Anda di halaman 1dari 17

IDENTIFIKASI KI, KD, INDIKATOR DAN RANAH KOGNITIF (C1 – C6) DARI SOAL

DAN PEMBAHASAN SOAL DARI LUAR NEGERI

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Workshop Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampu : Eva Fadilah, M.Pd.


: M. B. Murditya, M.Pd.

Disusun Oleh :
Diah Eka Pratiwi

NIM : 11170161000043

“Power is knowing who I am, and what I stand for. When I know all of that, then I have
power”
Logo uinjkt Foto Nama : Diah Eka Pratiwi
NIM/kelas : 11170161000043/5B

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis hubungan struktur dan
fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat
pada makhluk hidup

4.8
Menyajikan data hasil eksplorasi
peristiwa mutasi yang menyebabkan
C4
variasi dan kelainan sifat pada makhluk
hidup
Indikator : Mengkorelasikan peristiwa mutasi dengan DNA dan
struktur DNA

Sumber : UT National Biology Competition – 2007


Soal : What would result from a mutation that results in two purines to pair with each other
(or two pyrimidines to pair with each other)?
a. The DNA molecule could no longer form a double helix.
b. The DNA helix would no longer have a constant diameter.
c. Replication of DNA would stop because a 3' hydroxyl group would no longer be
available.
d. Ligase could no longer fulfill its function.
e. Ribose would replace deoxyribose in the DNA’s backbone.

Apa yang akan dihasilkan dari mutasi yang menghasilkan dua purin berpasangan satu
sama lain (atau dua pirimidin berpasangan satu sama lain)?
a. Molekul DNA tidak bisa lagi membentuk heliks ganda
b. Heliks DNA tidak lagi memiliki diameter yang konstan
c. Replikasi DNA akan berhenti karena sebuah gugus hidroksil 3’ tidak lagi tersedia
d. Ligase tidak lagi dapat memenuhi fungsinya
e. Ribosa akan menggantikan deoksiribosa dalam tulang punggung DNA
Jawaban : b. The DNA helix would no longer have a constant diameter.
b. Heliks DNA tidak lagi memiliki diameter yang konstan
Pembahasan : Pirimidin dalam DNA yaitu Timin (T) dan Sitosin (C), serta purin dalan DNA yaitu Adenin
(A) dan Guanin (G). Basa-basa nitrogen tersebut berikatan secara kovalen melalui atom
nitrogen ke karbon 1’ gula deoksiribosa dalam nukleotidanya. Molekul DNA terdiri dari
dua rantai nukleotida yang terpolimerasi , yang disatukan oleh ikatan hydrogen yang
terbentuk di antara basa-basa nitrogen. Purin selalu berpasangan dengan pirimidin.
Contohnya, Adenin berpasangan dengan Timin. Hal tersebut dikarenakan untai pasangan
DNA akan stabil apabila dalam untai tersebut terkandung 3 cincin pasangan basa (2 cincin
purin dan 1 cincin pirimidin). Apabila purin yang terdiri dari 2 cincin saling berpasangan,
maka untai DNA akan memiliki 4 cincin, sehingga diameter dan struktur DNA menjadi
tidak stabil. Begitu pula bila pirimidin berikatan dengan pirimidin. Maka, untai DNA
memilik 2 cincin pasangan basa, yang berarti kurang dari jumlah cincin pasangan basa
normal. Apabila purin/pirimidin berikatan dengan sesamanya, maka terjadilah mutasi.
: Dengan demikian, apabila purin atau pirimidin berikatan dengan sesamanya maka akan
terjadi mutasi yang menyebabkan diameter dan struktur untai heliks ganda DNA menjadi
tidak stabil.
Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538241/

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada
manusia

3.3 Menganalisis hubungan struktur dan


fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat
pada makhluk hidup C5
Menganalisis proses pembelahan sel
3.4 sebagai dasar penurunan sifat dari
induk kepada keturunannya
Indikator : Memutuskan fakta yang salah mengenai kelainan
genetik

