketahui, yaitu laporan teknis
dan laporan ilmiah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


4.1.2.1 Laporan Teknis
Ada laporan yang dibuat untuk kepentingan khusus sebagai
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan sebuah kegiatan. Laporan ini
disebut dengan laporan teknis.
Dalam dunia perusahaan dan instansi pemerintah, kegiatan
menulis laporan memegang peranan penting karena tindakan selanjutnya
diambil berdasarkan laporan yang diterima. Laporan itu ada yang ditulis
dalam jangka waktu tertentu yang disebut laporan periodik, dan ada juga
yang ditulis berdasarkan kebutuhan dan permintaan.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan di bidang sipil umumnya
terdapat kegiatan menulis laporan pendahuluan, laporan interm, dan
laporan final/akhir. Dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) Dinas Tata
Ruang dan Pemukiman Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam kegiatan
jasa konsultansi pada proyek “Pekerjaan Sosialisasi Penataan Ruang
Berdasarkan Aspek Agama, Budaya dan Ilmiah di enam Kabupaten/Kota
(Kabupaten Bogor, Bekasi, Ciamis, Kota Depok, Cirebon dan Bekasi)”
dan “Pelestarian Lingkungan Kabuyutan di enam Kabupaten/Kota (Kota
Bogor, Kabupaten Kuningan, Sumedang, Sukabumi, Subang dan
Tasikmalaya)” tertulis ketetapan sebuah laporan terdiri atas:
1) latar belakang,
2) maksud dan tujuan,
3) sasaran,
4) nama dan organisasi pengguna jasa,
5) sumber pendanaan,
6) ruang lingkup,
a) wilayah
b) kegiatan
7) metodologi,
a) persiapan
b) pelaksanaan kegiatan
8) tenaga ahli,
9) waktu penyelesaian pekerjaan,
10) pelaporan.

Berdasarkan KAK Dinas Tata Ruang dan Permukianan terdapat tiga jenis
laporan yang harus dibuat dalam pekerjaan di bidang sipil.
1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini sebanyak enam buah buku dengan ukuran kertas A4 dan
dijilid hardcover, berisikan garis besar tujuan dan sasaran, gambaran
umum potensi dan permasalahan dua belas kabupaten/kota, rencana
kegiatan pekerjaan, metodologi sosialisasi dan prosesi pengukuhan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


kabuyutan serta jadwal penugasan tenaga ahli. Selambat-lambatnya
diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
2) Laporan antara (Interm report)
Pada Tahap ini Konsultan menyerahkan enam buah buku dengan
kertas A4 dijilid hardcover, yang berisi gambaran umum potensi dan
permasalahan penataan ruang eksisting khususnya pemanfaatan ruang
di dua belas kabupaten/kota, yang dikaitkan dengan fungsi lindung
seperti kawasan lindung (hutan, cagar alam, cagar budaya, daerah
aliran sungai, aterfak), alih fungsi pemanfaatan ruang dan kajian
terhadap bahasa dan tulisan huruf palawa (huruf sunda) pada batu
prasasti (Ngabeungkat) Kabuyutan terkait dengan kearifan lokal di
enam kabupaten/kota, penanaman tanaman keras dan penyebaran bibit
ikan khas Sunda yang bernilai ekonomis, yang meliputi habitat,
kegunaan dan kelayakannya untuk dibudidayakan. Kajian ini
diserahkan selambat-lambatnya tiga bulan setelah SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja) diterbitkan serta melampirkan: VCD digital dan
Foto Dokumentasi.

3) Laporan Akhir (final report)


Pada tahap akhir konsultan menyerahkan enam buah buku dengan
kertas A4 dan dijilid hardcover, yang berisi hasil pelaksanaan kegiatan
sosialisasi penataan ruang berdasarkan aspek agama, budaya, ilmiah,
dan pelestarian lingkungan kabuyutan, yang diserahkan selambat-
lambatnya sampai batas waktu berakhirnya kontrak.
Untuk setiap tahap pelaporan dipersentasikan oleh tim tenaga ahli
dihadapan instansi terkait.

4.1.2.2 Laporan Ilmiah

Seperti yang telah dikemukakan pada awal bab, laporan ilmiah


akan dibahas lebih detail dalam subbab tersendiri (subbab 4.2 berikut ini).

4.2 Laporan Ilmiah

Laporan adalah penyajian fakta secara lisan ataupun tulisan


mengenai keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Fakta objektif
yang dilaporkan menjadi tanggung jawab pelapor dan akan menjadi
tanggung jawab penerima laporan bila laporan itu telah disetujui dan
disahkan. Pada umumnya laporan dibuat untuk memberi keterangan atau
penjelasan tentang suatu hal, memulai aktivitas, dan mengoordinasikan
seluruh aktivitas. Laporan pun berfungsi untuk menentukan kebijakan,
menentukan sifat yang tegas dan tepat, mengembangkan dan memperluas

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


aktivitas, serta mengadakan perubahan atau perbaikan terhadap aktivitas
yang dianggap tidak sesuai dan mengalami hambatan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedudukan
laporan sangat penting dan besar manfaatnya. Laporan merupakan
wahana efektif bagi ilmuwan yang memiliki pemikiran kreatif sebab
laporan baginya berfungsi sebagai penyimpan ilmu pengetahuan dan
sebagai alat penyebarannya. Laporan pun dapat digunakan untuk menilai
kemampuan dan keterampilan ilmuwan pembuat laporan tersebut.
Jenis laporan dapat dibedakan atas beberapa hal. Salah satunya
berdasarkan tujuan, laporan dapat dibedakan atas laporan teknis dan
laporan ilmiah. Laporan teknis adalah laporan yang berisi tentang hal-hal
teknis penyelenggaraan suatu kegiatan. Laporan ini mengandung data
objektif suatu keadaan. Laporan teknis dapat dikatakan sebagai suatu
pemberitahuan tentang tanggung jawab dari teknis penyelenggaraan suatu
kegiatan.
Laporan ilmiah adalah laporan yang berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan. Jika laporan ilmiah itu disampaikan secara tertulis dapat
dinamakan karangan ilmiah. Dengan demikian, laporan ilmiah sama
dengan karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah (UGM, 2005)
Berbeda dengan laporan teknis, laporan ilmiah mempunyai bentuk
serta sifat yang formal karena isinya harus mengikuti persyaratan yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Menurut Kurniawan dalam Wiedarti
(2005), “Tujuan laporan ilmiah adalah menyampaikan seperangkat
informasi, data, keterangan, dan pikiran secara tegas, ringkas, dan jelas.”
Dijelaskannya pula, suatu laporan ilmiah pada hakikatnya merupakan
hasil proses berpikir ilmiah. Pola berpikir ilmiah yang digunakan adalah
pola berpikir reflektif, yaitu suatu proses berpikir yang dilakukan dengan
mengadakan refleksi secara logis dan sistematis di antara kebenaran
ilmiah dan kenyataan empirik dalam mencari jawaban terhadap suatu
masalah. Pola berpikir reflektif dalam laporan ilmiah sangat diperlukan
untuk mencapai hasil yang dapat dijamin kebenarannya secara ilmiah.
Ada tiga aspek yang diperlukan dalam berpikir reflektif, yaitu perlu
penjelasan ilmiah, pengertian operasional, dan berpikir kuantitatif.
Tulisan-tulisan yang dihasilkan di lingkungan pendidikan tinggi
yang berdasarkan hasil penelitian dan memperlihatkan tulisan yang
sistematik, sistemik, menurut kaidah dan logika ilmiah disebut sebagai
laporan ilmiah. “Laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang
mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun
untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan
tertentu.” (UGM 2005). Hal ini dipertegas Rohidi dalam Wiedarti (2005:
30), “tulisan ilmiah adalah tulisan yang disajikan menurut sistematika dan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


secara sistematik menggunakan alur logika yang disepakati oleh
masyarakat ilmiah, bersifat terbuka, dan siap diuji kebenarannya.”

4.2.1 Syarat-syarat Laporan Ilmiah

Tidak semua karya tulis dapat disebut laporan ilmiah. Hanya tulisan yang
memenuhi syarat tertentu yang dapat disebut suatu laporan ilmiah. Dalam
buku Manajemen Bahasa karangan Wahyu Wibowo (2001) tertulis
sebagai berikut.
Suatu karangan boleh disebut karangan ilmiah jika
mengandung ciri-ciri:
a. Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah.
Pengetahuan ilmiah (disebut pula ilmu) adalah pengetahuan yang
disajikan secara sistematis. Itu sebabnya, karangan ilmiah mesti
berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis.
Landasan kesistematisannya terletak pada penggunaan pola pikir
logis, fakta atau evidensi yang terpercaya, serta analisis yang
objektif.
b. Mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta. Agar, tidak
terjerumus ke dalam subjektivitas.
c. Bersifat lengkap, tepat, dan benar. Itu sebabnya, sebelum
menulis, kita mesti meneliti tepat-tidaknya masalah yang akan
dikemukakan, baik dari segi permasalahannya maupun bidang
ilmiahnya.
d. Bagian-bagian tulisan dikembangkan secara runtut,
sistematis, dan logis. Agar, tulisan yang dihasilkan membentuk
suatu kesatuan (kohesif) dan kepaduan (koheren).
e. Bersifat tidak memihak (objektif). Aspek pribadi atau
emosional sebaiknya ditinggalkan karena akan membuat tulisan
kita diwarnai prasangka atau kepentingan pribadi sehingga kadar
keilmiahannya menjadi pudar.

Syarat laporan ilmiah tersebut lebih rinci dikemukakan Brotowijoyo


(1985) berikut ini.
a. Karya ilmiah menyajikan karya objektif secara sistematis atau
menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik
ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
c. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah
direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


d. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan
dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
e. Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal itu berarti karya tulis
ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya
ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius
dan berprasangka. Penyajian tidak boleh bersifat emotif.
f. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada
akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif, hal itu
ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat.
Dengan demikian, fakta dan hukum alam yang diterapkan pada
situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri. Pembaca
dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan
keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.

Dari uraian mengenai syarat-syarat di atas, dapat dikemukakan bahwa


laporan ilmiah hendaknya memiliki ciri-ciri:
a. Tuntas; masalah dibahas sampai tuntas.
b. Objektif; masalah diungkapkan sebagaimana adanya.
c. Sistematis; masalah dibahas menurut pola tertentu sehingga jelas
urutan dan kaitan antarunsur tulisan.
d. Cermat; pembahasan sedapat mungkin tanpa kesalahan.
e. Lugas; langsung pada pokok bahasan yang dikaji tanpa pengantar
yang berlebihan dan basa-basi.
f. Nonemosional; tidak melibatkan perasaan : keharuan, kesedihan,
kekaguman.
g. Berlaku umum; kesimpulan berlaku bagi semua populasi kajian.
h. Menggunakan bahasa baku, tepat, ringkas, dan jelas.

4.3 Kualitas Laporan


Untuk mendukung fungsi dan tujuannya, laporan harus
mempunyai kualifikasi sebagai berikut.
a. Jelas dan tegas. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang menarik
dan jelas. Penulis harus menguasai materi dan istilah-istilah yang
dipakai dalam laporan tersebut.
b. Lengkap. Data dan fakta harus memadai; sesuai dengan yang
dibutuhkan.
c. Benar dan objektif
d. Cermat dan taat asas. Laporan harus cermat dan disertai data yang
akurat sehingga kesimpulan yang ditarik akan logis dan konsekuen.
e. Tepat waktu dan diterima yang berhak.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


4.4 Perencanaan Penulisan Laporan

Agar penyusunan laporan berjalan efektif dan efisien, langkah-


langkah dalam perencanaan penulisan laporan tidak boleh diabaikan.

Menentukan topik/pokok bahasan dan judul dalam penulisan


laporan ilmiah merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan.
Dalam hal ini, tentu saja hal-hal utama yang dibicarakan pada Topik,
Tema dan Judul yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya menjadi
acuan dan pedoman

4.4.1 Menentukan Tujuan

Tujuan yang harus dirumuskan/ditentukan adalah tujuan objektif


yang akan diperoleh jika masalah diselesaikan. Tujuan ini dapat berupa
penjelasan, penilaian (memberi komentar, saran, sanggahan), pembuktian
hipotesis, perancangan, pembuatan atau modivikasi sistem/ alat.

4.4.2 Merumuskan Tesis (Kalimat Tema)


Dalam bab III, telah dikemukankan secara singkat bagaimanan
menentukan tema dalam karya ilmiah. Untuk mengingatkan kembali dan
untuk lebih jelas, berikut ini diuraikan langkah dalam merumuskan tesis
(kalimat tema).
Tesis adalah kalimat yang berisi topik dan tujuan. (dalam karangan
pada umumnya diistilahkan tema). Kalimat tesis perupakan payung dari
keseluruhan bentuk karangan. Pembagian bab atau pembagian paragraf
dalam sebuah karangan merupakan gagasan-gagasan bawahan yang akan
menunjang kalimat tesis.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
kalimat tesis.
a. Harus berupa kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
b. Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
c. Tidak boleh berupa kalimat majemuk setara.
d. Harus memiliki gagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat
tesis.
e. Tidak mengandung kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak

4.2.3 Menyusun Kerangka Karangan


Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis
besar karangan yang akan dibuat. Kerangka karangan berguna untuk
menghindari /mengurangi kesalahan, menjadikan karangan lebih teratur,

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


memudahkan mencari materi pembantu, menghindari pembahasan topik
lebih dari sekali (ketumpangtindihan topik). Ada empat syarat yang harus
dipenuhi agar dapat menghasilkan kerangka karangan yang baik.
a. Tesis harus jelas. Jika tesis sudah jelas, penulisan karya ilmiah akan
sangat mudah dan lancar karena semua telah terpikirkan secara
matang.
b. Tiap unit dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan yang akan
diuraikan secara tuntas. Rangkaian antara gagasan sentral dan gagasan
bawahan tersusun dengan baik. Gagasan bawahan harus mengandung
dukungan dan alasan bagi gagasan sentralnya..
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
Hanya dengan penyusunan yang logis, kita dapat mencapai tujuan
dengan baik. Rangkaian sebab-akibat harus tersusun dengan baik agar
pembaca mudah menarik kesimpulan.
d. Setiap unit, baik unit utama dan subunit, harus menggunakan
pasangan simbol yang konsisten (I, II, 1.2, 1.2.1, dst,). Penamaan atas
setiap unit dan subunit dalam kerangka karangan harus bersifat sejajar
atau paralel.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa penyusunan kerangka


karangan tidak bersifat kaku. Artinya, proses itu terjadi berulang kali
dengan penyempurnaan dan perubahan. Berikut ini langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam menyusun sebuah kerangka karangan.
a. Merumuskan tesis dengan baik.
b. Mengadakan inventarisasi gagasan-gagasan bawahan untuk diletakkan
sebagai subunit dalam kerangka karangan.
c. Mengevaluasi semua gagasan yang tercatat dengan mengajukan
pertanyaan berikut.
 Apakah gagasan tersebut memiliki relevansi
langsung dengan tesis?
 Apakah ada dua topik atau lebih yang sebenarnya
merupakan hal yang sama atau pengulangan?
 Apakah semua topik sama derajatnya?
d. Melakukan langkah kedua dan ketiga secara berulang-ulang dan
menyesuaikan kembali tesis berdasarkan perbaikan kerangka
karangan.
e. Menentukan pola susunan yang paling cocok dan tepat untuk
mengurutkan semua gagasan, baik sentral maupun bawahan, secara
logis sesuai dengan perincian tesis.
Jadi, sebenarnya proses tersebut di atas tidak bersifat linier,
melainkan bersifat spiral yang berputar selama penulisan laporan ilmiah.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


1) Jenis Kerangka Karangan
Jenis kerangka karangan dapat dikelompokkan berdasarkan dua
hal, yakni berdasarkan perincian dan berdasarkan perumusannya.
Kerangka karangan yang disusun berdasarkan perincian terbagi dua.
a. Kerangka karangan sementara atau nonformal, yaitu kerangka
karangan yang masih berubah sesuai dengan proses, baik saat dirujuk
kembali pada tesis maupun pada saat proses menulis sedang
berlangsung.
b. Kerangka karangan formal adalah kerangka karangan yang sudah
mantap, tidak akan berubah lagi. Dengan demikian, biasanya,
kerangka formal inilah yang akan menjadi bagian dari daftar isi karya
ilmiah.

Berdasarkan cara perumusan/ pengungkapan pokok-pokok


pembicaraan ke dalam kerangka karangan terdapat tiga jenis kerangka
karangan.
a. Kerangka karangan topik, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dalam
bentuk kata atau kelompok kata.
b. Kerangka karangan kalimat, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan
dalam bentuk kalimat.
c. Kerangka karangan paragraf, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan
dengan disertai penjelasan seperlunya sehinga berbentuk paragraf.

2) Cara Perumusan Kerangka Karangan


Ada dua cara perumusan kerangka karangan
a. Cara langsung yaitu penyusunan gagasan-gagasan yang akan
dikemukakan langsung ditulis/diurutkan sesuai bab-bab kerangka
karangan.
Kerangka karangan cara langsung dapat dilihat barikut ini.
A. Kerangka Organisasi Makalah
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
I.2 Ruang Lingkup Kajian
I.3 Tujuan Penulisan
I.4 Cara Memperoleh Data
II. DESKRIPSI MASALAH (DATA MENURUT
LITERATUR)
III. PEMBAHASAN MASALAH (KOMENTAR PENULIS
ATAS DATA YANG DIPEROLEH)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


B. Kerangka Organisasi Laporan Teknis
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
I.2 Ruang Lingkup Kajian
I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Cara Memperoleh Data
II. DESKRIPSI MASALAH (DATA MENURUT HASIL
SURVEI)
III. PEMBAHASAN MASALAH (MENURUT PEMIKIRAN
PENULIS)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kerangka Organisasi Laporan Penelitian


I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode Penelitian
1.7 Sistematika Pembahasan
II TINJAUAN PUSTAKA (PENJABARAN POSTULAT)
III PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
(PEMBUKTIAN HIPOTESIS)
IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
V KESIMPULAN DAN SARAN

b. Cara tidak langsung yaitu penyusunan kerangka karangan melalui


tahapan
1) pengumpulan gagasan,
2) pengoreksian / penyempurnaan gagasan,
3) pengelompokan dan penyusunan urutan gagasan.

1) Pengumpulan Gagasan
Pada tahap pertama ini cukup menuliskan gagasan-gagasan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Semua gagasan yang teringat
penulis dituliskan tanpa dipikirkan apakah gagasan itu perlu dibahas atau
tidak.

1) Pengoreksian / Penyempurnaan Gagasan


Setelah tahap pertama dilakukan, baru dipikirkan apakah gagasan
yang dituliskan perlu dibahas atau tidak. Kalau terdapat gagasan yang

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


tidak diperlukan, gagasan itu dicoret atau dihilangkan. Sebaliknya jika
ada gagasan yang perlu dibahas, tetapi belum tercantum pada daftar
gagasan pada tahap pertama tadi maka pada daftar itu perlu ditambahkan
gagasan yang dimaksud. Demikian seterusnya sampai penulis
menganggap bahwa daftar gagasan itu cukup baik.

2) Pengelompokan dan Penyusunan Gagasan


Setelah penulis menganggap bahwa gagasan sudah cukup,
langkah berikutnya ialah mengelompokkan gagasan tersebut menurut
jenisnya. Kemudian gagasan yang terdapat pada setiap kelompok itu
disusun menurut tingkatnya. Setiap kelompok gagasan diberi judul.
Kemudian judul-judul kelompok (beserta anggota kelompoknya) ini
disusun pula menurut tingkatnya. Jika langkah-langkah ini dilakukan
dengan baik, penulis akan melihat bahwa pokok-pokok pembicaraan
sudah lengkap dikemukakan serta tersusun secara teratur dan terpadu.

Contoh perumusan kerangka karangan cara tidak langsung


Contoh 1

Topik : penanggulangan sampah rumah tangga


Tujuan : 1. menentukan sampah organik dan anorganik
2. merumuskan cara penanggulangan sampah organik dan
anorganik
Pengumpulan Gagasan
1. penyebab adanya penumpukan sampah
2. akibat dari adanya penumpukan sampah
3. dampak dari sampah
4. pengertian sampah
5. pembuatan kompos sampah rumah tangga
6. jenis-jenis sampah
7. bencana yang diakibatkan oleh sampah
8. penyakit yang dapat timbul
9. pengertian sampah
10. penanggulangan sampah
11. daur ulang sampah
12. proses penanggulangan sampah organik
13. proses penanggulangan sampah anorganik
14. sampah industri
15. sampah rumah tangga
16. sampah organik
17. sampah anorganik

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Pengoreksian / Penyempurnaan Gagasan
1. penyebab penumpukan sampah
2. akibat dari adanya penumpukan sampah
3. dampak dari sampah
4. pengertian sampah
5. pembuatan kompos sampah rumah tangga
6. jenis - jenis sampah
7. bencana yang diakibatkan oleh sampah
8. penyakit yang dapat timbul ( sumber penyakit)
9. penanggulangan sampah
10. daur ulang sampah
11. proses penanggulangan sampah organik
12. proses penanggulangan sampah anorganik
13. sampah industri
14. sampah rumah tangga
15. sampah organik
16. sampah anorganik
17. polusi

Keterangan: gagasan yang diberi tanda (dimerahkan) tidak dipergunakan

Pengelompokan dan Penyusunan Gagasan


Kelompok A: Sampah
1. pengertian sampah
2. jenis - jenis sampah
sampah organik
sampah anorganik
3. dampak dari sampah
sumber penyakit
sumber polusi

Kelompok B: penanggulangan sampah


1. proses penanggulangan sampah organik
2. proses penanggulangan sampah anorganik

Kerangka karangan:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Teknik Pengumpulan Data

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


1.5 Sistematika Penulisan
BAB II SAMPAH
2.1 Pengertian Sampah
2.2 Jenis - Jenis Sampah
2.3 Dampak Sampah
2.3.1 Sumber Penyakit
2.3.2 Sumber Polusi

BAB III PENANGGULANGAN SAMPAH


3.1 Penanggulangan Sampah Organik
3.2 Penanggulangan Sampah Anorganik
3.3 Proses Daur Ulang
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Contoh 2

Topik : konstruksi coran Conical Refiner Rotor


Tujuan: memperoleh rancangan yang optimal dari konstruksi coran
Conical Refiner Rotor yang dapat menanggulangi serta
mengeliminasi kesalahan dan kerugian yang terjadi.
Tema: optimalisasi perancangan konstruksi coran Conical Refiner
Rotor dengan menggunakan sarana simulasi perangkat lunak
Magma-Soft.

Pengumpulan gagasan:
1. definisi proses pengecoran logam
2. definisi perancangan konstruksi coran
3. pentingnya perancangan konstruksi coran ( eliminasi )
4. keuntungan dari magma-soft
5. masalah pada perancangan
6. kesalahan pada perancangan konstruksi ( eliminasi )
7. ruang lingkup perancangan ( PPC )
8. definisi solidworks dan Simulasi magma-soft
9. proses pembuatan cetakan:
*metode cetakan,bahanlpasir yang dipakai, ukuran rangka
cetak, waktu pengerjaan, jumlah SDM, mesin dipakai,
biaya total

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


10. perhitungan perancangan; besar penambah, ukuran sistem saluran
dll.
11. peleburan dan fethling coran ( eliminasi )
12. definisi Conical Refiner Rotor,materialnya serta fungsinya
13. penyebab terjadi cacat coran.
14. solusi masalah
15. aplikasi teknik bengkel dalam perancangan coran
16. proses pembuatan pola:
*jenis pola, bahan,mesin, waktu pengerjaan, metode
pembuatan,
biaya total
17. kontrol komposisi dan dimensi
18. target waktu dan biaya pengerjaan total (eliminasi)
19. analisis cacat/ reject meeting.

Pengoreksian / Penyempurnaan Gagasan


1. definisi proses pengecoran logam
2. definisi perancangan Konstruksi Coran
3. pentingnya perancangan konstruksi coran
4. keuntungan dari magma-soft
5. masalah pada perancangan
6. kesalahan pada perancangan konstruksi
7. ruang lingkup perancangan ( PPC )
8. definisi solidworks dan Simulasi magma-soft
9. proses pembuatan cetakan:
*metode cetakan,bahanlpasir yang dipakai, ukuran rangka
cetak, waktu pengerjaan, jumlah SDM, mesin yang
dipakai, biaya total
10. perhitungan perancangan; besar penambah,ukuran system saluran
dll
11. peleburan dan fethling coran
12. pefinisi Conical Refiner Rotor,materialnya serta fungsinya
13. penyebab terjadi cacat coran.
14. solusi masalah
15. aplikasi teknik bengkel dalam perancangan coran
16. Proses pembuatan pola:
*jenis pola, bahan, mesin, waktu pengerjaan, metode
pembuatan, biaya total
17. kontrol komposisi dan dimensi
18. target waktu dan biaya pengerjaan total
19. analisis cacat/ reject meeting.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Pengelompokan dan Penyusunan Gagasan
Kelompok A:
1. definisi proses pengecoran logam
2. definisi perancangan konstruksi coran
3. ruang lingkup perancangan ( PPC )
4. masalah pada perancangan

Kelompok B:
1. definisi solidworks dan simulasi magma-soft
2. keuntungan dari magma-soft
3. definisi Conical Refiner Rotor,materialnya serta fungsinya
4. aplikasi teknik bengkel dalam perancangan coran
5. proses pembuatan pola:
*jenis pola,bahan,mesin,waktu pengerjaan,metode
pembuatan,biaya total
6. proses pembuatan cetakan:
*metode cetakan,bahanlpasir yang dipakai, ukuran rangka
cetak ,waktu pengerjaan, jumlah SDM,mesin yang
dipakai,biaya total
7. perhitungan perancangan: besar penambah,ukuran sistem saluran
dll
Kelompok C:
1. kontrol komposisi dan dimensi
2. analisis cacat/ reject meeting.
3. penyebab terjadi cacat coran
4. solusi cacat coran

Kerangka karangan:

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
I.2 Ruang Lingkup Masalah
I.3 Tujuan
I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
I.5 Sistematika Penulisan

BAB II PERANCANGAN KONSTRUKSI CORAN


2.1 Definisi Proses Pengecoran Logam
2.2 Definisi Perancangan Kontruksi Coran
2.3 Ruang Lingkup Perancangan (PPC)
2.4 Masalah pada Perancangan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


BAB III SARANA DAN APLIKASI SIMULASI MAGMA-SOFT
3.1 Sarana Simulasi Magma-soft
3.1.1 Definisi Solidworks dan Simulasi Magma-soft
3.1.2 Keuntungan dari Magma-soft
3.2 Aplikasi Simulasi Magma-soft
3.2.1 Definisi Conical Refiner Rotor, Materialnya, serta
Fungsinya
3.2.2 Aplikasi Teknik Bengkel dalam Perancanagan Coran.
3.2.3 Proses Pembuatan Pola
a. Jenis Pola
b. Bahan
c. Mesin
d. Waktu Pengerjaan
e. Metode Pembuatan
f. Biaya
3.2.3 Proses Pembuatan Cetakan
a. Metode Cetakan
b. Bahan
c. Ukuran Rangka Cetak
d. Waktu.
3.3 Perhitungan Perancangan
a. Besar Penambah
b. Ukuran Sistem Saluran

BAB IV EVALUASI UJI COBA ALAT


IV.1 Kontrol Komposisi dan Dimensi
IV.2 Analisis Cacat/Reject Meeting
IV.2.1 Penyebab Cacat Coran
IV.2.2 Solusi Cacat Coran

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

4.4.4 Menentukan Sumber Data


Pada tahap ini ditentukan dari mana data diperoleh dan bagaimana
cara mendapatkannya. Dokumen, nara sumber, dan peninggalan histories
dapat dijadikan sebagai sumber data. Data dapat diperoleh dengan cara
wawancara, angket, studi pustaka, dan observasi/pengamatan langsung.

