Anda di halaman 1dari 174

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH


SISWA KELAS IV SDN PISANGAN 03

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh :

Wiwin Suhartini
NIM 1111018300061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI/SD


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
ABSTRAK

WIWIN SUHARTINI (1111018300061): Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03. Skripsi.
Jakarta: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta (2016).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penelitian, dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus
yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama, serta
difokuskan pada metode pembelajaran kooperatif tipe make a match yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah
yang diperoleh siswa pada saat pretest adalah 13 dan nilai tertinggi pada pada saat pretest
adalah 80. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest sebesar 20,
sedangkan nilai tertinggi pada skor posttest sebesar 93. Dari hasil tes tersebut terdapat
peningkatan hasil belajar IPS. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar
0,31 hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yang diperolah siswa pada saat
pretest adalah 40 dan nilai tertinggi pada saat pretest adalah 93. Sedangkan nilai terendah
pada saat posttest sebesar 53, dan skor posttest sebesar 100 dengan nilai rata-rata N-gain
sebesar 0,72.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model make a
match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat
Tangerang, serta dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam
mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban maupun dalam diskusi siswa sudah dapat terlihat
keaktifan antar siswa satu sama lain.

Kata Kunci: Model Make A Match, Hasil Belajar IPS

i
ABSTRACT
WIWIN Suhartini (1111018300061): Improved Learning Outcomes IPS Through
Cooperative Learning Make A Match Method Grade IV SDN 03 Pisangan. Thesis.
Jakarta: Government Elementary School Teacher Education Department, Faculty of
Science and Teaching Tarbiyah Syarifhidayatullah Jakarta Islamic State University
(2016).

This study aims to determine the resulting increase learning through cooperative
learning make a match method of fourth grade students of SDN 03 Pisangan on the subjects
of Social Sciences. The method used in this research is a classroom action research (PTK).
PTK implemented in an attempt to overcome the problems that arise in the classroom. This
method involves four stages: planning, implementation, research, and reflection. The fourth
stage is the present cycle repeatedly and carried out by the same measures, and is focused on
cooperative learning methods make a match which aims to improve student learning
outcomes.

Based on the results of tests conducted on the siklus I obtained the lowest score
obtained by the students during the pretest was 13 and the highest score on the pretest is 80.
The lowest value is obtained by the students during the posttest at 20, while the highest score
on the posttest score of 93 . From the results of these tests are improvement of learning
outcomes IPS. For the siklus I of learning outcomes gained an average of 0.31 N-gain
learning outcomes of students in the Siklus II is the lowest value that is obtained during the
pretest students is 40 and the highest value at the time of the pretest was 93. The lowest value
at the time of the posttest 53, and a posttest score of 100 with an average value of N-gain of
0.72.

Based on these results it can be concluded that the make a match method can improve
learning outcomes IPS grade IV SDN Pisangan 03 Ciputat, Tangerang, and can involve
students in the learning process in both the card matching question and answer cards as well
as in discussions students can already be seen liveliness between students with each other.

Keywords: Make a Match Method, Learning Outcomes

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah dengan rasa penuh syukur kehadirat Allah SWT, dan


dengan rahmat dan kuasa-NYA sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03” ini dapat penulis selesaikan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi syarat


yang telah ditetapkan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas
Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini dapat terwujud dengan baik sekarang ini setelah melalui
berbagai tahapan kegiatan, dan berkat upaya serta partisipasi berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan penuh pengertian
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan dan
penyelesaian skripsi ini.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan motivasi.

iii
5. Drs. Abdul Shomad, MA, dan Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan yang positif
mengarahkan penulis dalam memperbaiki kekurangan yang terdapat
dalam skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis.
7. Keluarga besar SDN Pisangan 03, khususnya Kepala Sekolah, guru
kelas IV dan seluruh siswa siswi kelas IV, yang telah membantu dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Orang tuaku tercinta, Ibunda Nariyah dan Ayahanda Juher, Adik-
Adikku Fera, Santi, Dede yang selalu mendoakan dan mendorong
penulis untuk tetap semangat dan telah banyak memberikan bantuan
tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman PGMI angkatan 2011 yang telah memberikan masukan,
dukungan motivasi selama ini.
10. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
atas segala doa, bantuan dan informasi yang bermanfaat dalam
menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT dapat menerima segala amal kebaikan atas segala
jasa, perhatian, motivasi, dan bantuannya yang diberikan kepada penulis. Kepada-
NYA penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Amiin yaa rabbal’alamiin

Jakarta, 16 Januari 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6
D. Perumusan Masalah......................................................................... 6
E. Tujuan Penulisan ............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN,


KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 7


1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match .............. 7
a. Pengertian Model Pembelajaran .......................................... 7
b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................... 8
c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ................... 10
d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif ........................... 11
e. Model Pembelajaran Make A Match .................................. 12
f. Langkah-Langkah Pembelajaran Make A Match ................ 13
g. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Maka A
Match .................................................................................. 14

v
2. Hasil Belajar ............................................................................. 15
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 15
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................... 17
c. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian ............................... 19
3. Pembelajaran IPS MI................................................................ 20
a. Pengertian Pembelajaran IPS MI ........................................ 20
b. Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 21
c. Ruang Lingkup dan Karakteristik IPS ................................. 22
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 26

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 27


B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................... 27
C. Peran dan Posisi Penelitian............................................................. 29
D. Tahapan Intervensi Tindakan ......................................................... 29
E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................. 31
F. Data dan Sumber Data .................................................................... 31
G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 31
H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................. 33
J. Analisis Data dan Intervensi Data .................................................. 33
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................... 34

BAB IV : DESKRIPSI, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 35


B. Analisis Data .................................................................................. 40
C. Pembahasan .................................................................................... 60

vi
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I

Lampiran 2 : RPP Siklus II

Lampiran 3 : Materi Pembelajaran IPS

Lampiran 4 : Soal dan Jawaban (Make A Match)

Lampiran 5 : Instrumen Pretest Siklus I

Lampiran 6 : Instrumen Posttest Siklus I

Lampiran 7 : Instrumen Pretest Siklus II

Lampiran 8 : Instrumen Posttest Siklus II

Lampiran 9 : Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 10 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 11 : Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 12 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 13 : Penilaian Siswa Siklus I

Lampiran 14 : Penilaian Siswa Siklus II

Lampiran 15 : Wawancara Guru Sebelum Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 16 : Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 17 : Wawancara Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 18 : Wawancara Siswa Setelah Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 19 : Catatan Lapangan

Lampiran 20 : Dokumentasi

Lampiran 21 : Daftar Referensi

Lampiran 22 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 23 : Surat Balasan Sekolah

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan, negara.1

Depdikbud (1994:63) yang mengemukakan bahwa guru adalah sumber


daya manusia yang diharapkan mampu mengerahkan dan mendayagunakan
faktor-faktor lainnya sehingga tercipta proses belajar mengajar yang bermutu.
Tanpa mengabaikan faktor lain, guru dapat dianggap sebagai faktor utama yang
paling menentukan terhadap meningkatnya mutu pendidikan. Tingkat kemampuan
profesional guru akan berpengaruh pada keberhasilan proses pendidikan itu
sendiri. Keberhasilan itu sendiri sangat bergantung dari perencanaan.
Implementasi dari perencanaan itu sendiri melibatkan kemampuan guru dan
kepiawaiannya dari kepala sekolah dan tentu saja faktor yang lainnya.2

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara


guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka
maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media
pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran.3

1
Eka prihatin, Guru Sebagai Fasilitator, (Bandung: PT Karsa Mandiri Persada, 2008), h.1
2
Ibid., h. 21-22
3
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 134

1
2

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)


dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dalam proses berpikirnya.4 Oleh karena itu, perlu menerapkan
suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi
ajar dan aplikasi serta relevensinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai


fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang
lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan
pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam
pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam
menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk
menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.5

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam


kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar
pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses
pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling
membelajarkan sesama siswa lainnya.6

4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: KENCANA,
2011), cet. 4, h. 5
5
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 202
6
Ibid.
3

Proses pembelajaran pendidikan IPS dijenjang persekolahan, baik pada


tingkat pendidikan dasar maupun menengah, perlu adanya pembaharuan yang
serius, karena pada kenyataannya selama ini masih banyak model pembelajaran
yang masih bersifat konvensional, tidak terlihat adanya improvisasi dalam
pembelajaran, jauh dari model pembelajaran yang modern sesuai dengan tuntutan
zaman dan kondisi lingkungan sekitar dimana siswa berada.7

Pembaruan pembelajaran IPS tersebut ditandai oleh beberapa ciri seperti


yang dikemukakan oleh somantri (2001: 2), yaitu: 1) bahan pelajaran lebih banyak
memperhatikan kebutuhan dan minat anak; 2) bahan pelajaran lebih banyak
memperhatikan masalah-masalah sosial; 3) bahan pelajaran lebih banyak
memperhatikan keterampilan; 4) bahan pelajaran lebih memberikan perhatian
terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam sekitar. Oleh sebab itu,
para pengajar hendaknya berupaya mewujudkan proses pembelajaran IPS yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), sesuai dengan ciri-
ciri pembaharuan pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembelajaran
kontekstual tersebut.8

Namun kenyataan yang ada sampai saat ini masih banyak guru yang masih
menerapkan model pembelajaran konvensional, khususnya dalam pembelajaran
IPS. Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran
pendidikan IPS, sekalipun berbagai inovasi telah dilakukan tetapi hasilnya belum
memuaskan. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran konvensional ini
diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses
pembelajaran, namun guru lebih cenderung mengunakan ceramah yang hanya
menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-kejadian serta nama-
nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah
yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif.9

7
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 2
8
Ibid.
9
Ibid., h. 3
4

Dalam proses pembelajaran IPS di SDN Pisangan 03 Ciputat Tangerang


Selatan, khususnya di kelas IV ditemukan beberapa masalah, yaitu hanya sedikit
siswa yang tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru di
kelas. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran IPS,
diketahui bahwa dalam pembelajaran IPS biasanya beliau menggunakan metode
pembelajaran ceramah. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah
baik, tetapi metode yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga proses
pembelajaran terlihat membosankan dan kurang menarik bagi siswa, sebagian
besar siswa pasif dalam belajar, ada yang mengantuk, bicara dengan teman, ada
juga yang melamun dikelas. Hanya sebagian siswa kecil siswa yang aktif dalam
proses pembelajaran di kelas.10

