Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
oleh :
Wiwin Suhartini
NIM 1111018300061
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penelitian, dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus
yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama, serta
difokuskan pada metode pembelajaran kooperatif tipe make a match yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah
yang diperoleh siswa pada saat pretest adalah 13 dan nilai tertinggi pada pada saat pretest
adalah 80. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest sebesar 20,
sedangkan nilai tertinggi pada skor posttest sebesar 93. Dari hasil tes tersebut terdapat
peningkatan hasil belajar IPS. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar
0,31 hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yang diperolah siswa pada saat
pretest adalah 40 dan nilai tertinggi pada saat pretest adalah 93. Sedangkan nilai terendah
pada saat posttest sebesar 53, dan skor posttest sebesar 100 dengan nilai rata-rata N-gain
sebesar 0,72.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model make a
match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat
Tangerang, serta dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam
mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban maupun dalam diskusi siswa sudah dapat terlihat
keaktifan antar siswa satu sama lain.
i
ABSTRACT
WIWIN Suhartini (1111018300061): Improved Learning Outcomes IPS Through
Cooperative Learning Make A Match Method Grade IV SDN 03 Pisangan. Thesis.
Jakarta: Government Elementary School Teacher Education Department, Faculty of
Science and Teaching Tarbiyah Syarifhidayatullah Jakarta Islamic State University
(2016).
This study aims to determine the resulting increase learning through cooperative
learning make a match method of fourth grade students of SDN 03 Pisangan on the subjects
of Social Sciences. The method used in this research is a classroom action research (PTK).
PTK implemented in an attempt to overcome the problems that arise in the classroom. This
method involves four stages: planning, implementation, research, and reflection. The fourth
stage is the present cycle repeatedly and carried out by the same measures, and is focused on
cooperative learning methods make a match which aims to improve student learning
outcomes.
Based on the results of tests conducted on the siklus I obtained the lowest score
obtained by the students during the pretest was 13 and the highest score on the pretest is 80.
The lowest value is obtained by the students during the posttest at 20, while the highest score
on the posttest score of 93 . From the results of these tests are improvement of learning
outcomes IPS. For the siklus I of learning outcomes gained an average of 0.31 N-gain
learning outcomes of students in the Siklus II is the lowest value that is obtained during the
pretest students is 40 and the highest value at the time of the pretest was 93. The lowest value
at the time of the posttest 53, and a posttest score of 100 with an average value of N-gain of
0.72.
Based on these results it can be concluded that the make a match method can improve
learning outcomes IPS grade IV SDN Pisangan 03 Ciputat, Tangerang, and can involve
students in the learning process in both the card matching question and answer cards as well
as in discussions students can already be seen liveliness between students with each other.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Skripsi ini dapat terwujud dengan baik sekarang ini setelah melalui
berbagai tahapan kegiatan, dan berkat upaya serta partisipasi berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan penuh pengertian
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan dan
penyelesaian skripsi ini.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan motivasi.
iii
5. Drs. Abdul Shomad, MA, dan Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan yang positif
mengarahkan penulis dalam memperbaiki kekurangan yang terdapat
dalam skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis.
7. Keluarga besar SDN Pisangan 03, khususnya Kepala Sekolah, guru
kelas IV dan seluruh siswa siswi kelas IV, yang telah membantu dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Orang tuaku tercinta, Ibunda Nariyah dan Ayahanda Juher, Adik-
Adikku Fera, Santi, Dede yang selalu mendoakan dan mendorong
penulis untuk tetap semangat dan telah banyak memberikan bantuan
tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman PGMI angkatan 2011 yang telah memberikan masukan,
dukungan motivasi selama ini.
10. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
atas segala doa, bantuan dan informasi yang bermanfaat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat menerima segala amal kebaikan atas segala
jasa, perhatian, motivasi, dan bantuannya yang diberikan kepada penulis. Kepada-
NYA penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN
v
2. Hasil Belajar ............................................................................. 15
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 15
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................... 17
c. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian ............................... 19
3. Pembelajaran IPS MI................................................................ 20
a. Pengertian Pembelajaran IPS MI ........................................ 20
b. Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 21
c. Ruang Lingkup dan Karakteristik IPS ................................. 22
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 26
vi
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 20 : Dokumentasi
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Eka prihatin, Guru Sebagai Fasilitator, (Bandung: PT Karsa Mandiri Persada, 2008), h.1
2
Ibid., h. 21-22
3
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 134
1
2
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: KENCANA,
2011), cet. 4, h. 5
5
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 202
6
Ibid.
3
Namun kenyataan yang ada sampai saat ini masih banyak guru yang masih
menerapkan model pembelajaran konvensional, khususnya dalam pembelajaran
IPS. Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran
pendidikan IPS, sekalipun berbagai inovasi telah dilakukan tetapi hasilnya belum
memuaskan. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran konvensional ini
diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses
pembelajaran, namun guru lebih cenderung mengunakan ceramah yang hanya
menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-kejadian serta nama-
nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah
yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif.9
7
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 2
8
Ibid.
9
Ibid., h. 3
4
10
Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03
(Ciputat Tangerang Selatan), 17 dan 24 Oktober 2016
11
Ahmad Susanto, op. cit., h. 199
12
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 223
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah
penelitian antara lain:
1. Pembelajaran IPS yang tidak kreatif akan membuat siswa pasif selama proses
pembelajaran.
2. Kurang keterlibatan siswa berdampak pada penurunan hasil belajar IPS di
kelas.
13
Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”, Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,
2015, h.63, tidak dipublikasikan.
6
3. Keterbatasan metode yang digunakan guru membuat daya serap siswa kurang
dalam memahami pembelajaran IPS.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada:
1. Pola mengajar guru yang bersifat konvensional.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Pisangan 03
Ciputat Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini yaitu: Apakah terdapat peningkatan hasil belajar IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN
Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN
Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi siswa-siswi: dengan model pembelajaran kooperatif dapat memacu
motivasi siswa dalam belajar.
2. Bagi para pendidik atau guru: memberikan informasi kepada guru untuk
memanfaatkan model pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran yang
kreatif.
3. Bagi sekolah: memberikan informasi kepada pihak sekolah untuk
meningkatkan proses belajar dalam upaya mencapai hasil yang maksimal.
4. Bagi peneliti: sebagai bahan pengetahuan lebih lanjut tentang pembelajaran
kooperatif dalam menghasilkan belajar yang maksimal.
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan kata lain, praktisnya model pembelajaran
merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan untuk merancang
pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas dan untuk menyusun materi
pengajaran.1
Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang
lain.2
Trianto dalam bukunya mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran.3
1
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), Cet.1, h. 99
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), Cet.5, h. 133
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h.2
7
8
4
Rusman, op. cit., h. 202
5
Ibid., hal. 203
6
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201
9
7
Ibid., hal.204
8
Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI,
2008), Paket 1-7, h. 8-10
9
Susanto, op. Cit., h. 206
10
berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara
bekerjasama (cooperatif).10
10
Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009), Cet. Pertama, h. 233
11
13
Ibid., hal. 223
13
14
https://idtesis.com/metode-pembelajaran-make-match/, diakses pada tanggal 14 Januari
2017, pukul 13.06 WIB
14
15
http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-match.html,
diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51 WIB
15
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Winkel dalam Purwanto bahwa hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan
pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpsoon dan Harrow
mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik.16
Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses
belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan
pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan
16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet. VI, h. 45
16
bersifat ideal, sedang hasil belajar bersifat aktual, sehingga hasil belajar
yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.17
Gagne dalam Ratna mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga
diantaranya bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penampilan-
penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut
kemampuan. Menurut Gagne ada lima kemampuan, yaitu:18
1) Keterampilan intelektual, yaitu memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau
gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah
dimulai sejak tingkat pertama sekolah dasar dan dilanjutkan sesuai
dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang.
2) Strategi kognitif, suatu macam keterampilan intelektual khusus yang
mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam
teori belajar modern , suatu strategi kognitif merupakan suatu proses
kontrol , yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk
memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,
mengingat, dan berpikir.
3) Informasi verbal, yang diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan
juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio,
televisi, dan media lainnya.
4) Sikap, sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat
mempengaruhi prilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian,
atau makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting adalah
sikap kita terhadap orang lain. Oleh karena itu, gagne juga
memperhatikan bagaimana siswa-siswa memperoleh sikap-sikap
sosial.
5) Keterampilan motorik, keterampilan motorik tidak hanya mencakup
kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung
dengan keterampialan intelektual, misalnya membaca, menulis,
17
Ibid., hal. 46
18
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),
cet. 118-124
17
19
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014), cet. 2, h.14-15
18
9) Kompetensi Guru
Guru yang professional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.
Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa
dalam belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar akan banyak
dipengaruhi oleh kemampuan guru yang professional.
10) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan
berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah
dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut
memengaruhi kepribadian siswa.
3. Pembelajaran IPS MI
a. Pengertian Pembelajaran IPS MI
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan
perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. berbagai dimensi manusia
dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Selain itu
dikaji pula bagaimana manusia membentuk seperangkat peraturan sosial
dalam menjaga pola interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara
manusia memperoleh dan mempertahankan sesuatu kekuasaan. Pada
intinya, fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai
dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial.21
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa
pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu,
pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan
utama pembelajaran IPS adalah untuk membentuk dan mengembangkan
pribadi warga negara yang baik. Dengan demikian, tujuan pendidikan IPS
adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai
disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
tinggi.22
Pencapaian pembelajaran pendidikan IPS di persekolahan diperlukan
pemahaman dan pengembangan program pendidikan yang komprehensif.
20
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), cet. 17, h. 22
21
Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Edisi
Kesatu, cet.1, h. 4
22
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201
21
23
Ibid., h.25
22
1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak
dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas
Negara dan berbagai permasalahannya.
2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat
sampai yang terjauh.
4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, dan keluarga.
23
24
Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media Audio
Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,
2013, h.35, tidak dipublikasikan.
24
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan, tujuan pembelajaran yaitu adanya perubahan tingkah laku yang
menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap. Pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Keberhasilan belajar mengajar salah satu ditentukan oleh
pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru
harus tanggap terhadap permasalahan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah guru mengetahui kesulitan dan
faktor-faktor yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, guru
memberikan pendekatan dan metode yang berhubungan dengan konsep
yang akan dipelajari siswa.
Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan
solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga
memberikan pembelajaran dengan konsep dan pendekatan baru.
