Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua,sehingga penyusun dari kelompok 3 bisa
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN
II dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih atas bimbingan dari dosen pengampu
mata kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN II Moch. Nurhadi, S.Kep., Ns.,
MM, tanpa bimbingan beliau penyusun tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini
dengan baik dan tepat waktu, makalah ini dibuat untuk membahas tentang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MATERNITAS. Makalah ini mungkin
kurang sempurna di mata pembaca, penyusun mengharapkan masukan yang dapat
membangun makalah terimakasih. Demikian makalah ini dibuat, kiranya dapat
bermanfaat bagi kita semua. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana
menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan anak pada sebuah kasus.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun untuk menambah
wawasan.

Tuban, 08 Juli 2019

Penyusun

pg. 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..1

DAFTAR ISI......……………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................... ........................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5

1.3 Tujuan......................................... ...............................................................5

1.4 Manfaat........ ..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................6

2.1 Proses Terjadinya Masalah……………………………………………....6

2.1.1 Pengertian……………………………………………………...6

2.1.2 Etiologi………………………………………………………...6

2.1.3 Tanda dan Gejala………………………………………….…...7

2.1.4 Patofisiologis…………………………………………….….....8

2.1.5 Maninfestasi Klinis………………………………………...…..9

2.1.6 Komplikasi………………………………………………..…..10

2.1.7 Prognosis.……………………………………………….….....10

2.1 WOC/Pohon Masalah…………………………………………...…..….12

2.3 Pemeriksaan Fisik Review Of System……………………………….....13

2.4 Analisa Data………………………………………………………….....19

2.5 Diagnosis Keperawatan…………………………………………..…….23

2.5 Rencana Tindakan Keperawatan……………………………..…...……23

BAB III PENUTUP…………………………………………..……..…….31

pg. 2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..........31

3.2 Saran……………………………………………………………........31

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................33

pg. 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan anugerah terindah yang diidamkan oleh setiap wanita. Bagi
wanita, mengetahui sedini mungkin bahwa dirinya positif hamil adalah sangat
penting karena pada beberapa minggu pertama kehamilan, akan terjadi
pembentukan organ-organ tubuh yang vital, perubahan-perubahan fisik dan emosi
pada diri ibu hamil biasanya terjadi setiap trimester selama kehamilan. Setiap
trimester mempunyai karakteristik yang harus diketahui oleh ibu hamil. Pada
trimester pertama, ibu hamil akan merasa mual pada pagihari, merasa lelah, dan
ingin tidur terus menerus, timbul vena tipis di permukaan kulit, payudara mulai
membesar dan daerah sekitar puting susumulai berwarna gelap, menjadi sering
buang air kecil karena perubahan hormon dan bertambah besarnya janin yang
menekan kandung kemih.Kemudian secara emosi akan terjadi penurunan libido,
perubahan emosi/suasana hati, khawatir dan cemas bentuk tubuh akan berubah
dantidak menarik lagi. Trimester kedua kehamilan, ibu mengalami peningkatan
nafsu makan dan terasa lebih berenergi, pengeluaran cairanvagina bertambah,
payudara bertambah besar dan nyeri berkurang, perut bagian bawah semakin besar,
bayi kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat, kaki dan tumit
membengkak, perut terasa gatal karena kulitmulai meregang, timbul tanda bergaris
pada perut, sakit pinggang dan kadang hemoroid (ambeien). Perubahan emosi pada
trimester kedua sudah mulai berkurang dan stabil, seluruh perhatian tertuju pada
anak yang akan dilahirkan, rasa cemas akan meningkat sejalan dengan usia
kehamilan.Pada trimester terakhir, ibu mulai merasakan bayi mulai menendang
dengan keras dan gerakannya mulai tampak dari luar, suhu tubuh meningkat
sehingga ibu merasa kepanasan, terjadi kontraksi ringan (Braxton-Hicks), mulai
keluar cairan putih encer dari payudara (kolostrom), cairan vagina meningkat dan
mulai mengental. Secara emosi ibu akan mengalami perasaan gembira bercampur
takut karena kelahiran sudah dekat, khawatir akan proses persalinan dan apakah
akan melahirkan bayi yang sehat atau tidak.

pg. 4
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa saja contoh kasus keperawatan maternitas ?

2.Bagaimana cara pembuatan Laporan Pendahuluan pada salah satu contoh kasus ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan umum

Agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien post partum
spontan dengan ketuban pecah dini berdasarkan data dan keluhan-keluhan yang di
dapat dari pasien.

2.Tujuan khusus

a. Melaksanakan pengkajian dan analisis data dengan Post partum spontan Ketuban
Pecah Dini.

b. Merumuskan diagnosa / masalah aktual dengan Post Partum Spontan Ketuban


Pecah Dini.

c. Merumuskan diagnosa / masakah potensial Post Partum Spontan.

1.4 MANFAAT

Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan keperawatan


maternitas post partum spontan dengan ketuban pecah dini. Bagi instutisi
pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi
mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa keperawatan.

pg. 5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses terjadinya masalah


2.1.1 Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan
baik (Hanifa wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu kebidanan.
Antenatal care (ANC) diartikan sebagai pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, I.B.G, 1998).
Melalui antenatal care dapat ditapis kehamilan risiko tinggi, risiko
meragukan untuk mendapatkan konsultasi dan penanganan yang lebih baik,
sedangkan kehamilan dengan risiko rendah dapat dilakukan pertolongan
setempat (Manuaba, I.B.G, 2001).
2.1.2 Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke
dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam
vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim
lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya
terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii (Wiknjosastro, 2005:
125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak
(oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada
mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi

pg. 6
diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi
mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro,
2005: 125).
2.1.3 Tanda dan gejala
Menurut haen Coret. (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu:
Tanda Tidak pasti/Tanda mungkin kehamilan
 Persumtif Sign (subyektif)
 Amenorhoe (tidak mendapat haid)
 Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah 3 bulan.
 Letih,sakit kepala
 Merasakan getaran janin terjadi sekitar 22 minggu gastasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama
 Perubahan pada mamae
 Frekuensi berkemih meningkat karna adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK
 Lekore/keputihan peningkatan sakresi vagina oleh efek stimulasi
hormone astrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplay darah ke pelvic.
 Probabilitas (objektif)
o Pembesaran uterus
a. Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8
b. Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell"s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual

pg. 7
c. Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemudian ke posisi
semula.
d. Kontraksi braxlon hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi
selama hamil dan tidak terasa sakit
 Perubahan warna kulit oleh ;
Chloasma=warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung
hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam
hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH (Melanosyt Stimulating
Hormone) Striae gravidarum;regangan kulit abdomen terlihat garis
tak teratur.
 Hcg (Human Chronic Gonadotropin)meningkat
o Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17 - 18. dengan stetoskop ultrasonik (doppler). DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke- 12. normal DJJ 120-
160 kali permenit.
b. Adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan ( gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pada gambar X ray.
o Tes kehamilan
a. Tes hG (hormone chorinic gonadotropin). dilakukan dengan
mendekteksi hormone hCG dalam urin. kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
2.1.4 Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi) yang di tangkap oleh umbai-umbai (frimbiae) dan masuk ke dalam
sel telur , waktu persetubuhan,cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke sluran telur. pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian
yang mengembang oleh tuba falofi.

pg. 8
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melingdungi ovum.kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah dari sambil bergerak (oleh
rambut getar tubuh), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 - 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur). Spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsep = fertilisasi), nidasi dan plasenta.
 Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta bridge.
 Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentukya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.
 Pembuahan (konseps = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur
ditubuh pallofi.
 Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
2.1.5 Manifestasi klinis
 Tanda presumtif
 Supresi menstruasi
 Nausea , vomiting,morning sickness.
 Sering miksi
 Mammae bengkak terasa penuh
 Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan ibu)

pg. 9
 Chadwicks (+)
 Pigmen pada kulit
 Tanda mungkin
 Pembesaran abdomen
 Tanda hegar
 Ballotemen (+)
 Perubahan pada serviks
 Braxton hicks
 Tes kehamilan
 Tanda pasti
 Bunyi DDJ.Nadi 120-180
 Pergerakan fetal
 USG – hasil
 Ro- ada skeletal
2.1.6 Komplikasi
o Komplilasi obstetrik langsung:
• perdarahan
• Pre- eklampsia/eklampsia
• Hidramnion
• Ketuban pecah dini
o Komplikasi obstretik tidak langsung:
• Penyakit jantung
• Tuberculosi
• Anemia
• Malaria
2.1.7 Prognosis
Semakin banyak resiko pada ibu hamil maka semakin tinggi resiko
kehamilannya, faktorresiko yang terkait yaitu karakteristikfisik ibu, usia, berat
badan, dan tinggi badan pada wanita yang sangat berpengaruh. Umur kurang
dari 20 tahun rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik sehingga
menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kehamilan pada usia muda juga
berpengaruh pada keracunan kehamilan, begitu juga pada wanita yang usia 35

