Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

CORPUS ALIENUM
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:

Halaman :

UPT Puskesmas Tikke Hj. KARTINI,SKM


Raya NIP.196805141989032009

1. Pengertian Corpus Alienum adalah istilah untuk benda asing. Memberikan


tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang
yang masuk kedalam telinga dan hidung.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan corpus alienum
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tikke Raya Nomor:
800/008/SK/P/UPT PKM-TKR tentang Kebijakan Layanan
Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1) Persiapan Alat
- Lampu kepala
- Otoskop/Rhinoskopi
- Pengait serumen
- Forceps Aligator
- Spoit 20 cc yang telah disambung dengan wing
needle
- Suction
- Spuit irigasi 50 cc
- THT set
2) Langkah Kerja
a. Pasien masuk ke unit gawat darurat
b. Anamnesis
a) Riwayat jelas benda asing masuk secara sengaja
maupun tidak
b) Telinga atau hidung terasa tersumbat atau penuh
c) Telinga berdengung
d) Nyeri pada telinga
e) Keluar cairan telinga yang dapat berbau
f) Gangguan pendengaran/penciuman
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada telinga atau hidung
menggunakan senter/lampu
kepala/otoskop/rhinoskopi menunjukkan adanya
benda asing, edema, serta dapat disertai sekret
d. Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
e. Penatalaaksanaan
Non medikamentosa : Ekstraksi benda asing
a) Pada kasus benda asing yang baru, ekstraksi
dilakukan dalam anestesi lokal
b) Pada kasus benda asing reaktif, pemberian
cairan dihindari karena dapat mengakibatkan
korosi
c) Pada kasus benda asing berupa serangga
dilakukan penetesan alkohol, obat anestesi
lokal (lidokain spray atau tetes), atau minyak
mineral selama ±10 menit untuk membuat
serangga tidak dapat bergerak. Setelah
serangga mati, serangga dipegang dan
dikeluarkan dengan forceps aligator atau
irigasi menggunakan air suhu tubuh.
Medimentosa
a) Tetes telinga antibiotik hanya diberikan bila
telah dipastikan tidak ada ruptur membran
timpani
b) Analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
f. Petugas menuliskan dan memberikan resep kepada
pasien
g. Pasien pulang
6. Diagram Alir
Pemeriksaan Anamnesis
tanda vital

Penegakan
Pemeriksaan fisik
Diagnosis

Petugas mencatat di
Penatalaksanaan
rekam medik pasien
& buku register
pasien

7. Unit terkait 1. Unit gawat darurat


2. Poli umum
8. Dokumen Terkait Catatan medis pasien, buku registrasi rawat jalan, dan rawat
inap

9.Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai