Laporaan Pendahuluan Hernia Revisi (Ike Dwi L)
Laporaan Pendahuluan Hernia Revisi (Ike Dwi L)
Laporaan Pendahuluan Hernia Revisi (Ike Dwi L)
HERNIA SCROTALIS
Disusun Oleh:
IKE DWI LESTYANI
3B
S1-Keperawatan
Hernia hiatus juga ditandai dengan gejala nyeri dada, sulit menelan
(disfagia), dan heartburn. Segera periksakan diri ke dokter, terutama jika
mengalami gejala rasa nyeri hebat dan muncul secara tiba-tiba, muntah,
sulit buang air besar, serta benjolan mengeras, sakit ketika disentuh, dan
sulit didorong masuk.
D. PATHOFISIOLOGI
Tanda klinis pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada
inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateralis
muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral
atas ke medial bawah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba
pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang
memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera, tetapi umumnya
tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ, tergantung
isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau
ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking, pada anak, dapat
dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui
anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat
direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu jari
masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau
ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau
bagian sisi jari yang menyentuhnya, berarti hernia inguinalis
medialis. Isi hernia, pada bayi perempuan, yang teraba seperti sebuah
massa padat biasanya terdiri atas ovarium2.
Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atas
dasar tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya
hubungan ke kranial melalui anulus eksternus2.
Hernia ini harus dibedakan dari hidrokel atau elefantiasis skrotum.
Testis yang teraba dapat dipakai sebagai pegangan untuk
membedakannya.
b.Secara operatif
•Hernioplasti memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah,
hernioplasti seringdilakukan pada anak -anak
•Herniographi Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia di
masukkan, kantong diikat, dandilakukan bainy plasty atau teknik yang
lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering
dilakukan pada orang dewasa
•Herniotomi
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
kliendengan hernia yang sudah nekrosis
H. PENGKAJIAN
a. Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala : Atropi otot, gangguan dalam berjalan, riwayat
pekerjaanyang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu
lama.
b. Eliminasi
Gejala : konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi adanya
inkontinensiaatau retensi urin.
c. Integritas ego
Tanda dan gejala : Cemas, depresi, menghindar ketakutan akan
timbulnya paralisis, ansietas masalah pekerjaan, finansial keluarga.
d. Neuro sensori
Tanda dan gejala : Penurunan reflek tendon dalam kelemahan otot
hipotonia,nyeri tekan, kesemutan, ketakutan kelemahan dari tangan
dan kaki.
e. Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala : Sikap, perubahan cara berjalan, nyeri seperti tertusuk benda
tajam,semakin memburuk dengan batuk, bersin membengkokkan
badan
f. Keamanan
Gejala : adanya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan (usus terjepit)
2. Ansiestas berhubungan dengan rencana tindakan pembedahan
3. Resiko infeksi berdasarkan luka insisi post oprasi
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan respon tubuh akibat
luka post-op.
J. INTERVENSI KEPERWATAN