Anda di halaman 1dari 16

PEMETAAN DAN VALIDASI KONDISI SEKOLAH SERTA PENYUSUNAN REKOMENDASI

2. STANDAR ISI
Indikator Jumlah Sub Indikator Sumber Keterangan
1 5 Buku Indikator Mutu
2 4 idem
3 4 idem

Indikator Sub Indikator dan Deskripsi Analisis Hasil Solusi/Tindaklanjut Alternatif Pendampingan yang
dilakukan
Indikator1. Hal yang sudah baik Kepala Sekolah membina komponen Pengawas sekolah menfasilitasi komponen
Perangkatpembelajaransesuairumusankompetensilulusan. - sekolah dalam menyusun : sekolah dalam menyusun
Sub-Indikator1. Hal yang belum baik 1. Perangkat pembelajaran disusun guru 1. Perangkat pembelajaran disusun guru
Perangkatpembelajaranmemuatkarakteristikkompetensisikap 1. Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi sikap spiritual dan sesuai kompetensi sikap spiritual dan
Deskripsi belum sesuai kompetensi sikap sosial yaitu menghayati dan sosial yaitu menghayati dan
1. Perangkat pembelajaran disusun guru spiritual dan mengamalkan: ajaran agama yang mengamalkan: ajaran agama yang
sesuai kompetensi sikap spiritual dan sosial yaitu menghayati dan dianutnya, perilaku jujur, perilaku dianutnya, perilaku jujur, perilaku
sosial yaitu menghayati dan mengamalkan: ajaran agama yang disiplin, perilaku santun, perilaku peduli, disiplin, perilaku santun, perilaku peduli,
mengamalkan: ajaran agama yang dianutnya, perilaku jujur, perilaku perilaku bertanggung jawab, perilaku perilaku bertanggung jawab, perilaku
dianutnya, perilaku jujur, perilaku disiplin, perilaku santun, perilaku peduli, percaya diri, perilaku sehat jasmani dan percaya diri, perilaku sehat jasmani dan
disiplin, perilaku santun, perilaku peduli, perilaku bertanggung jawab, perilaku rohani, perilaku pembelajar sepanjang rohani, perilaku pembelajar sepanjang
perilaku bertanggung jawab, perilaku percaya diri, perilaku sehat jasmani dan hayat sesuai standar hayat
percaya diri, perilaku sehat jasmani dan rohani, perilaku pembelajar sepanjang
rohani, perilaku pembelajar sepanjang hayat 2. Perangkat pembelajaran meliputi program 2. Perangkat pembelajaran meliputi program
hayat tahunan, program semester, sila-bus, tahunan, program semester, sila-bus, RPP,
2. Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, 2. Perangkat pembelajaran meliputi RPP, buku yang digunakan guru dan buku yang digunakan guru dan siswa dalam
program semester, sila-bus, RPP, buku yang digunakan program tahunan, program semester, siswa dalam pembelajaran, lembar tugas pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
guru dan siswa dalam pembelajaran, lembar tugas silabus, RPP, buku yang digunakan terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi guru dan siswa dalam pembelajaran, alat evaluasi dan buku nilai belum sesuai buku nilai
dan buku nilai lembar tugas terstruktur dan kegiatan standar
3.Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mandiri, handout, alat evaluasi dan 3.Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
(PKB) di KKG/ MGMP tentang penguatan pendidikan buku nilai belum sesuai standar 3.Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP tentang
karakter siswa pada kompetensi sikap. Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP penguatan pendidikan karakter siswa pada
4.Rancangan dan hasil penilaian sikap berupa jurnal 3.Pelaksanaan Pengembangan tentang penguatan pendidikan karakter kompetensi sikap.
penilaian, dokumen observasi, penilaian diri, dan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di siswa pada kompetensi sikap. Belum
penilaian antar teman. KKG/ MGMP tentang penguatan sesuai standar 4.Rancangan dan hasil penilaian sikap berupa
5.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa pendidikan karakter siswa pada 4.Rancangan dan hasil penilaian sikap jurnal penilaian, dokumen observasi,
kegiatan kagamaan, kegiatan krida, latihan olahbakat dan kompetensi sikap. belum sesuai standar berupa jurnal penilaian, dokumen penilaian diri, dan penilaian antar teman.
latihan olah-minat. observasi, penilaian diri, dan penilaian
4.Rancangan dan hasil penilaian sikap antar teman. Sesuai standar 5.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler
berupa jurnal penilaian, dokumen 5.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida,
observasi, penilaian diri, dan penilaian berupa kegiatan kagamaan, kegiatan latihan olahbakat dan latihan olah-minat.
antar teman. belum sesuai standar krida, latihan olahbakat dan latihan olah-
minat. Sesuai standar Kendala :
5.Terdapat program kegiatan Rendahnya kemampuan dan keterampilan guru
ekstrakurikuler berupa kegiatan Komitmen sekolah : sekolah dalam menyusun :
kagamaan, kegiatan krida, latihan Rendahnya kepedulian sekolah dalam 1. Perangkat pembelajaran disusun guru
olahbakat dan latihan olah-minat. belum menyusun : sesuai kompetensi sikap spiritual dan
sesuai standar 1. Perangkat pembelajaran disusun guru sosial yang sesuai standar isi
sesuai kompetensi sikap spiritual dan 2. Menyusun program tahunan, program
sosial yang sesuai standar isi semester, sila-bus, RPP, menyediakan buku
2. Menyusun program tahunan, program yang digunakan guru dan siswa dalam
semester, sila-bus, RPP, menyediakan pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
buku yang digunakan guru dan siswa kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
dalam pembelajaran, lembar tugas buku nilai sesuai standar isi
terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, 3.Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
alat evaluasi dan buku nilai sesuai standar (PKB) di KKG/ MGMP tentang penguatan
isi pendidikan karakter siswa pada kompetensi
3.Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sikap. yang sesuai standar isi
(PKB) di KKG/ MGMP tentang penguatan 4. Menyusun rancangan dan hasil penilaian
pendidikan karakter siswa pada sikap berupa jurnal penilaian, dokumen
kompetensi sikap. yang sesuai standar isi observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
4. Menyusun rancangan dan hasil penilaian teman. Yang sesuai standar isi
sikap berupa jurnal penilaian, dokumen 5. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
observasi, penilaian diri, dan penilaian berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida,
antar teman. Yang sesuai standar isi latihan olahbakat dan latihan olah-minat.
5. Menyusun program kegiatan yang sesuai standar isi
ekstrakurikuler berupa kegiatan
kagamaan, kegiatan krida, latihan
olahbakat dan latihan olah-minat. yang
sesuai standar isi
Sub-Indikator 2. Perangkat pembelajaran memuat Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasi Kepala
karakteristik kompetensi pengetahuan - komponen sekolah dalam menyusun Sekolah dalam menyusun
Deskripsi Hal yang belum baik 1.Perangkat pembelajaran disusun guru 1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai
1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi 1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi pengetahuan yaitu kompetensi pengetahuan yaitu memahami,
pengetahuan yaitu memahami, menerapkan, menganalisis sesuai kompetensi pengetahuan yaitu memahami, menerapkan, menganalisis dan menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi:
dan mengevaluasi: pengetahuan faktual, memahami, menerapkan, menganalisis mengevaluasi: pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan mengevaluasi: pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan pengetahuan konseptual, pengetahuan
pengetahuan metakognitif, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, pengetahuan metakognitif, prosedural, pengetahuan metakognitif,
2.Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, prosedural, pengetahuan metakognitif,
program semester, sila-bus, RPP, buku yang digunakan belum sesuai standar 2.Perangkat pembelajaran meliputi program 2.Perangkat pembelajaran meliputi program
guru dan siswa dalam pembelajaran, lembar tugas tahunan, program semester, sila-bus, RPP, tahunan, program semester, sila-bus, RPP,
terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan 2.Perangkat pembelajaran meliputi buku yang digunakan guru dan siswa dalam buku yang digunakan guru dan siswa dalam
buku nilai program tahunan, program semester, sila- pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
3. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bus, RPP, buku yang digunakan guru dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
(PKB) di KKG/ MGMP tentang kompetensi pengetahuan. siswa dalam pembelajaran, lembar tugas buku nilai buku nilai
4.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa terstruktur dan kegiatan mandiri, handout,
Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan alat evaluasi dan buku nilai 3. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian 3. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok belum sesuai standar Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP tentang Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP tentang
pencinta teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan kompetensi pengetahuan. kompetensi pengetahuan.
lainnya. 3. Pelaksanaan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG/ 4.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler 4.Terdapat program kegiatan ekstrakurikuler
MGMP tentang kompetensi pengetahuan. berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
belum sesuai standar kegiatan penguasaan keilmuan dan penguasaan keilmuan dan kemampuan
kemampuan akademik, penelitian, kelompok akademik, penelitian, kelompok pencinta
4.Terdapat program kegiatan pencinta teknologi informasi dan komunikasi, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa,
ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah rekayasa, dan lainnya. dan lainnya.
Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, Komitmen sekolah : Kendala :
penelitian, kelompok pencinta teknologi Rendahnya kepedulian sekolah dalam : Rendahnya kemampuan dan kepedulian
informasi dan komunikasi, rekayasa, 1. Menyusun dan merevisi perangkat sekolah dalam :
dan lainnya. belum sesuai standar pembelajaransesuai kompetensi 1. Menyusun dan merevisi perangkat
pengetahuan faktual, pengetahuan pembelajaransesuai kompetensi
konseptual, pengetahuan prosedural, pengetahuan faktual, pengetahuan
pengetahuan metakognitif, konseptual, pengetahuan prosedural,
2. Menyusun dan merevisi perangkat pengetahuan metakognitif,
pembelajaran meliputi program tahunan, 2. Menyusun dan merevisi perangkat
program semester, sila-bus, RPP, buku pembelajaran meliputi program tahunan,
yang digunakan guru dan siswa dalam program semester, sila-bus, RPP, buku yang
pembelajaran, lembar tugas terstruktur digunakan guru dan siswa dalam
dan kegiatan mandiri, handout, alat pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
evaluasi dan buku nilai kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
buku nilai
3. Melaksanakan pengembangan 3. Melaksanakan pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di
KKG/ MGMP tentang kompetensi KKG/ MGMP tentang kompetensi
pengetahuan pengetahuan
4. Menyusun program kegiatan 4. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler berupa kegiatan Ilmiah berupa kegiatan Ilmiah remaja (KIR),
remaja (KIR), kegiatan penguasaan kegiatan penguasaan keilmuan dan
keilmuan dan kemampuan akademik, kemampuan akademik, penelitian, kelompok
penelitian, kelompok pencinta teknologi pencinta teknologi informasi dan komunikasi,
informasi dan komunikasi, rekayasa rekayasa