Melalui pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan solusi dan


suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan pembelajaran
dengan konsep atau pendekatan baru. Pembelajaran kooperatif membawa konsep
inovatif dan menekankan keaktifan siswa, juga diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana yang
harmonis dan saling bekerja sama, serta memiliki banyak kesempatan untuk
mengubah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.11

Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran


kooperatif tipe make a match, metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran
(1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.12

Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe make a match, diantaranya


dapat menciptakan suasana kegembiraan dalam proses pembelajaran sebab siswa
akan bergerak untuk mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya dengan
bergerak juga akan mengatasi kejenuhan siswa. Berdasarkan penjelasan di atas,

10
Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03
(Ciputat Tangerang Selatan), 17 dan 24 Oktober 2016
11
Ahmad Susanto, op. cit., h. 199
12
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 223
5

model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model


pembelajaran yang sesuai jika diterapkan pada pembelajaran IPS, dengan ini
siswa akan terlibat dalam proses pembelajaran, keterlibatan ini penting dalam
melahirkan hasil belajar yang sukses.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hickmah yang berjudul


peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a
match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian
yang dilakukan pada tahun 2015 didapatkan hasil pada siklus I yang mendapat
nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata-rata hasil belajar
sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu
70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil belajar sebesar 80,73. 13

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan Hickmah menunjukkan


bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa sebesar 80,73.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka peneliti


bermaksud mengadakan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPS
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV
SDN Pisangan 03”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah
penelitian antara lain:
1. Pembelajaran IPS yang tidak kreatif akan membuat siswa pasif selama proses
pembelajaran.
2. Kurang keterlibatan siswa berdampak pada penurunan hasil belajar IPS di
kelas.

13
Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”, Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,
2015, h.63, tidak dipublikasikan.
6

3. Keterbatasan metode yang digunakan guru membuat daya serap siswa kurang
dalam memahami pembelajaran IPS.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada:
1. Pola mengajar guru yang bersifat konvensional.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Pisangan 03
Ciputat Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini yaitu: Apakah terdapat peningkatan hasil belajar IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN
Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN
Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi siswa-siswi: dengan model pembelajaran kooperatif dapat memacu
motivasi siswa dalam belajar.
2. Bagi para pendidik atau guru: memberikan informasi kepada guru untuk
memanfaatkan model pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran yang
kreatif.
3. Bagi sekolah: memberikan informasi kepada pihak sekolah untuk
meningkatkan proses belajar dalam upaya mencapai hasil yang maksimal.
4. Bagi peneliti: sebagai bahan pengetahuan lebih lanjut tentang pembelajaran
kooperatif dalam menghasilkan belajar yang maksimal.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA , PENELITIAN YANG RELEVAN,


KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan kata lain, praktisnya model pembelajaran
merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan untuk merancang
pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas dan untuk menyusun materi
pengajaran.1
Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang
lain.2
Trianto dalam bukunya mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran.3

1
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), Cet.1, h. 99
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014), Cet.5, h. 133
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h.2

7
8

Dari batasan tersebut, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran


merupakan suatu pola pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi
para guru untuk menentukan perangkat-perangkat apa saja yang akan
digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan


cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen.4

Nurulhayati dalam Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran


kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa
dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar
yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya.
Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar
untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk
belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka
dapat melakukannya seorang diri.5

Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin dalam Susanto


mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif, dimana para
siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat
orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.6

Sementara Riyanto dalam Susanto mendefinisikan pembelajaran


kooperatif sebagai model pembelajaran yang dirancang untuk

4
Rusman, op. cit., h. 202
5
Ibid., hal. 203
6
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201
9

membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus keterampilan sosial


termasuk keterampilan interpersonal.7

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yang


membedakannya dengan strategi pembelajaran lain. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
kerjasama dalam kelompok, atau dalam mencapai tujuan peserta didik
secara harmoni bekerjasama dengan teman sekelasnya.8

Pada dasarnya, cooperative learning sama dengan kerja kelompok.


Hal ini disebabkan antara cooperative learning dengan kerja kelompok
memiliki persamaan. Persamaan itu terletak pada tujuannya, yaitu: 1)
untuk mengembangkan kemampuan mental yang meliputi membina
pengetahuan, memberikan bekal penyelesaian masalah, mengambil
keputusan, serta mengembangkan berpikir kritis; 2) Menelaah dan meneliti
sesuatu bidang kajian tertentu; 3) Untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara lisan, dan 4) mengubah sikap yang kurang terpuji.9

Dengan interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi,


percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta
mampu membangun hubungan interpersonal. Strategi pembelajaran
kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada
tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar
dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam
dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar
kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat
itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan

7
Ibid., hal.204
8
Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI,
2008), Paket 1-7, h. 8-10
9
Susanto, op. Cit., h. 206
10

berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara
bekerjasama (cooperatif).10

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang
anggotanya terdiri dari berbagai unsur siswa yang heterogen untuk
bekerjasama secara terarah dalam sebuah tim untuk menyelesaikan
masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran


yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang
ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk
untuk penguasaan materi tersebut. Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran
kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran secara tim


Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim.
Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim
harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus
saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya
mempunyai tiga fungsi, yaitu: (a) fungsi manajemen sebagai
perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-
langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Misalnya tujuan apa

10
Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009), Cet. Pertama, h. 233
11

yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, apa yang harus


digunakan untuk mencapai tujuan, dan lain sebagainya. (b) fungsi
manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif. (c) fungsi manajemen sebagai
kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun
nontes.
3) Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama
perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama
yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang
optimal.
4) Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikakan melalui aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa
perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.11

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif


Menurut Roger dan David Johnson dalam Rusman mengatakan ada
lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning),
yaitu sebagai berikut:12
1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
Dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian
tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing
11
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 207
12
Ibid., hal. 212
12

anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok


akan merasakan saling ketergantungan.
2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
Keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing
anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam
kelompok tersebut.
3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
Memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok
untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling
memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)
Melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi
dalam kegiatan pembelajaran.
5) Evaluasi proses kelompok
Menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi
proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya
bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

e. Model Pembelajaran Make A Match


Model pembelajaran kooperatif make a match (kartu berpasangan)
merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topik, dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan metode ini dimulai
dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat
mencocokkan kartunya diberi poin.13
Suyatno (2009 : 72) mengungkapkan bahwa model make a match
adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi

13
Ibid., hal. 223
13

soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa


mencari pasangan kartunya. Model pembelajaran make and match
merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini
menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Model
make a match melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan
melatih kemampuan siswa dalam bekerja sama disamping melatih
kecepatan berfikir siswa.14
Teknik pembelajaran make a match dilakukan dengan suasana
yang menyenangkan karena dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk
berkompetisi mencari pasangan dari kartu yang sedang dibawanya dengan
waktu yang cepat.
Model pembelajaran make a match dapat melatih siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara merata serta menuntut
siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya agar tanggung jawab
dapat tercapai, sehingga semua siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu teknik
pembelajaran yang mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam mata pelajaran.

f. Langkah-Langkah Pembelajaran Make a Match


Langkah-langkah pembelajaran make a match, berikut ini:
1. Guru Memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
2. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya kartu jawaban.
3. Guru mengatur kelas dan membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok.

14
https://idtesis.com/metode-pembelajaran-make-match/, diakses pada tanggal 14 Januari
2017, pukul 13.06 WIB
14

4. Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal/jawaban.


5. Guru meminta setiap siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok
dengan kartu yang dipegang.
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi.
7. Guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan kartu yang cocok
dengan kartunya.
8. Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas waktu.
9. Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu
soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi
kelompok pasangannya.

Melalui pembelajaran tipe make a match peserta didik bertanggung


jawab untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang
dimilikinya, dengan cara mencari dan berdiskusi dengan peserta didik
lainnya, dengan demikian pembelajaran tipe make a match dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan karena ada
interaksi aktif dengan teman sebaya.

g. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match


Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match adalah :15
1. Kelebihan model pembelajaran tipe make a match antara lain:
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik.
b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil di
depan kelas.

15
http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-match.html,
diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51 WIB
15

e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk


belajar.
2. Kelemahan media make a match antara lain:
a. Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak
waktu yang terbuang.
b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu
berpasangan dengan lawan jenisnya.
c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak
siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.
d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada
siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.
e. Menggunakan metode ini secara terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
Dengan demikian, bahwa tipe make a match dapat memupuk kerja
sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang
ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak
sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan
keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya
masing-masing.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Winkel dalam Purwanto bahwa hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan
pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpsoon dan Harrow
mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik.16
Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses
belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan
pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan
16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet. VI, h. 45
16

bersifat ideal, sedang hasil belajar bersifat aktual, sehingga hasil belajar
yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.17
Gagne dalam Ratna mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga
diantaranya bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penampilan-
penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut
kemampuan. Menurut Gagne ada lima kemampuan, yaitu:18
1) Keterampilan intelektual, yaitu memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau
gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah
dimulai sejak tingkat pertama sekolah dasar dan dilanjutkan sesuai
dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang.
2) Strategi kognitif, suatu macam keterampilan intelektual khusus yang
mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam
teori belajar modern , suatu strategi kognitif merupakan suatu proses
kontrol , yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk
memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,
mengingat, dan berpikir.
3) Informasi verbal, yang diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan
juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio,
televisi, dan media lainnya.
4) Sikap, sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat
mempengaruhi prilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian,
atau makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting adalah
sikap kita terhadap orang lain. Oleh karena itu, gagne juga
memperhatikan bagaimana siswa-siswa memperoleh sikap-sikap
sosial.
5) Keterampilan motorik, keterampilan motorik tidak hanya mencakup
kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung
dengan keterampialan intelektual, misalnya membaca, menulis,
17
Ibid., hal. 46
18
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),
cet. 118-124
17

memainkan sebuah instrumen musik, atau dalam pelajaran sains,


menggunakan berbagai macam alat seperti mikroskop, berbagai alat-
alat listrik dalam pelajaran fisika, buret, dan alat distilasi dalam
pelajaran kimia.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar


Sudjana seperti yang dikutip Susanto mengatakan bahwa hasil
belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni
faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.19 Terdapat sepuluh faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti dijelaskan di bawah ini:
1) Kecerdasan Anak
Kemampuan intelegensi seseorang sangat memengaruhi terhadap
cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau
tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu
pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti
pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor
lainnya.
2) Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana
individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat
menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut.
3) Bakat Anak
Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang
memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai

19
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014), cet. 2, h.14-15
18

tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan


dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
4) Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah membuat
anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.
Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia belum
mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya kelak.
5) Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya.
6) Model Penyajian Materi Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model
penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa
tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.
7) Pribadi dan Sikap Guru
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan belajar
tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga
melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif
dalam prilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan
kreatif ini.
8) Suasana Pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar
adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang tenang,
terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan
menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan
memberikan nilai lebih pada proses pengajaran, Sehingga
keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat.
19

9) Kompetensi Guru
Guru yang professional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.
Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa
dalam belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar akan banyak
dipengaruhi oleh kemampuan guru yang professional.
10) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan
berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah
dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut
memengaruhi kepribadian siswa.

c. Hasil Belajar sebagai Objek Penilaian


Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah
laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau
menempuh pengalaman belajarnya. Sedangkan penilaian merupakan upaya
atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat
untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek
penilaian hasil belajar, dan akan diuraikan sebagai berikut:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
20

3. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan


kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu:
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.20

3. Pembelajaran IPS MI
a. Pengertian Pembelajaran IPS MI
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan
perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. berbagai dimensi manusia
dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Selain itu
dikaji pula bagaimana manusia membentuk seperangkat peraturan sosial
dalam menjaga pola interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara
manusia memperoleh dan mempertahankan sesuatu kekuasaan. Pada
intinya, fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai
dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial.21
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa
pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu,
pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan
utama pembelajaran IPS adalah untuk membentuk dan mengembangkan
pribadi warga negara yang baik. Dengan demikian, tujuan pendidikan IPS
adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai
disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
tinggi.22
Pencapaian pembelajaran pendidikan IPS di persekolahan diperlukan
pemahaman dan pengembangan program pendidikan yang komprehensif.

20
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), cet. 17, h. 22
21
Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Edisi
Kesatu, cet.1, h. 4
22
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201
21

Program pendidikan IPS yang komprehensif tersebut menurut Sapriya


dalam Susanto menyatakan bahwa program pendidikan yang mencakup
empat dimensi, yaitu dimensi pengetahuan (knowledge), dimensi
keterampilan (skill), dimensi nilai dan sikap (value and attitude), dan
dimensi tindakan (action).23

b. Tujuan pembelajaran IPS


Tujuan pembelajaran IPS di SD menurut kurikulum 2004 atau kurikulum
berbasis Kompetensi (KBK) adalah untuk:
1) Mengembangkan pemahaman tentang konsep-konsep dasar ilmu-ilmu
sosial melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inquiry, dan
pemecahan masalah serta keterampilan sosial.
3) Menanamkan kesadaran dan loyalitas terhadap sistem nilai dan
norma-norma sosial terhadap sistem nilai dan sosial.
4) Meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan berkompetensi secara
sehat dalam kehidupan masyarakat yang syarat dengan
keanekaragaman, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Sementara dalam kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan pendidikan IPS bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.

23
Ibid., h.25
22

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi


dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.

c. Ruang Lingkup dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial


Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Manusia, tempat, dan lingkungan
2) Waktu, tempat, dan lingkungan
3) Sistem sosial dan budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Sedangkan karakteristik pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat


dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah karakteristik Ilmu
Pengetahuan Sosial dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

Ada 5 macam sumber materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


antara lain:

1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak
dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas
Negara dan berbagai permasalahannya.
2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat
sampai yang terjauh.
4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, dan keluarga.
23

Sedangkan strategi penyampaian pengajaran Ilmu Pengetahuan


Sosial sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi
disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga,
kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum ini disebut “The Wedining
Horizon or Expanding Enviroment Curiculum”.24

B. Penelitian yang Relevan


Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang
peneliti lakukan, diantaranya:
Pertama, Jurnal yang ditulis oleh Desy Noor Argawati yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 2
Sanden” menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Make A
Match dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sanden
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar dari pra
tindakan ke siklus I, dari 29 siswa rata-rata nilai IPS adalah 68,10 dengan
siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa (34,48%,) setelah
dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 77,06
dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa (68,96%), nilai
rata-rata IPS meningkat lagi pada siklus II mencapai 81,29 dengan siswa
yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa (82,75%).
kedua, Hickmah (1110018300070), yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a
Match di Kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”,
(penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
program studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

24
Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media Audio
Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,
2013, h.35, tidak dipublikasikan.
24

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,


2015). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I yang
mendapat nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata-
rata hasil belajar sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat
nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil
belajar sebesar 80,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe
make a match di kelas VA MI Soebono Mantoani Ciputat Tangerang
Selatan.
Ketiga, Maulidiyah (109018300029), yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup di MI Raudhatul
Jannah”, (penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen
dengan desain penelitian pretest-posttest control gtoup design, program
studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas ilmu
tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). Hasil
penelitian ini diperoleh sampel pertama berjumlah 28 siswa untuk kelas
eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Sampel yang kedua berjumlah 28 siswa untuk kelas kontrol
menggunakan metode ceramah. Instrumen penelitian ini adalah tes hasil
belajar berupa 25 soal berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis pada
penelitian ini adalah uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh
thitung = 2,12 dan ttabel = 1,706 dengan taraf signifikan 5 % yang berarti t hitung >
ttabel (2,12 < 1,706), Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.
Keempat, Febriyani Rofiqoh (106015000700), yang berjudul
“Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Islam
Al Syukro Ciputat”. (penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas (PTK), program studi keguruan jurusan pendidikan IPS fakultas ilmu
25

tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010). Hasil


penelitian ini diperoleh data dari hasil belajar siswa menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Ditunjukan dengan nilai rata-
rata N-gain pada siklus 1 sebesar 47%, sedangkan siklus 2 menjadi 65%,
dan pada siklus 3 meningkat menjadi 77%. Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
pada bab hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi melalui
pembelajaran kooperatif model make a match.

C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan, tujuan pembelajaran yaitu adanya perubahan tingkah laku yang
menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap. Pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Keberhasilan belajar mengajar salah satu ditentukan oleh
pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru
harus tanggap terhadap permasalahan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah guru mengetahui kesulitan dan
faktor-faktor yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, guru
memberikan pendekatan dan metode yang berhubungan dengan konsep
yang akan dipelajari siswa.
Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan
solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga
memberikan pembelajaran dengan konsep dan pendekatan baru.
Pembelajaran kooperatif membawa konsep inovatif, dan menekankan
keaktifan siswa, juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa bekerja dengan sesama siswa lainnya dalam suasana yang harmonis
26

dan saling bekerja sama, serta memiliki banyak kesempatan untuk


mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran koooperatif tipe make a match dapat membangkitkan
keaktifan siswa, juga melibatkan pertukaran ide atau gagasan atau
pengetahuan. Selain itu, make a match ini akan menciptakan pembelajaran
IPS yang lebih bermakna, karena cara pendidik menyajikan pembelajaran
dengan cara yang berbeda dari yang biasa digunakan.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN pisangan 03 Ciputat
Tangerang sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam proses belajar
mengajar.

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas maka
diduga bahwa Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Pisangan 03 Meningkat
Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pisangan 03 yang beralamat di
jalan Legoso Raya, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 10 Oktober 2016 sampai tanggal
25 Oktober 2016 atau pada tahun ajar semester genap 2016.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau yang lebih dikenal Classroom Action Research. “Penelitian
tindakan kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang
berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki
mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran
demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.”1
Menurut Ahmad Hp yang dikutip oleh Abdul Rozak dan
Maifalinda Fatra, “secara garis besar prosedur penelitian tindakan
mencakup empat tahap yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).” 2
Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada PTK model Kemmis dan Taggart. “PTK
model Kemmis dan Taggart adalah PTK model proses siklus
(putaran/spiral) yang meliputi beberapa bagian dibawah ini”3

1
Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Edisi
Pertama, cet.1, h. 20
2
Abdul Rozak dan Maifalinda Fatra, Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah, 2010), Cet. I, h. 27
3
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 3

27
28

Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas

SIKLUS I
Perencanaan Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Dari gambar PTK diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Perencanaan tindakan, yaitu persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan PTK, antara lain sebagai berikut:
a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
d. Membuat lembar kerja.
e. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
29

2. Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,


skenario kerja tindakan perbaikan yang akan diajarkan dan prosedur
tindakan yang akan diterapkan. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan
oleh peneliti diamati oleh teman sejawat sebagai observer yang
mencatat pada lembar pemantau tindakan dan catatan lapangan.
3. Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai
proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang.
4. Analis dan refleksi, yaitu berupa uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan
dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan
rencana bagi tindakan siklus berikutnya. Observer memberitahu
kepada peneliti kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan dalam
penelitian.

C. Peran dan Posisi Penelitian


Posisi peneliti dalam penelitian ini yaitu membuat perencanaan,
melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan
menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti dibantu seorang guru bidang studi IPS yang sekaligus bertindak
sebagai kolaborator.

D. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang
tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari 4
(empat) kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi.
Pada tiap siklus dilakukan beberapa tindakan, yang digambarkan sebagai
berikut:
1. Pra Tindakan
a. Peneliti melakukan observasi kegiatan belajar mengajar terlebih
dahulu, kegiatan pembelajaran di kelas IV (empat) SDN Pisangan
03 Ciputat Tangerang.
30

b. Wawancara terhadap siswa dan guru kelas yang lain untuk


mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa secara umum,
khususnya pada siswa kelas IV (empat) SDN Pisangan 03 Ciputat
Tangerang.
2. Tindakan Riil di Kelas
a. Tahap Perancanaan
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan disampaikan
kepada siswa.
2) Membuat rencana pembelajaran.
3) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian
tindakan kelas, alat bantu dan media yang diperlukan.
4) Membuat alat evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran kooperatif tipe make a match yang telah
direncanakan.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan (observasi) terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan
(observasi).
d. Tahap Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis, pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri
berdasarkan hasil observasi dan diskusi untuk mengkaji apakah
tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe
make a match pada mata pelajaran IPS.
31

E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:
Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran
IPS yang dilihat dari ketercapaian KKM. Indikator keberhasilan
ketuntasan hasil belajar yang diharapkan mencapai nilai KKM ≥ 70.

