Barre

1. Pengertian
Barre merupakan cacat kain yang terlihat ada garis horizontal pada kain rajut.
2. Penyebab
Penyebab dari kain barre adalah tercampurnya perbedaan benang yang tercampur pada kain,
yang dimana benang campuran tersebut tidak dapat di warnai oleh 1 pewarna utama. Seperti
satu contoh adalah Poliester tidak mampu menyerap zat warna yang digunakan untuk kapas
karena daerah kristalin dan amorfnya jauh berbeda. Sedangkan benang kapas akan menyerap
zat warna dengan baik karena cocok dengan seratnya. Kain yang terbuat dari kapas biasanya
dicelup dengan menggunakan zat warna dari 4 golongan yaitu
a. Golongan 1: direk, asam,basa
b. Golongan 2: bejana, belerang, bejana- belerang
c. Golongan 3: naftol
d. Golongan 4: pigmen dan reaktif

Sedangkan poliester menggunakan zat warna dispersi.

3. Cara menanggulangi
Pada proses kimia pengujian cacat bare biasanya dilakukan dengan melunturkan warna asli kain,
lalu diwarnai lagi dengan zat pengikat warna. Jika barre masih ada berarti masalah ada pada
bahan baku benang.
4. Lampiran

5. Sumber
http://textileup.blogspot.com/2015/08/laporan-pengujian-cacat-kain-rajut.html
 Fly
1. Pengertian
Fly merupakan benang yang tampak kotor pada kain, karena ada serat yang menempel pada
proses spinning
2. Penyebab
Penyebab dari fly adalah adanya serat lain yang tersangkut pada proses spinning dan ter tenun
di kain yang berdampak terlihatnya kotoran pada permukaan kain.
3. Cara menanggulangi
Seperti banyak cacat kain, lebih mudah untuk mencegah barre daripada mencoba dan
memperbaikinya setelah produksi.dan cara mencegahnya adalah dengan konsistensi dalam
labeling dan merorganisir material mentah dapat menghindari percampuran yang menimbulkan
barre, serta juga pemeliharaan mesin yang berkelanjutan. Mengikuti siste, “First in first out
(FIFO)” dapat memastikan aliran dan penggunaan material yang konsisten.
4. Lampiran

5. Sumber
http://textileup.blogspot.com/2015/08/laporan-pengujian-cacat-kain-rajut.html
 Crease Mark
1. Pengertian
Crease mark mertupakan tanda lipatan yang sering terjadi ketika kain melewati rol pemeras
dalam proses pewarnaan.
2. Penyebab
Penyebab dari crease mark adalah Persiapan yang tidak memadai, relaksasi atau bulking
kain, Kualitas kain yang buruk: konstruksi yang ketat, benang twist tinggi atau berat yang
padat, Buruknya kesesuaian alat berat: tidak bergerak dengan benar, Pemuatan kain yang
tidak benar ke dalam mesin, menghasilkan tali bengkok atau diikat, Tingkat pemanasan atau
pendinginan yang sangat cepat
3. Cara menanggulangi
Cara menanggulangi crease mark adalah dengan menggunakan Anti-crease agents selama
proses penggerusan sebelum pewarnaan dapat membantu mencegah crease mark.
4. Lampiran

5. Sumber
https://www.smartchinasourcing.com/23-fabric-defects-look-fabric-inspection/#Crease
 Bleeding

1. Pengertian
Bleeding adalah kehilangan warna ketika kain yang dicelup dibasahi atau direndam dalam air. Air
menjadi berwarna dan dapat menyebabkan perubahan warna pada kain lainnya.
2. Penyebab
Bleeding Ini biasanya karena pemilihan pewarna yang tidak tepat atau tahan luntur yang buruk.
3. Cara Penanggulangan
Cara menanggulangi cacat bleeding pada kain adalah dengan mnggunakan pewarna yang tepat
dan tahan lunrur.
4. Lampiran

5. Sumber
https://www.linkedin.com/pulse/dyeing-printing-fabrics-defects-monerul-denar
 Abrasion Marks
1. Pengertian
Abrasion Marks adalah area yang berubah warna karena rusak oleh gesekan atau gesekan.
Tanda abrasi kadang-kadang juga disebut sebagai tanda radang atau tempat memar.
2. Penyebab
Penyebab terjadinya abrasion marks adalah terlalu banyaknya gesekan yang terjadi
terhadap kain dan kurang mampunya kain menahan gesekan yang di terima.
3. Cara Penanggulangan
Cara menanggulanginya adalah mengurangi pergesekan yang tidah di perlukan, dan
Menggunakan kain yang lebih tahan abrasi dapat membantu mengurangi tanda abrasi.
Nylon umumnya dianggap memiliki ketahanan abrasi terbaik, diikuti oleh poliester.
4. Lampiran

5. Sumber
https://www.smartchinasourcing.com/23-fabric-defects-look-fabric-inspection/#Crease