Sub-Indikator 3. Perangkat pembelajaran memuat Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
karakteristik kompetensi keterampilan - komponen sekolah dalam menyusun sekolah dalam menyusun
Deskripsi: Hal yang belum baik 1.Perangkat pembelajaran disusun guru 1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai
1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi 1.Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai kompetensi keterampilan yaitu kompetensi keterampilan yaitu menunjukkan
keterampilan yaitu menunjukkan keterampilan berfikir dan sesuai kompetensi keterampilan yaitu menunjukkan keterampilan berfikir dan keterampilan berfikir dan bertindak: kreatif,
bertindak: kreatif, produktif, kritis, menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif. bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif. mandiri, kolaboratif, komunikatif.
Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, program mandiri, kolaboratif, komunikatif.
semester, sila-bus, RPP, buku yang digunakan guru dan belum sesuai standar 2.Perangkat pembelajaran meliputi program 2.Perangkat pembelajaran meliputi program
siswa dalam pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan tahunan, program semester, sila-bus, RPP, tahunan, program semester, sila-bus, RPP,
kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan buku nilai 2. Perangkat pembelajaran meliputi buku yang digunakan guru dan siswa dalam buku yang digunakan guru dan siswa dalam
3.Rancangan dan hasil penilaian keterampilan kinerja, program tahunan, program semester, sila- pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
proyek dan portofolio bus, RPP, buku yang digunakan guru dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
4. Terdapat pengalaman pembelajaran dalam bentuk praktik siswa dalam pembelajaran, lembar tugas buku nilai buku nilai
di laboratorium. penelitian sederhana, studi wisata, seminar terstruktur dan kegiatan mandiri, handout,
atau workshop, peragaan atau pameran, pementasan karya alat evaluasi dan buku nilai 3.Rancangan dan hasil penilaian 3.Rancangan dan hasil penilaian keterampilan
seni dan lainnya. belum sesuai standar keterampilan kinerja, proyek dan portofolio kinerja, proyek dan portofolio