Sumber : UT National Biology Competition – 2007


Soal : Which statement about genetic disorders in humans is FALSE?
a. The frequency of the allele for sickle cell anaemia is higher in native populations of
wet, tropical countries because carriers have a better chance of surviving malaria.
b. Colour blindness is rare in females because the condition is recessively inherited and
the gene is sex linked.
c. Down syndrome occurs when three copies of chromosome 21 are present.
d. Aneuploidies, such as Down syndrome, results from errors in DNA replication during
the S phase.
e. Sperm containing a Y chromosome fertilizing an ovum (egg) that contains no sex
chromosome results in a spontaneous abortion.
Manakan pernyataan YANG SALAH tentang kelainan genetik pada manusia?
a. Frekuensi alel untuk anemia sel sabit lebih tinggi dalam populasi penduduk asli pada
negara-negara tropis basah karena carrier memiliki kesempatan yang lebih bagus
untuk bertahan dari malaria
b. Buta warna jarang terjadi pada wanita karena kondisi tersebut diwariskan secara
resesif dan gen terkait seks
c. Sindrom down terjadi ketika tiga salin kromosom 21 muncul
d. Aneuploidi, seperti sindrom down, dihasilkan dari error pada replikasi DNA selama
fase S
e. Sperma yang mengandung kromosom Y memfertilisasi ovum (telur) yang tidak
mengandung kromosom seks menghasilkan aborsi spontan
Jawaban : d. Aneuploidies, such as Down syndrome, results from errors in DNA replication during
the S phase.
d. Aneuploidi, seperti sindrom down, dihasilkan dari error pada replikasi DNA selama
fase S

Pembahasan : a. Malaria tersebar luas di daerah-daerah sekitar ekuator (tropis dan subtropis). Manusia
yang memiliki anemia sel sabit memiliki keuntungan tersendiri terhadap wabah
malaria. Karena, Hb dari sel sabit menghambat parasite Plasmodium untuk
menginfeksi sel darah merah, sehingga manusia dengan sel sabit terlindungi dari
infeksi parasite penyebab malaria tersebut. (pilihan a BENAR)
b. Kromosom sex pada wanita terdiri dari 2 kromosom X, sedangkan pada pria yaitu 1
kromoson X dan 1 kromosom Y. Kromosom Y lebih pendek daripada kromosom X,
sehingga dapat terjadi kondisi tautan seks. Pada kasus buta warna, wanita memiliki
gen dominan untuk penglihatan normal pada salah satu kromosom X nya, sehingga
dapat mengimbangi gen buta warna yang muncul pada kromosom X lainnya.
Sedangkan pada pria, gen buta warna yang muncul pada kromosom X tidak dapat
diimbangi dengan gen penglihatan normal karena gen penglihatan normal tidak
muncul pada kromosom Y yang berukuran pendek. Oleh karena itu, buta warna
jarang terjadi pada wanita. (pilihan b BENAR)
c. Sindrom Down adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh trisomi 21. Trisomi 21
maksudnya adalah setiap sel di dalam tubuh memiliki 3 salin kromosom 21
dibandingkan jumlah normalnya yaitu 2 salin. (pilihan c BENAR)
d. Aneuploidi disebabkan oleh error pada pemisahan kromosom selama meiosis dan
mitosis, dan umumnya ditemukan dalam sel-sel kanker. Aneuploidy paling umum
terjadi yakni peristiwa trisomy 21 yang menyebabkan sindrom Down. (pilihan d
SALAH)
e. Peristiwa saat oocyte tidak dibuahi disebut kegagalan fertilisasi total yang dapat
menyebabkan aborsi spontan (keguguran). (pernyataan e BENAR)
:
Referensi : https://en.wikipedia.org/wiki/Malaria
https://en.wikipedia.org/wiki/Sickle_cell_trait
https://www.sridianti.com/konsep-dan-prinsip-genetika.html
https://ghr.nlm.nih.gov/chromosome/21#conditions
https://academic.oup.com/dnaresearch/article/22/5/331/347913
https://en.wikipedia.org/wiki/Miscarriage

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola

C4
hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
Indikator : Menganalisis golongan darah suatu keturunan dalam
sebuah persilangan

