Masalah gizi yang timbul akibat pengobatan bila tidak segera diatasi dapat
menyebabkan keadaan malnutrisi dan memperburuk kondisi penderita kanker
lebih lanjut. Untuk itu penting untuk terus berupaya meningkatkan daya terima
pasien terhadap makanan yang seimbang dengan mengatasi berbagai masalah gizi
yang timbul sesuai dengan kondisi pasien. Faktor penyebab terjadinya kanker
bersifat multifaktor, demikian pula dengan keberhasilan pengobatan kanker.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keberhasilan
pengobatan kanker diantaranya adalah : dukungan nutrisi yang tepat,dukungan
dari lingkungan keluarga, orang-orang terdekat, maupun dari lingkungan tempat
tinggal,penanganan psikologis untuk meningkatkan motivasi dan rasa optimis
yang kuat untuk dapat terus berjuang melawan kanker dan berserah diri pada
takdir yang Kuasa. Pengobatan kanker dengan kemoterapi, efeknya tidak hanya
berdampak pada tubuh yang terkena kanker saja tetapi dapat mempengaruhi
kondisi tubuh secara keseluruhan. Sel-sel tubuh yang semula normal dapat
menjadi rusak. Apabila kerusakan telah mencapai saluran gastrointestinal maka
akan terjadi diare, konstipasi, dan malabsorbsi. Meskipun demikian efek pada
saluran gastrointestinal ini hanya berlangsung sementara. Setelah beberapa hari
akan tumbuh sel-sel baru dan selanjutnya fungsi saluran gastrointestinalpun dapat
normal kembali.
Gangguan lain yang dapat timbul adalah ganguan indra perasa, nausea,
vomiting, water retention, clan pembengkakan (Foltz et al, 1987). Setelah ,
kemoterapi selesai maka gangguan tersebut akan hilang dan status gizi dapat
menjadi lebih baik. Steroid yang digunakan saat kemoterapi memerlukan
pembatasan dalam intake natrium dan karbohidrat karena adanya penimbunan
cairan dan meningkatnya kadar glukosa serum. Efek samping yang terjadi selama
kemoterapi ini membuat pasien kanker sulit untuk mengkonsumi zat gizi secara
optimal. Pengobatan kanker dengan operasi dilakukan untuk rnenghilangkan
tumor atau meringankan gangguan yang menyertainya. Akan tetapi, semua itu
bisa diatasi apabila dideteksi sejak masa anak-anak karena dengan pengoptimalan
zat gizi yang diberikan yg dapat menghambat perkembangan sel kanker itu
sendiri, Jika sejak dini anak-anak sudah terkontaminasi dengan obat-obatan kimia
maka akan berpengaruh pada perkembangan anak tersebut dan bahkan
menyebabkan hal yang berbahaya ketika dewasa nanti .Oleh karena itu, terapi
nutrisi herbal dengan pengobatan tradisional melalui makanan sejak dini sangat
disarankan dalam program gizi guna pencegahan kanker sejak dini.
Fakta terkini, hampir 95% bahan baku industri farmasi di Indonesia masih
bergantung dari impor luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 30.000
spesies tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat. Pengembangan obat alami
patut mendapatkan perhatian, mengingat praktik pemanfaatan obat
tradisional/herbal telah mengakar di masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia
telah menggunakan sumber bahan obat dari alam sebagai obat tradisional dari
nenek moyang secara turun temurun. Namun, seiring berjalannya waktu, obat
tradisional hanya diandalkan oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah
yang tidak mampu membeli obat kimia dari dokter dikarenakan terbatasnya
penelitian ilmiah yang mempelajari keamanan obat-obat tradisional. Pengaturan
peredaran obat herbal juga tidak diatur seketat pengobatan medis. Oleh karena itu,
tingkat keamanan obat herbal masih belum dapat dipastikan.
Salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat herbal yaitu
Cyperus rotundus L (umbi rumput teki), merupakan herbal menahun yang tumbuh
liar dan kurang mendapat perhatian, padahal umbi dari rumput teki dapat
digunakan sebagai analgetik (Sudarsono dkk, 1996). Teki merupakan tanaman
obat yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan. Umbi teki
mengandung senyawa alkaloid, tanin dan flavonoid yang bersifat sebagai
antiinflamasi, antidiabetes, dan antioksidan (Pradana, 2014). Pourmourad et al
(2006) menyatakan bahwa flavonoid termasuk senyawa alam yang potensial
sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron
(electron donor) atau reduktan, mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi
oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal (Winarsi, 2007).
Selain itu, tanaman tradisional yang dapat digunakan untuk
menyembuhkan penyakit kanker yaitu Bunga kenop (Gomphrena globosa, L.).
Bunga ini tidak terlalu sulit ditemukan, kenop ditanam di pekarangan sebagai
tanaman hias atau tumbuhan liar di ladang yang cukup mendapat sinar matahari.
Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun. Bila dilihat dari jauh, bunga ini
bentuknya seperti kancing baju pada pakaian perempuan. Karena itu ada yang
menyebutnya bunga kenop atau kancing. Bunganya berwarna ungu gelap.
Saat ini kanker tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-
anak. Hasil riset kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskedes) menunjukkan prevalensi
kanker anak umur 0-14 tahun di Indonesia sebanyak 16.291 kasus. Kanker yang
paling banyak diderita anak-anak di Tanah Air adalah Leukimia, kemudian
disusul kanker bola mata.
Penyakit ini juga menjadi penyebab tingkat kematian anak nomor satu di
Indonesia. "Pertama, Leukimia menjadi kasus nomor satu daan semua anak bisa
terkena kanker jenis itu," ungkap Kepala Instalasi Anak RS Kanker Dharmais,
dokter Hardini Intan, dikutip dari Depkes.go.id.
1. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617601/obat-herbal-
benarkah-lebih-baik-dari-obat-kimia (diakses pada tanggal
25/08/2019 pukul 16:06)
2. http://lipi.go.id/siaranpress/LIPI-Resmikan-Fasilitas-Pengembangan-
Obat-Tradisional-dengan-Standard-Cara-Pembuatan-Obat-Tradisional-
yang-Baik-CPOTB/20041(diakses pada tanggal 25/08/2019 pukul
16:06)
3. https://www.tagar.id/kanker-leukimia-rentan-menyerang-anakanak-
014-tahun(diakses pada tanggal 25/08/2019 pukul 16:40)
4. https://medium.com/@fahrizalw0/manfaat-rumput-teki-untuk-
kesehatan-tubuh-kita-baa87a25eb8b (diakses pada tangal 25/08/2019
pukul 16:25)
5. http://www.depkes.go.id/article/view/16021600001/kendalikan-
kanker-pada-anak.html (diakses pada tanggal 26/08/2019 pukul 06:04)
6. https://www.idntimes.com/food/recipe/al-735/bikin-permen-jelly-
sendiri-yuk-untuk-camilan-di-rumah-c1c2 (diakses pada tanggal
26/08/2019 pukul 06:20)
7. Lihat sumber asal di ejournal.litbang.depkes.go.id (diakses pada tanggal
26/08/2019 pukul 08:39)