pg. 10
tahun dan lebih tua nantinya akan mengalami komplikasi dalam proses
persalinan.
Prognosis yang kemungkinan terjadi dan berdampak pada resiko tinggi
kehamilan seperti tinggi badan kurang yang pada umumnya keadaan ini disertai
dengan panggul sempit sehingga mungkin dapat menimbulkan kesulitan dalam
persalinan. Kurang energi kronik juga berpengaruh yang mana pada keadaan ini
ibu masuk kategori risiko kekurangan energi kronik yang akan menimbulkan
berat badan lahir rendah, pertumbuhan dan perkembangan otak janin terganggu.
Riwayat keluarga menderita diabetes mellitus gestasional yang merupakan
gangguan metabolisme ringan, tetapi hiperglikemi ringan tetap memberikan
penyulit pada ibu, berupa eklampsia, polihidramnon, infeksi saluran kemih,
persalinan seksio sesaria, trauma persalinan akibatbayi besar. Keadaan
kesehatan hipertensi juga merupakan ancaman serius terhadap ibu hamil,
adanya penyakit keturunan yangmemungkinkan terjadinya kelainan pada bayi
yang dikandung.
Kelainan bentuk tubuh pada ibu juga sangat berpengaruh sepeti kelainan
tulang belakang atau panggul. Idealnya rongga panggul berbentuk ginekcoid,
masalahnya ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan
berlangsung lama gara-gara kelainan tersebut.

pg. 11
2.2 Pohon masalah

pg. 12
2.3 Pemeriksaan Fisik Review Of System
1. Nama : Diana
2. Usia : 30 th
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Suku/bangsa : jawa/Indonesia
5. Agama : islam
6. Pendidikan : sma
7. Status perkawinan : sudah kawin
8. Pekerjan : swasta
9. Alamat : jl. Panglima, Surabaya
Penanggung Jawab Biaya :
10. Nama : agus dwi
11. Alamat : jl. Panglima, Surabaya
12. Hub. Keluarga : suami
13. Telepon : 081317435171
14. Keluhan utama : tidak haid lagi
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Diana seorang wanita karier usia 30 tahun,baru menikah 5 bulan yang
lalu.sejak 2 bulan ini diana tidak datang haid lagi,dan merasakan payudaranya
mengencang serta sering buang air kecil. Diana datang ke puskesmas, dari
anamnesa pasien didapatkan G2P1A0, riwayat menstruasi teratur, mual
muntah pada pagi hari, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
tinggi TFU pertengahan sympisis dan pusat, areola mamae hyperpigmentasi
TD:110/70 mmHg, HR:68x/menit, T:36, 7 C dan pemeriksaan laboratorium
rutin, gula darah dan urin. Kemudian dokter spesialis Oksigen yang referal ke
puskesmas tersebut melakukan pemeriksaan USG yang hasilnya sesuai dengan
usia kehamilan. Dokter memberikan asam folat dan menganjurkan agar
selanjutnya diana kontrol teratur untuk antenatal care. Dan melakukan senam
yang bertujuan untuk menjaga kesehatan janin.

B. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Pernah dirawat : tidak


2. Riwayat penyakit kronik dan menular : tidak

pg. 13
3. Riwayat penyakit alergi : tidak
4. Riwayat operasi : tidak
C. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit keluarga : tidak

D. PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

1. Alkohol : tidak

2. Merokok : tidak

3. Obat : tidak

4. Olahraga : ya

E. OBSERVASI & PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum

Tanda – tanda vital

Keadaan umum : Lemah

S : 36,7°C N : 68 x/mnt

pg. 14
RR : 20 x/mnt TD : 110/70 mmHg

Sistem penafasan (B1)

 Dispnea – (S) (D.0005) ya tidak


Keterangan : karena RR >20x/mnt
 Penggunaan otot bantu pernafasan – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena pasien masih bias bernafas tanpa alat bantu
 Fase ekspirasi memanjang – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : fase ekspirasi normal
 Pola nafas abnormal – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena RR >20x/mnt
 Ortopnea – (S) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena mengalami sesak nafas
 Pernafasan pursed-lip – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena peningkatan kekuatan otot pernapasan dengan
keluhan sesak napas
 Pernafasan cuping hidung – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena sudah terdapat pursed-lip
 Diameter thoraks anterior posterior meningkat – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : kondisi normal, tidak ada mucus,udema dan kontraksi otot
 Ventilasi semenit menurun – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena terjadi sumbatan pada nafas
 Kapasitas vital menurun – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : kapasitas vital normal
 Tekanan ekspirasi menurun – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena ventilasi menurun mengakibatkan tekanan ekspirasi
maupun inspirasi menurun
 Tekanan inspirasi menurun – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : karena ventilasi menurun mengakibatkan tekanan ekspirasi
maupun inspirasi menurun
 Ekskursi dada berubah – (O) (D.0005) ya tidak
Keterangan : ekskursi dada normal

pg. 15
 Pola nafas berubah  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : sumbatan membuat perubahan pada nafas
Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif (D.0005) dan Nyeri
akut (D.0077)

Sistem kardiovaskuler (B2)

 Nadi perifer menurun  (O) (D.0009)ya tidak


Keteranagn : kondisi denyut nadi melemah dengan nilai 40x/mnt
 Akral teraba dingin  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : akral dalam kondisi normal dan tampak hangat
 Indeks ankle brachial <0,90  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : kondisinya normal
 Frekuensi nadi meningkat  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : takikardia 110x/mnt
 Tekanan darah meningkat  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : karena TD normal sekitar 90/60 mmHg – 120/80 mmHg
Masalah Keperawatan : Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) dan Nyeri
akut (D.0077)

Sistem persyarafan (B3)

 Mengeluh nyeri  (S) (D.0077) ya tidak


Keterangan : karena skala 4 yaitu nyeri cukup mengganggu
 Proses berfikir terganggu  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : karena nyeri yang dirasakan membuat pola fikir terganggu
Masalah Keperawatan : Nyeri akut (D.0077)

Sistem perkemihan(B4)

 Nokturia  (S) (D.0040) ya tidak


Keterangan : karena sering BAK dimalam hari karena kehamilan
 Desakan berkemih  (S) (D.0040) ya tidak
Keterangan : tidak ada infeksi saluran kemih
 Urine menetes  ( S ) (D.0040) ya tidak

pg. 16
Keterangan : urine tidak menetes (normal)
 Sering buang air kecil  ( S ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : karena uterus membesar dan mendesak kandung kemih
 Mengompol  ( S ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : karena sering BAK
 Enuresis  ( S ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : tidak ada enuresis atau normal
 Diatensi kandung kemih  ( O ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : tidak ada diatensi kandung kemih atau normal
 Berkemih tidak tuntas  ( O ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : berkemih tuntas atau normal
 Volume residu urine meningkat  ( O ) (D.0040) ya tidak
Keterangan : karena ada masalah disistem perkemihan
Masalah Keperawatan : Gangguan eliminasi urine (D.0040)

Sistem pencenaan (B5)

 Cepat kenyang setelah makan  (S) (D.0019) ya tidak


Keterangan : karena ½ piring sudah kenyang
 Kram / nyeri abdomen  (S) (D.0019) ya tidak
Keterangan : sehubungan dengan kehamilan
 Nafsu makan menurun  (S) (D.0019) ya tidak
Keterangan : karena mengalami mual dan muntah
 BB min 10% dibawah rentang ideal  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : karena nafsu makan menurun
 Bising usus hiperaktif  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : karena bising usus normal atau F 5-34x/mnt
 Diare  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : tidak mengalami diare
 Nafsu makan berubah  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : karena nafsu makan menurun
Masalah Keperawatan : Nyeri akut (D.0077) dan Defisit nutrisi
(D.0019)

pg. 17
Sistem musculoskeletal & integument (B6)

