2019
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN PENYAKIT PNEUMONIA
Kelompok 3
1. A.Ulil abshor (18.11.2.149.095)
2. Devi Zunia I.S (18.11.2.149.100)
3. Evi Khumaidah (18.11.2.149.106)
4. Lailatul Rizkiyah (18.11.2.149.114)
5. M. Heru E.P (18.11.2.149.116)
6. Masruah (18.11.2.149.118)
7. Ririn Agustianingsih (18.11.2.149.128)
8. Siti Kholifah (18.11.2.149.132)
9. Sitta Nurlailatul F (18.11.2.149.134)
10. Yusuf Bahrudin (18.11.2.149.140)
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PNEUMONIA “. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata pelajaran KDK 2.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mendapat ilmu dari dosen pembimbing.
Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada YTH. :
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurna
makalah ini.
Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana menambah pengetahuan tentang asuhan
keperawatan asma bronkial. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun
untuk menambah wawasan.
Penyusun
Contoh – contoh kasus Keperawatan
Berikut ini merupakan beberapa contoh kasus dalam keperawtan medikal bedah, yaitu :
1. Yayan umur 16 tahun nampak bdan kurus MRS dengan keluhan sesak nafas di sertai
sesekali batuk. Pada pengkajian didapatkan bahwa sesak nafas di rsakan sejak
beberapa tahun lalu, 1 bulan lalu sesak yayan smakin bertambah disertai berkeringat
dingin terutama bila beraktivitas. Yayan anak kedua dari tiga bersaudara dan adiknya
meninggal dunia dua tahun lalu karena panas dan batuk. Yayan pun demikian saat
pada umur satu tahun sering panas dan batuk pilek. Yayan hidup bersam ibunya
karena bapak meninggal dunia sejak tujuh tahun lalu, ibu tidak bekerja penghasilan
kelarga dari pengsiun bapak sekitar Rp. 350.000. Sejak kecil ia dan adiknya sering
sakit-sakitan karena makan tidak teratur
2. Ny. S berusia 40 tahun opnam di RS ejak satu hari yang lalu klien datang dengan
keluhan pendengaran telinga kiri dan kanan menurun atau tidak mendengar sejak dua
tahun yang lalu. Klien mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang telinga bagian
belakang, rasa nyeri skala 6 dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri satu bulan
terkhir sering basah karena keluar cairan dari dalam cairan dan hasil pengkajian
didapatkan TTV: TD 130/80 mmHg, N:84X/Menit, RR: 24X/menit, S: 38,8
Klien mengatakan badannya terasa demam dan kepalanya kadang-kadang pusing serta
kemerahan pada kompleks mostaid, keluarnya cairan baik bening maupun berupa
lendir dan pus.
3. Pada tanggal 22 juni 2010 pukul 11.30 WIB Ny.S datang ke UGD dengan keluhan
diare selama dua hari. Klien berumur 50 tahun dan mengatakan sudah diare selama
dua hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4-5 hari setiap harinya. Menurut hasil
observasi perawat badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya
kembali klien mengatakan sebelumnya makan makanan pedas. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 37,5 C
Keadaan umum : lemah,mukosa bibir kering
4. Seorang siswa SMA berusia 17 tahun dirawat di RS karena kelelahan yang sangat
ekstrem dan penurunan berat badan. Untuk tahun sebelumnya ia sudah mudah
lelah,telah kehilangan 25 kg dalam 2 tahun terakhir, tinggi badanya saat ini adalah
177 cm dan beratnya 140 kilogram. Kira-kira 4 tahun sebelumnya,dia mulai sering
buang air kecil di malam hari,dan sejak itu sempat mengalami haus dan output urine
tinggi. Dia datang ke rumah sakit karena selama 24 jam terakhir dia sangat haus dan
mudah tersinggung dan meminum sekitar 10 gelas dengan ukuran 360 ml gelas air.dia
kencing setiap jam selama 24 jam terakhir dan tidak bisa cukup minum.gusi-gusinya
terasa sakit dan dia baru saja mengalami kesulitan makan karena gusi-gusinya terasa
melembek.
5. Tn. C berusia 41 tahun yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes yang sudah
berlangsung lama dan emesis. Dia menyangkal adanya penyakit medis lainnya. Pada
pemeriksaan fisik, pasien adalah pria yang berkembang dengan baik dan meimiliki
gizi baik dalam keadaan sedang. Tekanan darah 180/110, denyut nadi 80, respirasi 24
kali/menit dan dia afebis. Berat badan 76,5 kg. Pemeriksaan jantung memiliki S1,S2
dan S4. Saat diperiksa terdapat rdrma 2+ pada ekstremitas bawah dan sedikit luka
garukan pada kulit.
6. Ny. B berusia 57 tahun dibawa ke RS oleh suaminya, karena Ny B mengatakan pada
suaminya bahwa dia merasakan mati rasa pada sisi kanan wajahnya dan di lengan
kanannya, suaminya melihat tiba-tiba wajah Ny B terkulai. Tn B takut istrinya
mengalami stroke sehingga dia membawanya ke rumah sakit. Ny. B mempunyai
riwayat hipertensi dan hiperkolestrolemia, penggunaan tembakau selama 25 tahun,
berhenti sepuluh tahun lalu. Dia mempunyai riwayat penyakit keluarga positif
penyakit jantung . kadang – kadang suka berjalan-jalan sekitar rumah dengan teman
tetapi tidak melakukan olahraga yang teratur. Suami merokok satu bungkus per hari.
Di unit gawat darurat, Ny B sadar penuh. Tanda vitalnya adalah suhu (36,5), tekanan
darah 148/97, denyut nadi 81/mnt, dan laju pernapasan 14x/mnt. Elektrokardiogram
(EEG,EKG) Monitor menunjukkan ritme sinus normal. Ny B masih mengeluh “mati
rasa” dari sisi kanan dari wajahnya dan lengan kanannya , mulutnya mencong ke sisi
kanan, bicaranya jelas. Dia mampu memindahkan semua ekstremitasnya dan ikuti
perintah. Pupil bulat, sama, dan reaktif terhadap cahaya (4mm sampai 2mm) dan
akoamodasi. Tidak ada nistagmus yang dicatat. Genggaman tangan kanannya lebih
lemah daripada kirinya, Ny B tidak sakit kepala dan menyangkal adanya mual ,
muntah, nyeri dada, diaphoresis, atau keluhan penglihatan. Dia tidak mengalami
kelemahan yang signifikan, memiliki gaya berjalan stabil, dan mampu menelan tanpa
kesulitan
7. Tn M mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah atau bagian yang habis dioperasi,
nyeri perih dan seperti ditusuk tusuk, skala nyeri 4(0-10), nyeri yang dirasakan hilang
timbul. Paisen tampak lemah dan meringis kesakitan, tekanan darah 120/90 mmHg,
nadi 84 kali/mnt, pernapasan 22 kali/mnt, dan suhu 36,70C.
8. Tn K berusia 50 tahun, ia mengeluh nyeri pinggang, demam bahkan kadang
menggigil. Dulu pernah mengalami infeksi pada kandung kencing pasca operasi
pengangkatan batu kencing.
9. Tn. X dibawa keluarganya ke RS UP sanglah pada tgl 24 mei 2015 dengan keluhan
nyer, bengkak pada kaki kanannya serta tidak dapat menggerakan tangannya setelah
jatuh mengendarai sepedah motor saat mengalami kecelakaan lalu lintas pasien
mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri yang terasa berkisar 7(0-
10).
10. An. N di rawat di RS Medika 2 hari yang lalu, keluhan pertama saat pertama kali
masuk rumah sakit adalah panas tinggi disertai sakit pada dada. Keadaan umum anak
N tampak pucat dan lemah dengan posisi semi fowler dan terpasang oksigen nasal
kanul. Pada jari terdapat clubing Finger. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan
gambaran opacity. Aspirasi pleura mnunjukkan nanah pada rongga pleura.
