Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PROKESGA
DESA KEDUNGBANTENG
KECAMATAN TANGGULANGIN
KABUPATEN SIDOARJO

DISUSUN OLEH :
PUSKESMAS TANGGULANGIN
2017
A. PENDAHULUAN
Hasil pembangunan kesehatan cukup menggembirakan, namun terobosan
atau kebijakan baru dalam akselerasi program mutlak dibutuhkan. Terobosan
tersebut salah satunya melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS ) dan
program keluarga sehat melalui pendekatan keluarga.
GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif
masyarakat. Tujuan GERMAS antara lain : 1) menurunkan beban penyakit
menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan. 2).
Menghindarkan terjadinya penurunan produktifitas penduduk. 3). Menurunkan
beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Prinsip GERMAS yaitu kerjasama
multisektor, kesiembangan masyarakat; keluarga dan individu; pemberdayaan
masyarakat. 4). Penguatan sistem kesehatan; pendekatan siklus hidup; Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN); dan berfokus pada pemerataan layanan.
Program keluarga sehat melalui pendekatan keluarga b, dilaksanakan oleh
Puskesmas yang mempunyai ciri : 1) sasaran utama adalah keluarga ; 2).
Diutamakan promotif dan preventif, disertai penguatan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM); 3) kunjungan rumah secara aktif untuk peningkatan outreach
dan total coverage; 4). Pendekatan siklus kehidupan atau llife sicle approach
Dengan melakukan Survey Mawas Diri (SMD) melalui pendekatan Program
Keluarga Sehat ( Prokesga) yang berfokus pada 4 bidang utama ( Primary Field
Concern ) yaitu : meningkatkan kesehatan ibu dengan focus pada penurunan AKI,
2. Meningkatkan kesehatan anak dengan penurunan AKB dan kasus stunting, 3.
Pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penguatan pada sector
system sanitasi dan kesehatan lingkungan, merupakan sebuah implementasi riil
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan Puskesmas yang tidak hanya
terfokus pada layanan disektoral UKP ( Usaha Kesehatan personal ) tetapi juga
meningkatkan Upaya Kesehatan Berbasisi Masyarakat ( UKM ).
Desa Kedungbanteng merupakan desa yang berada di paling ujung timur
di kecamatan Tanggulangin dimana permasalahan kesehatan di
DesaKedungbanteng berdasarkan survey PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat ) adalah kebiasaan merokok dan hipertensi dari program Penyakit Tidak
Menular (PTM).
Maka dari itu berdasarkan latar belakang diatas, kami petugas kesehatan
UPT Puskesmas Tanggulangin melakukan survey Prokesga di desa
Kedungbanteng pada tanggal 29 Maret 2017.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud.
Sebagai Acuan dan standar bagi Puskesmas dalam melakukan penyusunan
dan mapping serta identifikasi dan melakukan upaya intervensi spesifik profil
keluarga sehat di Desa Kedungbanteng dengan statifikasi tertentu
menggunakan 12 indikator Prokesga.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Kedungbanteng tentang
profil keluarga sehat ( dengan menggunakan 12 indikator penilaian ) di
tingkat desa.

b. Tujuan Khusus
1) Didapatkan informasi terkait database keluarga berupa family folder
yang teridentifikasi sesuai klasifikasi khusus baik data kelahiran, umur,
pendidikan dan data pribadi lainnya.

2) Didapatkan data dan informasi tentang profil kesehatan bayi dan balita
dalam keluarga terkait data presensi penimbangan, ASI Ekslusif serta
imunisasi dasar lengkap.

3) Didapatkan data dan informasi tentang kepemilikan dan kepesertaan


anggota rumah tangga dalam layanan JKN.

4) Didapatkan data dan informasi tentang profil kesehatan ibu terkait data
keikutsertaan pada program KB dan data ANC.

5) Didapatkan data dan informasi tentang program PTM ditingkat


keluarga dengan informasitentang kepatuhan minum obat kasus
hypertensi dan penanganan terkait penderita gangguan jiwa berat (
Schizoprenia ).

6) Didapatkan data dan informasi tentang kebiasaan merokok dan


perilaku hidup bersih dan sehat lainnya.

7) Didapatkan data profiling kesehatan keluarga tingkat desa dan tingkat


kecamatan.