 Pengisian kapiler >3 detik  (O) (D.0009) ya tidak


Keterangan : karena mengalami deficit nutrisi
 Warna kulit pucat  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : karena mengalami masalah keperawatan
 Turgor kulit menurun  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : karena mengalami masalah keperawatan
 Nyeri ekstremitas  (S) (D.0009) ya tidak
Keterangan : karena adanya nyeri pada otot
 Edema  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : tidak adanya edema atau normal
 Penyembuhan ika lambat  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan :penyembuhan ika normal
 Parastesia  (S) (D.0009) ya tidak
Keterangan : tidak ada paratesia
 Bruit temoral  (O) (D.0009) ya tidak
Keterangan : tidak ada bruit temoral
 Otot menelan lemah (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : otot menelan berfungsi normal
 Otot pengunyah lemah  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : otot pengunyah normal
 Membrane mukosa pucat  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : karena mengalami masalah keperawatan
 Sariawan  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : tidak ada sariawan
 Rambut rontok berlebihan  (O) (D.0019) ya tidak
Keterangan : rambut tidak mengalami kerontokan
 Diaforesis  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : tidak mengalami diaphoresis
Masalah Keperawatan : Nyeri akut (D.0077), Perfusi perifer tidak
efektif (D.0009) dan Defisit nutrisi (D.0019)

pg. 18
Lab :

 Serum albumin menurun  (O) (D.0019)

Psikososial

 Tampak meringis  (O) (D.0077) ya tidak


Keterangan : karena mengalami nyeri
 Gelisah  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : karena mengalami nyeri
 Sulit tidur  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : karena mengalami nyeri
 Berfokus pada diri sendiri  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : tidak berfokus pada diri sendiri
 Menarik diri  (O) (D.0077) ya tidak
Keterangan : tidak menarik diri atau terbuka
 Bersikap protektif (mis. waspada,posisi menghindari nyeri)  (O) (D.0077)
ya tidak
Keterangan : karena berusaha menghindari nyeri
Masalah Keperawatan : Nyeri akut (D.0077)
2.4 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Antenatal care Pola nafas tidak
- Dispnea  efektif (D.0005)
- Ortopnea Konsepsi
DO: 
- Penggunaan otot Perubahan pada ibu
bantu pernafasan 
- Fase ekspirasi Uterus membesar
memanjang 
- Pola nafas abnormal Dispnea
- Pernafasan pursed-
lip

pg. 19
- Pernafasan cuping
hidung
- Diameter thoraks
anterior posterior
meningkat
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun
- Tekanan ekspirasi
menurun
- Tekanan inspirasi
menurun
- Ekskursi dada
berubah
2. DS: Antenatal care Nyeri akut
- Mengeluh nyeri  (D.0077)
DO: Konsepsi
- Pola nafas berubah 
- Frekuensi nadi Perubahan pada ibu
meningkat 
- Tampak meringis TD meningkat
- Gelisah 
- Bersikap protektif Sakit kepala
(mis. waspada,posisi

menghindari nyeri)
Nyeri akut
- Tekanan darah
meningkatah
- Proses berfikir
terganggu
- Menarik diri
- Diaforesis

pg. 20
- Sulit tidur
- Menarik diri
- Berfokus pada diri
sendiri
3. DS: Antenatal care Perfusi perifer
- Nyeri ekstremitas  tidak efektif
- Parastesia Konsepsi (D.0009)
DO: 
- Nadi perifer Perubahan pada ibu
menurun 
- Akral teraba dingin Hemokosentrasi (darah ibu
- Indeks ankle dibagi untuk ibu dan
brachial plasenta)
- Proses berfikir 
terganggu Hb menurun/Pseudomenia

Perfusi perifer tidak efektif
4. DS: Antenatal care Gangguan
- Nokturia  eliminasi urine
- Desakan berkemih Konsepsi (D.0040)
- Urin menetes 
- Sering buang air Perubahan pada ibu
kecil 
- Mengompol Uterus membesar
- Enuresis 
DO: Penurunan kapasitas
- Distensi kandung kandung kemih
kemih
- Berkemih tidak
tuntas (hesitancy)
- Voleme residu urin
meningkat

pg. 21
5. DS: Antenatal care Defisit Nutrisi
- Cepat kenyang  (D.0019)
setelah makan Konsepsi
- Kram / nyeri 
abdomen Perubahan pada ibu
- Nafsu makan 
menurun Asam lambung meningkat

DO: 

- Bb min 10% Muntah dan mual

dibawah rentang 

ideal Defisit nutrisi

- Biring usus
hiperaktif
- Diare
- Serum albumin turun

6. DS: Antenatal care Nyeri Akut


- Mengeluh nyeri  (D.0077)
DO: Konsepsi
- Pola nafas berubah 
- Frekuensi nadi Perubahan pada ibu
meningkat 
- Tampak meringis Kurangnya asupan kalsium
- Gelisah dan phospor
- Bersikap protektif 
(mis. waspada,posisi Kram otot
menghindari nyeri)

- Tekanan darah
Nyeri akut
meningkatah
- Proses berfikir
terganggu
- Menarik diri

pg. 22
- Diaforesis
- Sulit tidur
- Menarik diri
- Berfokus pada diri
sendiri

2.5 Diagnosis keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan uterus membesar
yang biasanya ditandai dengan dispnea
2. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan TD meningkat yang biasanya
ditandai dengan sakit kepala
3. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) berhubungan dengan hemokosentrasi
(darah ibu dibagi untuk ibu dan plasenta) yang biasanya ditandai dengan Hb
menurun/Pseudomenia
4. Gangguan eliminasi urine (D.0040) berhubungan dengan penurunan
kapasitas kandung kemih yang biasanya ditandai dengan distensi kandung
kemih
5. Defisit nutrisi (D.0019) berhubungan dengan asam lambung meningkat
yang biasanya ditandai dengan mual dan muntah
6. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan kurangnya asupan kalsium dan
phospor yang biasanya ditandai dengan kram otot
2.6 Rencana tindakan keperawatan

Diagnosis keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


NOC NIC
Pola nafas tidak efektif - Respiratory status Airway Suction :
(D.0005) ventilation - Pastikan kebutuhan
Batasan karakteristik : - Respiratory status : oral/tracheal suctioning
- Tidak ada batuk Airway patency - Auskultasi suara nafas
- Suara napas tambahan Kriteria hasil : sebelum dan sesudah
- Perubahan frekwensi - Mendemonstrasikan suctioning
napas batuk efektif dan

pg. 23
- Perubahan irama napas suara nafas yang - Informasikan pada kx
- Sianosis bersih, tidak ada dan keluarga tentang
- Kesulitan berbicara sianosis dan suctioning
- Dispneu dispneu (mampu - Minta kx nafas dalam
Factor yang berhubungan : mengeluarkan sebelum suction
1. Lingkungan : sputum, mampu dilakukan
- perokok pasif, mengisap bernafas dengan - Berikan oksigen dengan
asap, merokok mudah, tidak ada menggunakan nasal
2. Obstruksi jalan nafas : pursed lips) untuk memfasilitasi
spasme jalan - Menunjukkan jalan suksion nasotrakeal
nafas,mokus dalam nafas yang paten - Gunakan alat yang steril
jumlah (klien tidak merasa setiap melakukan
berlebihan,eksudat tercekik, irama tindakan
dalam jalan alveoli nafas, frekuensi - Anjurkan px untuk
3. Fisiologis : jalan napas pernafasan dalam istirahat dan napas dlama
alergik, asma, penyakit rentang normal, kateter dikeluarkan dari
paru obstruktif kronik tidak ada suara nasotrakeal
napas abnormal) - Monitor status oksigen
- Mampu pasien
mengidentifikasi Airway Management :
dan mencegah - Buka jalan nafas,
factor yang dapat gunakan teknik chin lift
menghambat jalan atau jaw thrust bila perlu
nafas - Posisikan px untuk
memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi px perlunya
pemasangan alat jalan
nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu
- Lakukan fisioterapi dada
jika perlu