Sumber : UT National Biology Competition – 2007


Soal : A man and a woman have blood types A and B, respectively. Their first child had blood
type AB, and the second child had blood type O. What correct prediction can be made
about the blood types of subsequent children?
a. Half will have blood type AB and half will have blood type O.
b. They will have blood type A and B only.
c. Each child has an equal chance of having blood type A, B, AB, or O.
d. Any blood type is possible, but A and B are much more likely.
e. None of the children will have blood type A.
Seorang laki-laki dan wanita masing-masing memiliki golongan darah A dan B. Anak
pertama mereka memiliki golongan darah AB, dan anak kedua memiliki golongan darah
O. Apa prediksi yang benar dapat dibuat tentang golongan darah anak berikutnya?
a. setengah akan memiliki golongan darah AB dan setengah akan memiliki golongan
darah O.
b. mereka akan memiliki darah golongan A dan B saja.
c. setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki golongan darah A, B, AB,
atau O.
d. setiap golongan darah adalah mungkin, tapi A dan B jauh lebih mungkin.
e. tidak ada anak akan memiliki golongan darah A
Jawaban : c. Each child has an equal chance of having blood type A, B, AB, or O.
c. setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki golongan darah A, B, AB,
atau O.

Pembahasan : Genotip kedua orangtua dapat dilihat dari keturunannya. Karena anak pertama memiliki
golongan darah AB dan anak kedua O, maka dapat diketahui bahwa genotip kedua
orangtua heterozigot.

Diketahui: kedua orangtua bergolongan darah A dan B heterozigot.


Genotip golongan darah A: IAIO
Genotip golongan darah B: IBIO

P : Golongan darah A x golongan darah B IAIO x IBIO


G : IAIO x IBIO
IA, IO IB, IO
F:
IA IO
IB IAIB IBIO
IO IAIO IOIO
F = 25% golongan darah AB, 25% golongan darah B, 25% golongan darah A, dan 25%
golongan darah O.
Maka, setiap anak memiliki kemungkinan untuk memiliki golongan darah A, B, AB, atau
O.
: Dengan demikian, setiap anak yang lahir memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki
golongan darah A, B, AB, atau O.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola
hereditas dalam perhitungan peluang

Indikator :
dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
Menghitung dan menganalisis distribusi persilangan
C4
antar bunga dengan warna yang berbeda-beda dalam
peristiwa dominansi tak lengkap.

Sumber : UT National Biology Competition – 2007


Soal : In carnations, genes that code for flower colour show an incomplete dominance
relationship. Red flowers crossed with white flowers yield pink flowers. What is the
expected distribution of progeny from a cross between a pink-flowered parent and a red-
flowered parent?
a. 1:1 ratio of red to pink
b. All red
c. All pink
d. 1:1 ratio of red to white
e. 1:2:1 ratio of red to pink to white
Pada bunga anyelir, gen-gen yang mengkode warna bunga menunjukkan hubungan
dominansi tidak sempurna. Bunga merah yang dikawinkan dengan bunga putih
menghasilkan bunga pink. Apakah distribusi keturunan yang diharapkan dari persilangan
antara induk berbunga pink dan induk berbunga merah?
a. 1:1 rasio merah hingga pink
b. semua merah
c. semua pink
d. 1:1 rasio merah hingga putih
e. 1:2:1 rasio merah ke pink ke putih
Jawaban : a. 1:1 ratio of red to pink
a. 1:1 rasio merah hingga merah muda
Pembahasan : Diketahui:
-Dominansi tak sempurna dari gen warna bunga pada bunga anyelir.
Ditanya:
-Distribusi keturunan dari persilangan anyelir berbunga pink dengan berbunga merah.
Jawab:
Genotip bunga merah: RR
Genotip bunga putih: WW
Genotip bunga pink: RW

P : bunga pink x bunga merah


G: RW x RR
R, W R, R
F:
R W
R RR RW
R RR RW

F = 50% berbunga merah (RR), 50% berbunga pink (RW).