Pembelajaran kooperatif membawa konsep inovatif, dan menekankan
keaktifan siswa, juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa bekerja dengan sesama siswa lainnya dalam suasana yang harmonis
26
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas maka
diduga bahwa Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Pisangan 03 Meningkat
Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Edisi
Pertama, cet.1, h. 20
2
Abdul Rozak dan Maifalinda Fatra, Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah, 2010), Cet. I, h. 27
3
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 3
27
28
SIKLUS I
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rencana Renada Media
Grup, 2010), cet. V, h.134
5
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 162-163
33
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh data dalam bentuk
tertulis atau gambar yang dapat digunakan sebagai bukti keterangan
suatu kegiatan.
4. Tes untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dilakukan
pretest dan posttest pada setiap pertemuan.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung, Alfabeta,
2009), cet. Ke-8, h. 244
34
Dengan kategori:
G tinggi : nilai (g) > 0,70
G sedang : 0,70 > (g) > 0,3
G rendah : nilai (g) < 0,3
A. Deskripsi Data
1. Latar Penelitian
Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : Pisangan 03
- Nomor Statistik Sekolah : 101280310049
- Kualifikasi Akreditasi :B
- Tahun Bardiri : 1970
- Kepemilikan Lahan (Tanah) : a. Luas Lahan 600 m2
b. Milik Sendiri 0 m2
c. Sewa/Kontrak 0 m2
d. Hak Guna Pakai 0 m2
e. Hibah 600 m2
- Alamat Sekolah : Jl. Legoso Raya No.66 Kelurahan
Pisangan Kecamatan Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan
- Telepon/Email : 021-7418709/
sdnpisangan4@yahoo.co.id
Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas
No Ruang Jumlah Keadaan Ruang Kelas Keterangan
Kelas Baik Sedang Rusak
1 Kelas I 1 1
2 Kelas II 1 1
3 Kelas III -
4 Kelas IV 2 1 1
5 Kelas V 2 2
6 Kelas VI 2 2
Jumlah 8 3 5
35
36
7 Papan 0
Panjang
8 Papan Tulis 8 4 4
9 Alat Peraga
a. IPA 0
b. IPS 0
c. Matematika 0
d. Agama 0
10 Tempat 8 4 4
sampah
11 Tempat Cuci 0
Tangan
12 Jam Dinding 7 7
13 Kotak kontak 0
Jumlah 577 377 195 5
Ruang Pimpinan
Ruang tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
6 m2 3 m2 2 m2 -
Ruang guru
Ruang tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
16 m2 4 m2 4 m2 -
3 Lemari 0
4 Papan statistik 2 2
5 Papan Pengumuman 1 1
6 Tempat sampah 1 1
7 Tempat Cuci 0
Tangan
8 Jam dinding 1 1
9 Penanda Waktu 1 1
Jumlah 21 5 9 7
Jamban
Tempat tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
1,5 m2 1 m2 1,5 m2 -
Tempat bermain/berolahraga
Tempat tersendiri/halaman sekolah
Luas Panjang Lebar Keterangan
200 m2 10 m2 20 m2 -
9 Pengeras Suara 1 1
10 Tape Recorder 1 1
Jumlah 11 9 2
Personal
Keadaan personal
No Jenis Jumlah Ktr
L P
1 PNS 2 8
2 Bukan PNS 1 4
Jumlah 3 12
B. Analisis Data
1. Pra Siklus (Pra Penelitian)
Sebelum penelitian peneliti mengadakan pertemuan pada hari jumat tanggal
09 September 2016 dengan kepala sekolah SDN Pisangan 03. Dalam pertemuan
itu menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Dikarenakan siswa akan menghadapi UTS maka Kepala sekolah memberikan ijin
setelah pelaksanaan UTS selesai yang bertepatan minggu pertama di bulan
oktober, maka waktu penelitian akan dimulai tanggal 10 Oktober 2016. Peneliti
berdiskusi dengan wali kelas IV B untuk meminta data absensi, materi yang akan
diajar, dan pertemuan kembali untuk wawancara guru dan siswa.
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahapan, yaitu:1
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi (pengamatan) dan pengumpulan data
4. Refleksi
Data yang peneliti peroleh pada setiap siklus, akan dikelola dan dianalisa
apakah sesuai target atau tidak. Apabila ada kendala dan kekurangan maka akan
diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dikelas IV B SDN
Pisangan 03 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa/i terdiri dari 10 laki-laki dan
16 perempuan.
1
DR. Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Depok: PT RajaGrafind Persada, 2013), cet. 9, h. 129-130
41
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk
pembelajaran.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan
mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak
siswa melakukan ice breaking bersama.
2) Guru memberikan materi singkat.
3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya
alam yaitu jenis dan persebaran sumber daya alam.
4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“jenis dan persebaran sumber daya alam”)
5) Guru lalu menerangkan materi ajar “jenis dan persebaran sumber daya
alam”
6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
42
7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya jawaban.
8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I
berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III
berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.
9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.
10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan cara
berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.
11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu.
12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu
soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.
13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti siswa.
14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir siklus I.
15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keadaan
selama proses pembelajaran, observasi tersebut menggunakan pedoman
observasi yang sesuai dengan metode pembelajaran kooperatif make a match.