3.Rancangan dan hasil penilaian 4. Terdapat pengalaman pembelajaran 4. Terdapat pengalaman pembelajaran dalam
keterampilan kinerja, proyek dan dalam bentuk praktik di laboratorium. bentuk praktik di laboratorium. penelitian
portofolio belum sesuai standar penelitian sederhana, studi wisata, seminar sederhana, studi wisata, seminar atau
4. Terdapat pengalaman pembelajaran atau workshop, peragaan atau pameran, workshop, peragaan atau pameran,
dalam bentuk praktik di laboratorium. pementasan karya seni dan lainnya. pementasan karya seni dan lainnya.
penelitian sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop, peragaan atau Komitmen sekolah : Kendala :
pameran, pementasan karya seni dan Rendahnya kepedulian Kepala sekolah Rendahnya kemampuan dan kepedulian
lainnya. belum sesuai standar dalam : kepala sekolah dan pengawas sekolah
1. Merevisi perangkat pembelajaran yang dalam :
disusun guru sesuai kompetensi 1. Merevisi dan membimbingn guru dalam
keterampilan yaitu menunjukkan menyusun perangkat pembelajaran yang
keterampilan berfikir dan bertindak: sesuai kompetensi keterampilan yaitu
kreatif, produktif, kritis, mandiri, menunjukkan keterampilan berfikir dan
kolaboratif, komunikatif. bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,
2. Merevisi perangkat pembelajaran yang kolaboratif, komunikatif.
disusun guru meliputi program tahunan, 2. Merevisi dan membimbing guru menyusun
program semester, sila-bus, RPP, buku perangkat pembelajaran meliputi program
yang digunakan guru dan siswa dalam tahunan, program semester, sila-bus, RPP,
pembelajaran, lembar tugas terstruktur buku yang digunakan guru dan siswa dalam
dan kegiatan mandiri, handout, alat pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
evaluasi dan buku nilai kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan
3. Merevisi rancangan dan hasil penilaian buku nilai
keterampilan kinerja, proyek dan 3. Merevisi dan membimbing guru menyusun
portofolio rancangan dan hasil penilaian keterampilan
4. Mengembangkan pengalaman kinerja, proyek dan portofolio
pembelajaran dalam bentuk praktik di 4. Membimbing guru mengembangkan
laboratorium. penelitian sederhana, studi pengalaman pembelajaran dalam bentuk
wisata, seminar atau workshop, praktik di laboratorium. penelitian sederhana,
peragaan atau pameran, pementasan studi wisata, seminar atau workshop,peragaan,
karya seni atau pameran, pementasan karya seni

Sub-Indikator 4. Perangkat pembelajaran menyesuaikan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membina komponen Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
tingkat kompetensi siswa - sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1 Memperhatikan karakteristik mata 1 Memperhatikan karakteristik mata pelajaran
1 Memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta 1 Memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa serta kebutuhan dan kondisi siswa.
kebutuhan dan kondisi siswa. pelajaran serta kebutuhan dan kondisi .
2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan siswa baik itu pada siswa. belum sesuai standar 2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan 2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan siswa
tingkat dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau kompleks. siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik,
3. Bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat dan minat 2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan spesifik, detil, dan/atau kompleks. detil, dan/atau kompleks.
siswa untuk me-mecahkan masalah meliputi bidang: siswa baik itu pada tingkat dasar,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, teknis, spesifik, detil, dan/atau 3. Bidang kajian pembelajaran bedasarkan 3. Bidang kajian pembelajaran bedasarkan
budaya, dan/atau, humaniora. kompleks. belum sesuai standar bakat dan minat siswa untuk me-mecahkan bakat dan minat siswa untuk me-mecahkan
4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai dengan tahap masalah meliputi bidang: masalah meliputi bidang: ilmu pengetahuan,
perkembangannya 3. Bidang kajian pembelajaran bedasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, teknologi, seni, budaya, dan/atau, humaniora.
bakat dan minat siswa untuk me- budaya, dan/atau, humaniora.
mecahkan masalah meliputi bidang: 4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, 4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai tahap perkembangannya
budaya, dan/atau, humaniora. Belum dengan tahap perkembangannya
sesuai standar Kendala :
Komitmen sekolah : Redanhnya kemampuan dan kepedulian kepala
4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai Rendahnya kepedulian kepala sekolah dan sekolah dan pengawas sekolah dalam
dengan tahap perkembangannya belum dalam membina guru untuk : menfasilitasi guru untuk :
sesuai standar 1 Memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi 1 Memperhatikan karakteristik mata pelajaran
siswa. serta kebutuhan dan kondisi siswa.
2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan
siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, 2. Menyesuaikan tingkat keingintahuan siswa
spesifik, detil, dan/atau kompleks. baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik,
3. Mengkaji pembelajaran bedasarkan bakat detil, dan/atau kompleks.
dan minat siswa untuk memecahkan
masalah meliputi bidang: 3. Mengkaji pembelajaran bedasarkan bakat
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan minat siswa untuk memecahkan
budaya, dan/atau, humaniora. masalah meliputi bidang:
4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dengan tahap perkembangannya budaya, dan/atau, humaniora.