F. Data dan Sumber Data


Data dan sumber data sebagai berikut:
1. Jenis data: kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi
proses pembelajaran catatan lapangan, wawancara terhadap guru dan
siswa. Sedangkan kuantitatif berasal dari hasil tes setiap siklus yaitu
pretest dan posttest.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.

G. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) sebelum
dan sesudah proses pembelajaran. Tes ini dalam bentuk tes objektif
pilihan ganda sebanyak soal, disetiap siklusnya.
2. Instrumen Non Tes
a. Pedoman observasi untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar
pada setiap siklus dan untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran metode kooperatif tipe make a match terlaksana
dengan baik.
b. Pedoman wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau
kesan guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap
siklus dengan menggunakan pedoman wawancara.
32

H. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung pada suatu objek yang diteliti. Menurut Burhan
Bungin “metode pengumpulan data tersebut dapat diamati oleh
peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan
peneliti melalu penggunaan panca indera”.4
Teknik observasi yang dilakukan adalah untuk menggali data tentang
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen aktivitas belajar
siswa serta aktivitas pembelajaran guru yang telah disiapkan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh informasi secara langsung
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.
Terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu: (a) wawancara
berstruktur, yaitu pewawancara sudah mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan pertanyaan-pertanyaan
tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, melainkan langsung
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada responden dan
mencatat jawaban secara langsung.5
Adapun, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara berstruktur dengan siswa dan guru kelas IV B.

4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rencana Renada Media
Grup, 2010), cet. V, h.134
5
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 162-163
33

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh data dalam bentuk
tertulis atau gambar yang dapat digunakan sebagai bukti keterangan
suatu kegiatan.
4. Tes untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dilakukan
pretest dan posttest pada setiap pertemuan.

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan


Pemeriksaan keterpercayaan studi dilakukan untuk menjamin
keabsahan data. Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen
penelitian, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Teknik pemeriksaan
keterpercayaan studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tim ahli
atau keputusan ahli. Tim ahli dalam penelitian ini adalah dosen
pembimbing yang akan dilakukan pemeriksaan pada instrumen
pembelajaran make a match. Apakah instrumen itu sudah sesuai atau valid
untuk tes pembelajaran kooperatif make a match.

J. Analisis Data dan Interpretasi Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melaksanakan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.6
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai pretest dan
posttest, menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung, Alfabeta,
2009), cet. Ke-8, h. 244
34

siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih


nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain.

skor 𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝 – skor 𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝


G=
skor 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝−skor 𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝

Dengan kategori:
G tinggi : nilai (g) > 0,70
G sedang : 0,70 > (g) > 0,3
G rendah : nilai (g) < 0,3

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian
tindakan kelas yang memiliki tahapan-tahapan dalam setiap siklusnya.
Tahapan tersebut meliputi: plan, action, observation, and reflection.
Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah
dilakukan tindakan siklus I belum terjadi peningkatan hasil belajar IPS,
maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada
siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Penelitian berakhir, apabila
peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil meningkatkan hasil
belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
BAB IV

DESKRIPSI , ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Latar Penelitian
 Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : Pisangan 03
- Nomor Statistik Sekolah : 101280310049
- Kualifikasi Akreditasi :B
- Tahun Bardiri : 1970
- Kepemilikan Lahan (Tanah) : a. Luas Lahan 600 m2
b. Milik Sendiri 0 m2
c. Sewa/Kontrak 0 m2
d. Hak Guna Pakai 0 m2
e. Hibah 600 m2
- Alamat Sekolah : Jl. Legoso Raya No.66 Kelurahan
Pisangan Kecamatan Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan
- Telepon/Email : 021-7418709/
sdnpisangan4@yahoo.co.id
 Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas
No Ruang Jumlah Keadaan Ruang Kelas Keterangan
Kelas Baik Sedang Rusak
1 Kelas I 1 1
2 Kelas II 1 1
3 Kelas III -
4 Kelas IV 2 1 1
5 Kelas V 2 2
6 Kelas VI 2 2
Jumlah 8 3 5

Deskripsi jumlah seluruh sarana ruang kelas


No Jenis Jumlah Keadaan Sarana Ktr
Baik Sedang Rusak
1 Kursi Murid 364 212 152
2 Meja Murid 182 150 32
3 Kursi guru 0 - -
4 Meja guru 0 - -
5 Lemari 8 - 3 5
6 Rak hasil 0 -
karya murid

35
36

7 Papan 0
Panjang
8 Papan Tulis 8 4 4
9 Alat Peraga
a. IPA 0
b. IPS 0
c. Matematika 0
d. Agama 0
10 Tempat 8 4 4
sampah
11 Tempat Cuci 0
Tangan
12 Jam Dinding 7 7
13 Kotak kontak 0
Jumlah 577 377 195 5

 Ruang Pimpinan
Ruang tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
6 m2 3 m2 2 m2 -

Deskripsi sarana ruang pimpinan


No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr
Baik Sedang Rusak
1 Meja pimpinan 1 1
2 Kursi dan meja 1 1
tamu
3 lemari 1 1
4 Papan statistik 0
5 Simbol kenegaraan 1 1
6 Komputer 0
7 Filing kabinet 1 1
8 Brankas 0
9 Jam dinding 1 1
Jumlah 6 6

 Ruang guru
Ruang tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
16 m2 4 m2 4 m2 -

Deskripsi sarana ruang guru


No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr
Baik Sedang Rusak
1 Meja kerja 8 1 7
2 Kursi kerja 7 7
37

3 Lemari 0
4 Papan statistik 2 2
5 Papan Pengumuman 1 1
6 Tempat sampah 1 1
7 Tempat Cuci 0
Tangan
8 Jam dinding 1 1
9 Penanda Waktu 1 1
Jumlah 21 5 9 7

 Jamban
Tempat tersendiri
Luas Panjang Lebar Keterangan
1,5 m2 1 m2 1,5 m2 -

Deskripsi sarana jamban


No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr
Baik Sedang Rusak
1 Jamban guru 1 1
2 Jamban siswa 3 3
3 Kloset jongkok 3 3
4 Tempat air 4 4
5 Gayung 4 4
6 Gantungan pakaian 0
7 Tempat sampah 4 4
Jumlah 19 4 15

 Tempat bermain/berolahraga
Tempat tersendiri/halaman sekolah
Luas Panjang Lebar Keterangan
200 m2 10 m2 20 m2 -

Deskripsi sarana berolahraga


No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr
Baik Sedang Rusak
1 Tiang bendera 1 1
2 Bendera 1 1
3 Peralatan sepak bola
a. Bola sepak 2 1 1
4 Peralatan bola volly 4
a. Bola volly 2 2
b. Net bola volly 2 2
5 Peralatan senam 1 1
6 Peralatan atletik 0
7 Peralatan seni budaya 0
8 Peralatan 0
keterampilan
38

9 Pengeras Suara 1 1
10 Tape Recorder 1 1
Jumlah 11 9 2

 Keadaan peserta didik


No Kelas Jumlah Ktr
Rombel L P
1 Kelas 1 2 26 25
2 Kelas 2 2 22 27
3 Kelas 3 2 27 33
4 Kelas 4 2 23 26
5 Kelas 5 2 25 26
6 Kelas 6 2 24 37
Jumlah 12 147 174

 Personal
Keadaan personal
No Jenis Jumlah Ktr
L P
1 PNS 2 8
2 Bukan PNS 1 4
Jumlah 3 12

Data personal dan bukan PNS


No Nama/NIP NUPT Gol/ Jabatan Jenis Tugas Jumlah
K Ruang guru guru mengajar jam
1 Hj. Etty 303473 IV A/ Guru Kepala IV,V 24 Jam
Nurhayati, 663830 Pembina Pembina sekolah
S.Pd.SD 0003
NIP.19580
70 219780
32007
2 Dra. Sri 155973 IV A/ Guru Guru IV A 24 Jam
Mudartin 5639 Pembina Pembina Kelas
NIP.19570
227197604
2002
3 Iar 093773 IV A/ Guru Guru IA 24 Jam
Wiarsih, 7639 Pembina Pembina Kelas
S.Pd
NIP.19590
605197912
2013
4 Rumsiyah, 463575 III A/ Penata Guru I-VI 36 Jam
S.Pd.I 1652 Penata Muda Agama
NIP.19730
303200501
2006
39

5 Muliawaty 323774 III A/ Penata Guru II B 24 Jam


Rifianty, 765030 Penata Muda Kelas
S.Pd.SD 0073 Muda
NIP.19690
90520070
12011
6 Pelita 306374 III B/ Penata Guru V/B 24 Jam
Rahayu 764930 Penata Muda Kelas
Ningsih, 0013 Muda
S.Pd
NIP.19690
731200801
2007
7 Sri 354675 IIC/ Guru Guru VI/A 24 Jam
Tunjung 2654 Pengatur Pengatur Kelas
LS
NIP.19741
214200801
2007
8 Wartinisih, 525374 III A/ Penata Guru V/A 24 Jam
S.Pd.SD 6650 Penata Muda Kelas
NIP.19680
921200701
2011
9 Sachrul 355275 II-A/ Pengatur Guru I-VI 48 Jam
NIP.19790 7658 Pengatur Muda Penjas
220201411
1001
10 Ahmad 234975 II-A/ Pengatur Guru VB 24 Jam
Zaini 8659 Pengatur Muda Kelas
NIP.19801
017201408
1001
11 Fatimah 764665 III-A/ Penata Guru II A 24 Jam
Nurhasani 30 Penata Muda Kelas
NIP.19860
212200903
2002
12 Muzdalifah 854775 - Guru Guru IB 24 Jam
8659 Sukwan Kelas
13 Eka 355377 - Guru Guru IVB 24 Jam
Setiowati 62663 Sukwan Kelas
14 Yayah 764776 - Guru Guru III/B 24 Jam
Rokayah 0661 Sukwan Kelas
15 Alima - - Guru Guru III/A 24 Jam
Siregar Sukwan Kelas
Asep - - Sukwan Penjaga - 24 Jam
Safe’i Sekolah
40

