DASAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Setyo Parsudi, MP.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis meruskan
masalah sebagai berikut :
1. konsep dasar
2. individu dan perilaku organisasi
3. kelompok dan perilaku organisasi
4. struktur organisasi
5. Prinsip organisasi
6. Proses organisasi
7. Mengembangkan efektifitas organisasi
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen, namun tujuan penulisan makalah ini secara
khusus adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya
pengorganisasian.
2. Untuk mendorong semangat mahasiswa agar memiliki semangat dalam
organisasi.
3. Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.
D. Manfaat Pembahasan
1. Mahasiswa akan memahami tentang pengorganisasian.
2. Timbul semangat mahasiswa dalam berorganisasi.
3. Menambah wawasan mahasiswa tentang pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENGERTIAN ORGANISASI
C. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
D. KONSEP DASAR
H. PRINSIP ORGANISASI
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang
memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip
merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan
undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam
tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah
fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang
berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian
dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1. Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai,
dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab
pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari
seseorang kepada oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab
membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang
manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung
jawab.
3. Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang
yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan
sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4. Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian
sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam
masing-masing bagian tersebut.
5. Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi
tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu
terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah
prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip
tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan
otoritas yang saling berkaitan.
5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip pembagian kerja
2. Prinsip satu arah
3. Prinsip sentralisasi
4. Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5. Prinsip rantai komando
I. PROSES ORGANISASI
6. Mereka selalu dekat dengan usaha yang mereka ketahui dan pahami;
K. MACAM-MACAM ORGANISASI
Jika ditinjau dari pembagian dan pelaksanan fungsi serta wewenang
yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka organisasi secara umum dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Organisasi lini
Disebut sebagai organisasi lini (line/ command) jika dalam
pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara
suatu organisasi pimpinan dengan suatu organisasi pelaksana. Pada
organisasi line peranan pemimpin sangatlah dominan, segala kendali
berada ditangan pemimpin, serta dalam melaksanakan kegiatan, yang
diutamakan ialah wewenang dan perintah. Bentuk organisasi lini adalah
yang tertua didunia yang lazimnya efektif pada organisasi kecil, jumlah
karyawan sedikit, perangkat organisasi terbatas, kegiatan dan tujuan
organisasi sederhana serta pimpinan organisasi adalah pemillik organisasi.
Keuntungan dari organisasi lini adalah pengambilan keputusan
cepat, kesatuan arah dan perintah lebi terjamin serta pengawasan dari
koordinasi lebih muda. Sedangkan kerugiannya ialah karena keputusan
diambil oleh satu orang maka keputusan tersebut kurang sempurna serta
dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas, yang
tidak mudah ditemukan.
Lebih lanjut, karena pada organisasi lini yang terpenting ialah
pelaksanaan perintah, maka unsur manusiawi sering terabaikan. Padahal
unsur tersebut amat terpenting dalam menciptakan suasana kerja yang
menggairahkan. Dalam bagian organisasi pelaksanaan wewenang secara
lini ini sering digambarkan dalam bentuk garis penuh.
Gambar organisasi lini :
2. Organisasi staf
Disebut sebagai organisasi staf (staff organization) jika dalam
organisasi dikembangkan suatu organisasi staf yang berperan sebagai
pembantu pimpinan. Pada umumnya orang-orang yang duduk dalam suatu
organisasi staf ini ialah mereka yang ahli dan berasal dari spesialisasi yang
sesuai dengan kebutuhan. Bentuk organisasi ini merupakan perkembangan
lebih lanjut dari organiasasi lini. Sebagai akibat makin kompleknya
masalah-masalah organisasi, pimpinan telah tidak dapat menyelesaikan
semuanya. Dalam keadaan yang seperti ini pimpinan tersebut
membutuhkan bantuan, yakni dari mereka yang duduk dalam suatu
organisasi staf. Patut dipahami bahwa bantuan yang diberikan oleh staf
tersebut, halnya bersifat nasehat saja, sedangkan keputusan dan
pelaksanaan diambil dari keputusan tetap berada ditangan pemimpin.
Keuntungan dari organisasi staf ini ialah keputusan dapat lebih
baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok kalangan ahli. Sedangkan
kerugiannya ialah pengambilan keputusan lebih lama dari pada organisasi
lini dan karena itu dapat menghambat kelancaran program. Dalam bagan
organisasi pelaksanaan wewenang secara staf ini sering digambarkan
dengan garis putus-putus. Contoh gambar dari organisasi staf ini yaitu :
a. Paniatia
b. Komisi
c. Komite
d. Tim
L. PRINSIP DEPARTEMENTASI
Prinsip departementasi merupakan terjemahan dari istilah bahasa
Inggris yakni departementation, departementalization atau divisionalization.
Wursanto (2005:242) memberikan penjelasan tentang departementasi sebagai
berikut.
“Departementasi (departementation) adalah proses penggabungan
pekerjaan ke dalam kelompok pekerjaan yang sejenis. Kelompok pekerjaan
yang sejenis dinamakan fungsi. Setiap fungsi merupakan tugas dan tanggung
jawab dari suatu unit tertentu dalam organisasi.”
Sementara itu, Sutarto (2006:66) juga menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan departementalisasi adalah :“Departemenisasi adalah aktivitas
untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja
tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis
berdasarkan kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya.”
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas mengenai departementalisasi
maka dapat penulis simpulkan bahwa departementalisasi merupakan
pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sama dan sejenis, serta berkaitan erat
ke dalam suatu unit kerja (bagian) atau departemen dalam sebuah organisasi.
M. STAFFING (PENETAPAN STAF)
Pengadaan Pegawai
Sumber-sumber Pegawai :
Seleksi
Penempatan
Pemberhentian
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah kejujuran
dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan,
perbedaan karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin,
status perkawinan, karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan,
karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja,
kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi,
keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk
mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi.
Dan bahwa aspek-aspek komitmen organisasi meliputi kemauan yang
kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai
dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat
berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung
kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya
penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan
dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan
terlibat pada organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.
B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah
ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.
Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang
menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
http://mujihartopanga.blogspot.co.id/2014/05/bab-4-pengorganisasian.html