Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nanda Maharani Putri

NIM : 5160211122
M.K : Manajemen kinerja (A)

Soal elearning Mnj.Kinerja


1..Sistem evaluasi kinerja yang baik,dapat diakhiri dengan wawancara evaluasi
kinerja,dan pada umumnya membahas tentang rendahnya kinerja karyawan.
Wawancara evaluasi kinerja merupakan pertemuan langsung antara
Penilai dan ternilai dan hasilnya diberitahukan kepada ternilai secara tertulis
Pertanyaan:
A.Jelaskan Faktor-Faktor Apasaja Yang Mempengaruhi Rendahnya Kinerja
Karyawan ?
jawab :
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kurang maksimalnya
kinerja karyawan :
1. Atasan Yang Buruk
Dalam mempekerjakan karyawan yang akan menjadi pemimpin. Tentunya Anda harus
memperhatikan betul kinerjanya, pengetahuannya, hingga kemampuannya dalam menjadi
pemimpin. Tentunya sebagai pemimpin seorang atasan harus memberikan arahan dan
yang terpenting motivasi untuk anggota timnya.
2. Bentrokan Kepribadian
Perbedaan kepribadian antara sesama rekan kerja merupakan hal yang wajar. Namun,
bentrokan kepribadian dalam bekerja harus dihindari. Bentrokan kepribadian muncul
karena ketidak cocokan satu individu dengan individu lainnya. Dari bentrokan
kepribadian inilah salah satu pemicu awal menurunnya kinerja karyawan. Hal ini dapat
menimpulkan ketidak percayaan hingga tidak respect dengan sesama rekan kerja.
3. Tidak Cocok Dengan Tim
Untuk mencapai visi tersebut tentunya dalam melakukan misi diperlukan kinerja
karyawan yang baik agar tim mereka tetap dalam jalur yang benar. Namun ketidak
cocokan dalam tim dapat menjadi salah satu hal yang dapat membuat tim mereka keluar
jalur. Bermula dari ketidak cocokan satu individu dengan individu lainnya, kinerja
karyawan dapat berkurang. Misalnya karena adanya asumsi mengenai satu sama lain,
kurangnya motivasi dalam bekerja, berpikiran negatif dengan rekan kerja lainnya. Untuk
itu pemilihan anggota tim tentu perlu dipertimbangkan baik-baik. Mulai dari kepribadian,
cara berpikir, hingga latar belakang.
4. Tidak Adanya Transparansi
Kinerja karyawan tentu berpengaruh terhadap transparansi di perusahaan. Transparansi di
perusahaan merupakan salah satu hal yang penting, Anda harus sebisa mungkin
menunjukan transparansi di perusahaan Anda. Mulai dari masalah yang ada, dampak
yang mungkin terjadi, hingga keputusan yang diambil. Jika Anda tidak menerapkan
transparansi, karyawan Anda akan mulai berasumsi mengenai hal yang sedang terjadi di
perusahaan Anda.
5. Tidak Adanya Kejelasan Peran
Ada saat Anda melakukan kontrak kerja dengan karyawan Anda, tentu Anda menjelaskan
seluruh deskripsi pekerjaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu Anda yang
mempercayai karyawan Anda mungkin saja memberikan beberapa pekerjaan yang bukan
dari bagian karyawan Anda dengan alasan ia merupakan karyawan terpercaya. Atau
karena pekerjaan yang hendak Anda berikan merupakan pekerjaan sepele sehingga Anda
meminta karyawan Anda yang mengerjakannya.
6. Gosip
Siapa yang tidak tahu dampak negatif dari gosip yang ada. Namun, sangat tidak
memungkinan juga untuk melarang karyawan Anda untuk tidak bergosip demi kinerja
karyawan yang stabil. Menurut riset, gosip yang ada di kantor merupakan salah satu hal
yang paling berpengaruh dalam produktivitas karyawan. Selain memakan waktu untuk
bergosip, dampak dari gosip yang menyebar juga dapat membuat beberapa karyawan
merasa tidak nyaman atau bahkan merasa tidak cocok dengan rekan kerjanya. Tentu saja
hal ini menjadi salah satu pengaruh yang signifikan saat melakukan kerja sama tim.
7. Kesehatan Karyawan
Kurang waktu istirahat menjadi salah satu faktor kesehatan karyawan Anda terganggu.
Tanpa Anda sadari, bekerja menjadi salah satu faktor kesehatan karyawan Anda. Dengan
menghadapi macetnya kota di Indonesia, hingga stress dalam bekerja menjadi pendukung
kesehatan karyawan Anda semakin menurun. Tentu saja kinerja karyawan Anda akan
terganggu bila saat rapat karyawan Anda pusing karena sangat mengantuk. Untuk itu,
Anda perlu menghindari lembur atau bekerja saat hari libur.

Jika sudah memahami faktor apa yang menjadi penyebab turunnya kinerja karyawan. Langkah
selanjutnya Anda dapat meminimalkan hal tersebut dengan mencari solusi yang tepat, baik untuk
karyawan Anda maupun untuk perusahaan Anda. Anda juga dapat menyusun beberapa strategi
yang dapat meningkatkan kinerja karyawan Anda seperti gathering, outing, dan hal-hal lain yang
memungkinan untuk dilakukan.

B.Jika ternilai menolak hasil evaluasinya,Bagaimana prosedur yang harus dilakukan ?


Jawab :
1. Menentukan apa yang akan dievaluasi
Dalam organisasi, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada program kerja
organisasi. Disana banyak terdapat aspek-aspek yang kiranya dapat perlu dievaluasi.
2. Merancang kegiatan evaluasi kinerja
Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa
saja yang dibutuhkan, tahap-tahap kinerja apa saja yang dilalui,dalam hal ini siapa saja
yang akan dilibatkan, dan yang akan dihasilkan menjadi jelas.
3. Pengumpulan data Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat
dilakukan secara efektif dan efesien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang
berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampua.
4. Pengolahan dan analisa data Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk
dikelompokan agar mudah dianalisa dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai,
sehinggga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.
5. Pelapor hasil evaluasi Agar hasi evaluasi kinerja dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis dan
diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan.
6. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Evaluasi kinerja merupakan salah satu bagian dari
fungsi manajemen. Oleh karena itu, hasil evaluasi hendaknya dimanfaatkan oleh
manajemen untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah manajemen, baik
ditingkat strategi maupun di tingkat implementasi strategi.
Kegiatan menilai atau mengevaluasi kinerja perusahaan akan menghasilkan informasi yang
berguna bagi perusahaan itu sendiri. Jika terjadi penyimpangan, maka untuk menghindari
agar tidak terjadi penyimpangan lagi perlu dilakukan perubahan, misalnya perubahan rencana
atau kegiatannya termasuk pengendaliannya.

2. A. Jelaskan gambar dibawah ini dan berilah contoh pengeterapanya di organisasi !

Jawab :
Langkah 1
Mendefinisikan hasil-hasil kinerja kepada divisi dan departemen perusahaan. Dengan tujuan
untuk memeproleh nilai jangka pendek & jangka panjang.
Contoh nya : “Menjadi pemimpin pasar nasional dalam industri makanan kemasan, yang dikenal
dengan produk yang berkualitas dan higienis”. Bila visi sudah ditetapkan, langkah selanjutnya
adalah menterjemahkan visi tersebut menjadi serangkaian destination statement yang lebih
singkat. Setiap sasaran dalam destination statement berisi target yang harus dicapai,
bersifat tangible dan dapat diukur secara kuantitatif.
Contoh: market share, profits, jumlah cabang, coverage area, dsb.
Langkah 2
Mengembangkan sasaran-sasaran, perilaku, dan tindakan-tindakan karyawan untuk meraih hasil-
hasil.
Contohnya : seorang manajer melakukan tindakan kepada karyawannya dengan cara mendorong
gairah kerja karyawan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang maksimal dan tindakan nyata
sehinggan dapat memperoleh hasil yang memenuhi sasaran-sasaran perusahaan.
Langkah 3
1. Budaya organisasional
sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Contohnya :
 Budaya Administrasi
Budaya administrasi dalam organisasi sangat dibutuhkan misalnya dalam hal surat
menyurat, keluar masuk barang, pendapatan pegawai dan lainnya untuk
memperlancar kinerja perusahaan.
 Kedisiplinan
Budaya organisasi bisa berupa kedisiplinan. Misalnya dalam hal ketepatan
menyelesaikan order yang di minta, budaya ramah kepada customer, tidak telat
datang ke kantor dan masih banyak lagi.
 Pembagian Wewenang yang Jelas
Kemampuang organisasi dalam membagi wewenang adalah budaya organiasi
yang menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Tanpa pembagian
wewenang yang jelas maka kinerja para anggota dalam organisasi tersebut tidak
akan optimal karena kebingungan.
 Inovasi
Inovasi adalah budaya organisasi yang mendorong para anggota untuk
menciptakan atau mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif demi kemajuan
organisasi tersebut.
2. Kondisi ekonomi juga penting bagi organisasi , karena jika kondisi ekonomi mengalami
krisis maka akan terjadi kelemahan pada peusahaan terutaman dalam kinerja perusahaan
Contohnya : gaji karyawan tidak bisa membayar dan krisis yang menurunkan harga jual
beli perusahaan, sehinggan berdampak buruk terhadap performa perusahaan.
Langkah 4 Atribut individual (keterampilan Dan Kemampuan)
 Keterampilan
Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak diperlukan.
Hal ini dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat
memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya.
Contohnya : karyawan harus mempunyai skill keterampilan terutama di bidangnya.
misalnya keterampilan dalam kecakapan berbicara, percaya diri dan tegas, serta
manajemen waktu.
 Kemampuan ,seorang karyawan harus mempunyai kemampuan dalam pengetahuan
Contohnya : kemampuan berbicara , kemampuan dalam teknologi informasi.

Langkah 5 Perilaku individual


bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu
dalam organisasi akan berperilaku berbeda satu sama lain
contohnya : individu yang berkaitan dengan attitude dalam organisasi serta mampu dalam
mengkolaborasikan seperti budaya organisasi, mengevaluasi kinerja, mengikuti prosedur serta
mampu dalam hal keterampilan dan kemampuan.

B. Buatlah Evaluasi Kinerja Untuk Bagian Produksi Dengan Membuat Lembar Evaluasi
Dan Bagaimana Menghitungnya ?
Jawab : Contoh Pada Pt Siantar Top sebagai berikut :
Definisi Kriteria dan Subkriteria Penilaian Kinerja Kepala Bagian Produksi

 Tahapan Pembobotan Untuk mendapatkan suatu nilai


tertentu dari semua nilai responden (multi responden) dilakukan perhitungan
rata-rata geometrik yang secara sistematis dituliskan dalam persamaan berikut ini:
 Tahap Pembobotan Prioritas Keterkaitan antar Cluster dan Node Matriks perbandingan
dapat
diterima jika nilai rasio konsistensi (CR) ≤ 0,1. Jika nilai CR > 0,1 maka
pertimbangan yang dibuat perlu diperbaiki dengan melakukan pengisian ulang
untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner.
 Tahapan Cluster Matrixdan Unweighted Supermatrix
Hasil bobot prioritas dari pembobotan keterkaitan antar cluster disusun pada
cluster matrix, sedangkan hasil bobot prioritas dari pembobotan

Anda mungkin juga menyukai