Suatu sistem antrian dapat dianalisis uji distribusinya, model antriannya, dan ukuran kinerja
sistem. Contoh misalnya adalah sistem antrian berdasarkan data pengamatan di SPBU Jatiwaringin
dalam suluran tunggal (single channel model) adalah sebagai berikut:
PENYELESAIAN:
Diketahui:
Metode tambahan:
Modelkan Nilai Harapan (Ei) baik untuk Frekuensi Kedatangan maupun Waktu
Pelayanan
Uji Distribusi Datanya dengan metode goodness of fit test
Perhitungan:
Banyak Frekuensi
Jumlah Frekuensi
Pelanggan di Terjadi Tiap (Oi-Ei)^2 Hasil
Kedatangan Harapan (Ei)
Sistem Menit (Oi)
0 0 8 0 63.82942 0.57504
1 0 10 0 98.03609 0.883208
2 0 9 0 72.99298 0.657594
3 1 5 1 12.90781 0.116287
4 2 6 3 7.538987 0.067919
5 3 8 6 3.918756 0.035304
6 2 12 9 7.390387 0.06658
7 1 15 12 7.481297 0.067399
8 4 10 14 17.48226 0.157498
9 3 9 15 31.08175 0.280016
10 2 6 13 55.97986 0.504323
11 2 13 11 2.765203 0.024912
20 Χ² = 3.436079
Hasil = Tabel tersebut diatas diterima karena => 3.436 < 19.7
Hasil = Tabel tersebut diatas diterima karena => 43.218 < 43.68
Sistem antrian dalam penelitian adalah dengan satu fasilitas pelayanan dimana pelanggan datang
mengikuti distribusi Poisson dengan laju kedatangan 9.25 orang per menit dan waktu pelayanan
berdistribusi Poisson 13.67 detik per pelanggan atau 4.389 orang per menit, Sehingga Model
antriannya adalah sistem antrian (M/M/1) : (FCFS/N/∞).
Dari kasus diatas didapatkan λ = 4.389 dan μ = 9.25, maka dapat dihitung:
a) Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau ρ, dimana ρ = λ/μ => 4.389/9.25 = 0.474247833
yang artinya petugas SPBU akan sibuk melayani pelanggan selama 47% dari waktunya.
Sedangkan 53% dari waktunya atau (1 – p) atau (1 – 0.47) yang sering disebut idle time yang akan
digunakan petugas SPBU untuk istirahat, membersihkan pompa, menanti, dan lain-lain.
b) Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem, dimana persamaannya adalah L = λ
/ (μ – λ) atau L = ρ / (1 – ρ). Dari persamaan tersebut didapatkan L = 0.902 atau dibulatkan menjadi
1 yang artinya petugas SPBU dapat mengharapkan 1 kendaraan yang berada dalam sistem antrian.
c) Adapun jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian, dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Lq = λ²/μ(μ-λ), dimana hasilnya adalah Lq = 0.43 mobil.
d) Untuk mengetahui waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan), dapat digunakan persamaan W = 1/(μ – λ); dimana W = 0.21 menit atau
sekitar 12.33 detik dalam antrian.
e) Adapun waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian, dihitung
dengan persamaan Wq = λ/μ(μ-λ); dimana Wq didapatkan 0.0975 menit atau sekitar 5.85 detik.
Untuk probabilitas kepastian jumlah kendaraan yang ada dalam sistem dapat dihitung dengan
menjumlahkan ρ0 + ρ1, dimana ρn = ρ^n(1-ρ) atau:
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa, tingkat probabilitas 1 kendaraan berada dalam sistem
pelayanan adalah sebesar 77.51%.