4.Mencerminkan perilaku siswa sesuai


dengan tahap perkembangannya
Sub-Indikator 5. Perangkat pembelajaran menyesuaikan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
ruang lingkup materi pembelajaran - komponen sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1. Perangkat pembelajaran menyesuaikan 1. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
1. Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang 1. Menyesuaikan dengan perkembangan dengan perkembangan siswa pada jenjang dengan perkembangan siswa pada jenjang
SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, siswa pada jenjang SD/MI yaitu pada SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, keluarga, sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan lingkungan alam seki-
negara. masyarakat dan lingkungan alam seki- lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan tar, bangsa, dan negara.
2. Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang tar, bangsa, dan negara. belum sesuai negara.
SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, standar 2. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, 2. Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
dan kawasan regional. 2. Menyesuaikan dengan perkembangan dengan perkembangan siswa pada jenjang SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri,
3. Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang siswa pada jenjang SMP/MTs yaitu SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, pada konteks diri sendiri, keluarga, keluarga, sekolah, masyarakat dan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, sekolah, masyarakat dan lingkungan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, regional.
negara, kawasan regional, dan internasional. alam sekitar, bangsa, negara, dan dan kawasan regional.
4. Menyesuaikan dengan yang dipelajari pada jenjang kawasan regional. belum sesuai 3. Perangkat pembelajaran Menyesuaikan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri. standar 3. Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
5. Menyesuakan dengan tahap perkembangan anak yang dengan perkembangan siswa pada jenjang SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri,
relevan dengan tugas yang diberikan. 3. Menyesuaikan dengan perkembangan SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
siswa pada jenjang SMA /SMK yaitu keluarga, sekolah, masyarakat dan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
pada konteks diri sendiri, keluarga, lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, regional, dan internasional.
sekolah, masyarakat dan lingkungan kawasan regional, dan internasional.
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan 4. Perangkat pembelajaran Menyesuaikan
regional, dan internasional. belum 4.Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan yang dipelajari pada jenjang pendidikan
sesuai standar dengan yang dipelajari pada jenjang dan sumber lain secara mandiri.
pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
4. Menyesuaikan dengan yang dipelajari 5. Perangkat pembelajaran Menyesuakan
pada jenjang pendidikan dan sumber 5. Perangkat pembelajaran menyesuakan dengan tahap perkembangan anak yang
lain secara mandiri. belum sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan.
standar relevan dengan tugas yang diberikan.
Kendala :
5. Menyesuakan dengan tahap Komitmen sekolah : Rendahnya kemampuan guru dalam menyusun
perkembangan anak yang relevan Rendahnya kepedulian kepala sekolah :
dengan tugas yang diberikan. belum membina guru dalam menyusun : 1. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
sesuai standar 1. Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
dengan perkembangan siswa pada SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri,
jenjang SD/MI yaitu pada konteks diri keluarga, sekolah, masyarakat dan
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat lingkungan alam seki-tar, bangsa, dan
dan lingkungan alam seki-tar, bangsa, negara.
dan negara. 2. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
2. Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
dengan perkembangan siswa pada SMP/MTs yaitu pada konteks diri sendiri,
jenjang SMP/MTs yaitu pada konteks diri keluarga, sekolah, masyarakat dan
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan kawasan regional.
negara, dan kawasan regional. 3. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
3. Perangkat pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang
dengan perkembangan siswa pada SMA /SMK yaitu pada konteks diri sendiri,
jenjang SMA /SMK yaitu pada konteks diri keluarga, sekolah, masyarakat dan
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, kawasan regional, dan internasional.
negara, kawasan regional, dan 4. Perangkat pembelajaran menyesuaikan
internasional. dengan yang dipelajari pada jenjang
4. Perangkat pembelajaran menyesuaikan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
dengan yang dipelajari pada jenjang 5. Perangkat pembelajaran menyesuakan
pendidikan dan sumber lain secara dengan tahap perkembangan anak yang
mandiri. relevan dengan tugas yang diberikan
5. Perangkat pembelajaran menyesuakan
dengan tahap perkembangan anak yang
relevan dengan tugas yang diberikan.
Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
dikembangkan sesuai prosedur - komponen sekolah agar sekolah agar
Sub-Indikator 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Hal yang belum baik 1.Memiliki tim yang bertugas 1.Memiliki tim yang bertugas mengembangkan
dikembangkan dengan melibatkan pemangku kepentingan 1.Memiliki tim yang bertugas mengembangkan kurikulum sekolah. kurikulum sekolah.
Deskripsi: mengembangkan kurikulum sekolah.
1.Memiliki tim yang bertugas mengembangkan kurikulum belum sesuai standar 2. Tim Pengembang Kurikulum meliputi 2. Tim Pengembang Kurikulum meliputi seluruh
sekolah. seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru guru mata pelajaran, konselor (guru Bimbingan
2. Tim Pengembang Kurikulum meliputi seluruh guru mata 2. Tim Pengembang Kurikulum meliputi Bimbingan dan Konseling), dan komite dan Konseling), dan komite sekolah atau
pelajaran, konselor (guru Bimbingan dan Konseling), dan seluruh guru mata pelajaran, konselor sekolah atau penyelenggara pendidikan penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan
komite sekolah atau penyelenggara pendidikan dibuktikan (guru Bimbingan dan Konseling), dan dibuktikan dengan dokumen penugasan. dokumen penugasan.
dengan dokumen penugasan. komite sekolah atau penyelenggara
3. Sekolah memiliki pedoman pengembangan kurikulum pendidikan dibuktikan dengan dokumen 3. Sekolah memiliki pedoman 3. Sekolah memiliki pedoman pengembangan
yang diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai penugasan. belum sesuai standar pengembangan kurikulum yang diketahui tim kurikulum yang diketahui tim pengembang
dasar pengembangan pengembang kurikulum sekolah sebagai kurikulum sekolah sebagai dasar
3. Sekolah memiliki pedoman dasar pengembangan pengembangan
pengembangan kurikulum yang
diketahui tim pengembang kurikulum Komitmen sekolah : Kendala :
sekolah sebagai dasar pengembangan Rendahnya kepedulian kepala sekolah untuk Rendahnya kemampuan dan kepedulian kepala
belum sesuai standar : sekolah dan pengawas sekolah untuk :
1.Membina Tim yang bertugas 1. Membina Tim yang bertugas
mengembangkan kurikulum sekolah. mengembangkan kurikulum sekolah.
2. Membina Tim Pengembang Kurikulum 2. Membina Tim Pengembang Kurikulum
meliputi seluruh guru mata pelajaran, meliputi seluruh guru mata pelajaran,
konselor (guru Bimbingan dan Konseling), konselor (guru Bimbingan dan Konseling),
dan komite sekolah atau penyelenggara dan komite sekolah atau penyelenggara
pendidikan dibuktikan dengan dokumen pendidikan dibuktikan dengan dokumen
pembinaan dan penugasan. pembinaan dan penugasan.
3. Menganjurkan sekolah memiliki pedoman 3. Menganjurkan sekolah memiliki pedoman
pengembangan kurikulum yang diketahui pengembangan kurikulum yang diketahui tim
tim pengembang kurikulum sekolah pengembang kurikulum sekolah sebagai
sebagai dasar pengembangan dasar pengembangan

Sub-Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
dikembangkan dengan mengacu pada kerangka dasar - komponen sekolah agar sekolah agar
penyusunan Hal yang belum baik 1. Sekolah menyusun KTSP sendiri yang 1. Sekolah menyusun KTSP sendiri yang
Deskripsi: 1. Belum sesuai standar mengacu kepada: Undang-Undang Nomor mengacu kepada: Undang-Undang Nomor 20
1. Sekolah menyusun KTSP sendiri yang telah mengacu Sekolah menyusun KTSP sendiri yang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
kepada: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang telah mengacu kepada: Undang-Undang Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 13 sional, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
Sistem Pendidikan Na-sional, Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pendidikan Na-sional, Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Pendidikan, Peraturan
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Peraturan Menteri Pendidikan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 ten-tang Standar Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 ten-tang tahun 2016 ten-tang Standar Kompetensi
Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 ten-tang Standar Isi, Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 ten-tang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 ten-tang Standar Kompetensi 21 tahun 2016 ten-tang Standar Isi, Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan
tahun 2016 ten-tang Standar Proses, Peraturan Menteri Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 ten-tang
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 ten-tang dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 ten-tang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan
Penilaian, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ten-tang Standar Isi, Peraturan Menteri Standar Proses, Peraturan Menteri dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 ten-
Nomor 24 tahun 2016 ten-tang Kompetensi Inti dan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tang Penilaian, Peraturan Menteri Pendidikan
Kompetensi Dasar, Peraturan Menteri Pendidikan dan tahun 2016 ten-tang Standar Proses, tahun 2016 ten-tang Penilaian, Peraturan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 ten-
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 ten-tang KTSP pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor tang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,
pendidikan dasar dan menengah., Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 ten- 24 tahun 2016 ten-tang Kompetensi Inti dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 ten-tang tang Penilaian, Peraturan Menteri Kompetensi Dasar, Peraturan Menteri Nomor 61 tahun 2014 ten-tang KTSP pada
Kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA, Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 pendidikan dasar dan menengah., Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013 tahun 2016 ten-tang Kompetensi Inti dan tahun 2014 ten-tang KTSP pada pendidikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
ten-tang Kerangka dasar dan struktur kurikulum SMK/MAK Kompetensi Dasar, Peraturan Menteri dasar dan menengah., Peraturan Menteri tahun 2013 ten-tang Kerangka dasar dan
2. Mengacu pada kerangka dasar yang meliputi: Perumusan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 struktur kurikulum SMA/MA, Peraturan Menteri
visi, misi, dan tujuan sekolah. Pengorganisasian muatan tahun 2014 ten-tang KTSP pada tahun 2013 ten-tang Kerangka dasar dan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun
kurikuler sekolah. Pengaturan beban belajar siswa dan pendidikan dasar dan menengah., struktur kurikulum SMA/MA, Peraturan 2013 ten-tang Kerangka dasar dan struktur
beban kerja guru pada tingkat kelas. Penyusunan kalender Peraturan Menteri Pendidikan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor kurikulum SMK/MAK
pendidikan sekolah. Penyusunan silabus muatan atau mata Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 ten- 70 tahun 2013 ten-tang Kerangka dasar dan
pelajaran muatan lokal. Penyusunan rencana pelaksanaan tang Kerangka dasar dan struktur struktur kurikulum SMK/MAK 2. Mengacu pada kerangka dasar yang
pembelajaran setiap muatan pembela-jaran. kurikulum SMA/MA, Peraturan Menteri meliputi: Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah , potensi Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 2. Mengacu pada kerangka dasar yang sekolah. Pengorganisasian muatan kurikuler
atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat tahun 2013 ten-tang Kerangka dasar dan meliputi: Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. Pengaturan beban belajar siswa dan
setempat, dan peserta didik struktur kurikulum SMK/MAK sekolah. Pengorganisasian muatan kurikuler beban kerja guru pada tingkat kelas.
sekolah. Pengaturan beban belajar siswa Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
2. Belum Mengacu pada kerangka dasar dan beban kerja guru pada tingkat kelas. Penyusunan silabus muatan atau mata
yang meliputi: Perumusan visi, misi, dan Penyusunan kalender pendidikan sekolah. pelajaran muatan lokal. Penyusunan rencana
tujuan sekolah. Pengorganisasian muatan Penyusunan silabus muatan atau mata pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
kurikuler sekolah. Pengaturan beban pelajaran muatan lokal. Penyusunan pembela-jaran.
belajar siswa dan beban kerja guru pada rencana pelaksanaan pembelajaran setiap 3. Dikembangkan sesuai dengan kondisi
tingkat kelas. Penyusunan kalender muatan pembela-jaran. sekolah , potensi atau karakteristik daerah,
pendidikan sekolah. Penyusunan silabus sosial budaya masyarakat setempat, dan
muatan atau mata pelajaran muatan lokal. 3. Dikembangkan sesuai dengan kondisi peserta didik
Penyusunan rencana pelaksanaan sekolah , potensi atau karakteristik daerah,
pembelajaran setiap muatan pembela- sosial budaya masyarakat setempat, dan Kendala :
jaran. peserta didik Rendahnya kemampuan dan kepedulian
sekolah untuk :
3. Belum dikembangkan sesuai dengan Komitmen sekolah : 1. Merevisi dan menyusun KTSP sendiri yang
kondisi sekolah , potensi atau karakteristik Rendahnya kepedulian sekolah untuk : mengacu kepada: UU No 20 Tahun 2003
daerah, sosial budaya masyarakat 1. Merevisi dan menyusun KTSP sendiri tentang Sisdiknas, PP No 13 Tahun 2015
setempat, dan peserta didik yang mengacu kepada: UU No 20 Tahun tentang Perubahan Kedua PP No 19 Tahun
2003 tentang Sisdiknas, PP No 13 Tahun 2005 tentang SNP, Permendikbud No 20
2015 tentang Perubahan Kedua PP No 19 tahun 2016 tentang SKL, Permendikbud
Tahun 2005 tentang SNP, Permendikbud Menteri No 21 tahun 2016 tentang Standar
No 20 tahun 2016 tentang SKL, Isi, Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang
Permendikbud Menteri No 21 tahun 2016 Standar Proses, Permendikbud No 23 tahun
tentang Standar Isi, Permendikbud No 22 2016 tentang Penilaian, Permendikbud No
tahun 2016 tentang Standar Proses, 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar, Permendikbud No 61
Penilaian, Permendikbud No 24 tahun tahun 2014 tenang KTSP pada pendidikan
2016 tentang Kompetensi Inti dan dasar dan menengah., Permendikbud No 69
Kompetensi Dasar, Permendikbud No 61 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan
tahun 2014 tenang KTSP pada struktur kurikulum SMA/MA, Permendikbud
pendidikan dasar dan menengah., No 70 tahun 2013 tentang Kerangka dasar
Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang dan struktur kurikulum SMK/MAK
Kerangka dasar dan struktur kurikulum
SMA/MA, Permendikbud No 70 tahun 2. Mengacu pada kerangka dasar yang
2013 tentang Kerangka dasar dan struktur meliputi: Perumusan visi, misi, dan tujuan
kurikulum SMK/MAK sekolah. Pengorganisasian muatan kurikuler
sekolah. Pengaturan beban belajar siswa
2. Mengacu pada kerangka dasar yang dan beban kerja guru pada tingkat kelas.
meliputi: Perumusan visi, misi, dan tujuan Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
sekolah. Pengorganisasian muatan Penyusunan silabus muatan atau mata
kurikuler sekolah. Pengaturan beban pelajaran muatan lokal. Penyusunan rencana
belajar siswa dan beban kerja guru pada pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
tingkat kelas. Penyusunan kalender pembela-jaran.
pendidikan sekolah. Penyusunan silabus 3. Dikembangkan sesuai dengan kondisi
muatan atau mata pelajaran muatan lokal. sekolah , potensi atau karakteristik daerah,
Penyusunan rencana pelaksanaan sosial budaya masyarakat setempat, dan
pembelajaran setiap muatan pembela- peserta didik
jaran.

3. Dikembangkan sesuai dengan kondisi


sekolah , potensi atau karakteristik
daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan peserta didik
Sub-Indikator 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
dikembangkan dengan melewati tahapan operasional - komponen sekolah agar sekolah agar
pengembangan Hal yang belum baik 1.Tahapan Analisis, mencakup: 1.Tahapan Analisis, mencakup:
Deskripsi: 1. Belum sesuai standar Analisis ketentuan peraturan perundang- Analisis ketentuan peraturan perundang-
1.Tahapan Analisis, mencakup: Tahapan Analisis, mencakup: undangan mengenai kurikulum. undangan mengenai kurikulum.
Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan Analisis ketentuan peraturan perundang- Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan
mengenai kurikulum. undangan mengenai kurikulum. lingkungan (analisis konteks). Analisis lingkungan (analisis konteks). Analisis
Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan (analisis Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan ketersediaan sumber daya pendidikan. ketersediaan sumber daya pendidikan.
konteks). Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan. lingkungan (analisis konteks). Analisis
2. Tahapan Penyusunan, mencakup: ketersediaan sumber daya pendidikan. 2. Tahapan Penyusunan, mencakup: 2. Tahapan Penyusunan, mencakup:
Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah. Pengaturan 2. Belum sesuai standar Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah. Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah.
beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat Tahapan Penyusunan, mencakup: Pengaturan beban belajar siswa dan beban Pengaturan beban belajar siswa dan beban
kelas. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. kerja guru pada tingkat kelas. kerja guru pada tingkat kelas.
Penyusunan kalender pendidikan sekolah. Pengorganisasian muatan kurikuler Penyusunan kalender pendidikan sekolah. Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan sekolah. Pengaturan beban belajar siswa Penyusunan silabus muatan atau mata Penyusunan silabus muatan atau mata
lokal. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan beban kerja guru pada tingkat kelas. pelajaran muatan lokal. Penyusunan pelajaran muatan lokal. Penyusunan rencana
setiap muatan pembela-jaran. Penyusunan kalender pendidikan sekolah. rencana pelaksanaan pembelajaran setiap pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
3. Tahapan penetapan yang dilakukan kepala sekolah Penyusunan silabus muatan atau mata muatan pembela-jaran. pembela-jaran.
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik sekolah dengan pelajaran muatan lokal. Penyusunan
melibatkan komite sekolah. rencana pelaksanaan pembelajaran setiap 3. Tahapan penetapan yang dilakukan 3. Tahapan penetapan yang dilakukan kepala
4. Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah muatan pembela-jaran. kepala sekolah berdasarkan hasil rapat sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
daerah sesuai dengan kewenangannya. dewan pendidik sekolah dengan melibatkan pendidik sekolah dengan melibatkan komite
5. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas tersusunnya 3. Belum sesuai standar komite sekolah. sekolah.
KTSP. Tahapan penetapan yang dilakukan
6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala kepala sekolah berdasarkan hasil rapat 4. Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh 4. Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh
SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab dewan pendidik sekolah dengan pemerintah daerah sesuai dengan pemerintah daerah sesuai dengan
atas pelaksanaan penyusunan KTSP. melibatkan komite sekolah. kewenangannya. kewenangannya.

