Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial
(tegangan) listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter terdiri atas beberapa bagian yaitu : 1.Terminal positif (+) dan negatif (-), 2. Skala tinggi dan rendah, 3. Batas ukur, 4. Jarum penunjuk, 5. Setup pengatur fungsi (pengenolan).
Langkah-langkah menggunakan voltmeter adalah sebagai berikut: memasang
kabel hitam ke COM, lalu memasang kabel merah ke lubang paling kanan pada voltmeter, selanjutnya menentukan objek yang akan diukur beda potensialnya. Contohnya ketika mengukur baterai telepon yang berkapasitas 3,7 volt. Setelah itu, melihat pada multitester. Pada multitester terdapat dua bagian, yaitu DC volt dan AC volt. Untuk baterai telepon, maka digunakan DC volt. Di bagian ini tertera nilai-nilai 2 V, 20 V, 200 V, dan 750 V. Nilai 20 V artinya voltmeter dapat mengukur tegangan maksimal 20 V. Maka nilai 20 V adalah nilai yang tepat yang dapat dipilih untuk pengukuran 3,7 volt. Jika kita sudah memilih nilai yang tepat, maka kita tempelkan kabel merah ke kutub positif baterai dan kabel hitam ke kutub negatif baterai. Jika kita salah menempelkan maka di depan nilai tegangan yang tertera akan menjadi negatif (-).
Salah satu manfaat penggunaan volmeter adalah untuk mempermudah
kegiatan pengukuran beda potensial listrik. Listrik sangat berkaitan erat di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, voltmeter sangat penting digunakan dalam kehidupan. Selain itu, pembelajaran MIPA terutama fisika tidak lepas dari kegiatan mengukur. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur voltmeter ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami.