Menghitung harga jual hasil produksi ( marketing ) merupakan bagian dari tahapan perhitungan
terhadap penentuan kebutuhan harga bahan dasar/utama, bahan tambahan, bahan pelengkap dan
semua biaya yang digunakan untuk produksi, serta keuntungan yang diinginkan sehingga dapat
dipergunakan untuk menetapkan harga jual baik perpotong maupun dalam jumlah yang besar.
Menghitung kalkulasi harga pokok, yaitu merupakan perhitungan terhadap biaya pengeluaran
produksi yang terdiri dari bahan utama, bahan pelengkap / pendukung, biaya listrik dan tenaga
kerja.
Menghitung kalkulasi harga jual, dalam menentukan harga jual ini harus memperhatikan tentang
jumlah keuntungan yang ditentukan sesuai dengan prosentase yang berlaku pada usaha tersebut.
Penetapan harga jual yang dilakukan oleh usaha busana dapat ditetapkan melalui 3 cara yaitu :
Penetapan harga jual Cost Based Pricing dan Competition Based Pricing dapat digunakan untuk
usaha busana bentuk garment, konveksi, tailor, modiste dan adi busana. Namun biasanya usaha
busana jenis adi busana sering menggunakan tipe penetapan harga jual Value Based Pricing yang
harganya bisa sangat tinggi atau di atas harga pokok produksi karena ada unsur value artistiknya
yang menyebabkan busana tersebut sangat indah.
Harga jual dapat diperhitungkan dengan cara :
Harga pokok produksi = biaya tetap ( konstan ) + biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksinya bertambah atau
dikurangi, misalnya gaji karyawan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya perawatan, sewa
gedung dan mesin.
Biaya langsung yaitu biaya yang secara langsung masuk dalam proses produksi, misalnya bahan
baku langsung, upah buruh langsung, bahan penolong, barang gagal, dan biaya lembur.
Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung ikut menentukan proses produksi.
Misalnya penggunaan listrik.
Penentuan Laba
Penentuan jumlah prosentase (%) laba berdasarkan target atau keinginan dari pengusaha,
misalnya 10% atau berdarakan persaingan yang rata-rata misalnya 12%, kemudian laba
ditetapkan 12%. Perolehan persentase laba dikalikan dengan jumlah keseluruhan biaya langsung
( jasa disain, bahan pokok, bahan pelengkap, ongkos pembuatan ) ditambah dengan biaya tidak
langsung dan biaya tetap.
Sebuah butik “Anindya Fashion” membuatkan busana pesta seorang pelanggannya dengan
pengeluaran untuk bahan baku sebanyak Rp.125.000,00, jasa desain Rp. 10.000,00, bahan
pembantu Rp. 7.500,00, bahan pelengkap Rp.25.000,00, ongkos jahit sebesar Rp.50,000,00
( jahit + payet ), biaya penyusutan Rp.10.000,00, biaya sewa gedung Rp. 5.000,00 dengan laba
12% dan pajak 5%.
Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh harga jual sebesar Rp.272.420.00, dari hasil tersebut
kita bulatkan menjadi Rp. 275.000,00.