4. elum sesuai Tahapan pengesahan yang 5. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas 5. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas
dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai tersusunnya KTSP. tersusunnya KTSP.
dengan kewenangannya.
6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala 6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala
5. Kepala Sekolah kurang SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum
bertanggungjawab atas tersusunnya bertanggungjawab atas pelaksanaan bertanggungjawab atas pelaksanaan
KTSP. penyusunan KTSP. penyusunan KTSP.

6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil Komitmen sekolah : Kendala :


kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang Rendahnya tanggung jawab kepala sekolah Rendahnya kemampuan dan tanggung jawab
kurikulum kurang bertanggungjawab atas dalam menyusun dan mengembangkan kepala sekolah dalam menyusun dan
pelaksanaan penyusunan KTSP. KTSP melalui : mengembangkan KTSP melalui :
1.Tahapan Analisis, mencakup: 1.Tahapan Analisis, mencakup:
Analisis ketentuan peraturan mengenai Analisis ketentuan peraturan mengenai
kurikulum. Analisis kebutuhan siswa, kurikulum. Analisis kebutuhan siswa,
sekolah, dan lingkungan (analisis sekolah, dan lingkungan (analisis konteks).
konteks). Analisis ketersediaan sumber Analisis ketersediaan sumber daya
daya pendidikan. pendidikan.
2. Tahapan Penyusunan, mencakup: 2. Tahapan Penyusunan, mencakup:
Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Pengorganisasian muatan kurikuler Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah.
sekolah. Pengaturan beban belajar siswa Pengaturan beban belajar siswa dan beban
dan beban kerja guru pada tingkat kelas. kerja guru pada tingkat kelas. Penyusunan
Penyusunan kalender pendidikan sekolah. kalender pendidikan sekolah. Penyusunan
Penyusunan silabus muatan atau mata silabus muatan atau mata pelajaran muatan
pelajaran muatan lokal. Penyusunan lokal. Penyusunan rencana pelaksanaan
rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran setiap muatan pembela-jaran.
setiap muatan pembela-jaran. 3. Tahapan penetapan yang dilakukan kepala
3. Tahapan penetapan yang dilakukan sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
kepala sekolah berdasarkan hasil rapat pendidik sekolah dengan melibatkan komite
dewan pendidik sekolah dengan sekolah.
melibatkan komite sekolah. 4. Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh
4. Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
kewenangannya. 5. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas
5. Kepala Sekolah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP.
tersusunnya KTSP.
6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala
6. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum
SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan
bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP.
penyusunan KTSP.

Sub-Indikator 4. Perangkat Kurikulum Tingkat Satuan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
Pendidikan yang dikembangkan - komponen sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1. Sekolah memiliki perangkat kurikulum 1. Sekolah memiliki perangkat kurikulum
1. Sekolah memiliki perangkat kurikulum meliputi: Pedoman 1. Sekolah memiliki perangkat kurikulum meliputi: Pedoman kurikulum, Pedoman meliputi: Pedoman kurikulum, Pedoman muatan
kurikulum, Pedoman muatan lokal, Pedoman kegiatan meliputi: Pedoman kurikulum, Pedoman muatan lokal, Pedoman kegiatan lokal, Pedoman kegiatan ektrakurikuler,
ektrakurikuler, Pedoman pembelajaran, muatan lokal, Pedoman kegiatan ektrakurikuler, Pedoman pembelajaran, Pedoman pembelajaran,
Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik, Pedoman ektrakurikuler, Pedoman pembelajaran, Pedoman penilaian hasil belajar oleh Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik,
sistem kredit semester, Pedoman bimbingan dan konseling, Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik, Pedoman sistem kredit semester, Pedoman sistem kredit semester, Pedoman
Pedoman evaluasi kurikulum, Pedoman pendampingan pendidik, Pedoman sistem kredit Pedoman bimbingan dan konseling, bimbingan dan konseling, Pedoman evaluasi
pelaksanaan kurikulum, Pedoman pendidikan kepramukaan semester, Pedoman bimbingan dan Pedoman evaluasi kurikulum, Pedoman kurikulum, Pedoman pendampingan
2.Warga sekolah mendapatkan akses untuk mengetahui konseling, Pedoman evaluasi pendampingan pelaksanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, Pedoman pendidikan
perangkat KTSP yang dikembangkan sekolah. kurikulum, Pedoman pendampingan Pedoman pendidikan kepramukaan kepramukaan
pelaksanaan kurikulum, Pedoman 2.Warga sekolah mendapatkan akses untuk 2.Warga sekolah mendapatkan akses untuk
pendidikan kepramukaan belum sesuai mengetahui perangkat KTSP yang mengetahui perangkat KTSP yang
standar dikembangkan sekolah. dikembangkan sekolah.
2.Warga sekolah mendapatkan akses
untuk mengetahui perangkat KTSP Komitmen sekolah : Kendala :
yang dikembangkan sekolah. belum Rendahnya kepedulian sekolah untuk : Rendahnya kemampuan dan kepedulian
sesuai standar 1. memiliki perangkat kurikulum meliputi: sekolah untuk :
Pedoman kurikulum, Pedoman muatan 1. memiliki perangkat kurikulum meliputi:
lokal, Pedoman kegiatan ektrakurikuler, Pedoman kurikulum, Pedoman muatan lokal,
Pedoman pembelajaran, Pedoman Pedoman kegiatan ektrakurikuler, Pedoman
penilaian hasil belajar oleh pendidik, pembelajaran, Pedoman penilaian hasil
Pedoman sistem kredit semester, belajar oleh pendidik, Pedoman sistem kredit
Pedoman bimbingan dan konseling, semester, Pedoman bimbingan dan
Pedoman evaluasi kurikulum, Pedoman konseling, Pedoman evaluasi kurikulum,
pendampingan pelaksanaan kurikulum, Pedoman pendampingan pelaksanaan
Pedoman pendidikan kepramukaan kurikulum, Pedoman pendidikan
2. menyediakan sistem informasi pendidikan kepramukaan
bagi warga sekolah mendapatkan akses 2. menyediakan sistem informasi pendidikan
untuk mengetahui perangkat KTSP yang bagi warga sekolah mendapatkan akses
dikembangkan sekolah. untuk mengetahui perangkat KTSP yang
dikembangkan sekolah.