Rasio= 1 merah : 1 pink
: Dengan demikian, distribusi keturunan dari induk berbunga dengan berbunga merah
yang memiliki dominansi tak sempurna yaitu 1 : 1, berbunga pink : berbunga merah.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola

C4
hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
Indikator : Menganalisis persilangan dari suatu makhluk hidup dan
menentukan hasil persilangan tersebut.

Sumber : UT National Biology Competition – 2007


Soal : In the fruit fly Drosophila melanogaster, the white-eye allele is X-linked and recessive.
What would be the outcome of a cross between a white-eyed female and a red-eyed
male?
a. The result would depend on the genotype of the parents.
b. All females will be red-eyed and all males will be white-eyed.
c. All males will be white-eyed and females will have a 1:1 red-eye to white-eye
distribution.
d. Any combination of sex and eye colour is possible.
e. Female to male distributions and red-eye to white-eye distributions will be 1:1,
independent of one another.
Dalam lalat buah Drosophila melanogaster, alel mata putih adalah terkait-X dan resesif.
Apa yang akan menjadi hasil dari Persilangan antara seorang betina bermata putih dan
jantan bermata merah?
a. hasilnya akan tergantung pada genotipe dari induk.
b. semua betina akan bermata merah dan semua jantan akan bermata putih.
c. semua jantan akan bermata putih dan betina akan memiliki mata merah 1:1 untuk
distribusi mata putih.
d. kombinasi jenis kelamin dan warna mata adalah mungkin.
e. distribusi betina ke jantan dan distribusi mata merah ke mata putih akan menjadi 1:1,
independen satu sama lain.
Jawaban : b. All females will be red-eyed and all males will be white-eyed.
b. semua betina akan bermata merah dan semua jantan akan bermata putih.
Pembahasan : Diketahui:
-Alel warna mata putih pada lalat buah Drosophila berpautan dengan kromosom X dan
bersifat resesif
Ditanya:
-Persilangan betina bermata putih dan jantan bermata merah akan menghasilkan?
Jawab:
M = alel untuk sifat warna mata merah
m = alel untuk sifat warna mata putih

P : Mata putih (betina) x mata merah (jantan)


G: XmXm x XMY
Xm , X m XM, Y
F:
XM Y
Xm XMXm XmY
Xm XMXm XmY

F = 50% betina bermata merah (XMXm), 50% jantan bermata putih (XmY)
: Dengan demikian, seluruh keturunan betina memiliki mata merah dan semua keturunan
jantan memiliki mata putih.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada
mahluk hidup

3.9 Menjelaskan teori, prinsip


mekanisme evolusi serta pandangan
terkini para ahli terkait spesiasi
dan
C4
Indikator : Menghubungkan peristiwa spesiasi dengan pola
hereditas dan menentukan pernyataan yang benar