4.5 Pengorganisasian Laporan Ilmiah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Pengorganisasian laporan adalah urutan logis penulisan laporan
agar mudah dibaca dan dipahami. Secara garis besar, sebuah laporan
disusun menurut sistematika berikut:

Kelengkapan Awal :
i. Halaman Judul
ii. Halaman Pengesahan
iii. Halaman Kata Pengantar
iv. Halaman Abstrak
v. Halaman Daftar Isi .
vi. Ha!aman Daftar Tabel
vii. Halaman Daftar Gambar
viii. Halaman Daftar Lampiran
ix. Halaman Daftar Indeks

Bagian inti (Pokok Kajian):

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian/Masalah
1.2 Identifikasi Masalah/Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Kerangka Pemikiran/Pendekatan Masalah
1.5 Hipotesis (jika ada)
1.6 Metodologi Penelitian
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8 Sistematika Penyajian/Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HASIL PENELITIAN


3.1 Gambaran Umum
3.2 Hasil dan Pembahasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Kelengkapan Akhir (Referensi) :


1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-Lampiran

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


3. Indeks
4. Riwayat Hidup Penulis

Dalam kenyataannya, tidak semua subbab itu dikemukakan;


bagian-bagian yang dikemukakan sangat bergantung pada topik bahasan.

4.5.1 Kelengkapan Awal


Kelengkapan awal sebuah tugas akhir terdiri atas halaman judul,
halaman pengesahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman
daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar
diagram, dan halaman daftar lampiran.

a. Halaman Judul
Judul yang lengkap umumnya mencakup masalah/topik penelitian,
subjek penelitian, atau daerah penelitian, desain, strategi, metode
penelitian, dan waktu terjadinya peristiwa atau waktu penyelenggaraan
penelitian. Judul yang lengkap tidak diartikan sebagai judul yang sangat
panjang, tetapi:
1) mencerminkan tema/pokok-pokok masalah yang diteliti (relevan
dengan isi);
2) menggambarkan tujuan penelitian;
3) singkat (ditulis dalam frase singkat, jelas, dan dalam bentuk frase
nominal);
4) menarik, memberi kesan, dan mampu mempengaruhi minat
pembaca.
Judul yang baik harus dapat menggambarkan isi karangan
keseluruhan sebagai hasil penelitian, memberikan informasi viariabel
kunci dan keterkaitan antarvariabel, memberikan kejelasan tujuan yang
ingin dicapai, dan mengungkapkan daya aplikasi hasil penelitian.
Pembuatan judul dapat dilakukan dengan cara berikut.
a). Mencari kata-kata kunci.
b). Mewaspadai kalimat-kalimat yang pendek, kalimat tanya,
ungkapan, atau istilah yang digunakan dalam tulisan. Hal-hal itu
berpotensi untuk diangkat sebagai judul.
c). Membaca judul-judul yang pernah dibuat oleh penulis lain.
d). Membuat tulisan yang lengkap terlebih dahulu.
e). Membuat beberapa pilihan judul, coba terapkan pada karangan.
Jangan takut membuat penyesuaian, baik pada judul maupun pada
tubuh karangan.

Halaman judul Tugas Akhir berisi judul, jenis dan kedudukan


tulisan, nama lengkap penulis, nomor pokok, nama lembaga, nama kota,

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


tahun. Kedudukan tulisan dalam tugas akhir program diploma lazimnya
bertuliskan laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi ... Jurusan...
Berikut ini tata letak halaman judul yang ditetapkan Polban.

JUDUL TUGAS AKHIR


(Times New Romans 16 pt)
(Judul Bahasa Inggris: Times New Romans 12pt)

Laporan Tugas Akhir


Laporan ini dibuat untu kmemenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma IV, Program Studi ….
(Times Newa Romans 12)

Oleh:
Nama
NPM
(times New Romans 14 pt)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Tahun
b. Halaman Pengesahan
(Times New Romans 14 pt)

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Halaman pengesahan memuat pengesahan pembimbing, diketahui
oleh ketua jurusan dan ketua program studi sebagai tanda bahwa karya
yang bersangkutan telah memenuhi syarat administrasi lembaga. Berikut
ini tata letak halaman pengesahan yang ditetapkan Polban dan Polipos

JUDUL TUGAS AKHIR


(Times New Romans, 14 pt)

Nama :
Npm
(Times New Romans,12 pt)

Penguji
Ketua
Anggota:
Anggota:

Tugas ini telah disidangkan pada tanggal ….


dan disahkan sesiuai ketentuan
(Times New Romans 12 pt)

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama
NIP NIP

Ketua Jurusan
(diparaf terlebuh dahulu oleh Kaprog)

Nama
NIP
(Times New Romans 12 pt)

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


c. Halaman Abstrak

Abstrak adalah uraian ringkas, tetapi akurat isi laporan ilmiah


yang memuat hal-hal penting dan disusun agar pembaca memperoleh
gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti. Menurut ISO
(International Standard Organization,1976: 214) abstrak tidak sama
dengan ringkasan, ikhtisar, atau summary. Abstrak menyajikan dengan
ringkas dan jelas hasil penemuan dan fakta penting yang dipaparkan di
dalam artikel/makalah, lengkap dengan tujuan dan metodenya, sedangkan
ringkasan tidak demikian.
Hal-hal penting yang diungkapkan dalam abstrak antara lain
adalah judul masalah yang diteliti, alat analisis data, pengujian hipotesis
(jika ada), metode pengumpulan data yang digunakan, disain sampel
penemuan, hasil penelitian, serta kesimpulan.

1) Tujuan Pembuatan Abstrak


a. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang yang akan dimuat di
dalam suatu jurnal.
b. Untuk penyebaran informasi.
c. Untuk membantu pengguna informasi dalam memperpendek waktu
pemilihan informasi.
d. Untuk mengatasi kendala bahasa.

2) Jenis Abstrak
Berdasarkan cara menguraikan informasi, dikenal 1) abstrak
informatif yaitu abstrak yang menggambarkan secara jelas tujuan
kegiatan, metode, hasil, dan kesimpulannya; 2) abstrak indikatif, yaitu
abstrak berisi informasi singkat tentang pokok masalah. Tujuannya hanya
memberikan indikasi adanya informasi tersebut dalam dokumen. Abstrak
indikatif tidak menjelaskan secara langsung kegiatan yang dilaporkan; 3)
abstrak campuran yaitu abstrak informatif yang disertai gambaran yang
mengindikasikan adanya suatu informasi; 4) abstrak kritis, yaitu abstrak
yang menyertakan kritikan atau pendapat pembuat abstrak, dibuat oleh
orang yang ahli dalam bidang ilmu karya tulis yang diabstrak. Selain itu,
ada pula abstrak yang dibuat oleh tim penyunting majalah yang
menerbitkan tulisan tersebut apabila penulis tidak dapat melakukan
pembuatan abstrak. Abstrak yang dibuat oleh pengolah informasi
/Pustakawan, dalam hal ini pengolah informasi tidak diperkenankan
memberi komentar / tambahan informasi apapun yang tidak berasal dari
artikel yang diabstrak.

3) Penilaian Abstrak

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Suatu abstrak dinilai baik apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu: 1)
kebenaran isi, artinya abstrak harus benar isinya dan jelas uraiannya,
harus benar-benar mewakili isi dokumen yang diabstrak, dan tidak diberi
tambahan pendapat, komentar, atau kritik dari pembuat abstrak; 2)
keringkasan, artinya penggunaan kata secara efisien, menggunakan
sedikit kata, tetapi tetap memperhatikan kejelasan makna yang diuraikan
di dalam abstrak. 3) kejelasan isi, artinya abstrak dapat dimengerti oleh
pengguna.