Data Kepala Sekolah


- Nama Lengkap : Hj. Etty Nurhayati, S.Pd.SD
- Nama Panggilan : Ety
- Tempat/ Tanggal Lahir : Cianjur, 02 Juli 1958
- NIP : 195807021978032007
- Pendidikan Terakhir : Strata-1
- Alamat Tempat Tinggal : Jl. Nurul Huda No.8 rt.01 rw.04
Kelurahan Cempaka Putih
Kecamatan Ciputat Timur
- Riwayat Jabatan Kepala Sekolah
No Unit Kerja SK dari SK NO.SK
1 SDN PISANGAN O3 Walikota Kepala 800/Kep.633-
Sekolah BKPP/2013

B. Analisis Data
1. Pra Siklus (Pra Penelitian)
Sebelum penelitian peneliti mengadakan pertemuan pada hari jumat tanggal
09 September 2016 dengan kepala sekolah SDN Pisangan 03. Dalam pertemuan
itu menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Dikarenakan siswa akan menghadapi UTS maka Kepala sekolah memberikan ijin
setelah pelaksanaan UTS selesai yang bertepatan minggu pertama di bulan
oktober, maka waktu penelitian akan dimulai tanggal 10 Oktober 2016. Peneliti
berdiskusi dengan wali kelas IV B untuk meminta data absensi, materi yang akan
diajar, dan pertemuan kembali untuk wawancara guru dan siswa.
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahapan, yaitu:1
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi (pengamatan) dan pengumpulan data
4. Refleksi
Data yang peneliti peroleh pada setiap siklus, akan dikelola dan dianalisa
apakah sesuai target atau tidak. Apabila ada kendala dan kekurangan maka akan
diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dikelas IV B SDN
Pisangan 03 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa/i terdiri dari 10 laki-laki dan
16 perempuan.

1
DR. Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Depok: PT RajaGrafind Persada, 2013), cet. 9, h. 129-130
41

2. Siklus ke-I, pertemuan pertama pada tanggal 18 Oktober 2016


Hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap
akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kendala yang ditemui
dilapangan digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2016 dikelas IV B SDN Pisangan 03
dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa/i terdiri dari 10 laki-laki dan 16
perempuan pada mata pelajaran IPS materi ajar “sumber daya alam”. Penelitian
tindakan kelas ini dalam setiap siklus dibagi dalam 4 (empat) tahapan yaitu:
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi dan pengumpulan data
4. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk
pembelajaran.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan
mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak
siswa melakukan ice breaking bersama.
2) Guru memberikan materi singkat.
3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya
alam yaitu jenis dan persebaran sumber daya alam.
4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“jenis dan persebaran sumber daya alam”)
5) Guru lalu menerangkan materi ajar “jenis dan persebaran sumber daya
alam”
6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
42

7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya jawaban.
8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I
berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III
berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.
9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.
10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan cara
berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.
11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu.
12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu
soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.
13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti siswa.
14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir siklus I.
15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keadaan
selama proses pembelajaran, observasi tersebut menggunakan pedoman
observasi yang sesuai dengan metode pembelajaran kooperatif make a match.
Hal yang diobservasikan diantaranya, yaitu:
1. Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Mengamati proses mengajar yang dicatat oleh kolaborator.
Pada siklus I ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa dalam
pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang
baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias terhadap metode
pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas
dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut ini:
43

Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek Yang Keterangan Nilai


Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengucap salam,
menanyakan kabar
siswa, berdoa &
mendoakan √ √
siswa/orang tua
siswa yang sakit
(jika ada),
mengabsensi siswa.
2 Mendeskripsikan
secara singkat materi √ √
yang akan dipelajari
3 Melakukan pretest √ √
4 Guru Memberi
petunjuk tata cara
pelaksanaan kegiatan √ √
pembelajaran
kooperatif tipe make
a match.
5 Guru Membagi √ √
siswa menjadi 3
kelompok.
6 Guru membagikan
kepada setiap siswa √ √
sebuah kartu
soal/jawaban.
7 Guru meminta setiap
siswa memikirkan
jawaban/soal yang √ √
cocok dengan kartu
yang dipegang
8 Guru meminta setiap
siswa untuk mencari
pasangan kartu yang √ √
cocok dengan
kartunya.
9 Guru meminta siswa
mengemukakan hasil
pemikirannya terkait
kartu soal/jawaban
yang diberikan oleh √ √
guru kepada teman
diskusi kelompok
pasangannya.
10 Guru menyimpulkan
materi yang telah - √ - - - - -
44

dipelajari

11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.

12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 11 1 SB=4 B=7
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang

Aktivitas siswa pada siklus I dengan metode pembelajaran kooperatif


tipe make a match ini masih terbilang baik walaupun ada beberapa aktivitas
yang terlewati. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I seperti dijelaskan
dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek Yang Keterangan Nilai


Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Siswa menjawab
salam, dan √ √
mendoakan
siswa/orang tua
siswa yang sakit
2 Siswa menyimak
materi yang akan √ √
yang dipelajari
3 Siswa
menyelesaikan soal √ √
pretest yang
diperintahkan guru
4 Siswa menyimak
petunjuk yang
diarahkan guru √ √
terkait pembelajaran
kooperatif tipe make
a match
5 Siswa berkelompok √ √
menjadi 3 kelompok
45

6 Siswa menerima √ √
kartu soal/jawaban
7 Siswa memikirkan
jawaban serta
berdiskusi antar √ √
siswa untuk
menemukan
pasangannya
8 Siswa
mengemukakan √ √
jawaban yang telah
didiskusikan
9 Siswa menyimak
kesimpulan dalam - √ - - - - -
pembelajaran
10 Siswa
menyelesaikan soal √ √
posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran dengan
berdoa bersama
Jumlah Skor 10 1 SB=3 B=7
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang

Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus I ini masih
terlihat sedang, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan model
pembelajaran yang belum terbiasa. Perolehan nilai ulangan pretest dan
posttest pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest


Siklus I Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

Nomor Pretest Posttest N-Gain Interpretasi


Siswa
S1 73 80 0,26 Rendah
S2 53 60 0,15 Rendah
S3 60 66 0,15 Rendah
S4 53 60 0,15 Rendah
S5 53 86 0,70 Tinggi
S6 80 86 0,3 Sedang
S7 66 86 0,59 Sedang
46

S8 26 46 0,27 Rendah
S9 53 73 0,42 Rendah
S10 53 60 0,15 Rendah
S11 60 73 0,32 Rendah
S12 53 73 0,42 Sedang
S13 66 73 0,20 Rendah
S14 66 80 0,41 Sedang
S15 53 73 0,42 Sedang
S16 40 53 0,22 Rendah
S17 40 73 0,55 Sedang
S18 73 93 0,74 Tinggi
S19 66 80 0,41 Rendah
S20 13 20 0,08 Rendah
S21 26 40 0,19 Rendah
S22 40 53 0.22 Rendah
S23 40 46 0,1 Rendah
S24 20 26 0,07 Rendah
S25 60 66 0,15 Rendah
S26 60 73 0,32 Sedang
Jumlah 1346 1698 7,96
Rata-rata 51,7 65,3 0,31 Sedang
Rendah 65,38 %
Sedang 26,92 %
Tinggi 7,69 %

Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah:

Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 17 Siswa


Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 7 Siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 2 Siswa +
Jumlah : 26 Siswa
Klasifikasi N-GAIN

Besarnya Gain (g) Interpretasi


g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah

Mencari N-gain =Skor Post Test – Skor Pre Test


Skor Ideal –Skor Pre Test

Tahap siklus I nilai pretest pada materi “Jenis dan Persebaran Sumber
Daya Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 3 orang siswa atau nilai rata-rata
47

pretest 51,7. Hal ini menunjukkan permasalahan yang harus diselesaikan


dengan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar.
Hasil belajar yang diperoleh pada posttest siklus I belum dapat
dikatakan mencapai ketuntasan belajar ideal, karena dari 26 siswa/i kelas IV
SDN Pisangan 03 dikatakan tuntas hanya 14 siswa sedangkan yang belum
tuntas yaitu 12 siswa. Hal ini masih perlu adanya pembelajaran agar mencapai
ketuntasan belajar yang ideal. Untuk presentase nilai rendah sebesar 65,38%,
sedang 26,92%, dan tinggi 7,69%. Dapat dilihat pada grafik gambar 4.4
berikut ini:

65,38%
70.00%

60.00%

50.00%

40.00%
26,92%
30.00%

20.00%
7,69%
10.00%

0.00%
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 4.4 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I

d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu
memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa masih
terlalu kaku atau bingung dan belum menunjukkan kemampuan terbaik
mereka. Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tidak
kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe make a match berlangsung. Dan
pencocokkan kartu antara soal jawaban masih ada yang tidak benar. Karena
itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan
48

pada siklus dua. Hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan,
dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II.

3. Siklus ke-II, pertemuan kedua pada tanggal 20 Oktober 2016


Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa
pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian tindakan
kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus,
kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan kelebihan dari
penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II.
Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk
pembelajaran.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan
mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak
siswa melakukan ice breaking bersama.
2) Guru memberikan materi singkat.
3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya
alam yaitu pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi.
4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi”)
5) Guru lalu menerangkan materi ajar “pemanfaatan sumber daya alam untuk
kegiatan ekonomi”
6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya jawaban.
49

8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I


berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III
berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.
9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.
10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan cara
berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.
11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu.
12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu
soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.
13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta
didik.
14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran.
15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Pengumpulan Data


Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar
peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam belajar
melalui pengamatan yang dicatat oleh observer.
Pada siklus II ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa
dalam pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS
yang baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias dan telah memahami
metode pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan
dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini:
50

Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek Yang Keterangan Nilai


Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengucap salam,
menanyakan kabar
siswa, berdoa &
mendoakan √ √
siswa/orang tua
siswa yang sakit
(jika ada),
mengabsensi siswa.
2 Mendeskripsikan
secara singkat materi √ √
yang akan dipelajari
3 Melakukan pretest √ √
4 Guru Memberi
petunjuk tata cara
pelaksanaan kegiatan √ √
pembelajaran
kooperatif tipe make
a match.
5 Guru Membagi √ √
siswa menjadi 3
kelompok.
6 Guru membagikan
kepada setiap siswa √ √
sebuah kartu
soal/jawaban.
7 Guru meminta setiap
siswa memikirkan
jawaban/soal yang √ √
cocok dengan kartu
yang dipegang
8 Guru meminta setiap
siswa untuk mencari
pasangan kartu yang √ √
cocok dengan
kartunya.
9 Guru meminta siswa
mengemukakan hasil
pemikirannya terkait
kartu soal/jawaban
yang diberikan oleh √ √
guru kepada teman
diskusi kelompok
pasangannya.
51

