PCE-Filsafat Pendidikan Realisme
PCE-Filsafat Pendidikan Realisme
January 21 th 2019
Arranged by Kelompok 2:
2019
FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME
Rangkuman:
Pada dasarnya realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitas.
Realisme berbeda dengan materialisme dan idealisme yang bersifat monitis. Realisme
berpendapat bahwa hakikat realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme
membagi realitas menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu
pihak dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai
objek pengetahuan manusia.
Realisme merupakan aliran filsafat yang memiliki beraneka ragam bentuk. Kneller
membagi realisme menjadi dua bentuk, yaitu : 1) Realisme Rasional, 2) Realisme Naturalis.
1. Realisme Rasional
Realisme rasional dapat didefinisikan pada dua aliran, yaitu realisme klasik dan realisme
religius. Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah
nyata, dan berada diluar fikiran (idea) yang mengamatinya.
a. Realisme klasik
b. Realisme religious
Menurut pandangan aliran ini, struktur sosial berakar pada aristokrasi dan
demokrasi. Letak aristokrasinya adalah pada cara meletakan kekuasaan pada yang lebih
tahu dalam kehidupan sehari-hari. Demokrasinya berarti bahwa setiap orang diberi
kesempatan yang luas untuk memegang setiap jabatan dalam struktur masyarakat.
Menurut realisme natural ilmiah, filsafat mencoba meniru objektivitas sains. Karena
dunia sekitar manusia nyata, maka tugas sainslah untuk meneliti sifat-sifatnya. Teori
kebenaran yang dipergunakan oleh kaum realisme natural ilmiah adalah teori
“korespondensi” tentang kebenaran, yang menyatakan bahwa kebenaran itu adalah
persesuaian terhadap fakta dengan situasi yang nyata, kebenaran merupakan persesuaian
antara pernyataan mengenai fakta dengan faktanya sendiri, atau antara fikiran dengan realitas
situasi lingkungannya.
Jadi, menurut realisme ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah pengetahuan yang
diperolah melalui pengalaman empiris, dengan jalan observasi, atau penginderaan. Realisme
natural mengajarkan bahwa baik dan salah adalah hasil tentang pengalaman kita tentang
alam, bukan dari prinsip-prinsip nilai agama atau dari luar alam ini.
Selain aliran-aliran realism diatas, masih ada lagi pandangan-pandangan lain, yang
termasuk realisme. Aliran tersebut disebut “Neo-Realisme” dari Frederick Breed, dan
“Realisme Kritis” dari Immanuel Kant. Menurut pandangan Breed, filsafat pendidikan
hendaknya harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip pertama demokrasi adalah
hormat dan menghormati atas hak-hak individu. Pendidikan sebagai pertumbuhan harus
diartikan sebagai menerima arah tuntunan social dan individual. Istilah demokrasi harus
didefinisikan kembali sebagai pengawasan dan kesejahteraan social.
Realisme kritis didasarkan atas hasil pemikiran Immanuel Kant. Menurut Kant, semua
pengetahuan mulai dari pengalaman, namun tidak berarti semuanya dari pengalaman. Objek
luar dikenal melalui indera, namun pikiran atau rasio, atau pengertian, mengorganisasikan
bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut. Pikiran tanpa isi adalah kosong, dan
tanggapan tanpa konsepsi adalah buta. Demikian kata Kant. “Thoughts without content are
empty, percepts without concepts are blind” (Henderson, 1959 : 218).
Selanjutnya, menurut Kant, pengalaman tidak hanya sekedar warna, suara, bau yang
diterima alat indera, melainkan hal-hal tersebut diatur dan disusun menjadi suatu bentuk yang
terorganisasi oleh pikiran kita. Pengalaman merupakan suatu interpretasi tentang benda-
benda yang kita terima melalui alat indera kita. Dan di dalam interpretasi tersebut kita
mempergunakan suatu struktur untuk mengorganisasi benda-benda. Kant mengakui, bahwa
manusia tidak hanya memiliki kemampuan alamiah, melainkan juga memiliki kemampuan
agama dan moral.
1) Tujuan Pendidikan
Penyesuaian hidup dan tanggung jawab social.
2) Kedudukan siswa
Dalam hal pelajaran, menguasai pengetahuan yang handal, dapat dipercaya. Dalam
hal disiplin, peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar. Disiplin mental dan
moral dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.
3) Peranan Guru
Menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik mengajar dan dengan keras menuntut
prestasi dari siswa.
4) Kurikulum
Kurikulum komprehensif mencakup semua pengetahuan yang berguna. Berisikan
pengetahuan liberal dan pengetahuan praktis.
5) Metode
Belajar tergantung pada pengalaman, baik langsung atau tidak langsung. Metode
penyampaian harus logis dan psikologis.Metode Conditioning (SR) merupakan
metode utama bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.
Soal & Jawaban: