Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN

TENTANG ALAT MEMERIKSA PASIEN BARU

DISUSUN OLEH:
ISRAMIDIRA ROZA 19212028
POLA IDAYU 19212030
SRI ENGLA JULTISA 19212035

DOSEN PEMBIMBING:
DIAN FEBRIDA SARI,S,SiT.M.Keb

DIPLOMA IIII KEBIDANAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya sehingga penyusunan
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini berjudul “Instrumentasi yang berhubungan dengan Mata Kuliah PTPS”
dalam usaha penyelesaian Makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam proses penyelesaian Makalah ini.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.

Padang, 26 November2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Bab 1 Pendahulan............................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................2
A. Pengertian instrumen............................................................................2
B. Alat – alat yang digunakan untuk instrumen kebidanan......................2
Bab III Penutup................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................7
Saran.....................................................................................................7
BAB I

Pendahuluan

A.Latar Belakang

Peralatan medis berkisar dari item yang sederhana seperti stik sampai peralatan yang
lebih kompleks, seperti ventilator. Mereka mewakili beberapa teknologi yang paling inovatif
yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah peralatan medis didefinisikan
setiap item yang digunakan untuk mendiagnosa, mengobati, atau mencegah penyakit, cedera,
atau kondisi lain yang bukan obat, biologis, atau makanan. Amerika resmi Serikat (AS)
definisi 'perangkat' istilah dapat ditemukan dalam Federal Makanan Obat & Kosmetik Act
(1998) ditegakkan oleh Food and Drug Administration (FDA), sebuah lembaga dari
Departemen Kesehatan dan pelayanan Manusia. Peralatan medis seringkali mengakibatkan
efek-efek yang tidak diinginkan pada klien. Peristiwa yang merugikan adalah kejadian di
mana peralatan medis telah, atau mungkin memiliki, menyebabkan atau berkontribusi pada
kematian atau luka berat (FDA Kode Peraturan, Federal 21 2010). Masalah yang sering
peralatan aktual atau potensial dan dapat terjadi karena beberapa alasan. Dua alasan sering
dilaporkan kepada FDA melibatkan masalah peralatan (a) manufaktur dan (b) interaksi
manusia (faktor manusia). Faktor manusia disebut sebagai (ergonomi) dan faktor manusia
(rekayasa) fokus pada interaksi manusia-mesin. Namun terlepas dari bagaimana peralatan
baru, publik mengharapkan, dan Food and Drug Administration mensyaratkan bahwa
peralatan medis aman, efektif, dan diproduksi sesuai dengan praktek manufaktur saat ini.
Peralatan medis yang tunduk pada kontrol umum dari Undang-Undang Makanan, Obat, dan
Kosmetik (Kode Peraturan, Federal 21 2010).

B.Rumusan Masalah

1. Apa saja alat-alat kebidanan ?


2. Saja macam-macam peralatan kebidanan ?
3. Bagaimana fungsi dari alat-alat kebidanan ?

C.Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami tentang penting pengenalan alat-alat dalam praktik


kebidanan.
2. Mahasiswa mampu memahami tentang macam-macam peralatan kebidanan.
3. Mahasiswa mampu memahami tentang alat-alat kebidanan dan fungsinya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian instrumen adalah alat yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu (seperti pada alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat
kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan
sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2010:265), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Farida Yusuf Tayibnapis (2000:102)
instrumen merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang dikumpulkan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:25) Instrumen yaitu sesuatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau
efisien. Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel
secara objektif. Sementara itu, Sumadi Suryabrata (2008:52) menyatakan bahwa
instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara
kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan instrumen dapat berfungsi sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan sebagai
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu tindakan/pekerjaan sebagai alat proteksi
(pelindung).

B. Alat –alat yang digunakan untuk instrumen kebidanan :

1. Tensimeter

Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga
disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai
standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air
raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa
masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong
karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum
stopwatch atau air raksa. Berfungsi untuk menentukan tekanan darah pasien.
2. Stetoskop

Stetoskop adalah alat medis yang fungsinya tidak hanya untuk mendengar suara detak
jantung saja, tetapi juga untuk mendengarkan suara organ lain yang berada di dalam tubuh.
Beberapa organ yang dibisa didengarkan oleh alat ini di antaranya adalah suara organ
pencernaan, paru-paru, bahkan sampai suara janin yang masih di dalam kandungan pun bisa
didengar detak jantungnya.Selain untuk mendengar suara-suara di dalam tubuh, dokter juga
akan menggunakan stetoskop untuk mendengar apakah terdapat sesuatu yang tidak
normal dari suara di dalam tubuh. Dengan begitu, diagnosis suara di dalam tubuh lewat alat
ini bisa membantu dokter memilih tindakan dan pengobatan yang tepat untuk
pasien.Berfungsi untuk pemeriksaan auskultasi, digunakan pada pemeriksaan nafas dan
bunyjantung.