Sumber : UT National Biology Competition – 2008


Soal : Which statement about speciation is CORRECT?
a. Genetic drift may counter speciation when incompletely isolated populations come
together and intermediates begin to occur between them.
b. Speciation can occur instantaneously through polyploidy.
c. Hybrid inviability or infertility is a prezygotic isolating mechanism.
d. Sympatric speciation may occur through stabilizing selection.
e. The biological species concept provides a single definition of what constitutes a
species for all living organisms.
Pernyataan manakah yang BENAR mengenai spesiasi?
a. penyimpangan genetik mungkin menyebabkan spesiasi ketika populasi yang tidak
sepenuhnya terisolasi berkumpul bersama-sama dan intermediat mulai terjadi di
antara mereka.
b. spesiasi dapat terjadi seketika melalui poliploidi.
c. Infertilitas atau ketidaklayakan hibrid adalah mekanisme isolasi prezigotik.
d. spesiasi simpatrik dapat terjadi melalui penstabilan seleksi
e. konsep spesies biologis memberikan definisi tunggal tentang apa yang merupakan
spesies untuk semua organisme hidup.
Jawaban : b. Speciation can occur instantaneously through polyploidy.
b. spesiasi dapat terjadi seketika melalui poliploidi.
Pembahasan : a. Pada spesiasi alopatrik biasanya mengalami penyimpangan genetic karena
organisme dicegah untuk saling kawin karena faktor seperti geografi yang
menyebabkan adanya batas antara kedua populasi, sehingga setiap individu
cenderung sulit untuk kawin dengan individu dari kelompok lain. (pernyataan a
SALAH)
b. Spesiasi dapat terjadi secara cepat melalui poliploidi, misalnya pada spesiasi
simpatrik. (pernyataan b BENAR)
c. Isolasi reproduksi yang terjadi sebelum fertilisasi disebut isolasi prezigotik, sedangkan
yang terjadi setelah fertilisasi dan mencegah sel telur yang dibuahi berubah menjadi
keturunan subur disebut isolasi post-zigotik. Peristiwa infertilitas atau ketidaklayakan
hybrid terjadi karena zigot yang dihasilkan dari perkawinan antara 2 spesies yang
berbeda tidak mampu bertahan hidup. Telur yang dibuahi oleh spesies yang berbeda
tidak mengalami kematangan melampaui tahap awal perkembangan embrio. Dengan
kata lain, peristiwa tersebut merupakan mekanisme isolasi post-zigotik, buka pre-
zigotik (pernyataan c SALAH)
d. Spesiasi simpatrik terjadi karena seleksi alam atau seleksi seksual. (pernyataan d
SALAH)
e. Konsep spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai anggota populasi yang
sebenarnya atau dapat berpotensi saling berkembang biak di alam, tidak sesuai
dengan kesamaan penampilan. Meskipun penampilan membantu dalam
mengidentifikasi spesies, hal itu tidak mendefinisikan spesies tersebut. (pernyataan e
SALAH)
: Dengan demikian, pernyataan yang benar adalah spesiasi dapat terjadi melalui poliploidi.
Referensi : https://evolution.berkeley.edu/evo101/VC1bAllopatric.shtml
https://en.wikipedia.org/wiki/Speciation
https://biologywise.com/explanation-of-reproductive-isolation-with-examples
https://evolution.berkeley.edu/evolibrary/article/side_0_0/biospecies_01
Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif
Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola

C4
hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
Indikator : Menganalsis frekuensi individu dalam suatu kondisi
saat persilangan

Sumber : UT National Biology Competition – 2008


Soal : A population of Morning Glory has white, red and pink flowers. Crosses reveal that this
polymorphism is controlled by one locus and two alleles. WW individuals have red flowers,
Ww individuals have pink flowers, and ww individuals have white flowers. If the frequency
of white-flowered individuals in the population is 0.09, what is the frequency of the pink-
flowered individuals if the population is in Hardy-Weinberg equilibrium?
a. 0.70
b. 0.49
c. 0.50
d. 0.16
e. 0.42
Suatu populasi Bintang Kejora memiliki bunga putih, merah, dan merah muda.
Persilangan mengungkapkan bahwa polimorfisme ini dikendalikan oleh satu lokus dan
dua alel. Individu WW memiliki bunga merah, individu Ww memiliki bunga merah muda,
dan individu ww memiliki bunga putih. Jika frekuensi individu berbunga putih dalam
populasi adalah 0,09, apa frekuensi individu berbunga merah muda jika populasi berada
dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg?
a. 0,70
b. 0,49
c. 0,50
d. 0,16
e. 0,42
Jawaban : e. 0,42
Pembahasan : Misal, alel dominan adalah W (merah) dan alel resesif adalah w (putih).
Frekuensi W = p
Frekuensi w = q
frekuensi WW = p2
frekuensi ww = q2
frekuensi Ww = 2pq

Kesetimbangan Hardy-Weinberg:
p + q = 1 atau
p2 + 2pq + q2 = 1

mencari nilai q
q2 = 0,09
q = √0,09
q = 0,3

mencari nilai p
p+q=1
p=1–q
p = 1 – 0,3
p = 0,7

mencari nilai 2pq (frekuensi Ww/individu merah muda)


2pq = 2 × 0,7 × 0,3
= 0,42
: Dengan demikian, frekuensi individu berbunga merah muda jika populasi berada dalam
kesetimbangan Hardy-Weinberg adalah 0,42.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada
manusia

4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola


hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan
C5
peristiwa pautan dan pindah silang
Indikator : Memprediksi kemungkinan keturunan manusia
berdasarkan sifat-sifat induknya