4) Teknik Pembuatan Abstrak


1. Baca artikel yang akan diabstrak.
2. Tandai kalimat atau frase pada ”pendahuluan” yang dapat disunting
menjadi tujuan penelitian. Salin kalimat atau frase tersebut secara
berurutan dari yang pertama hingga yang terakhir.
3. Telusuri ”metode penelitian” tandai kalimat atau frase yang berisi
bahan yang digunakan, prosedur, pelaksanaan, dan perlakuan
penelitian.
4. Amati “hasil dan pembahasan” pada artikel yang diabstrak, tandai
kalimat atau frase yang menyatakan hasil yang dicapai.
5. Amati ”simpulan”, tandai kalimat penting.
6. Butir 2, 3, 4,dan 5, kemudian disunting dengan cara membubuhkan
kata penghubung untuk memperbaiki alur kalimat pada masing-
masing bagian.
7. Hilangkan kata-kata berlebihan.
8. Baca kembali abstrak yang dihasilkan, bandingkan dengan artikelnya,
bila sudah sesuai, selesai.
9. Untuk karya tulis berbahasa Indonesia, umumnya dibuatkan abstrak
berbahasa Inggris yang ditulis maksimal dua halaman (antara 250
sampai 500 kata ) dan diketik satu spasi.

Berikut ini dua contoh abstrak (yang berbahasa Indonesia dan yang
berbahasa Inggris) dengan topik kajian yang berbeda.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Contoh
ABSTRAK
Penciptaan nilai ekonomis bagi para pemegang saham
(shareholder value) asebagai wujud dari wealth maximization, saat
ini merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi perusahaan yang
telah go public. Faktor-faktor yang teridentifikasi dalam penelitian
ini sebagai variabel yang mempengaruhi shareholder value adalah
intellectual capital, tangible recource, liabilities. Metode yang
digunakan adalah metode survei dan teknik penarikan sample
digunakan metode sensus. Metode analisis digunakan adalah
Multiple Liniear Regresion Analysis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa factor-faktor tersebut berpengaruh signifikan pada tingkat
kepercayaan 84,5% terhadap shareholder baik secara parsial
maupun simultan. Terdapat pengaruh lain yang tidak diukur dalam
penelitian ini dan memberi kontribusi kecil yaitu 15,5%.

Contoh

ABSTRACTION
Learniang mathematics with spreadsheet Exel and learning
spreadsheet Exel with mathematics for mathematics studying,
mathematicsal modelling, and mathematical visualization are
naturally fit to apply in Mathematics course in university level. This
paper has been proposed 1xjBRET way, where a mathematical
problem can be solved by one formula using simultaneous computation
that in array formula. By array formula, the computation is more
efficient (computational time and space usage), is able to maintain
consistency, and able to avoid unintended formula change on one or
some cells.

d. Halaman Kata Pengantar

Uraian dalam kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca


kepada inti masalah. Kata pengantar berisi kalimat pembuka, motivasi
dan tujuan karangan, kemudahan/kesulitan dalam penyusunan karangan,
ucapan terima kasih, dan harapan penulis.
Jika daftar nama orang yang berjasa dalam penulisan tugas akhir
tersebut cukup banyak, ucapan terima kasih dapat disampaikan dalam
lembaran tersendiri. Dalam penulisan ucapan terima kasih, penggunaan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


bahasa ragam baku harus tetap dipertahankan. Bahasa "pergaulan" dan
nama panggilan harus dihindari. Penutup kata pengantar berisi nama
tempat, bulan dan tahun, serta kata Penulis.

KATA PENGANTAR

Ujian tertulis Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) Politeknik Negeri


Bandung merupakan satu-satunya instrumen pengukuran kelulusan calon
mahasiswa baru Polban. Sebagai satu-satunya instrumen pengukuran, tentu
validitas soal menjadi hal yang penting untuk diketahui. Untuk mengetahui
validitas soal tersebut, dilakukan “analisis soal Seleksi Mahasiswa Baru
(SMB) Politeknik Negeri Bandung tahun ajaran 2008/2009”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu Tri Darma
Perguruan Tinggi, bidang penelitian. Selain itu, penelitian ini pun
dilaksanakan dalam rangka memenuhi program Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Polban dengan sumber dana DIPA. Dalam penelitian
ini, aspek kebahasaan hanya dibahas singkat dan tidak rinci karena
keterbatasan waktu penelitian.
Tiada hal lain yang patut diungkapkan selain segala puji ke hadirat
Yang Mahakasih dan Mahasayang karena atas segala kemurahan-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada ketua dan para staf Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Polban dan kepada rekan-rekan yang ikut membantu penulis
dalam penelitian ini.
Karya tulis ini penulis harapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangsih pada dunia pendidikan, khususnya dalam perencanaan dan
pembuatan soal-soal ujian seleksi calon mahasiswa baru. Penulis juga
berharap agar pembaca akan mengapresiasikan karya ini dan akan
memberikan saran atau kritik. Penulis berterima kasih atas hal tersebut.

Bandung, Desember 2009


Penulis

e. Halaman Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Diagram dan


Daftar Lampiran.

Daftar isi berisi hal-hal yang terdapat dalam karangan menurut


urutan penulisan. Daftar isi merupakan petunjuk letak halaman isi secara
keseluruhan, mulai dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, diagram, daftar lampiran, bagian inti, bagian akhir, dan lampiran.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Daftar tabel adalah daftar petunjuk judul dan letak halaman tabel-
tabel yang terdapat pada bagian inti.
Daftar gambar dan diagram merupakan daftar yang berisi
petunjuk judul dan letak halaman gambar-gambar dan diagram-diagram
yang ada pada bagian inti.
Daftar Lampiran berisi petunjuk agar pembaca mudah mencari
kembali data pendukung (lampiran) yang ditempatkan pada bagian akhir.

Contoh

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I LAPORAN ILMIAH.................................................................... 1


Syarat dan jenis Laporan Ilmiah ...........................................................................
1
Perencanaan Penulisan Laporan ...........................................................................
10
Pengorganisasian Laporan Ilmiah .........................................................................
17

BAB II PENGUTIPAN ............................................................................. 41


Kutipan Langsung .................................................................................................
42
Kutipan tidak Langsung ........................................................................................
43

BAB III KONVENSI NASKAH .............................................................. 44


Perwajahan ............................................................................................. 44
Penomoran 50
Gambar 53
Sistem Simbol Organisasi Karangan .....................................................................
55

BAB IV PROPOSAL ................................................................................ 57


Pengertian Proposal ...............................................................................................
58
Unsur-unsur Proposal ............................................................................................
58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


contoh
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Penelitian............................................................... 11


Gambar 2 Bagan Alur Penelitian....................................................... 43
Gambar 3 Tempat Uji Coba Model Bahan Ajar TTL........................ 149
Gambar 4 Aktivitas Perkuliahan Uji Coba Bahan Ajar TTL........... 53
Gambar 5 Diagram Persentase Nilai Karya Tulis Uji Coba I........... 158
Gambar 6 Diagram Persentase Nilai Karya Tulis Uji Coba II........... 163
Gambar7 Perbandingan Persentase Nilai Karya Tulis...................... 167

contoh
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-Kisi Angket Tanggapan terhadap Materi Perkuliahan TTL 49


Tabel 2 Pedoman Penilaian Karya Tulis Uji Coba .................................. 61
Tabel 3 Angket Tanggapan terhadap Bahan Ajar TTL .......................... 63
Tabel 4 Kompetensi Lulusan Suvervisor Inspector.................................. 69
Tabel 5 Kompetensi Lulusan sebagai Asistant Material Engineering .. 70
Tabel 6 Nilai Karya Tulis Ilmiah Uji Coba ....... .................................... 157

Contoh

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Karya Tulis Ilmiah Uji Coba
Lampiran B Dokumen Kurikulum Jurusan Teknik Sipil Polban
Lampiran C Dokumen Silabus Tata Tulis Laporan
Lampiran D Surat Keterangan Penelitian

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


4.5.2 Bagian Inti (Pokok Kajian)
Sebagai pedoman minimal bagi penulis, bagian inti karangan
ilmiah yang harus dimuat terdiri atas beberapa bab yaitu:
a. bab yang berisi gambaran laporan secara umum, tetapi belum
mengungkapkan isi secara keseluruhan biasa disebut dengan bab
pendahuluan;
b. bab rancangan/desain penelitian atau kompilasi data;
c. bab temuan dan analisis data;
d. bab kesimpulan.

a. BAB: PENDAHULUAN
Bab pendahuluan terdiri atas Latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pemikiran/pendekatan masalah, hipotesis (jika diperlukan), lokasi dan
waktu penelitian.