1. Eartips

Bagian ini merupakan bagian yang diletakkan atau dimasukkan ke dalam telinga. Eartips
menjadi pintu keluar suara yang didengar dari organ dalam tubuh, termasuk dada. Eartips
umumnya terbuat dari karet atau bahan silikon yang dirancang dengan bentuk yang pas
dipakai di dalam telinga sehingga suara lain yang tidak diinginkan tidak masuk
tercampur.Selain itu, eartips dibuat dengan bahan karet bertujuan agar lebih nyaman
dipakai di telinga dan tidak menimbulkan rasa sakit. Oleh karena ukurannya yang kecil dan
harganya murah, eartips adalah salah satu komponen stetoskop yang mudah diganti.

2.Tubing

Tubing adalah bagian dari alat yang berfungsi untuk menjaga dan mentransfer frekuensi
suara yang ditangkap oleh diafragma stetoskop dan mengirimkannya kembali ke eartip.
Dengan begitu suara dapat didengar oleh telinga pengguna.

3. Bell

Bell biasanya terdapat dalam stetoskop berkepala ganda. Biasanya bagian ini berada di
ujung alat dan berbentuk melingkar, menempel pada bagian lain yang lebih pipih
(diafragma). Bell memiliki bentuk lingkaran yang lebih kecil. Bagian ini berfungsi
mendengarkan suara berfrekuensi rendah yang mungkin tidak mudah dideteksi oleh bagian
lain alat ini, yaitu diafragma. Bell juga membantu untuk mendengarkan suara pada lokasi
yang tidak datar, yang biasanya tidak dapat dijangkau secara optimal dengan menggunakan
diafragma.

4. Diaphragm

Diafragma atau diaphragm stetoskop adalah bagian datar di ujung kepala alat ini.
Fungsinya untuk mendengarkan nada tinggi, contohnya suara paru-paru. Beberapa jenis
alat ini ada yang memiliki diafragma tetapi tidak punya bell untuk mendeteksi suara rendah.

3.Timbangan Berat Badan

Timbangan Badan adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur bobot berat pada
seseorang. Tetapi untuk mengetahui berat badan seseorang juga dapat menggunakan
timbangan dengan jenis lain. Dengan munculnya timbangan badan yaitu dikhususkan hanya
untuk mengukur berat badan seseorang.Dengan mengetehaui berat badan pada anak kecil
dapat mengontrol perkembangan dan pertumbuhan sang anak, apakah anak itu sehat atau
tidak. Pada zaman dahulu masyarakat menggunakan timbangan dacin untuk mengetahui berat
badan pada anak mereka, timbangan ini juga hanya diperuntukkan bagi anak bayi dan yang
berusia dibawah 5 tahun. Untuk mengetahui berat badan pada anak usia 5 tahun ke atas,
timbangan yang digunakan adalah timbangan badan analog.

Dengan berkembangnya teknologi, kini timbangan badan mempunyai jenis yang beragam
dan juga fitur tambahan seperti timbangan badan yang dilengkapi dengan alat perngukur
tinggi badan. Dan seiring dengan modernisasi, timbangan badan juga mengalami perubahan
dari analog menuju digital. Tidak hanya dengan jarum analog, tetapi kini timbangan dapat
menampilkan hasil pengukuran melalui layar digital. berfungsi Berfungsi untuk pemeriksaan
antopometri atau pengukuran berat badan.