10 Guru menyimpulkan
materi yang telah √ √
dipelajari

11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.
12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 12 - SB=4 B=8
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang

Aktivitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif


tipe make a match ini masih terbilang baik. Hasil observasi aktivitas siswa
pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek Yang Keterangan Nilai


Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Siswa menjawab
salam, dan √ √
mendoakan
siswa/orang tua
siswa yang sakit
2 Siswa menyimak
materi yang akan √ √
yang dipelajari
3 Siswa
menyelesaikan √ √
soal pretest yang
diperintahkan
guru
4 Siswa menyimak
petunjuk yang
diarahkan guru √ √
terkait
pembelajaran
kooperatif tipe
52

make a match
5 Siswa √ √
berkelompok
menjadi 3
kelompok
6 Siswa menerima √ √
kartu
soal/jawaban
7 Siswa
memikirkan
jawaban serta √ √
berdiskusi antar
siswa untuk
menemukan
pasangannya
8 Siswa
mengemukakan √ √
jawaban yang
telah didiskusikan
9 Siswa menyimak
kesimpulan dalam √ √
pembelajaran
10 Siswa
menyelesaikan √ √
soal posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran
dengan berdoa
bersama
Jumlah Skor 11 - SB=4 B=7

Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang

4. Siklus ke-II, pertemuan ketiga pada tanggal 24 Oktober 2016


Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa
pada siklus I atau pertemuan sebelumnya belum maksimal seperti yang
diharapkan. Hasil penelitian tindakan kelas siklus II ini berdasarkan hasil yang
diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis.
53

Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian
siklus II.
Kegiatan yang dilakukan disiklus kedua ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.
2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk
pembelajaran.
3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja.
4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan
mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru
mengajak siswa melakukan ice breaking bersama.
2) Guru memberikan materi singkat.
3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber
daya alam yaitu pelestarian sumber daya alam.
4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan
pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar
“pelestarian sumber daya alam”)
5) Guru lalu menerangkan materi ajar “pelestarian sumber daya alam”
6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya jawaban.
8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok
I berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III
berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.
9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.
10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan
cara berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.
11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu.
54

12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu


soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi
kelompok pasangannya.
13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan
kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti
peserta didik.
14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran.
15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan data
Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar
peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam
belajar melalui pengamatan yang dicatat oleh observer.
Pada siklus II ini, keaktifan guru sudah meningkat dan sangat baik,
begitupun keaktifan siswa dalam pembelajaran, dibuktikan dengan
banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang rata-rata sangat baik, hal ini
terjadi karena siswa begitu antusias dan sudah terbiasa terhadap metode
pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan
dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek Yang Keterangan Nilai


Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengucap salam,
menanyakan kabar
siswa, berdoa &
mendoakan √ √
siswa/orang tua
siswa yang sakit
(jika ada),
mengabsensi siswa.
2 Mendeskripsikan
secara singkat materi √ √
yang akan dipelajari
3 Melakukan pretest √ √
4 Guru Memberi
petunjuk tata cara
55

pelaksanaan kegiatan √ √
pembelajaran
kooperatif tipe make
a match.
5 Guru Membagi √ √
siswa menjadi 3
kelompok.
6 Guru membagikan
kepada setiap siswa √ √
sebuah kartu
soal/jawaban.
7 Guru meminta setiap
siswa memikirkan
jawaban/soal yang √ √
cocok dengan kartu
yang dipegang
8 Guru meminta setiap
siswa untuk mencari
pasangan kartu yang √ √
cocok dengan
kartunya.
9 Guru meminta siswa
mengemukakan hasil
pemikirannya terkait
kartu soal/jawaban
yang diberikan oleh √ √
guru kepada teman
diskusi kelompok
pasangannya.
10 Guru menyimpulkan
materi yang telah √ √
dipelajari

11 Guru memberikan
soal posttest dari √ √
materi yang
dipelajari.
12 Guru menutup
pembelajaran dengan
berdoa dan √ √
mengucapkan
“alhamdallah”
Jumlah Skor 12 - SB=11 B=1 - - -
Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang
56

Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif


tipe make a match ini meningkat dengan penilaian rata-rata sangat baik
karena guru dapat membawa pembelajaran siswa dengan aktif, siswa telah
memahami proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match dengan terbiasa. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada
siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek Yang Keterangan Nilai
Diobservasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Siswa menjawab
salam, dan √ √
mendoakan
siswa/orang tua
siswa yang sakit
2 Siswa menyimak
materi yang akan √ √
yang dipelajari
3 Siswa
menyelesaikan soal √ √
pretest yang
diperintahkan guru
4 Siswa menyimak
petunjuk yang
diarahkan guru √ √
terkait pembelajaran
kooperatif tipe make
a match
5 Siswa berkelompok √ √
menjadi 3 kelompok
6 Siswa menerima √ √
kartu soal/jawaban
7 Siswa memikirkan
jawaban serta
berdiskusi antar √ √
siswa untuk
menemukan
pasangannya
8 Siswa
mengemukakan √ √
jawaban yang telah
didiskusikan
9 Siswa menyimak
kesimpulan dalam √ √
pembelajaran
57

10 Siswa
menyelesaikan soal √ √
posttest yang
diberikan guru
11 Siswa dan guru
menutup √ √
pembelajaran dengan
berdoa bersama
Jumlah Skor 11 - SB=11 - - - -

Ketr:
SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
SK = Sangat Kurang

Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II sudah


mengalami peningkatan, karena siswa sudah memahami tentang materi
ajar dan terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match. Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II ini dapat
dilihat dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest


Siklus II Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

Nomor Pretest Posttest N-Gain Interpretasi


Siswa
S1 93 100 1 Tinggi
S2 66 73 0,20 Rendah
S3 73 93 0,74 Tinggi
S4 73 93 0,74 Tinggi
S5 86 93 0,5 Sedang
S6 93 100 1 Tinggi
S7 86 100 1 Tinggi
S8 66 73 0,20 Rendah
S9 86 100 1 Tinggi
S10 66 93 0,79 Tinggi
S11 93 100 1 Tinggi
S12 86 100 1 Tinggi
S13 73 86 0,48 Sedang
S14 86 100 1 Tinggi
S15 80 100 1 Tinggi
S16 73 100 1 Tinggi
S17 93 100 1 Tinggi
S18 93 100 1 Tinggi
S19 73 100 1 Tinggi
58

S20 53 86 0,70 Tinggi


S21 60 93 0,82 Tinggi
S22 60 73 0,32 Sedang
S23 53 93 0,85 Tinggi
S24 40 53 0,22 Rendah
S25 73 93 0,74 Tinggi
S26 73 80 0,26 Rendah
Jumlah 1950 2375 18,83
Rata-rata 75 91,3 0,72 Tinggi
Rendah 15,38 %
Sedang 11,53 %
Tinggi 73,07 %

Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus II ini adalah:

Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 4 Siswa


Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 3 Siswa
Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 19 Siswa +
Jumlah : 26 Siswa

Tabel 4.10 Klasifikasi N-GAIN

Besarnya Gain (g) Interpretasi


g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah

Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test


Skor Ideal –Skor Pre Test

Tahap siklus II nilai pretest pada materi “Pelestarian Sumber Daya


Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 18 siswa atau dengan nilai rata-rata
pretest 75. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 terjadi
peningkatan hasil belajar. Setelah diberikan tindakan pembelajaran nilai
posttest mengalami peningkatan, sejumlah 19 siswa dinyatakan tuntas
mencapai KKM atau nilai rata-ratnya yaitu 91,3.
Dan pada grafik siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar IPS
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu dengan
59

presentase tinggi sebesar 73,07%, sedang 11,53%, rendah 15,38%. Untuk


lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik gambar 4.11 Berikut ini:

73,07%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% 15,38% 11,53%
20.00%
10.00%
0.00%
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 4.11 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II

d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang dicapai sudah memuaskan,
hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa antusias dan
menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca materi,
dan serius ketika pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match
berlangsung.
Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas IV SDN Pisangan 03
Tangerang Selatan. Refleksi ini bukan untuk perbaikan tindakan
berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah ditemukan strategi atau
langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan sumber
daya alam pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif
tipe make a match, selain itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil
penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata-
ratanya meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,
postest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31
manjadi 0,72 pada siklus II. Maka penelitian dihantikan sampai sini.
60

C. Pembahasan
1. Hasil belajar siklus I dan II
Tabel 4.12 Pretest dan Posttest Siklus I dan II
Nomor Pretest Posttest N- Interpretasi Pretest Posttest N- Interpretasi
Siswa I I Gain II II Gain
S1 73 80 0,26 Rendah 93 100 1 Tinggi
S2 53 60 0,15 Rendah 66 73 0,20 Rendah
S3 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S4 53 60 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S5 53 86 0,70 Tinggi 86 93 0,5 Sedang
S6 80 86 0,3 Sedang 93 100 1 Tinggi
S7 66 86 0,59 Sedang 86 100 1 Tinggi
S8 26 46 0,27 Rendah 66 73 0,20 Rendah
S9 53 73 0,42 Rendah 86 100 1 Tinggi
S10 53 60 0,15 Rendah 66 93 0,79 Tinggi
S11 60 73 0,32 Rendah 93 100 1 Tinggi
S12 53 73 0,42 Sedang 86 100 1 Tinggi
S13 66 73 0,20 Rendah 73 86 0,48 Sedang
S14 66 80 0,41 Sedang 86 100 1 Tinggi
S15 53 73 0,42 Sedang 80 100 1 Tinggi
S16 40 53 0,22 Rendah 73 100 1 Tinggi
S17 40 73 0,55 Sedang 93 100 1 Tinggi
S18 73 93 0,74 Tinggi 93 100 1 Tinggi
S19 66 80 0,41 Rendah 73 100 1 Tinggi
S20 13 20 0,08 Rendah 53 86 0,70 Tinggi
S21 26 40 0,19 Rendah 60 93 0,82 Tinggi
S22 40 53 0.22 Rendah 60 73 0,32 Sedang
S23 40 46 0,1 Rendah 53 93 0,85 Tinggi
S24 20 26 0,07 Rendah 40 53 0,22 Rendah
S25 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi
S26 60 73 0,32 Sedang 73 80 0,26 Rendah
Jumlah 1346 1698 7,96 1950 2375 18,83
Rata2 51,7 65,3 0,31 Sedang 75 91,3 0,72 Tinggi
Rendah 65,38 % 15,38 %
Sedang 26,92 % 11,53 %
Tinggi 7,69 % 73,07 %