Hal yang diobservasikan diantaranya, yaitu:
1. Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Mengamati proses mengajar yang dicatat oleh kolaborator.
Pada siklus I ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa dalam
pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang
baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias terhadap metode
pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas
dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut ini:
43
dipelajari
11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.
12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 11 1 SB=4 B=7
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
6 Siswa menerima √ √
kartu soal/jawaban
7 Siswa memikirkan
jawaban serta
berdiskusi antar √ √
siswa untuk
menemukan
pasangannya
8 Siswa
mengemukakan √ √
jawaban yang telah
didiskusikan
9 Siswa menyimak
kesimpulan dalam - √ - - - - -
pembelajaran
10 Siswa
menyelesaikan soal √ √
posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran dengan
berdoa bersama
Jumlah Skor 10 1 SB=3 B=7
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus I ini masih
terlihat sedang, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan model
pembelajaran yang belum terbiasa. Perolehan nilai ulangan pretest dan
posttest pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini:
S8 26 46 0,27 Rendah
S9 53 73 0,42 Rendah
S10 53 60 0,15 Rendah
S11 60 73 0,32 Rendah
S12 53 73 0,42 Sedang
S13 66 73 0,20 Rendah
S14 66 80 0,41 Sedang
S15 53 73 0,42 Sedang
S16 40 53 0,22 Rendah
S17 40 73 0,55 Sedang
S18 73 93 0,74 Tinggi
S19 66 80 0,41 Rendah
S20 13 20 0,08 Rendah
S21 26 40 0,19 Rendah
S22 40 53 0.22 Rendah
S23 40 46 0,1 Rendah
S24 20 26 0,07 Rendah
S25 60 66 0,15 Rendah
S26 60 73 0,32 Sedang
Jumlah 1346 1698 7,96
Rata-rata 51,7 65,3 0,31 Sedang
Rendah 65,38 %
Sedang 26,92 %
Tinggi 7,69 %
Tahap siklus I nilai pretest pada materi “Jenis dan Persebaran Sumber
Daya Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 3 orang siswa atau nilai rata-rata
47
65,38%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
26,92%
30.00%
20.00%
7,69%
10.00%
0.00%
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 4.4 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu
memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa masih
terlalu kaku atau bingung dan belum menunjukkan kemampuan terbaik
mereka. Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tidak
kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe make a match berlangsung. Dan
pencocokkan kartu antara soal jawaban masih ada yang tidak benar. Karena
itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan
48
pada siklus dua. Hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan,
dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II.
10 Guru menyimpulkan
materi yang telah √ √
dipelajari
11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.
12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 12 - SB=4 B=8
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
make a match
5 Siswa √ √
berkelompok
menjadi 3
kelompok
6 Siswa menerima √ √
kartu
soal/jawaban
7 Siswa
memikirkan
jawaban serta √ √
berdiskusi antar
siswa untuk
menemukan
pasangannya
8 Siswa
mengemukakan √ √
jawaban yang
telah didiskusikan
9 Siswa menyimak
kesimpulan dalam √ √
pembelajaran
10 Siswa
menyelesaikan √ √
soal posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran
dengan berdoa
bersama
Jumlah Skor 11 - SB=4 B=7
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian
siklus II.
Kegiatan yang dilakukan disiklus kedua ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk
pembelajaran.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan
mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru
mengajak siswa melakukan ice breaking bersama.
2) Guru memberikan materi singkat.
3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber
daya alam yaitu pelestarian sumber daya alam.
4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“pelestarian sumber daya alam”)
5) Guru lalu menerangkan materi ajar “pelestarian sumber daya alam”
6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya jawaban.
8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok
I berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III
berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.
9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.
10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan
cara berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.
11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu.
54
pelaksanaan kegiatan √ √
pembelajaran
kooperatif tipe make
a match.
5 Guru Membagi √ √
siswa menjadi 3
kelompok.
6 Guru membagikan
kepada setiap siswa √ √
sebuah kartu
soal/jawaban.
7 Guru meminta setiap
siswa memikirkan
jawaban/soal yang √ √
cocok dengan kartu
yang dipegang
8 Guru meminta setiap
siswa untuk mencari
pasangan kartu yang √ √
cocok dengan
kartunya.
9 Guru meminta siswa
mengemukakan hasil
pemikirannya terkait
kartu soal/jawaban
yang diberikan oleh √ √
guru kepada teman
diskusi kelompok
pasangannya.
10 Guru menyimpulkan
materi yang telah √ √
dipelajari
11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.
12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 12 - SB=11 B=1 - - -
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
56
10 Siswa
menyelesaikan soal √ √
posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran dengan
berdoa bersama
Jumlah Skor 11 - SB=11 - - - -
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
73,07%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% 15,38% 11,53%
20.00%
10.00%
0.00%
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 4.11 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang dicapai sudah memuaskan,
hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa antusias dan
menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca materi,
dan serius ketika pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match
berlangsung.
Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas IV SDN Pisangan 03
Tangerang Selatan. Refleksi ini bukan untuk perbaikan tindakan
berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah ditemukan strategi atau
langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan sumber
daya alam pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif
tipe make a match, selain itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil
penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata-
ratanya meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,
postest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31
manjadi 0,72 pada siklus II. Maka penelitian dihantikan sampai sini.