1) Latar Belakang Masalah/Penelitian


Latar belakang penelitian (umum juga disebut latar belakang
masalah/latar belakang pemilihan judul/latar belakang pemilihan
masalah/alasan pemilihan judul/alasan pemilihan masalah/alasan
penelitian) antara lain berfungsi sebagai motivator penelitian. Itu berarti
motivator bagi peneliti untuk melakukan penelitian dan motivator bagi
pembaca untuk mengetahui uraian bagian berikutnya.
Secara garis besar, latar be!akang masalah merupakan bagian
pendahuluan penelitian yang mengungkapkan kesadaran peneliti terhadap
adanya suatu fenomena/ gejala (sense of fenomena) tertentu dari objek
penelitian. Gejala ini diperoleh melalui observasi awal terhadap data di
sekitar objek penelitian. Data diungkapkan berdasarkan observasi yang
mewakili kelompok populasi objek penelitian. Data ini dapat disajikan
dalam bentuk tabel, angka persentase, atau dalam narasi biasa. Data yang
perlu diungkapkan dalam sebuah organisasi secara garis besar berkaitan
dengan:
(1) faktor-faktor kontekstual,
(2) aspek-aspek struktural,
(3) persepsi, sikap, dan perilaku para anggota organisasi perusahaan
dan jaringannya.
Permasalahan yang muncul umumnya berupa kesenjangan (gap)
antara harapan (teori, undang-undang, norma, kebiasaan/kultur) dengan
kenyataan. Suatu topik layak diteliti jika cukup sahih (valid) dan handal
(reliable) untuk dijadikan permasalahan. Jadi, dalam bagian ini

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


dikemukakan kesahihan (validity) dan keterandalan (reliabilty) masalah
untuk diteliti. Kesahihan dapat diketahui melalui telaah teori maupun
konstalasi faktual. Keterandalan dapat diketahui dengan menemukan ada
tidaknya kesesuaian antara telaah teori dengan penafsiran fakta.
Topik dapat berkaitan dengan persoalan teoretis atau praktis
organisasi. Contoh topik-topik yang berkaitan dengan persoalan teoretis
adalah
(1) persoalan saat ini (currently existing) yang perlu pemecahan
segera,
(2) sesuatu yang bukan/belum menjadi masalah saat ini, tetapi
memerlukan perbaikan (requiring improvement) lebih lanjut,
(3) masalah konseptual (masalah teoretis) dalam penelitian murni
yang perlu klarifikasi atau penajaman dalam rangka memahami
gejala,
(4) pertanyaan penelitian murni yang perlu jawaban secara empiris,

Contoh topik-topik yang berkaitan dengan persoalan praktis adalah


(1) program pelatihan yang tidak efektif,
(2) volume penjualan produk yang tidak meningkat,
(3) sistem yang tidak optimal,
(4) modifikasi alat,
(5) rancang bangun sebuah produk.

Dalam sebuah latar belakang masalah hendaknya:


a). dikemukakan gejala atau situasi kondisi yang melatarbelakangi
terjadinya masalah, tetapi tidak memberikan jawaban penyebab
timbulnya masalah,
b). dikemukakan alasan penelitian,
c). dijelaskan pentingnya topik penelitian bagi perkembangan ilmu dan
atau bagi kegunaan praktis dalam penerapannya pada organisasi
perusahaan (pengaruh aspek yang ditinjau terhadap perusahaan;
relevansi dan intensitas pengaruh topik terhadap aspek keilmuan dan
aspek praktis),
d). dikemukakan daftar penelitian terdahulu (kalau ada) dan atau dasar
ilmu pengetahuan (teori) yang mendukung pemilihan masalah. Hal itu
diperlukan untuk menjelaskan keserasian pendekatan metodologis
yang digunakan,
e). dikemukakan tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitian,
f). dikemukakan hambatan penelitian,
g). uraian tentang hal-hal di atas dimulai dari hal-hal yang bersifat umum
menuju hal yang khusus berhubungan dengan topik laporan.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


2) Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti menginventarisasi sebanyak mungkin
alternatif masalah pokok (spesifik) yang diperoleh dari gejala-gejala yang
telah dikemukakan pada bagian latar belakang masalah. Masalah-
masalah pokok tersebut disusun dalam bentuk pertanyaan tanpa tanda
tanya. Identifikasi masalah yang baik akan menggambarkan permasalahan
dalam judul penelitian. Artinya, identifikasi masalah harus
menggambarkan secara jelas semua variabel yang akan dilibatkan,
memberi arahan pada alat analisis yang akan digunakan, serta
menunjukkan keluasan penelitian.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi
masalah akan dibahas dan dijawab secara rinci dan argumentatif pada
bagian hasil penelitian dan pembahasan. Dalam tahap ini yang perlu
dilakukan adalah :
a). penegasan judul dengan cara membatasi ruang lingkup judul.
b). pengajuan pertanyaan tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya
dalam
kegiatan penelitian. Kegiatan ini disebut juga sebagai kegiatan
penentuan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Karena tidak semua dapat diteliti, harus diipilih beberapa masalah
pokok yang dianggap layak. Dalam subbab ini, batasan masalah perlu
dikemukakan sebagai upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan
dengan jelas sehingga peneliti dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat dimasukkan ke dalam lingkup permasalahan. Di sini perlu juga
dikemukakan perumusan masalah. Rumusan masalah merupakan
pernyataan tersurat yang lengkap dan terperinci tentang ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti. Rumusan ini merupakan penjabaran dari
identifikasi dan batasan masalah.

3) Tujuan dan Manfaat Penelitian


a) Tujuan Penelitian
Meskipun kadang-kadang telah disebutkan dalam latar belakang
penelitian, tujuan penelitian dapat juga ditempatkan pada subbab
tersendiri. Tujuan penelitian merupakan pernyataan arah yang akan
dicapai dan penindaklanjutan identifikasi masalah. Dengan kata lain,
tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus
relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, dan hipotesis.
b) Manfaat Penelitian
Subbab manfaat penelitian merupakan penjelasan tentang manfaat
praktis dan manfaat teoretis penelitian. Manfaat penelitian berkaitan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


dengan saran akan disampaikan pada bab kesimpulan .

4) Kerangka Pemikiran/Pendekatan Masalah


Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang
bagaimana peneliti melakukan penerapan teori terhadap faktor penting
dalam masalah yang diteliti. Kerangka pemikiran merupakan dasar
pemikiran yang mengemukakan hasil sintesis terhadap fakta-fakta,
observasi, dan telaah kepustakaan. Subjudul ini mengungkapan secara
rinci, mendalam, logis, dan relevan hubungan dan keterkaitan
antarvariabel dengan permasalahan sehingga dapat dijadikan dasar
jawaban. Untuk memperoleh kerangka pemikiran yang baik, seharusnya
dilakukan hal-hal berikut.
a) Mengidentifikasikan variabel penelitian secara jelas.
b) Menentukan variabel penelitian untuk memudahkan pengumpulan
data.
c) Mengemukakan hubungan variabel yang satu dengan yang lain secara
teoretis.
d) Mengemukakan anggapan dasar yang diyakini kebenarannya sehingga
menjadi dasar dalam menerapkan teori untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel.
e) Menyatakan secara eksplisit sifat dan arah hubungan antarvariabel
hasil penelitian sebelumnya jika variabel tersebut berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya.
f) Menyatakan kejelasan hubungan antarvariabel. Argumentasi tentang
hal tersebut dapat diadapsi dari hasil penelitian sebelumnya.
g) Menggambarkan kerangka pemikiran dalam bentuk diagram skematis
sehingga pembaca dapat melihat dengan jelas hubungan antarvariabel
penelitian.
h) Untuk penelitian deskriptif, subjudul kerangka pemikiran diganti
dengan pendekatan masalah yang secara prinsip hampir sama dengan
kerangka pemikiran. Pendekatan masalah menjelaskan kerangka teori
yang dapat menjawab permasalahan penelitian.

5) Hipotesis (jika diperlukan)


Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Hipotesis adalah
jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya secara empiris
dan dugaan tentang ada tidak adanya hubungan antarvariabel penelitan.
Hipotesis harus diuji pada bab analisis data. Hipotesis secara umum
a) dinyatakan dalam bentuk kalimat berita yang dirumuskan dengan
singkat dan jelas;
b) dibuat dalam pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan antara
dua atau lebih variabel berdasarkan teori yang dikemukakan dalam

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


kerangka pemikiran;
c) dirumuskan secara operasional dalam bentuk hipotesis kerja dan
hipotesis nol;
d) dikembangkan dalam hipotesis mayor dan hipotesis minor.

6) Metode Penelitian
Subbab ini berisi penjelasan tentang metode yang digunakan untuk
menganalisis data. Peneliti harus menjelaskan dan memberi alasan-alasan
pemilihan jenis metode yang dipakai.

7) Lokasi dan Waktu Penelitian


Bagian ini menguraikan tempat penelitian (kota, daerah, desa,
kecamatan, perusahaan, laboratorium dan lain-lain). Dalam bagian ini
dikemukakan juga jadwal waktu (time schedule) penelitian agar tampak
bahwa proses penelitian dapat diselesaikan datam jangka waktu yang
telah ditentukan.