Indikator 3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
ketentuan 1.Durasi setiap satu jam pembelajaran komponen sekolah agar sekolah agar
Sub-Indikator 1. Sekolah menyediakan alokasi waktu antara lain: Untuk SD adalah 35 menit, 1. Sekolah dapat menambah beban belajar 2 1. Sekolah dapat menambah beban belajar 2
pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku Untuk SMP adalah 40 menit, Untuk SMA (dua) jam per minggu sesuai dengan (dua) jam per minggu sesuai dengan kebutuhan
Deskripsi: adalah 45 menit, Untuk SMK adalah 45 kebutuhan belajar siswa dan/atau kebutuhan belajar siswa dan/atau kebutuhan akademik,
1.Durasi setiap satu jam pembelajaran antara lain: Untuk SD menit akademik, sosial, bu-daya, dan faktor lain sosial, bu-daya, dan faktor lain yang dianggap
adalah 35 menit, Untuk SMP adalah 40 menit, Untuk SMA yang dianggap penting penting
adalah 45 menit, Untuk SMK adalah 45 menit 2.Beban belajar per minggu dialokasikan
2.Beban belajar per minggu dialokasikan sebagai berikut: sebagai berikut: Kelas I 30 jam pelajaran, Komitmen sekolah : Kendala :
Kelas I 30 jam pelajaran, Kelas II 32 jam pelajaran, Kelas III Kelas II 32 jam pelajaran, Kelas III 34 jam Rendahnya kepedulian sekolah untuk : Rendahnya kemampuan dan kepedulian
34 jam pelajaran, Kelas IV, V, dan VI 36 jam pelajaran, pelajaran, Kelas IV, V, dan VI 36 jam 1. menambah beban belajar 2 (dua) jam per sekolah untuk :
Kelas VII, VIII dan IX 38 jam pelajaran, Kelas X 42 jam pelajaran, Kelas VII, VIII dan IX 38 jam minggu sesuai dengan kebutuhan belajar 1. menambah beban belajar 2 (dua) jam per
pelajaran, Kelas XI dan XII 44 jam pelajaran, Kelas X, XI pelajaran, Kelas X 42 jam pelajaran, Kelas siswa dan/atau kebutuhan akademik, minggu sesuai dengan kebutuhan belajar
dan XII 48 jam pelajaran (khusus SMK) XI dan XII 44 jam pelajaran, Kelas X, XI sosial, bu-daya, dan faktor lain yang siswa dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
3. Beban Belajar per semester dialokasikan sebagai berikut: dan XII 48 jam pelajaran (khusus SMK) dianggap penting bu-daya, dan faktor lain yang dianggap
Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu, Kelas VI 18-20 minggu penting
(semester ganjil); 14-16 minggu (semester genap); Kelas VII 3. Beban Belajar per semester
dan VIII 18-20 minggu, Kelas IX 18-20 minggu (semester dialokasikan sebagai berikut: Kelas I, II, III,
ganjil); 14-16 minggu (semester genap); Kelas X dan XI 18- IV, V 18-20 minggu, Kelas VI 18-20
20 minggu, Kelas XII 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu
minggu (semester genap); (semester genap); Kelas VII dan VIII 18-20
4. Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu minggu, Kelas IX 18-20 minggu (semester
5. Sekolah dapat menambah beban belajar 2 (dua) jam per ganjil); 14-16 minggu (semester genap);
minggu sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan/atau Kelas X dan XI 18-20 minggu, Kelas XII
kebutuhan akademik, sosial, bu-daya, dan faktor lain yang 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16
dianggap penting. minggu (semester genap);