C. PENGERTIAN UMUM TENTANG MAWAS DIRI.


Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan Kepala desa / kelurahan dan petugas
kesehatan petugas Puskesmas. (Depkes RI . 2007 )
Survey Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai
kesehatan kerja.
D. PENGERTIAN UMUM TENTANG KELUARGA SEHAT ( PROKESGA )
Prokesga adalahprogram kementerian kesehatan yang mencakup pendataan di
wilayah kerja puskesmas, berupa instrument yang berisi berkas ( folder ) yang
digunakan oleh puskesmas untuk merekam data dari masing – masing keluarga
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan menggali data informasi berdasarkan
4 macro field indicator keluarga sehat diantaranya yaitu: 1. Meningkatkan
kesehatan ibu dengan focus pada penurunan AKI, 2. Peningkatan kesehatan anak
dengan focus pada penurunan AKB dan kasus stunting, 3. Pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta penguatan pada sector system sanitasi dan
kesehatan lingkungan.

E. SASARAN
Sasaran SMD menggunakan Pendekatan keluarga Sehat ( Prokesga )
adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yangada di desa / kelurahan yang ada di
desa Kedungbanteng.

F. PERHITUNGAN INDEKS KELUARGA SEHAT


Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) bertujuan untuk menentukan
tingkatan keluarga menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut. Pada
perhitungan ini dibedakan antara IKS pada anggota keluarga Inti. Yang dimaksud
keluarga inti adalah dari ayah, ibu dan anak ( termasuk anak tiri dan anak angkat ).
Perhitungan IKS ini dilakukan secara otomatis melalui program entry
www.keluargasehat.go.id. Dalam merancang program entry, termasuk didalamnya
adalah membuat kesimpulan hasil rekapitulasi semua anggota keluarga menjadi
kesimpulan keluarga, rekapitulasi semua keluarga menjadi kesimpulan desa.
Adapun daftar klasifikasi Prokesga jika dijadikan sebagai berikut :
1. Keluarga ikut program KB.
2. Persalinan Ibu di Fasyankes.
3. Bayi dapat imunisasi dasar lengkap.

4. Bayi dapat ASI Ekslusif.


5. Pertumbuhan Balita dipantau.
6. Penderita TB Paru berobar sesuai dengan standart.
7. Penderita hypertensi berobat teratur.
8. Penderita gangguan jiwa tidak diterlantarkan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN.
11. Keluarga mempunyai sarana air bersih.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat.
Perhitungan indeks keluarga sehat bertujuan untuk menilai tingkat atau
level kesehatan keluarga.
Indeks keluarga sehat ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Nilai indeks ≥ 80 : Keluarga sehat

2. Nilai indeks 50 – 79 : Pra sehat

3. Nilai indeks < 50 : Tidak sehat


Tabel rekap keluarga sehat digunakan untuk ,menghitung indeks juga
digunakan untuk menentukan indicator mana yang perlu dilakukan.

G. CARA MELAKSANAKAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD) DENGAN PENDEKATAN


PROKESGA
1. Petugas Puskesmas, bidan di desa dan kader / kelompok warga yang
ditugaskan untuk melaksanakan SMD, dengan kegiatan meliputi :

a. Pengenalan instrument ( daftar pertanyaan ) yang akan digunakan dalam


pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.

b. Penentuan sasaran atau jumlah KK ataupun lokasinya.


c. Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan cara
wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.

2. Pelaksana SMD.
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk
melaksanakan SMD dengan bimbingan petugas UPT Puskesmas
Tanggulangin dan bidan di desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan
sesuai rencana yang telah ditetapkan.

3. Pengolahan Data.
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk untuk
mengolah data SMD dengan bimbingan petugas UPT Puskesmas
Tanggulangin dan bidan desa, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah
kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah kesehatan,
lingkunan dan perilaku di desa / kelurahan yang bersangkutan.

H. CARA MELAKSANAKAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DENGAN


PENDEKATAN PROKESGA
1. Melakukan koordinasi dengan pengurus desa tentang rencana Survey Mawas
Diri terkait dengan tujuan, metode dan strategi pelaksanaannya.