A. DEFINISI
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari
suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut(ISNBA). Dengan gejala batuk dan di sertai
dengan sesak nafas yang di sebabkan agen infeksius seperti
virus,bakteri,mycoplasma(fungi),dan aspirasi subtansi asing,berupa radang paru-paru yang
disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui gambaran radiologis.
B. ETIOLOGI
D.FAKTOR RESIKO
1.2 PATOFISIOLOGI
Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya organisme Dyplococcus
pneumonia. Sistem pertahanan tubuh terganggu menyebabkan virus atau bakteri masuk ke
tubuh setelah menghirup kerosin atau inhalasi gas yang mengiritasi. Mekanisme
pertahanan lanjut berupa sekresi Ig lokal A dan respon inflamasi yang diperantarai
leukosit komplemen sitokin imunogoblin makrofag aveolar dan imunitas yang diperantai
gas.
Ketika mikroorganisme penyebab pneumonia berkembang biak mikroorganisme
tersebut mengeluargkan toksin yang mengakibatkan peradangan pada parenkim paru yang
dapat menyebabkan kerusakan pada membran mukus alveolus. Hal tersebut dapat memicu
perkembangan adema paru dan eksudat yang mengisi alveoli sehingga mengurangi luas
permukaan alveoli untuk pertukaran CO2 dan O2 sehingga sulit untuk bernapas.
Pneumonia bakteri dimulai dengan terjadinya hipertemi akibat pelebaran pembuluh
darah,eksidasi cairan intra alveola dan penumpukan fibrin. Stadium berikutnya diikuti
dengan penumpukan fibrin dan desintegrasiprogresif dari sel-sel inflamasi (hepatisasi
kelabu). Pada kebanyakan kasus,resolusi konsolodasi terjadi setelah 8-10 hari dimana
eksudat akan di cerna secara enzimatik untuk selanjutnya. Direabsorbsi dan di keluarkan
melalui batuk. Apabila infeksi bakteri menetap dan meluas ke kapasitas pleura,supurasi
intra pleura menyebabkan terdinya empyema. Resolusi dan reaksi pleura dapat
berlangsung secara spontan, naumun kebanyakan penebalan jaringan ikat dan
pembentukan pelekatan.
1.5 Komplikasi
Bila tidak di tangani secara cepat maka kemungkinan akan terjadi komplikasi sebagai
berikut :
1. Otitis media akut (OMA) akan terjadi bila tifak di obati, maka sputum yang
berlebihan akan masuk dalam tuba eustachius, sehingga menghalani masuknya
udara ke telinga tengah dan mengakibatkan hampa udara, kemudian gendang
telinga akan tertarik ke dalam dan timbul efusi.
2. Efusi pleura
3. Emfisema
4. Miningitis
5. Obses otak
6. Endokarditis
7. osteomielitis
1.6 WOC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas b.d batuk tidak efektif, ketidak mampuan untuk
mengeluarkan sekresi pada jalan napas
2. Intoleransi aktifitas b.d peningkatan metabolisme keletihan.
3. Nyeri b.d peradangan jarinagan pleura.
4. Hipertemi b.d proses infeksi.
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan asam lambung.
ANALISA DATA
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
abnormal terhadap
aktivitas
2.Respon frekuwensi
aktivitas
mencerminkan aretmia
dan iskemia
4.Ketidak nyamanan
setelah beraktivitas
5.Dipsneu setelah
beraktivitas
6.Menyatakan merasa
letih
7.Menyatakan merasa
lemah
KEPERAWATAN
KH : osmosis meningkat
alveoli
Nyeri pleura
KEPERAWATAN
BK: Hipertermi
1.Kulit kemerahan
2.Peningkatan suhu di
3.takikardi
4.takipnea
KEPERAWATAN
lambung. lambung
turun. basa
DS : Cepat kenyang
menurun Mual,Muntah
BK :
adekuat
4.Ketidak mampuan
makan makanan
INTERVENSI
an