60
C. Pembahasan
1. Hasil belajar siklus I dan II
Tabel 4.12 Pretest dan Posttest Siklus I dan II
Nomor Pretest Posttest N- Interpretasi Pretest Posttest N- Interpretasi
Siswa I I Gain II II Gain
S1 73 80 0,26 Rendah 93 100 1 Tinggi
S2 53 60 0,15 Rendah 66 73 0,20 Rendah
S3 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S4 53 60 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S5 53 86 0,70 Tinggi 86 93 0,5 Sedang
S6 80 86 0,3 Sedang 93 100 1 Tinggi
S7 66 86 0,59 Sedang 86 100 1 Tinggi
S8 26 46 0,27 Rendah 66 73 0,20 Rendah
S9 53 73 0,42 Rendah 86 100 1 Tinggi
S10 53 60 0,15 Rendah 66 93 0,79 Tinggi
S11 60 73 0,32 Rendah 93 100 1 Tinggi
S12 53 73 0,42 Sedang 86 100 1 Tinggi
S13 66 73 0,20 Rendah 73 86 0,48 Sedang
S14 66 80 0,41 Sedang 86 100 1 Tinggi
S15 53 73 0,42 Sedang 80 100 1 Tinggi
S16 40 53 0,22 Rendah 73 100 1 Tinggi
S17 40 73 0,55 Sedang 93 100 1 Tinggi
S18 73 93 0,74 Tinggi 93 100 1 Tinggi
S19 66 80 0,41 Rendah 73 100 1 Tinggi
S20 13 20 0,08 Rendah 53 86 0,70 Tinggi
S21 26 40 0,19 Rendah 60 93 0,82 Tinggi
S22 40 53 0.22 Rendah 60 73 0,32 Sedang
S23 40 46 0,1 Rendah 53 93 0,85 Tinggi
S24 20 26 0,07 Rendah 40 53 0,22 Rendah
S25 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S26 60 73 0,32 Sedang 73 80 0,26 Rendah
Jumlah 1346 1698 7,96 1950 2375 18,83
Rata2 51,7 65,3 0,31 Sedang 75 91,3 0,72 Tinggi
Rendah 65,38 % 15,38 %
Sedang 26,92 % 11,53 %
Tinggi 7,69 % 73,07 %
2
Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), Cet.
Pertama, h. 233
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap data hasil di atas, dapat disimpulkan
bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pisangan 03. Hasil
penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II dengan nilai rata-
rata meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,
posttest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31
menjadi 0,72 pada siklus II. Persentase hasil belajar siklus I dengan nilai
rendah sebesar 65,38%, sedang 26,92%, dan tinggi 7,69%. Sedangkan
persentase hasil belajar pada siklus II yaitu nilai tinggi sebesar 73,07%,
sedang 11,53%, rendah 15,38%. Maka dari hasil yang dilihat terdapat
perbedaan serta peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan
03.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat
diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dalam pembelajaran, sebab dapat memberikan
peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa.
2. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a
match, guru mempersiapkan terlebih dahulu dalam pelaksanaan
pembelajaran agar materi dan model pembelajaran terkonfirmasi pada
siswa.
62
63
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rencana Renada
Media grup. 2010
http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-
match.html, diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51
WIB
Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-
PGMI. 2008
Kunandar, DR. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT RajaGrafind Persada. cet. 9.
2013.
Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam. 2009
N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan
Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press. 2013.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014
Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa Mandiri Persada.
2008
Rozak, Abdul dan Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarifhidayatullah. 2010
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014
64
65
I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
III. Indikator:
1. Mengenal jenis-jenis sumber daya alam
2. Mengetahui persebaran sumber daya alam di indonesia
VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik
X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam
Tanggal : 18 Oktober 2016
Waktu : 08.10 s.d Selesai
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran
No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat
Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif
2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst
Mengetahui
I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
III. Indikator:
1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam agar tetap lestari dan selalu dapat
memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.
VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (20 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik
X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi
Tanggal : 20 Oktober 2016
Waktu : 09.50-11.00
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran
No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat
Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif
2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst
Mengetahui
I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
III. Indikator:
1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap lestari dan
selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.
VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik
X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Pelestarian Sumber Daya Alam
Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016
Waktu : 08.10 - 09.20
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran
No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat
Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif
2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst
Mengetahui
Pengolongan (jenis) sumber Pemanfaatan sumber daya Pelestarian sumber daya alam,
daya alam; Persebaran sumber alam untuk kegiatan ekonomi,
- Berdasarkan sifatnya; sebagai berikut:
daya alam: yaitu:
1. Sumber daya alam 1. Pemanfaatan sumber daya alam
1. Persebaran sumber - Pertanian, kegiatan pertanian
fisik (abiotik) yang tidak dapat diperbarui
daya alam hayati meliputi;
2. Sumber daya alam 1. Pertanian rakyat harus hemat
hayati (biotik) 2. Persebaran hasil
2. Pertanian perkebunan 2. Penebangan hutan harus
- Berdasarkan tempatnya; tambang
- Kehutanan diimbangi dengan tindakan
1. Sumber daya alam - Perikanan, meliputi; reboisasi dan penghijauan
daratan 1. Perikanan darat
2. Sumber daya alam 3. Untuk mencegah erosi dan
2. Perikanan laut menjaga kesuburan tanah pada
perairan - Peternakan, meliputi:
- Berdasarkan tanah yang miring atau
1. Peternakan hewan besar
pemulihannya; 2. Peternakan hewan kecil berbukit-bukit bisa dibuat
1. Sumber daya alam 3. Peternakan unggas sengkedan
yang dapat - Pertambangan, meliputi: 4. Sampah sisa rumah tangga dan
diperbaharui 1. Galian A sisa proses produksi atau limbah
2. Sumber daya alam 2. Galian B
yang tidak dapat jangan dibuang sembarangan
3. Galian C
diperbaharui 5. Kegiatan penangkapan ikan
dilakukan dengan baik atau
tidak menggunakan bahan
peledak
A. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang berada di bumi dan dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
1. Penggolongan sumber daya alam
- Berdasarkan sifatnya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam fisik (abiotik) berarti benda mati, contohnya: tanah, air, dan udara
b. Sumber daya alam hayati (biotik) berarti makhluk hidup, contohnya: hutan, padang rumput, hewan, dsb.