4. Beban Belajar per tahun dialokasikan


36-40 minggu

Hal yang belum baik


1. Sekolah dapat menambah beban
belajar 2 (dua) jam per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, bu-daya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
Sub-Indikator 2. Sekolah mengatur beban belajar Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membinakompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
bedasarkan bentuk pendalaman materi - komponen sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1. Bentuk pendalaman materi yang diatur 1. Bentuk pendalaman materi yang diatur
1. Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan 1. Belum sesuai standar Bentuk berupa kegiatan pengarahan materi, berupa kegiatan pengarahan materi,
pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan pendalaman materi yang diatur berupa penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
mandiri tidak terstruktur. kegiatan pengarahan materi, penugasan tidak terstruktur. tidak terstruktur.
2. Terdapat kegiatan penugasan terstruktur berupa terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
pendalaman materi pem-belajaran oleh siswa yang terstruktur. 2. Terdapat kegiatan penugasan terstruktur 2. Terdapat kegiatan penugasan terstruktur
dirancang oleh pendidik dan waktu penyelesaian ditentukan berupa pendalaman materi pem-belajaran berupa pendalaman materi pem-belajaran oleh
oleh pendidik. 2. Tidak Terdapat kegiatan penugasan oleh siswa yang dirancang oleh pendidik dan siswa yang dirancang oleh pendidik dan waktu
3. Terdapat kegiatan mandiri tidak terstruktur berupa terstruktur berupa pendalaman materi waktu penyelesaian ditentukan oleh penyelesaian ditentukan oleh pendidik.
pendalaman materi pem-belajaran oleh siswa yang pem-belajaran oleh siswa yang dirancang pendidik.
dirancang oleh pendidik dan waktu penyelesaiannya diatur oleh pendidik dan waktu penyelesaian 3. Terdapat kegiatan mandiri tidak terstruktur
sendiri oleh siswa. ditentukan oleh pendidik. 3. Terdapat kegiatan mandiri tidak terstruktur berupa pendalaman materi pem-belajaran oleh
4. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri berupa pendalaman materi pem-belajaran siswa yang dirancang oleh pendidik dan waktu
untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap 3. Tidak Terdapat kegiatan mandiri tidak oleh siswa yang dirancang oleh pendidik dan penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
muka mata pelajaran yang bersangku-tan. terstruktur berupa pendalaman materi waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
5. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pem-belajaran oleh siswa yang dirancang siswa. 4. Beban belajar penugasan terstruktur dan
untuk SMP, paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap oleh pendidik dan waktu penyelesaiannya kegiatan mandiri untuk SD, paling banyak 40%
muka mata pelajaran yang bersangku-tan. diatur sendiri oleh siswa. 4. Beban belajar penugasan terstruktur dan dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
6. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri kegiatan mandiri untuk SD, paling banyak yang bersangku-tan.
untuk SMA/SMK, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap 4. Belum sesuai standar Beban belajar 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata
muka mata pelajaran penugasan terstruktur dan kegiatan pelajaran yang bersangku-tan. 5. Beban belajar penugasan terstruktur dan
mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari kegiatan mandiri untuk SMP, paling banyak
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran 5. Beban belajar penugasan terstruktur dan 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
yang bersangku-tan. kegiatan mandiri untuk SMP, paling banyak pelajaran yang bersangku-tan.
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
5. Belum sesuai standar Beban belajar pelajaran yang bersangku-tan. 6. Beban belajar penugasan terstruktur dan
penugasan terstruktur dan kegiatan kegiatan mandiri untuk SMA/SMK, maksimal
mandiri untuk SMP, paling banyak 50% 6. Beban belajar penugasan terstruktur dan 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
dari waktu kegiatan tatap muka mata kegiatan mandiri untuk SMA/SMK, maksimal pelajaran
pelajaran yang bersangku-tan. 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran Kendala :
6. Belum sesuai standar Beban belajar Rendahnya kemampuan dan kepedulian
penugasan terstruktur dan kegiatan Komitmen sekolah : sekolah dalam mengembangkan bentuk
mandiri untuk SMA/SMK, maksimal 60% Rendahnya kepedulian sekolah dalam kegiatan :
dari waktu kegiatan tatap muka mata mengembangkan bentuk kegiatan : 1. pendalaman materi yang diatur berupa
pelajaran 1. pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan materi, penugasan
kegiatan pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
terstruktur. 2. penugasan terstruktur berupa pendalaman
2. penugasan terstruktur berupa pendalaman materi pem-belajaran oleh siswa yang
materi pem-belajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik dan waktu
dirancang oleh pendidik dan waktu penyelesaian ditentukan oleh pendidik.
penyelesaian ditentukan oleh pendidik. 3. mandiri tidak terstruktur berupa pendalaman
3. mandiri tidak terstruktur berupa materi pem-belajaran oleh siswa yang
pendalaman materi pem-belajaran oleh dirancang oleh pendidik dan waktu
siswa yang dirancang oleh pendidik dan penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh 4. penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
siswa. untuk SD, paling banyak 40% dari waktu
4. penugasan terstruktur dan kegiatan kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari bersangkutan.
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran 5. penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
yang bersangkutan. untuk SMP, paling banyak 50% dari waktu
5. penugasan terstruktur dan kegiatan kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
mandiri untuk SMP, paling banyak 50% bersangkutan.
dari waktu kegiatan tatap muka mata 6. penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
pelajaran yang bersangkutan. untuk SMA/SMK, maksimal 60% dari waktu
6. penugasan terstruktur dan kegiatan kegiatan tatap muka mata pelajaran
mandiri untuk SMA/SMK, maksimal 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran
Sub-Indikator 3. Sekolah menyelenggarakan aspek Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membina kompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
kurikulum pada muatan lokal - komponen sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1. Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek 1. Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek
1. Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang 1. Belum Menyelenggarakan minimal 2 yang disediakan untuk mata pela-jaran seni yang disediakan untuk mata pela-jaran seni
disediakan untuk mata pela-jaran seni budaya, prakarya, dari 4 aspek yang disediakan untuk mata budaya, prakarya, dan kewirausahaan. budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
dan kewirausahaan. pela-jaran seni budaya, prakarya, dan 2. Siswa mengikuti salah satu aspek yang
2. Siswa mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk kewirausahaan. 2. Siswa mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap disediakan untuk setiap semester, aspek diikuti dapat diganti setiap semester
semester 2. Siswa mengikuti salah satu aspek yang yang diikuti dapat diganti setiap semester
disediakan untuk setiap semester, aspek Kendala :
yang diikuti dapat diganti setiap semester Komitmen sekolah : Rendahnya kemampuan dan kepedulian
Belum sesuai standar Rendahnya kepedulian sekolah untuk : sekolah untuk :
1. Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek 1. Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek
yang disediakan untuk mata pela-jaran yang disediakan untuk mata pela-jaran seni
seni budaya, prakarya, dan budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
kewirausahaan. 2. Menganjurkan siswa mengikuti salah satu
2. Menganjurkan siswa mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang disediakan untuk setiap aspek yang diikuti dapat diganti setiap semester
semester, aspek yang diikuti dapat diganti
setiap semester
Sub-Indikator 4. Sekolah melaksanakan kegiatan Hal yang sudah baik Pengawas sekolah membina kompetensi Pengawas sekolah menfasilitasikomponen
pengembangan diri siswa - komponen sekolah agar sekolah agar
Deskripsi: Hal yang belum baik 1.Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb 1.Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb
1.Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu 1.Belum Menyediakan layanan yaitu Pendidikan Kepramukaan yaitu Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan ekstrakurikuler wajb yaitu Pendidikan
2. Menyediakan layanan ekstrakurikuler pilihan meliputi: Kepramukaan 2. Menyediakan layanan ekstrakurikuler 2. Menyediakan layanan ekstrakurikuler pilihan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Palang Merah Remaja pilihan meliputi: Usaha Kesehatan Sekolah meliputi: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
(PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), 2. Belum Menyediakan layanan (UKS), Palang Merah Remaja (PMR), Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah
olah raga, kesenian, pembinaan kegiatan keagamaan, dan ekstrakurikuler pilihan meliputi: Usaha Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Remaja (KIR),
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah. Kesehatan Sekolah (UKS), Palang Merah olah raga, kesenian, pembinaan kegiatan olah raga, kesenian, pembinaan kegiatan
3. Menyediakan bimbingan karier Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja keagamaan, dan lainnya sesuai dengan keagamaan, dan lainnya sesuai dengan kondisi
(KIR), olah raga, kesenian, pembinaan kondisi dan potensi sekolah. dan potensi sekolah.
kegiatan keagamaan, dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi sekolah. 3. Menyediakan bimbingan karier 3. Menyediakan bimbingan karier

3. Belum Menyediakan bimbingan karier Komitmen sekolah : Kendala :


Rendahnya kemampuan dan kepedulian Rendahnya kemampuan dan kepedulian
sekolah untuk : sekolah untuk :
1. Menyediakan layanan ekstrakurikuler 1. Menyediakan layanan ekstrakurikuler
wajb yaitu Pendidikan Kepramukaan wajb yaitu Pendidikan Kepramukaan
2. Menyediakan layanan ekstrakurikuler 2. Menyediakan layanan ekstrakurikuler pilihan
pilihan meliputi: Usaha Kesehatan meliputi: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Sekolah (UKS), Palang Merah Remaja Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok
(PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Ilmiah Remaja (KIR), olah raga, kesenian,
olah raga, kesenian, pembinaan kegiatan pembinaan kegiatan keagamaan, dan
keagamaan, dan lainnya sesuai dengan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
kondisi dan potensi sekolah. sekolah.
3. Menyediakan bimbingan karier 3. Menyediakan bimbingan karier

Anda mungkin juga menyukai