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari tanggal 10 Oktober 2016


sampai 24 Oktober 2016 di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 26
siswa/i, terdiri dari 10 siswa dan 16 siswi, terlihat adanya peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus yang
dilakukan dengan model pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan
mengalami perubahan yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil
belajar IPS siswa.
Pada siklus I terdapat 2 siswa yang mencapai interpretasi tinggi, 7 siswa
dengan interpretsi sedang, dan 17 siswa dengan interpretasi rendah dengan nilai
61

rata-rata N-gain 0,31 sedangkan siklus II peningkatan telah terlihat berikut 19


siswa dengan interpretasi tinggi, 3 siswa dengan interpretasi sedang, dan 4 siswa
dengan interpretasi rendah dengan rata-rata nilai N-gain 0,72. Hal ini
membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
pada pelajaran IPS di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan tahun ajaran 2016/2017 semester genap pada materi sumber daya alam
mencapai KKM dan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat
menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada
saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka
dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan tejadi proses belajar
kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga
siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola
belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama
(cooperatif).2pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat memupuk kerja
sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di
tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar
siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak
sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing.
2. Penilaian siswa siklus I dan II
Penilaian pembelajaran siklus I dan II dilaksanakan untuk mengukur
keaktifan, keberanian, tanggung jawab, dan kerjasama siswa. Penilaian siswa ini
terlihat semakin meningkat setiap pertemuannya. Untuk penilaian siswa dapat
dilihat pada halaman lampiran. Hasil penilaian pembelajaran pada tabel 4.13
berikut ini:
Tabel 4.13 Penilaian Siswa Siklus I dan II
Siklus I dan II Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai
Pertemuan ke-I 316 12,1
Pertemuan ke-II 323 12,4
Pertemuan ke-III 379 14,57

2
Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), Cet.
Pertama, h. 233
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap data hasil di atas, dapat disimpulkan
bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pisangan 03. Hasil
penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II dengan nilai rata-
rata meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,
posttest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31
menjadi 0,72 pada siklus II. Persentase hasil belajar siklus I dengan nilai
rendah sebesar 65,38%, sedang 26,92%, dan tinggi 7,69%. Sedangkan
persentase hasil belajar pada siklus II yaitu nilai tinggi sebesar 73,07%,
sedang 11,53%, rendah 15,38%. Maka dari hasil yang dilihat terdapat
perbedaan serta peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan
03.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat
diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dalam pembelajaran, sebab dapat memberikan
peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa.
2. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a
match, guru mempersiapkan terlebih dahulu dalam pelaksanaan
pembelajaran agar materi dan model pembelajaran terkonfirmasi pada
siswa.

62
63

3. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match perlu pemahaman


materi agar ketika penerapan model pembelajaran berlangsung siswa
paham dan cepat dalam pemasangan soal dan jawaban.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rencana Renada
Media grup. 2010

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2013
Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani
Ciputat Tangerang Selatan”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta. tidak
dipublikasikan. 2015

http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-
match.html, diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51
WIB
Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-
PGMI. 2008
Kunandar, DR. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT RajaGrafind Persada. cet. 9.
2013.
Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam. 2009
N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan
Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press. 2013.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014
Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa Mandiri Persada.
2008
Rozak, Abdul dan Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarifhidayatullah. 2010
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014

64
65

Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media


Audio Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-
Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta.
tidak dipublikasikan. 2013
Sudjana, Nana . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2012
Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013
Supriatna, Nana dkk. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS. 2007
Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2014
-----------. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group. 2014
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: KENCANA.
2011
----------. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2007
Wilis Dahar, Ratna. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03


Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IV/II
Pertemuan I

I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:


1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:
1. Mengenal jenis-jenis sumber daya alam
2. Mengetahui persebaran sumber daya alam di indonesia

IV. Tujuan Pembelajaran:


1. Siswa mampu mengenal jenis-jenis sumber daya alam
2. Siswa mampu mengetahui persebaran sumber daya alam di indonesia

V. Alat dan Sumber Bahan.


1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).
2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV
SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar


- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan
sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.
VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:
- Pendekatan kontekstual
- Model make a match.
- Diskusi antar siswa.
- Tanya jawab.
- Ceramah.
- Penugasan.

VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik

2. Kegiatan Inti (55 Menit)


Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
(Kegiatan Inti) Guru Memberi petunjuk tata cara Siswa memperhatikan guru
a. Eksplorasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang Siswa menyimak guru
berisi satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
Guru mengatur kelas dan membagi Siswa mengikuti perintah
siswa ke dalam beberapa kelompok. guru
Guru membagikan kepada setiap siswa Siswa merespon perintah
sebuah kartu soal/jawaban. guru
Guru meminta setiap siswa memikirkan Siswa menyelesaikan tugas
jawaban/soal yang cocok dengan kartu yang diberikan guru
yang dipegang.
Guru memberikan kesempatan kepada Siswa bekerja sama dan
peserta didik untuk berdiskusi. berdiskusi antar siswa
Guru meminta setiap siswa untuk Siswa merespon perintah
mencari pasangan kartu yang cocok guru
dengan kartunya.
Guru menginformasikan kepada setiap Siswa menyelesaikan tugas
siswa yang dapat mencocokkan dengan diskusinya
kartunya sebelum batas waktu.
b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan Siswa mengemukakan hasil
hasil pemikirannya terkait kartu pemikirannya
soal/jawaban yang diberikan oleh guru
kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.

Tahap terakhir guru memberi Siswa bertanya mengenai


kesempatan kepada peserta didik untuk materi yang disampaikan
bertanya, kemudian guru menyimpulkan
materi bersama-sama peserta didik.

Guru memberikan soal posttest dari Siswa menyelesaikan soal


materi yang dipelajari. posttest
3. Kegiatan Penutup (5 Menit)
Guru mengajak siswa berdoa sebelum Siswa mengakhiri mata
mengakhiri pelajaran dan mengucapkan pelajaran dengan berdoa
“Alhamdallah” bersama-sama

IX. Indikator Penilaian


Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Soal
Kompetensi Instrumen
1. Mengenal jenis-jenis Tanya Jawab Tes Terlampir
sumber daya alam
2. Mengetahui persebaran Tanya Jawab Tes Terlampir
sumber daya alam di
indonesia

X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam
Tanggal : 18 Oktober 2016
Waktu : 08.10 s.d Selesai
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran
No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat

Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif
2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst

Tangerang, 18 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini


NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03


Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IV/II
Pertemuan II

I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:


1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:
1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam agar tetap lestari dan selalu dapat
memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

IV. Tujuan Pembelajaran:


1. Siswa mampu mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap
lestari dan selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

V. Alat dan Sumber Bahan.


1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).
2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV
SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar


- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan
sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.
VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:
- Pendekatan kontekstual
- Model make a match.
- Diskusi kelompok.
- Tanya jawab.
- Ceramah.
- Penugasan.

VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (20 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik

2. Kegiatan Inti (45 Menit)


Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
(Kegiatan Inti) Guru Memberi petunjuk tata cara Siswa memperhatikan guru
a. Eksplorasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang Siswa menyimak guru
berisi satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
Guru mengatur kelas dan membagi Siswa mengikuti perintah
siswa ke dalam beberapa kelompok. guru
Guru membagikan kepada setiap siswa Siswa merespon perintah
sebuah kartu soal/jawaban. guru
Guru meminta setiap siswa memikirkan Siswa menyelesaikan tugas
jawaban/soal yang cocok dan kartu yang diberikan guru
yang dipegang.
Guru memberikan kesempatan kepada Siswa bekerja sama dan
peserta didik untuk berdiskusi. berdiskusi antar siswa
Guru meminta setiap siswa untuk Siswa merespon perintah
mencari pasangan kartu yang cocok guru
dengan kartunya.
Guru menginformasikan kepada setiap Siswa menyelesaikan tugas
siswa yang dapat mencocokkan dengan diskusinya
kartunya sebelum batas waktu akan
mendapatkan reward.
b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan Siswa mengemukakan hasil
hasil pemikirannya terkait kartu pemikirannya
soal/jawaban yang diberikan oleh guru
kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.
Tahap terakhir guru memberi Siswa bertanya mengenai
kesempatan kepada peserta didik untuk materi yang disampaikan
bertanya, kemudian guru menyimpulkan
materi bersama-sama peserta didik.
Memberikan soal posttest dari meteri Siswa menyelesaikan soal
yang dipelajari. posttest
3. Kegiatan Penutup (5 Menit)
Guru mengajak siswa berdoa sebelum Siswa mengakhiri mata
mengakhiri pelajaran dan mengucapkan pelajaran dengan berdoa
“Alhamdallah” bersama-sama

IX. Indikator Penilaian


Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Soal
Kompetensi Instrumen
1. Mengetahui cara Tanya Jawab Tes Terlampir
memelihara sumber
daya alam tersebut
supaya tetap lestari
dan selalu dapat
memberikan
kemanfaatan untuk
kehidupan
masyarakat.

X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi
Tanggal : 20 Oktober 2016
Waktu : 09.50-11.00
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat
Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif

2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst

Tangerang, 20 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini


NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03


Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IV/II
Pertemuan III

I. Standar Kompetensi:
1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:


1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:
1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap lestari dan
selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

IV. Tujuan Pembelajaran:


1. Siswa mampu mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap
lestari dan selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

V. Alat dan Sumber Bahan.


1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).
2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV
SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar


- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan
sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.
VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:
- Pendekatan kontekstual
- Model make a match.
- Diskusi kelompok.
- Tanya jawab.
- Ceramah.
- Penugasan.