- Berdasarkan tempatnya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam daratan, contohnya: perkebunan, dan pertanian
b. Sumber daya alam perairan, contohnya: ikan, tumbuhan laut, dan minyak bumi
- Berdasarkan pemulihannya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam yang bisa diperbanyak dan diperbaharui oleh manusia, contohnya: tumbuhan, hewan,
tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam ini akan habis bila terus menerus dipakai. Contohnya: minyak bumi, batu bara, gas
bumi, dan bijih besi.
2. Persebaran sumber daya alam
Sumber daya alam di indonesia tersebar diberbagai pulau. Di setiap pulau di indonesia memiliki sumber daya alam hayati,
sedangkan sumber daya alam yang berupa hasil tambang tidak tersebar secara merata
a. Persebaran sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati terdiri dari:
1. Sumber daya alam hewani, sumber daya alam hewani yang ada di indonesia sangat beragam jenis, tersebar di darat
dan laut atau perairan.
2. Sumber daya alam nabati adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan. Selain hutan yang luas, indonesia juga memiliki
perkebunan dan pertanian yang tersebar hampir di seluruh indonesia.
b. Persebaran hasil tambang
Indonesia juga kaya akan hasil tambang, jenis dan jumlahnya juga sangat banyak. Persebaran hasil tambang di
indonesia sebagai berikut:
1. Minyak bumi
Daerah-daerah penghasi minyak bumi di indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pulau jawa: cepu, cirebon, dan wonokromo
b. Pulau sumatera: Palembang (sungai gerong dan sungai plaju) dan jambi (dumai)
c. Pulau kalimantan: pulau tarakan, pulau bunyu, kutai, dan balik papan.
d. Pulau papua: sorong
2. Batubara
Daerah tambang batubara diindonesia adalah:
a. Ombilin dekat sawahlunto (sumatera barat)
b. Bukit asam dekat tanjung enim
c. Kalimantan barat
d. Jambi, riau, aceh, dan papua
3. Emas dan perak
Pusat tambang emas dan perak terdapat di tembagapura (papua), batu hijau (nusa tenggara barat), tasik malaya dan
jampang (jawa barat), simau (bengkulu), logos (riau), dan meulaboh.
4. Tambang bijih besi, antara lain di cilacap (jawa tengah), cilegon (banten), pegunungan verbeek (sulawesi tengah),
dan pulau sebuku (kalimantan selatan)
5. Timah
Daerah penghasil timah di indonesia adalah pulau bangka, Belitung, dan singkep yang menghasilkan lebih dari
20% produksi timah dunia.
6. Tembaga
Tambang tembaga antara lain di tembagapura (papua), cikotok (jawa barat), muara sipeng (sulawesi), kompora
(papua).
7. Marmer
Marmer banyak terdapat di trenggalek (jawa timur) dan daerah bayat (jawa tengah).
8. Pasir kuarsa
Pasir kuarsa banyak terdapat di aceh, bangka, Belitung, dan bengkulu.
9. Fosfat
Tambang fosfat terdapat dibogor, dan pengandaran (jawa barat), gombong, purwokerto, jepara, dan rembang.
10. Batu kapur
Batu kapur tersebar dipegunungan seribu (Daerah Istimewa Yogyakarta), kebumen dan cilacap (jateng), gresik
(jawa timur), dan cibinongndan pelimanan (jawa barat).
11. Gas bumi
Gas bumi di indonesia di antaranya terdapat di Arun, peureulok, aceh, dan badak dikalimantan timur.
B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi
Pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, sebagai berikut:
1. Pertanian
Pertanian rakyat merupakan pertanian yang diusahakan oleh rakyat, sifatnya sederhana, arealnya sempit (kurang dari satu
hektar). Macam tanaman pangan pertanian adalah untuk konsumsi sendiri atau perdagangan lokal. Bentuk pertaniannya
berupa sawah, ladang berpindah, dan kebun.
2. Kehutanan
Hutan di indonesia tersebar dipulau sumatra, pulau jawa, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau papua, pulau bali,
kepulauan nusa tenggara, dan kepulauan maluku. Hasil huatan yang diambil oleh manusia dalam kegiatan ekonomi adalah
kayu, damar, dan rotan.
3. Perikanan
Perikanan adalah segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan. Kegiatan budidaya ikan ini meliputi
menabur benih, memelihara, dan menangkap ikan. Perikanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: perikanan darat, dan
perikanan laut.
4. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan mengembangkan berbagai
jenis hewan. Macam-macam peternakan meliputi: peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.
5. Pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada. Bahan tambang atau galian
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: galian A, galian B, galian C.
C. Pelestarian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat. Misalnya penghematan bahan bakar dan
listrik.
2. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan penghijauan, selain dilakukan reboisasi, kegiatan
penebangan hutan harus dilakukan sistem tebang pilih.
3. Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah pada tanah yang miring atau berbukit-bukit bisa dibuat sengkedan,
tujuannya agar pada waktu hujan, air banyak meresap ke dalam tanah.
4. Sampah sisa rumah tangga dan sisa proses produksi atau limbah jangan dibuang sembarangan, sebaiknya diolah kembali
agar dapat dimanfaatkan lagi.
5. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak menggunakan bahan peladak. Penggunaan bahan peledak
bisa mencemari air, merusak populasi hewan lainnya, dan juga merusak lingkungannya.
Kartu make a match 1
No Pertanyaan Jawaban
1 Minyak bumi merupakan salah satu contoh Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui
2 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,
diperbarui dan cahaya matahari
6 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat Sumber daya alam yang jika dipakai
diperbarui terus menerus maka akan habis.
8 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,
diperbarui dan cahaya matahari
9 Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik Biotik yaitu sumber daya alam fisik,
dan abiotik yaitu Sumber daya alam
hayati
10 Berdasarkan untuk memulihkannya, Sumber Sumber daya alam yang dapat
daya alam terbagi menjadi 2, yaitu diperbaharui, dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui
11 Sebutkan contoh sumber daya alam biotik Hutan, padang rumput, dan hewan
12 Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam Sumber daya alam daratan, dan
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu.... sumber daya alam perairan
13 Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik Tanah, air, dan udara
14 Persebaran sumber daya alam hayati terdiri atas Sumber daya alam hewani, dan
sumber daya alam nabati
15 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat Sumber daya alam yang jika dipakai
diperbarui terus menerus maka akan habis.
Kartu make a match 2
No Pertanyaan Jawaban
1 Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu Perikanan darat, dan perikanan laut
6 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen
9 Apa itu hutan homogen Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan
merupakan hasil budidaya manusia
15 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen
Kartu make a match 3
No Pertanyaan Jawaban
1 Prinsip wawasan lingkungan yang Penggunaan sumber daya alam harus
berkelanjutan, adalah..... tetap memperhatikan kondisi lingkungan
agar tidak rusak
2 Penggunaan sumber daya alam harus ada Pelestariannya dapat dimanfaatkan terus
tindakan lanjutan agar.....
3 Bila sumber daya alam rusak atau musnah, Kehidupan bisa terganggu
maka....
4 Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk Pemanfaatan sumber daya alam yang
menjaga kelestarian sumber daya alam tidak dapat diperbarui harus hemat
adalah sebagai berikut...
(ada 4 hal yang bisa dilakukan, cari 4
temanmu)
Penebangan hutan harus diimbangi
dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
Untuk mencegah erosi dan menjaga
kesuburan tanah pada tanah yang miring
atau berbukit-bukit bisa dibuat
sengkedan
Sampah sisa rumah tangga dan sisa
proses produksi atau limbah jangan
dibuang sembarangan
Kegiatan penangkapan ikan dilakukan
dengan baik atau tidak menggunakan
bahan peledak
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
1. A
2. D
3. C
4. B
5. B
6. A
7. D
8. C
9. A
10. A
11. B
12. D
13. C
14. B
15. A
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
15. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....
a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan
Kunci Jawaban Posttest I
1. B
2. D
3. A
4. A
5. C
6. C
7. D
8. D
9. B
10. A
11. B
12. C
13. B
14. A
15. C
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
1.
12. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa
untuk mengelolanya.....
a. Cangkul, dan mesin Traktor
b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau
c. Cangkul, dan mesin reaper
d. Cangkul, dan mesin binder
1. C
2. C
3. A
4. C
5. D
6. A
7. A
8. C
9. D
10. A
11. D
12. B
13. B
14. B
15. A
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
8. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa
untuk mengelolanya.....
a. Cangkul, dan mesin Traktor
b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau
c. Cangkul, dan mesin reaper
d. Cangkul, dan mesin binder
1. C
2. C
3. A
4. B
5. D
6. A
7. C
8. B
9. B
10. A
11. D
12. A
13. B
14. C
15. A
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
7. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan
ekonomi.....
a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
8. Apa itu pertanian.....
a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian
b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan.
c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan perkebunan
d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang
14. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam, kecuali.....
a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat
b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak
menggunakan bahan peledak
d. Merusak hutan agar indah
15. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....
a. Menebang pohon secara masal
b. Membuang sampah di sungai atau di selokan
c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh
anak cucu kelak
d. Menggunakan air yang berlebihan
Kunci Jawaban pretest 3
1. A
2. B
3. C
4. B
5. D
6. C
7. D
8. B
9. B
10. A
11. D
12. A
13. A
14. D
15. C
Nama : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
1. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam, kecuali.....
a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat
b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak
menggunakan bahan peledak
d. Merusak hutan agar indah
2. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....
a. Menebang pohon secara masal
b. Membuang sampah di sungai atau di selokan
c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh
anak cucu kelak
d. Menggunakan air yang berlebihan
9. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan
ekonomi.....
a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
1. D
2. C
3. A
4. B
5. C
6. B
7. D
8. C
9. D
10. B
11. B
12. A
13. D
14. A
15. A
WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SEBELUM
PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Di sekolah ini terbagi ke dalam berapa kelas untuk kelas IV dan berapa
jumlah siswa tiap kelasnya?
Jawab: untuk sekolah ini terdapat 12 kelas, masing-masing memiliki 2 kelas
setiap kelasnya yaitu A & B. Untuk kelas 4 sendiri terdapat 23 siswa untuk
kelas A dan 26 siswa untuk kelas B dengan 10 siswa laki-laki dan 16 siswi
perempan.
2. Strategi atau model pembelajaran apa yang sering ibu gunakan demi
kelancaran pembelajaran?
Jawab: selama ini karena saya termasuk belum lama mengajar disekolah ini,
saya hanya memakai strategi yang biasa dipakai yaitu strategi demonstrasi,
terkadang memakai permainan berupa game-game untuk mengajak anak
tidak bosan dikelas. Jika terdapat materi yang mengharuskan untuk memakai
media tetapi fasilitas sekolah belum memadai saya pun memerintahkan
kepada anak-anak untuk membuat media dirumah, media disesuaikan dengan
materi jika materi ajarnya banyak maka penugasan dapat dikelompokkan,
jika sedikit maka penugasan bisa dilakukan individu.
4. Masalah-masalah apa saja yang sering ibu alami ketika proses pembelajaran
dan bagaimana cara ibu mengatasi masalah tersebut?
Jawab: untuk masalah, salah satunya jika pembelajaran terlihat
membosankan maka saya akan mencoba menggunakan game-game untuk
mengatasinya.
5. Apakah ibu pernah menerapkan model pembelajaran make a match?
Jawab: saya pernah menerapkan model pembelajaran make a match waktu
itu saya memegang jumlah 40 siswa dengan pembagian 2 kelompok, suasana
pada waktu itu kurang efektif karena siswa justru lebih ramai dari biasanya,
dari sini saya bisa mengevaluasi bahwa jika saya menerapkan metode
tersebut akan lebih baik dikelompokkan menjadi 4 kelompok agar siswa bisa
lebih tenang dan mudah mencari teman pasangannya.
6. Bagaimana menurut ibu jika model pembelajaran make a match ini saya
terapkan dalam pembelajaran IPS?
Jawab: silahkan saja, karena semua metode pasti akan meningkatkan sebuah
proses pembelajaran, dan tentunya sebagai pengajar sebisa mungkin dapat
mengkondisikan kelas.
WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SETELAH
PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Menurut ibu, apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini
cocok digunakan dalam pembelajaran IPS untuk kelas IV?
Jawab: cocok sekali, karena antusias siswa ketika pembelajaran berlangsung
terlihat, dan guru perlu mengkondisikan siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
2. Model pembelajaran apa saja yang pernah digunakan oleh ibu guru saat
pembelajaran IPS?
Jawab:Siswa 1: ceramah, permainan
Siswa 2: ceramah, membaca
Siswa 3: membaca buku
Siswa 4: ceramah, ada praktek
Siswa 5: ceramah, permainan
3. Apakah adik dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh ibu
guru?
Jawab:Siswa 1: paham
Siswa 2: paham
Siswa 3: sedikit paham
Siswa 4: paham
Siswa 5: paham
3. Apakah adik merasa senang atau bosan ketika belajar dengan menggunakan
model pembelajaran make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban) ?
Jawab:Siswa 1: Senang
Siswa 2: Sangat senang
Siswa 3: Senang
Siswa 4: Senang
Siswa 5: Senang
Pertemuan pertama
1. Siswa mengeluh pada saat mengerjakan tes awal (pretest & posttest).
2. Siswa masih belum memahami tentang pembelajaran kooperatif tipe make a match,
sehingga banyak sekali pertanyaan-pertanyaan siswa kepada guru.
3. Siswa belum terbiasa terhadap guru sehingga perlu adaptasi yang lebih baik.
4. Pada RPP pertemuan pertama terdapat kegiatan pembelajaran yang terlewati yaitu
guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
5. Terdapat siswa yang kurang peduli ketika strategi pembelajaran berlangsung
disebabkan faktor internal dengan teman sebangkunya.
6. Terdapat beberapa siswa kurang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.
Pertemuan kedua
1. Siswa telah memahami strategi pembelajaran yang dibawakan guru sehingga tidak
perlu waktu lama memberikan perintah pada saat proses pembelajaran.
2. Siswa mulai percaya diri untuk mencocokkan kartu soal dan jawaban, terlihat dari
banyaknya siswa yang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.
3. Siswa sudah mulai bisa beradaptasi dan akrab dengan guru.
Pertemuan ketiga
1. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match,
dan
2. Pertemuan akhir siswa sangat amat antusias terhadap pembelajaran yang berlangsung
disebabkan guru berinisiatif memberika reward berupa snack makanan dan alat tulis
ketika siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
SIKLUS I
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-3
Diskusi siswa-siswi satu sama lain ketika menerima kartu make a match
Siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soal/jawaban yang
telahdidiskusikan dengan temannya.