Sumber : UT National Biology Competition – 2009


Soal : Haemophilia is caused by an X-linked recessive allele. A couple about to have a baby is
concerned that they may be carriers of the allele. Though neither of them are
haemophiliacs, the man’s father and the woman’s mother are both haemophiliacs. The
couple knows the fetus is male. What is the probability that their baby boy will have
haemophilia?
a. 0
b. 0.25
c. 0.50
d. 0.75
e. 1.0
Haemophilia disebabkan oleh alel resesif terkait-X. Beberapa pasangan yang akan
memiliki bayi khawatir bahwa mereka mungkin pembawa alel (carrier). Meskipun tidak
satupun dari mereka menderita haemophilia, ayah dari pria dan ibu dari wanita itu
keduanya menderita haemophilia. Pasangan tersebut tahu bahwa janin mereka adalah
laki-laki. Apa kemungkinan anak bayi laki-laki mereka akan memiliki haemophilia?
a. 0
b. 0.25
c. 0.50
d. 0.75
e. 1.0
Jawaban : c. 0.50
Pembahasan : Diketahui:
-hemofilia terpaut kromosom X dan bersifat resesif
-alel resesif pembawa hemophilia = h

Mencari genotip sang ayah bayi:


P : ibu normal x ayah hemofilia
G: XHXH x X hY
X ,X
H H
Xh , Y
F:
Xh Y
XH XHXh XHY
XH XHXh XHY
Maka, genotip ayah sang bayi 100% normal (XHY)

Mencari genotip ibu sang bayi:


P : ibu carrier x ayah normal
G: XHXh x XHY
X ,X
H h
XH, Y
F:
XH Y
XH XHXH XHY
Xh XHXh XhY
Maka, genotip ibu sang bayi memiliki 2 kemungkinan yaitu 50% carrier, 50% normal.

Apabila ibu sang bayi merupakan carrier hemophilia, maka kemungkinan genotip anak
laki-lakinya sebagai berikut:
P : ibu carrier x ayah normal
G: XHXh x XHY
XH, Xh XH, Y
F:
XH Y
XH XHXH XHY
Xh XHXh XhY
Rasio keturunannya adalah anak perempuannya 50% normal dan 50% carrier. Sedangkan
anak laki-lakinya yaitu 50% normal dan 50% hemophilia (0,50).
: Dengan demikian, kemungkinan anak laki-laki dari pasangan tersebut mengidap
hemophilia adalah 0,50.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
Kompetensi Dasar : 4.8 Menyajikan data hasil eksplorasi
peristiwa mutasi yang menyebabkan
variasi dan kelainan sifat pada makhluk

C2
hidup

Menganalisis hubungan struktur dan


3.3
fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat
pada makhluk hidup
Indikator : Menjelaskan penyebab sindrom Down

Sumber : UT National Biology Competition – 2009


Soal : What is the origin of Down syndrome?
a. An excess of DNA ligase, causing abnormal DNA replication.
b. A tandem duplication of DNA during meiotic cell division.
c. A point mutation in the gene encoding a histone.
d. A frameshift mutation during fetal development.
e. Nondisjunction of parental chromosomes during meiosis.
Apa asal-usul sindrom Down?
a. kelebihan DNA ligase, menyebabkan replikasi DNA abnormal.
b. duplikasi DNA bersamaan selama Pembagian sel meiotik.
c. titik mutasi pada gen mengodekan sebuah histone.
d. mutasi frameshift selama perkembangan janin.
e. Nondisjunction kromosom orang tua selama meiosis.
Jawaban : e. Nondisjunction kromosom orang tua selama meiosis.
Pembahasan : Selama pembelahan sel, malfungsi dapat terjadi. Pada saat meiosis, pasangan kromosom
seharusnya memisah dan bergerak ke titik yang saling berlawanan dalam sel yang sedang
membelah; proses ini disebut disjunction. Namun, terkadang pasangan kromosom tidak
membelah namun bergerak ke salah satu sisi sel. Hasil dari meiosis tersebut yaitu salah
satu sel memiliki 24 kromosom, sedangkan yang lainnya 22 kromosom. Peristiwa ini
disebut “nondisjunction”. Apabila hal tersebut terjadi pada kromosom seks, maka saat
terjadi pembuahan akan terjadi peristiwa trisomy 21.
: Dengan demikian, sindrom Down disebabkan oleh peristiwa trisomy 21 yang disebabkan
oleh nondisjunction kromosom orangtua selama meiosis.
Referensi : http://www.ds-health.com/trisomy.htm