8) Sistematika Penyajian
Bagian ini memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut
bab demi bab sesuai dengan apa yang tertera dalam kerangka karangan.
Dengan adanya bagian ini, pembaca akan memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa saja yang akan diuraikan dalam bab berikutnya. Yang
perlu diperhatikan adalah pemaparan bagian ini diwujudkan dalam bentuk
kalimat (tidak dibuat seperti kerangka karangan).

b. BAB : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah


penelitian. Tinjauan pustaka dapat juga mengungkapkan data sekunder
yang diperoleh dari hasil penelitian orang lain, publikasi jumal-jurnal
ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, kaidah-kaidah
teoretis, serta asumsi-asumsi sebagai bahan penalaran untuk menjawab
permasalahan. Apabila penulis membandingkan beberapa pendapat ahli
tentang suatu konsep, sebaiknya pendapat tersebut tidak diambil sebagai
kesimpulan untuk keperluan pembuatan definisi sendiri dan jika
mengemukakan beberapa definisi, definisi tersebut cukup
diinterprestasikan dan dikomentari.

c. BAB : TEMUAN ATAU ANALISIS DATA

1) Gambaran Umum
Gambaran umum yang dimaksud di sini adalah uraian tentang

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


perusahaan secara deskriptif dan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan data kebutuhan analisis.
2) Hasil Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang apa, bagaimana, dan mengapa
hasil penelitian ini diperoleh. Peneliti menjelaskan juga hasil pengujian
terhadap beberapa asumsi dan hasil pengujian kehandalan dan kesahihan
angket.

d. BAB : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis merangkum hasil pembahasan lalu menarik


simpulan secara keseluruhan ( dalam hal ini merupakan jawaban atas
persoalan yang dikemukan dalam rumusan masalah). Simpulan
merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasi peneliti atas
penelitian. Untuk laporan yang mengajukan hipotesis, simpulan itu
merupakan jawaban atas terbukti tidaknya kebenaran hipotesis.
Saran merupakan implikasi/konsekuensi berdasarkan kesimpulan.
Saran umumnya berupa imbauan/anjuran yang menyangkut aspek
operasional, kebijakan, ataupun konsep. Saran hendaknya bersifat
kongkret, realistis, bernilai praktis, dan terarah. Apabila peneliti tidak
mengajukan saran atas dasar kesimpulan hasil penelitian, judul bab adalah
SIMPULAN.

4.5.3 Kelengkapan Akhir


Bagian kelengkapan akhir berisi Daftar Pustaka, Lampiran,
Indeks, dan Daftar Riwayat Hidup.
a. Daftar Pustaka
Pada bagian akhir sebuah karangan ilmiah akan terdapat sebuah
daftar pustaka yang menjadi rujukan penulis selama melakukan dan
menyusun penelitian atau laporannya. Semua bahan rujukan yang
digunakan penulis, baik sebagai bahan penunjang maupun sebagai data,
disusun dalam daftar pustaka ini. Untuk setiap pustaka yang dirujuk
dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya
setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk
dalam tubuh tulisan. Fungsi daftar pustaka adalah
1) membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis,
2) memberi imformasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan
oleh penulis,
3) membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk
studinya.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Teknik penulisan rujukan adalah sebagai berikut.
1) Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
2) Jarak antarbaris 1 spasi.
3) Daftar rujukan diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama
keluarga/belakang penulis.
4) Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip,
nama penulis itu harus dicantum ulang.

Unsur yang harus dicantumkan dalam rujukan adalah


1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
2) tahun terbitan karya diletakkan di antara tanda kurung (format MLA
dan APA) dan di belakang data publikasi (format Chicago),
3) judul karya tulis dengan menggunakan huruf besar untuk huruf
pertama kecuali kata sambung dan kata depan,
4) data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya
yang dikutip.

Daftar pustaka ini dapat disusun dengan berbagai format: format Chicago
dan MLA, APA, Harvard, Vancouver, EYD, dan format lain yang berlaku
di selingkung bidang.

(1) Cara Penulisan Daftar Pustaka format MLA dan APA

Pustaka Format MLA dan Chicago


a. satu penulis Wibowo,Wahyu,. Manajemen Bahasa,
Pengorganisasian Karangan Pragmatik untuk
Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta, 2001.
b. lebih satu penulis Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1995.

Antono, Ahmad, dkk. Istilah Teknik Sipil. Jakarta:


Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1987.
c. lebih dari satu edisi Cooper, Donald, C. William Emory. Business
Ressearch Methods. 5 th ed. Chicago: rwin, 1995.
Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta:
d. penulis dengan Rineka Cipta, 1990.
beberapa buku
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

e. buku terjemahan Bellante, Don dan Mark Jackson. Ekonomi dan


Ketenagakerjaan. Trans. Wimandjaja K. Liotohe dan M.
Yasin. Jakarta: Univ. Indonesia, 1990.

Liotohe, Wimandjaja K., dan M. Yasin. eds.


Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan oleh (by) Don Bellante
dan Mark Jackson. Jakarta: Univ. Indonesia, 1990.
Caayupan, Rodegelio. Participative Approach: A
f. serial /berjilid Must in Rudal Development. Vol. 1, no.1 of Occasional
Paper Series on Community Development, Los Banos:
Univ. of Philippine at Los Banos, 1985.

Murphy, Josette and Tim J. Marchant. Monitoring


and Evaluation in Extension Agencies. World Bank
Technical Paper Number 79: Monitoring and Evaluation
Series. Washington: World Bank, 1988.

g. jurnal Kurniawan, Khaerudin..“Kadar Keilmiahan Artikel


Jurnal Mimbar Pendidikan” Jurnal Mimbar Pendidikan
No.2 tahun XXV. Bandung: UPI Press. 2006
h. majalah Samsuri."Bahasa Indanesia sebagai Bahasa Matriks
dan Induk", dalam Ilmuwan dan Bahasa Indanesia.
Bandung: Penerbit ITB, 1998.

“Which Way?: At a Crossroads, APEC Must Bridge


Basic Differences.” Asiaweek, 27 Oct. 1995, 29-32.
i. surat kabar Widhiasih, Santi..”Rumah Kubus Rotterdam” dalam
Pikiran Rakyat, Sabtu 1 Maret. Bandung: PT Pikiran
Rakyat, 2008

“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam


Impor Komponen dan Disortasi Pasar.” Kompas, 23 Des.
1995, 13.
J. dokumen pemerintah Biro Pusat statistic. Struktur Ongkos Usaha Tani
Padi dan Palawija 1990. Jakarta; BPS,1993.

k. naskah yang belum Hazma dan Sri Nur Yuliyawati. ”Tata Tulis Laporan
diterbitkan dan Bahasa Indonesia Ilmiah”.Bandung: Politeknik
Negeri Bandung, 2003

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Format APA
Pustaka
a. satu penulis Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa,
Pengorganisasian Karangan Pragmatik untuk
Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta.
b. lebih satu penulis Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. (1995).
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Antono, Ahmad, dkk. 1987. Istilah Teknik Sipil.


Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

c. lebih dari satu Cooper, D., & Emory, C.W. (1995). Business
edisi Ressearch Methods. (5 th ed). Chicago: Irwin.

Arikunto, Suharsini. (1990). Manajemen Penelitian.


d. penulis dengan Jakarta: Rineka Cipta.
beberapa buku
Arikunto, Suharsini. (1990). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

e. buku terjemahan Bellante, D. & Jackson, M. (1990). Ekonomi dan


Ketenagakerjaan. (Liotohe, W.K., & Yasin, M. Terj.)
Jakarta: Universitas Indonesia. (Original work published
1983)

Liotohe, Wimandjaja K., dan M. Yasin. 1990. eds.


Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan oleh (by) Don Bellante
dan Mark Jackson. Jakarta: Univ. Indonesia.

Caayupan, R. (1985). Participative Approach: A


f. serial /berjilid Must in Rudal Development. Vol. 1, no.1 of Occasional
Paper Series on Community Development, Los Banos:
Univ. of Philippine at Los Banos.

Murphy, J. & Marchant, T.J. (1988). Monitoring and


Evaluation in Extension Agencies. World Bank Technical
Paper Number 79: Monitoring and Evaluation Series.
Washington: World Bank.

g. jurnal Kurniawan, Khaerudin.2006.“Kadar Keilmiahan


Artikel Jurnal Mimbar Pendidikan” Jurnal Mimbar
Pendidikan No.2 tahun XXV. Bandung: UPI Press.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


h. majalah Samsuri. 1998. "Bahasa Indanesia sebagai Bahasa
Matriks dan Induk", dalam Ilmuwan dan Bahasa
Indanesia. Bandung: Penerbit ITB.

Which Way?: At a Crossroads, APEC Must Bridge


Basic Differences. (1995, October 27). Asiaweek. Pp. 29-
32.
i. surat kabar Widhiasih, Santi. 2008.”Rumah Kubus Rotterdam”
dalam Pikiran Rakyat, Sabtu 1 Maret. Bandung: PT
Pikiran Rakyat.

Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam


Impor Komponen dan Disortasi Pasar.
(1995,Desember23). Kompas, p.13.

j. dokumen pemerintah Biro Pusat statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha


Tani Padi dan Palawija 1990. Jakarta; BPS

k. naskah yang Hazma dan Sri Nur Yuliyawati. 2003. “Tata Tulis
belum diterbitkan Laporan dan Bahasa Indonesia Ilmiah”. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.

(2) Cara Penulisan Format Harvard dan Format Vancouver


Pada webhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_penulisan_referensi
Harvard (1 Juli 2008) dan http://www.pusair-pu go.id/kolokium/ko18.pdf
(15 Juli 2008) dikemukakan bahwa sistem Harvard menggunakan nama
penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama
penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis dan tahun yang sama
ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, dan seterusnya di belakang
tahun. Sistem Vancouver menggunakan penomoran dengan angka untuk
menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Penomorannya berdasarkan
kemunculan rujukan pustaka dalam naskah tulisan sehingga memudahkan
pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan
secara alfabetis dalam sistem Harvard. Sistem Vancouver ini beserta
variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan. Berikut
ini contoh penulisan daftar pustaka format Harvard dan Vancouver.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Contoh format Harvard
DAFTAR PUSTAKA
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). 'New drugs for acute respiratory distress
syndrome', New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6, pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home
owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–
210.
Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University
Press.
Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden
medicine, Yale University Press, London

Contoh format Vancouver.