Berikut adalah jenis-jenis timbangan badan:

1. Timbangan Bayi

Timbangan yang digunakan khusus untuk menimbang bayi yang baru saja dilahir.
Timbangan bayi kini berupa digital sehingga hasil dari proses penimbangan akan jauh lebih
akurat. Dengan bentuk yang dirancang untuk bayi, sehingga dapat memberi kenyamanan
untuk bayi ketika proses penimbangan.
2. Timbangan Dacin

Timbangan yang juga digunakan untuk menimbang bayi atau balita. Timbangan ini
memiliki bentuk yang sederhana dan masyarakat juga sudah mengenalnya, karena sebelum
timbangan bayi digital muncul, timbangan inilah yang digunakan oleh masyarakat untuk
menimbang anaknya.Bentuk dari timbangan ini yaitu berupa timbangan yang harus digantung
dan dilengkapi dengan sepasang balok (beam) yang dihubungkan oleh lengan tiang terdapat
angka untuk mengukur berat badan. Balok yang digunakan jug mempunyai letak yang
berbeda, balok yang digunakan untuk menimbang badan yaitu balok yang berada diposisi
lengan tiang yang lebih panjang. Sedangkan balok yang digunakan sebagai titik berat berada
diposisi lengan tiang yang pendek.

3. Timbangan Dengan Alat Pengukur Tinggi Badan

Timbangan ini berbentuk seperti timbangan duduk, hanya saja indikator yang
digunakan berupa analog yang menghadap ke atas. Alat untuk peninggi badan berada
bersebelahan dengan tiang indikator. Cukup dengan menarik ke atas alat ukur tinggi badan,
kita dapat mengetahui tinggi badan ketika sedangan proses penimbangan berlangsung.

4. Timbangan Mengukur Lemak dalam Badan

Omron HBF-306 hadir dengan fungsi menampilkan grafik interpretasi tubuh,


mengukur persentase lemak tubuh, menampilkan nilai rata-rata metabolik basal (BMR),
penilaian persentase lemak dan BMI .

5. Timbangan Badan Digital

Timbangan ini berbentuk seperti timbagan badan pada umumnya yaitu berbentuk
persegi, namun indikator yang digunakan berupa layar digital.

4.Termometer.

A. Sejarah Penemuan Termometer

Sebelum termometer ditemukan, ahli astronomi dan ahli ilmu alam melakukan berbagai
usaha untuk dapat menciptakan alat yang dapat mengukur suhu. Mereka mengetahui bahwa
temperatur dapat membuat zat memuai. Untuk itu, mereka menggunakan ukuran muai zat
sebagai patokan dalam mengukur temperatur. Namun penemuan alat pengukur temperatur
tidak dapat dengan mudah diciptakan. Para ahli perlu menemukan zat yang tepat, teknik yang
tepat dan skala yang tepat pula untuk dapat mengukur secara cermat.Kemudian pada tahun
1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran termometer dengan menggunakan
pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo ini kemudian disebut termoskop.
Walaupun masih tergolong sangat sederhana, namun secara kasar alat ini sudah dapat
mengukur temperatur.

Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan
pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya
beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek
estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang
menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana
kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila
perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang
kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk
suatu skala suhu.

Di Florence bangsawan Tuscany, Ferdinand II, menciptakan termometer yang lebih baik.
Udara di dalam bola gelas digantikan dengan anggur atau alkhohol. Kedua titik tetapnya
adalah temperatur pada musim dingin yang terdingin serta temperatur pada musim panas
yang terpanas. Sejak penemuan Amontons dan Ferdinand, kemudian banyak bermunculan
usulan mengenai titik patokan. Ada yang mengusulkan penggunaan satu titik patokan saja,
tetapi ada pula yang mengusulkan dua titik patokan.

Setelah membaca sejarah ilmu yang mengisahkan penemuan Amotons tentang titik didih
air yang tetap maka Gabriel Daniel Fahrenheit terdorong untuk membuat termometer guna
melihat gejala alam di bidang temperatur. Fahrenheit mengulang disain termometer serta
menggunakan air raksa sebagai zat pengukurnya. Pada tahun 1714, Fahrenheit berhasil
menciptakan termometer raksa. Inilah termometer yang benar-benar cermat dan teliti. Skala
pada termometer ini dikenal sebagai derajat Fahrenheit.berfungsi Untuk mengukur suhu
tubuh pasien.
PENUTUP

3.3. Simpulan
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat,
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

3.4. Saran
Sebaiknya siswa harus lebih memahami dan menjabarkan Pengertian, tujuan dan
fungsi mengenai Alat- alat Teori kesehatan. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan
siswa dapat menyalurkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan
praktek.

Anda mungkin juga menyukai