Kelompok Materi : Genetika Ranah Kognitif


Kompetensi Isi : 3
C4
Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola
hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
Indikator : Menganalisis jumlah suatu warna hewan pada sampel

Sumber : UT National Biology Competition – 2009


Soal : A population of laboratory rats in Hardy-Weinberg equilibrium displays a polymorphism
for coat colour controlled by two alleles at a single locus. The B allele codes for black coat
colour and is completely dominant. There are 200 rats in the population: 32 are white and
168 are black. How many of the black rats are heterozygous (Bb) at the coat-colour locus?
a. 160
b. 96
c. 72
d. 48
e. 32
Populasi tikus laboratorium dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg menampilkan
polimorfisme untuk warna mantel yang dikendalikan oleh dua alel pada lokus tunggal.
Alel B mengkodekan untuk warna mantel hitam dan benar-benar dominan. Ada 200 tikus
dalam populasi: 32 putih dan 168 hitam. Berapa banyak tikus hitam yang heterozigot (Bb)
pada lokus warna-mantel?
a. 160
b. 96
c. 72
d. 48
e. 32
Jawaban : b. 96
Pembahasan : Diketahui:
-Alel warna mantel hitam = B
-Alel warna mantel putih = b
-Alel B dominan
-total populasi tikus= 200 ekor
-tikus berwarna hitam= 168 ekor
-tikus berwarna putih= 32 ekor
Ditanya:
-Banyaknya tikus hitam heterozigot (Bb)
Jawab:
32
Tikus putih = bb =
200
= 0,16

Anggaplah genotip bb dalam rumus Hardy-Weinberg adalah q2, maka:


q2 = 0,16
q = √0,16
q = 0,4
mencari nilai p:
p+q=1
p=1–q
p = 1 – 0,4
p = 0,6

mencari nilai 2pq (untuk genotip Bb):


2pq = 2 x 0,4 x 0,6
2pq = 0,48

mencari jumlah tikus hitam (Bb) dalam populasi:


𝑓 𝐵𝑏
2pq =
𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑓 𝐵𝑏
0,48 =
200
f Bb = 0,48 x 200
f Bb = 96 ekor
: Dengan demikian, jumlah tikus hitam heterozigot (Bb) yakni 96 ekor.
Referensi : Campbell, Neil A., dkk. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
FORM PENILAIAN TUGAS

IDENTIFIKASI KI, KD, INDIKATOR DAN RANAH KOGNITIF (C1 – C6) DARI SOAL DAN PEMBAHASAN
SOAL DARI LUAR NEGERI

Skor
No. Elemen Penilaian
Maks

Diri Teman Dosen


I. Identitas
1 Mencantumkan identitas (nama dan nim). 5 5 5
2 Mencantumkan logo UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
5 5 5
Foto Pribadi yang rapi, sopan dan representatif.
II. Sistematika
3 Mencantumkan sumber yang jelas. 10 10 10
4 Mencantumkan teks soal lengkap dengan gambarnya
10 10 10
dengan rapi.
III. Isi
5 Soal yang disajikan memiliki kebenaran ilmiah dan sumber
10 10 10
yang dapat dipertanggungjawabkan.
6 Hasil identifikasi KI, KD, Indikator sesuai dengan konteks
soal yang disajikan. 15 14 15

7 Kebenaran ilmiah dari pembahasan soal dapat


dipertanggungjawabkan. 15 13 14

8 Pembahasan menggunakan bahasa yang jelas, serta


disajikan secara runtut dan sistematik. 15 15 14

9 Klasifikasi ranah kognitif sesuai dengan detail


kompleksitas pembahasan. 15 14 13

Anda mungkin juga menyukai