DAFTAR PUSTAKA

(1) Prabowo GJ and Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress
syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale
University Press; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology.
2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod
1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis
[serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from:
URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25,
1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah
dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi
Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1992. h. 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan.
Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. h. 8-21.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


(3) Cara Penulisan format EYD
Sampai saat ini, penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang
dimuat dalam daftar pustaka format EYD mengikuti kaidah-kaidah
berikut ini.
a). Pengurutan daftar pustaka berdasarkan abjad nama pengarang
(alfabetis) tanpa nomor urut atau tanda garis.
b). Gelar kesarjanaan tidak ditulis dalam daftar pustaka.
c). Penulisan unsur pustaka acuan untuk buku adalan nama pengarang,
tahun terbit, judul pustaka beserta keterangannya, tempat terbit
(kota), nama penerbit.
d). Penulisan unsur pustaka yang tidak menyebutkan nama pengarang
adalah nama lembaga yang menerbitkan, tahun terbit, judul pustaka,
tempat terbit (kota), nama penerbit.
e). Penulisan nama pengarang yang terdiri atas dua unsur/kata atau lebih
harus dibalik: unsur nama yang terakhir ditulis lebih dulu.
f). Penulisan sumber yang dikarang oleh dua orang adalah nama
pengarang pertama dibalik, nama penulis yang lainnya tidak dibalik.
g). Penulisan sumber yang dikarang oleh tiga orang atau lebih adalah
nama pengarang pertama dibalik dan diikuti singkatan dkk./et al.
h). Penulisan dua atau lebih sumber yang dikarang oieh pengarang yang
sama adalah nama pengarang dicantumkan dua kali atau lebih.
i). Penulisan sumber yang disusun oleh seorang editor, di belakang nama
pengarang ditulis Editor yang diapit tanda kurung.
j). Judul buku, dan nama majalah/koran harus dicetak miring atau
digarisbawahi awal setiap kata.
k). Judul artikel yang terdapat dalam majalah/koran diapit tanda petik.
l). Jarak antara sumber bacaan adalah 1,5 spasi. Jika sumber acuan lebih
dari satu baris, baris kedua dan seterusnya diketik setelah empat
ketukan dari margin kiri dengan jarak satu spasi.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


contoh format EYD
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R. dan Maryanne M. 2000. Labguage in The News. (terjemahan A.


Totok Budisantoso). London: Starr.

Indrantoro, Nur dan Bambang Suparno. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis


untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE

Koentjaraningrat . (Editor). 1981. Metode-metode Penelitian Masyarakat,


Cetakan IV. Jakarta : Gramedia.

Mardiyah, Aida Ainul. 2002. ”Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure


terhadap Cost of Capital”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5, No.2:
229—256.

Naga, Dali S. 1988. "Bahasa Indanesia sebagai Bahasa Cendikia: Pembinaan dan
Pemeliharaannya", dalam Ilmuawan dan Bahasa Indanesia. Bandung
:Penerbit ITB.

Otorodewo, Felicia N. 2003. Materi gahasa Indonesia: Sebuah Pengantar


Ilmiah.Jakarta: Program PDPT Universitas Indonesia.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa, Pengorganisasian Karangan Pragmatik


untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta. 2001.

Penulisan Rujukan dari Internet

Selain dikutip dari sumber-sumber tercetak, sekarang ini, data dan


referensi dapat diperoleh dari internet atau WWW (world wide web).
Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan buku, hanya tempat,
nama, dan tanggal terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu
mengikuti tata cara penulisan di internet.

Unsur-unsur yang dicantumkan dalam referensi internet adalah


a) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga/akhir,
b) judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,
c) judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf italics (miring),
d) data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal pesan, atau
waktu kunjungan/pengaksesan dilaksanakan.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Contoh pengutipan rujukan dari internet.
1. Sumber dari WWW
 Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Souce.”
Style Sheet. http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10
Feb. 1996)

2. Sumber dari File Transfer Protocol (kutipan yang diunduh (download)


melalui ftp)
 Johnson-Eilola, Johndan, “Little Machines: Rearticulating
Hypertext User.” ftp daedalus.com/pub/CCCC95/ johnson-eilola
(10 Feb. 1996)

3. Sumber dari Pos-el (e-mail)


 Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing Proposal.”
Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994)

4. Sumber dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman


chatting menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya,
wawancara pribadi, alamat pos-el /surel (jika ada), tanggal
komunikasi dalam tanda kurung.
 Marshas Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 (10
Feb 1996)

5. Sumber dari publikasi offline format Harvard

 Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to


shoot stag. The Guardian.

b. Lampiran
Lampiran memuat contoh angket, grafik, peta, bagan, surat, dan
lain-lain yang berfungsi melengkapi karya tulis. Lampiran diberi nornor
urut dengan angka romawi besar/huruf kapital, judul dengan huruf
kapital, dan disusun sesuai dengan urutan letak lampiran itu dalam karya
tulis.

c. Indeks
Indeks memuat istilah-istilah yang digunakan dalam laporan dan
dituliskan dengan halaman pemuatannya. Indeks dikelompokkan dan
disusun secara alfabetis.

d. Daftar Riwayat Hidup

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


Daftar Riwayat Hidup ini memuat nama lengkap penulis, tempat
dan tanggal lahir penulis, riwayat hidup, riwayat pendidikan, riwayat
pekerjaan, karya tulis, dan hal yang dianggap penting

4.6 Rangkuman

Pada materi laporan ilmiah ini, dijelaskan tentang fungsi, jenis,


syarat dan kualitas laporan ilmiah. Selain itu dijelaskan pula tentang
perencanaan sebuah laporan ilmiah berupa penentuan topik dan tujuan,
perumusan tesis, penyusunan kerangka karangan, dan penentuan sumber
data. Dijelaskan pula bahwa pengorganisasian laporan adalah urutan
logis penulisan laporan agar mudah dibaca dan dipahami. Secara garis
besar, pengorganisasian laporan terdiri atas kelengkapan awal, bagian
inti, dan kelengkapan akhir.

4.7 Evaluasi

1. Latihan Materi Prinsip Laporan


Jelaskan pengertian laporan!
1) Apa perbedaan laporan ilmiah dengan laporan teknis!
2) Sebutkan dan jelaskan ciri–ciri laporan ilmiah!
3) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan ilmiah!
4) Sebutkan dan jelaskan fungsi laporan!

2. Latihan Perencanaan Penulisan Laporan Ilmiah


Tentukan suatu topik untuk menulis laporan ilmiah/teknis yang
berhubungan dengan bidang perkuliahan Anda!
1) Rumuskanlah tujuan penulisan laporan ilmiah dengan topik
yang telah ditentukan!
2) Rumuskan pula tesis berdasarkan topik dan tujuan yang telah
ditentukan!
3) Buatlah kerangka karangan dengan teknik tidak langsung!
4) Buatlah judul yang sesuai dengan hal-hal yang telah Anda
rumuskan tersebut!
3. Latihan Subtopik Penyusunan Laporan

Buatlah kelengkapan awal, halaman judul, halaman pengesahan,


kata pengantar, daftar isi dari topik dan kerangka karangan yang
dirumuskan pada tugas 4.5.2.

4. Latihan Subtopik Daftar Pustaka


Buatlah daftar pustaka dari referensi berikut ini!

Bahasa Indonesia untuk Program D-4


1. Matematika Teknik karangan Ulfa Hasya, M.T. yang
diterbitkan Alumni Bandung tahun 2003.
2. Konstruksi Gedung ditulis oleh Adam Alief Rabi tahun 2009
yang diterbitkan oleh Gramedia Jakarta.
3. Strategi Pemberdayaan Lahan Sempit terbitan Star Pres
Jakarta tahun 2008 karangan Dr. Firyal Thifali
4. Prof. Dr. Ambara Zaini dengan bukunya berjudul Rancangan
Anggaran Biaya yang diterbitkan oleh PT. Aksara Persada
Indonesia di Jakarta tahun 1999.
5. Artikel “Benton Prategang dan Pracetak” oleh Yurista
Verniza, M.T. dan Rien Kristianti, S.T. dalam majalah Gatra,
EdisiMaret 2007, Jakarta. Diterbitkan PT Grasindo.
6. Terbitan Gramedia Jakarta tahun 2006 Karya Dr. Realdi Rifan
berjudul Bahasa dalam Berita terjemahan dari Language in
the News karangan Roger Flower tahun 1991 Rputledge
London.
7. Jurnal yang diakses pada tanggal 2 Desember 2009 yang
berjudul Pengantar Rekayasa Perangat Lunak pada
hhtp://pdpt.ui. ac.id/mobm/ Komputeria. Pdf. Tahun 2008
Karangan Rizky Yuliandri.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

Anda mungkin juga menyukai