2. Berjalan bersama masyarakat untuk mengkaji lapangan


3. Wawancara pada saat kunjungan rumah dengan kader kesehatan melakukan
pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab pengisian
formulir, observasi dan pemeriksaan fisik anggota keluarga.
4. Wawancara mendalam secara berkelompok.
I. HASIL
Hasil Survey Mawas Diri dengan pendekataan Prokesga di desa Kedungbanteng
adalah
1. Keluarga ikut program KB : 75.77%
2. Persalinan Ibu di Fasyankes : 100,00%
3. Bayi dapat imunisasi dasar lengkap : 87.50%
4. Bayi dapat ASI Ekslusif : 74.07%
5. Pertumbuhan Balita dipantau : 94,23%

6. Penderita TB Paru berobar sesuai dengan standart : 75.00%


7. Penderita hypertensi berobat teratur : 97.78%
8. Penderita gangguan jiwa tidak diterlantarkan : 100.00%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok : 52.80%
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN : 24.14%
11. Keluarga mempunyai sarana air bersih : 100.00%
12. Keluarga menggunakan jamban sehat : 95.79%

J. ANALISA
Dari hasil Survey Mawas Diri melalui pendekatan Prokesga di desa
Kedungbanteng diperoleh hasil analisis dari permasalahan desa yaitu :

1. Keluarga ikut program KB yaitu sebesar 75.77% hal ini dikarenakan


masyarakat desa Kedungbanteng masih belum paham pentingnya KB bagi
kepentingan anggota keluarga terutama ketidaktahuan masyarakat tentang
biaya penggunaan KB di UPT Puskesmas Tanggulangin.
2. Persalinan Ibu di Fasyankes sudah mencapai 100% karena semua ibu di desa
Kedungbanteng sudah melahirkan di petugas kesehatan.
3. Bayi dapat imunisasi dasar lengkap mencapai 87.50% karena orang tua atau
pengasuh balita pada saat posyandu bersamaan dengan jadwal bekerja
sehingga tidak sempat mengantarkan anak untuk memperoleh imunisasi
lengkap di Pos Posyandu wilayah tempat tinggalnya.
4. Bayi dapat ASI Ekslusif mencapai 74.07% karena ibu bekerja dan ibu tidak
bisa mengeluarkan ASI hal ini disebabkan ibu belum mengerti tentang
bagaimana pentingnya ASI bagi bayi.
5. Pertumbuhan Balita dipantau mencapai 94.23% karena orang tua atau
pengasuh balita hanya ke posyandu pada saat imunisasi saja,setelah
imunisasi lengkap kebanyakan mereka tidak datang ke posyandu.
6. Penderita TB Paru berobat sesuai dengan standart sudah mencapai 75%.
7. Penderita hypertensi berobat teraturmencapai 97.78% karena masyarakat
hanya berobat bila merasakan pusing saja.
8. Penderita gangguan jiwa tidak diterlantarkan sudah mencapai 100%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok mencapai 52.80% karena pria
warga desa Kedungbanteng mayoritas sebagai petani dan bekerja di daerah
tambak sehingga mereka masih belum bisa menghentikan kebiasaan
merokok.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN mencapai 24.14% karena ada
beberapa anggota keluarga yang belum terdaftar sebagai anggota JKN
karena ketidak tahuan mereka akan syarat dan pentingnya menjadi anggota
JKN.
11. Keluarga mempunyai sarana air bersih mencapai 100% di Desa
Kedungbanteng sudah mendapatkan akses Sarana Air Bersih yang layak.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat mencapai 95.79% karena masih ada
rumah di desa Kedungbanteng yang tidak memiliki jamban keluarga sehat.

K. RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana Tindak lanjut yang dilakukan petugas kesehatan untuk desa
Kedungbantengadalah
1. Penyuluhan tentang kesehatan
2. Pembinaan tentang Kesehatan
3. Melakukan kegiatan Posbindu secara maksimal.

Tanggulangin, Mei 2017

Mengetahui, Pelaksana
KEPALA PUSKESMAS TANGGULANGIN Perkesmas

drg. ERNI WAHYUNI DIAN NOVIANA, AMd. Kep


PEMBINA
NIP. 19791126 201001 2 006
NIP. 19690510 200212 2 002

Anda mungkin juga menyukai