pg. 24
- Keluarkan secret dengan
batuk atau suction
- Auskultasi suara nafas,
catata adanya suara napas
tambahan
- Lakukan suction pada
mayo
Perfusi perifer tidak efektif Circulation status Manajeman sensasi perifer
(D.0009) Tissue Perfusion:Cerebral - Monitor adanya daerah
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil: tertentu yang hanya peka
- Indek ankle-brakhial Mendemonstrasikan status terhadap
<0,90 sirkulasi yang ditandai panas,dingin,tajam,tump
- Waktu pengisian kapiler dengan: ul
>3 detik -Tekanan systole dan - Monitor adanya paretese
- Edema diastole dalam rentang yang - instruksikan keluarga
- Nyeri ekstremitas diharapkan. untuk mengobservasi
- Bruit femoral -Tidak ada tanda tanda kulit jika ada isi atau
- Perestesia peningkatan tekanan laserasi.
- Warna kulit pucat saat intrakranial (tidak lebih dari - Monitor kemampuan
elevasi. 15 mmHg) BAB
Faktor yang berhubungan: Mendemonstrasikan - kolaborasi pemberian
Lingkungan: kemampuan kognitif yang analgetik
Kurang pengetahuan tentang ditandai dengan: - Monitor adanya
faktor pemberat -Berkomunikasi dengan tromboplebiti
(mis.,merokok,gaya hidup jelas dan sesuai dengan - Diskusikan mengenai
monoton,trauma,obesitas,asupan kemampuan. penyakit perubahan
garam,imobilitas) -Menunjukan sensasi.
Fisiologis: perhatian,konsentrasi dan
hiperglikemia,gaya hidup orientasi.
kurang gerak,merokok,trauma -Memperoses informasi dan
membuat keputusan dengan
bener.

pg. 25
Menunjukan fungsi sensori
motori cranial yang
utuh:tingkat kesedaran
mambaik,tidak ada gerakan
involunter.

Gangguan eliminasi urine Urinary elimination Urinary Retention care


(D.0040) Urinary contiunence - Lakukan penilaian kemih
Batasan Karakteristik: Kriteria hasil: yang komprehensif
- Nokturia - Kandung kemih berfokus pada
- Sering berkemih kosong secara penuh inkontinensia(misalnya,o
- Anyang anyangan - Tidak ada residu utput urin,pola berkemih
- Dorongan urine>100-200cc ,fungsi kognitif,dan
- Dysuria - Intake cairan dalam masalah kencing
Faktor yang berhubungan: rentang normal praeksisten).
- Obstruksi anatomic - Tidak ada spansma - Merangsang reflex
- Penyebab multiple bladder kandung kemih dengan
- Gangguan sensori - Balance cairan menerapkan dingin untuk
motoric seimbang perut,membelai tinggi
- Infeksi saluran kemih batin,atau air.
- Sediakan waktu yang
cukup untuk
pengosongan kandung
kemih 10 menit
- Gunakan spirit
wintergreen di pispot
atau urinal.
- Memantau asupan atau
keluaran.
- Memantau tingkat
distensi kandung kemih

pg. 26
dengan palpasi atau
perkusi.
- Merujuk ke spesialis
kontinesia kadung kemih.
Defisit nutrisi (D.0019) - Nutritional status : Nutrition management
Batasan karakteristik : - Nutritional status : - kaji adanya alergi makanan
- Kram abdomen food and fluid - kolaborasi dengan ahli gizi
- Nyeri abdomen - Intake untuk menentukan jumlah kalori
- Menghindari makanan - Nutritional status : dan nutrisi yang dibutuhkan
- Berat badan 20% atau nutrient Intake pasien
lebih di bawah berat - Weight control - Anjurkan pasien untuk
badan ideal Kriteria hasil : meningkatkan intake Fe
Faktor-faktor yang - Adanya peningkatan - Anjurkan pasien untuk
berhubungan : berat badan sesuai meningkatkan protein dan
- Faktor biologis dengan tujuan vitamin C
- Faktor ekonomi - Beratbadan ideal - Berikan substansi gula
- Ketidak mampuan untuk sesuai dengan tinggi Nurtrition Monitoring
mengabsorbsi nutrien badan - BB pasien dalam batas normal
- Ketidak mampuan untuk - Mampumengidentifi - monitor adanya penurunan
mencerna makan kasi kebutuhan berat badan
- Ketedak mampuan nutrisi - monitor tipe dan jumlah
menelan makan - Tidak ada tanda aktivitas yang biasa dilakukan
- Faktor psikologis tanda malnutrisi - monitor interaksi anak atau
- Menunjukkan orangtua selama makan
peningkatan fungsi - monitor lingkungan selama
pengecapan dari makan
menelan
- Tidak terjadi
penuruan berat
badan yang berarti
Nyeri akut (D.0077) - Pain level Pain Management
Batasan karakteristik : - Pain control

pg. 27
- Perubahan selera makan - Comfort level - Lakukan pengkajian nyeri
- Perubahan tekanan darah Kriteria hasil : secara komprehensif termasuk
- Perubahan frekuensi - Mampu mengontrol lokasi, karakteristik, durasi,
jantung nyeri (tahu frekuensi, kualitas, dan factor
. Perubahan frekuensi penyebab nyeri, presipitasi
pernapasan mampu - Observasi reaksi nonverbal dari
. Laporan isyarat menggunakan teknik ketidaknyamanan
. Diaforesis nonfarmakologi - Gunakan teknik komunikasi
. Perilaku distraksi (mis. untuk mengurangi terapeutik untuk mengetahui
Berjalan mondar-mandir nyeri, mencari pengalaman nyeri pasien
mencari orang lain atau aktivitas bantuan) - Kaji kultur yang
lain, aktivitas yang berulang) - Melaporkan bahwa mempengaruhi respon nyeri
. Mengekspresikan perilaku nyeri berkurang - Evaluasi pengalaman nyeri
(mis. Gelisah, merengek, dengan masa lampau
menangis) menggunakan - Evaluasi bersama pasien dan
. Masker wajah (mis. Mata manajemen nyeri tim kesehatan lain tentang
kurang bercahaya, tampak - Mampu mengenali ketidakefektifan control nyeri
kacau, gerakan mata berpencar nyeri (skala, masa lampau
atau tetap pada satu focus intensitas, frekuensi, - bantu pasien dan keluarga
meringis) dan tanda nyeri) untuk mencari dan menemukan
. Sikap melindungi area nyeri - Menyatakan rasa dukungan
. Fokus menyempit (mis. nyaman setelah - control lingkungan yang dapat
Gangguan persepsi nyeri, nyeri berkurang mempengaruhi nyeri seperti
hambatan proses berfikir, suhu ruangan, pencahayaan dan
penurunan interaksi dengan kebisingan
orang dan lingkungan) - Kurangi factor presipitasi nyeri
. Indikasi nyeri yang dapat - pilih dan lakukan penangan
diamati nyeri
. Perubahan posisi untuk - Kaji tipe dan sumber nyeri
menghindari nyeri untuk menentukan intervensi
. Sikap tubuh melindungi - Ajarkan tentang teknik
. Dilatasi pupil nonfarmakologi

pg. 28
. Melaporkan nyeri secara - Berikan analgetik untuk
verbal mengurangi nyeri
. Gangguan tidur - Evaluasi keefektifan control
Faktor-faktor yang nyeri
berhubungan : - Tingkatkan istirahat
- .Agen cedera (mis. - Kolaborasikan dengan dokter
Biologis, zat kimia, jika ada keluhan dan tindakan
fisik, psikologis) nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesic yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesic
ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pemilihan analgesic
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesic pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian anlgesik
pertama kali

pg. 29
- Berikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesic,
tanda, dan gejala

pg. 30
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antenatal Care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan


pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2003). Tujuan
Antenatal Care (ANC) yaitu memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan fisik,
mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidak normal-an
atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup
bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya, mempersiapkan ibu agar
masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu
dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh kembang secara normal.

3.2 Saran

Bagi Pihak Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan pada


ibu hamil dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori.
Diharapkan juga bagi pihak rumah sakit tetap mempertahankan kelengkapan semua
fasilitas sarana agar asuhan yang diberikan pada ibu hamil dapat tercapai secara
menyeluruh.

Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan arahan


kepada mahasiswa dalam menjalani praktik terutama mengenai hal-hal baru yang
ditemui mahasiswa dilahan praktik yang belum didapatkan dipendidikan, sehingga
kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan.

pg. 31
Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan pembuatan tugas laporan


pendahuluan.

pg. 32
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin AB. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan


neonatal. Jakarta: salemba medika : 2006

Arthur C. Guyton and john E .hall (1997) , buku ajar fisiologi kedokteran
edisi 9. Peberbit buku kedokteran EGC, jakarta

Bobak, lowdermilk, jensen, 2005 . Buku ajar keperawatan maternitas edisi


4, EGC ,Jakarta.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Penerbit : Dewan Pengurus Pusat

J. Raya Lenteng Agung No. 64 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610

Telp/Fax. 62-21-2271 0272

Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc

Edisi Revisi Jilid 1

ISBN : 978-602-72002-1-0

Penysun : Amin Huda Nurarif, S. Kep.,Ns

Hardhi Kusuma, S. Kep.,NS

pg. 33

Anda mungkin juga menyukai