VIII. Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa Siswa menjawab salam guru
dan mengabsen siswa dan mendengarkan guru
mengabsen
(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk Ketua kelas memimpin doa
memimpin doa belajar belajar
Siswa yang lain mengikuti
perintah ketua kelas
Guru mengkondisikan kelas dengan Siswa merespon dan
melakukan ice breaking melakukan ice breaking
Guru menyampaikan materi yang akan Siswa menyimak penjelasan
disampaikan hari ini guru
Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan guru
pembelajaran yang akan dicapai
Guru meminta peserta didik Siswa mengerjakan tes
mengerjakan tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan peserta didik

2. Kegiatan Inti (55 Menit)


Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
(Kegiatan Inti) Guru Memberi petunjuk tata cara Siswa memperhatikan guru
a. Eksplorasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang Siswa menyimak guru
berisi satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
Guru mengatur kelas dan membagi Siswa mengikuti perintah
siswa ke dalam beberapa kelompok. guru
Guru membagikan kepada setiap siswa Siswa merespon perintah
sebuah kartu soal/jawaban. guru
Guru meminta setiap siswa memikirkan Siswa menyelesaikan tugas
jawaban/soal yang cocok dan kartu yang diberikan guru
yang dipegang.
Guru memberikan kesempatan kepada Siswa bekerja sama dan
peserta didik untuk berdiskusi. berdiskusi antar siswa
Guru meminta setiap siswa untuk Siswa merespon perintah
mencari pasangan kartu yang cocok guru
dengan kartunya.
Guru menginformasikan kepada setiap Siswa menyelesaikan tugas
siswa yang dapat mencocokkan dengan diskusinya
kartunya sebelum batas waktu akan
mendapatkan reward.
b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan Siswa mengemukakan hasil
hasil pemikirannya terkait kartu pemikirannya
soal/jawaban yang diberikan oleh guru
kepada teman diskusi kelompok
pasangannya.
Tahap terakhir guru memberi Siswa bertanya mengenai
kesempatan kepada peserta didik untuk materi yang disampaikan
bertanya, kemudian guru menyimpulkan
materi bersama-sama peserta didik.
Memberikan soal posttest dari meteri Siswa menyelesaikan soal
yang dipelajari. posttest
3. Kegiatan Penutup (5 Menit)
Guru mengajak siswa berdoa sebelum Siswa mengakhiri mata
mengakhiri pelajaran dan mengucapkan pelajaran dengan berdoa
“Alhamdallah” bersama-sama

IX. Indikator Penilaian


Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Soal
Kompetensi Instrumen
1. Mengetahui cara Tanya Jawab Tes Terlampir
memelihara sumber
daya alam tersebut
supaya tetap lestari
dan selalu dapat
memberikan
kemanfaatan untuk
kehidupan
masyarakat.

X. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Keaktifan Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Pelestarian Sumber Daya Alam
Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016
Waktu : 08.10 - 09.20
Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Diskusi 1 2 3 4
1 Kekompakan
2 keseriusan
3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat
Keterangan;
1 : Kurang Aktif
2 : Cukup Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif

2. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah Nilai
Skor
1
2
3
dst

Tangerang, 24 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini


NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061
Sumber Daya Alam

Jenis dan Persebaran Pemanfaatan Sumber Pelestarian Sumber


Sumber Daya Alam Daya Alam untuk Daya Alam
Kegiatan Ekonomi

Pengolongan (jenis) sumber Pemanfaatan sumber daya Pelestarian sumber daya alam,
daya alam; Persebaran sumber alam untuk kegiatan ekonomi,
- Berdasarkan sifatnya; sebagai berikut:
daya alam: yaitu:
1. Sumber daya alam 1. Pemanfaatan sumber daya alam
1. Persebaran sumber - Pertanian, kegiatan pertanian
fisik (abiotik) yang tidak dapat diperbarui
daya alam hayati meliputi;
2. Sumber daya alam 1. Pertanian rakyat harus hemat
hayati (biotik) 2. Persebaran hasil
2. Pertanian perkebunan 2. Penebangan hutan harus
- Berdasarkan tempatnya; tambang
- Kehutanan diimbangi dengan tindakan
1. Sumber daya alam - Perikanan, meliputi; reboisasi dan penghijauan
daratan 1. Perikanan darat
2. Sumber daya alam 3. Untuk mencegah erosi dan
2. Perikanan laut menjaga kesuburan tanah pada
perairan - Peternakan, meliputi:
- Berdasarkan tanah yang miring atau
1. Peternakan hewan besar
pemulihannya; 2. Peternakan hewan kecil berbukit-bukit bisa dibuat
1. Sumber daya alam 3. Peternakan unggas sengkedan
yang dapat - Pertambangan, meliputi: 4. Sampah sisa rumah tangga dan
diperbaharui 1. Galian A sisa proses produksi atau limbah
2. Sumber daya alam 2. Galian B
yang tidak dapat jangan dibuang sembarangan
3. Galian C
diperbaharui 5. Kegiatan penangkapan ikan
dilakukan dengan baik atau
tidak menggunakan bahan
peledak
A. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang berada di bumi dan dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
1. Penggolongan sumber daya alam
- Berdasarkan sifatnya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam fisik (abiotik) berarti benda mati, contohnya: tanah, air, dan udara
b. Sumber daya alam hayati (biotik) berarti makhluk hidup, contohnya: hutan, padang rumput, hewan, dsb.
- Berdasarkan tempatnya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam daratan, contohnya: perkebunan, dan pertanian
b. Sumber daya alam perairan, contohnya: ikan, tumbuhan laut, dan minyak bumi
- Berdasarkan pemulihannya, sebagai berikut:
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam yang bisa diperbanyak dan diperbaharui oleh manusia, contohnya: tumbuhan, hewan,
tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam ini akan habis bila terus menerus dipakai. Contohnya: minyak bumi, batu bara, gas
bumi, dan bijih besi.
2. Persebaran sumber daya alam
Sumber daya alam di indonesia tersebar diberbagai pulau. Di setiap pulau di indonesia memiliki sumber daya alam hayati,
sedangkan sumber daya alam yang berupa hasil tambang tidak tersebar secara merata
a. Persebaran sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati terdiri dari:
1. Sumber daya alam hewani, sumber daya alam hewani yang ada di indonesia sangat beragam jenis, tersebar di darat
dan laut atau perairan.
2. Sumber daya alam nabati adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan. Selain hutan yang luas, indonesia juga memiliki
perkebunan dan pertanian yang tersebar hampir di seluruh indonesia.
b. Persebaran hasil tambang
Indonesia juga kaya akan hasil tambang, jenis dan jumlahnya juga sangat banyak. Persebaran hasil tambang di
indonesia sebagai berikut:
1. Minyak bumi
Daerah-daerah penghasi minyak bumi di indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pulau jawa: cepu, cirebon, dan wonokromo
b. Pulau sumatera: Palembang (sungai gerong dan sungai plaju) dan jambi (dumai)
c. Pulau kalimantan: pulau tarakan, pulau bunyu, kutai, dan balik papan.
d. Pulau papua: sorong
2. Batubara
Daerah tambang batubara diindonesia adalah:
a. Ombilin dekat sawahlunto (sumatera barat)
b. Bukit asam dekat tanjung enim
c. Kalimantan barat
d. Jambi, riau, aceh, dan papua
3. Emas dan perak
Pusat tambang emas dan perak terdapat di tembagapura (papua), batu hijau (nusa tenggara barat), tasik malaya dan
jampang (jawa barat), simau (bengkulu), logos (riau), dan meulaboh.
4. Tambang bijih besi, antara lain di cilacap (jawa tengah), cilegon (banten), pegunungan verbeek (sulawesi tengah),
dan pulau sebuku (kalimantan selatan)
5. Timah
Daerah penghasil timah di indonesia adalah pulau bangka, Belitung, dan singkep yang menghasilkan lebih dari
20% produksi timah dunia.
6. Tembaga
Tambang tembaga antara lain di tembagapura (papua), cikotok (jawa barat), muara sipeng (sulawesi), kompora
(papua).
7. Marmer
Marmer banyak terdapat di trenggalek (jawa timur) dan daerah bayat (jawa tengah).
8. Pasir kuarsa
Pasir kuarsa banyak terdapat di aceh, bangka, Belitung, dan bengkulu.
9. Fosfat
Tambang fosfat terdapat dibogor, dan pengandaran (jawa barat), gombong, purwokerto, jepara, dan rembang.
10. Batu kapur
Batu kapur tersebar dipegunungan seribu (Daerah Istimewa Yogyakarta), kebumen dan cilacap (jateng), gresik
(jawa timur), dan cibinongndan pelimanan (jawa barat).
11. Gas bumi
Gas bumi di indonesia di antaranya terdapat di Arun, peureulok, aceh, dan badak dikalimantan timur.
B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi
Pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, sebagai berikut:
1. Pertanian
Pertanian rakyat merupakan pertanian yang diusahakan oleh rakyat, sifatnya sederhana, arealnya sempit (kurang dari satu
hektar). Macam tanaman pangan pertanian adalah untuk konsumsi sendiri atau perdagangan lokal. Bentuk pertaniannya
berupa sawah, ladang berpindah, dan kebun.
2. Kehutanan
Hutan di indonesia tersebar dipulau sumatra, pulau jawa, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau papua, pulau bali,
kepulauan nusa tenggara, dan kepulauan maluku. Hasil huatan yang diambil oleh manusia dalam kegiatan ekonomi adalah
kayu, damar, dan rotan.
3. Perikanan
Perikanan adalah segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan. Kegiatan budidaya ikan ini meliputi
menabur benih, memelihara, dan menangkap ikan. Perikanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: perikanan darat, dan
perikanan laut.
4. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan mengembangkan berbagai
jenis hewan. Macam-macam peternakan meliputi: peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.
5. Pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada. Bahan tambang atau galian
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: galian A, galian B, galian C.
C. Pelestarian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat. Misalnya penghematan bahan bakar dan
listrik.
2. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan penghijauan, selain dilakukan reboisasi, kegiatan
penebangan hutan harus dilakukan sistem tebang pilih.
3. Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah pada tanah yang miring atau berbukit-bukit bisa dibuat sengkedan,
tujuannya agar pada waktu hujan, air banyak meresap ke dalam tanah.
4. Sampah sisa rumah tangga dan sisa proses produksi atau limbah jangan dibuang sembarangan, sebaiknya diolah kembali
agar dapat dimanfaatkan lagi.
5. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak menggunakan bahan peladak. Penggunaan bahan peledak
bisa mencemari air, merusak populasi hewan lainnya, dan juga merusak lingkungannya.
Kartu make a match 1

No Pertanyaan Jawaban
1 Minyak bumi merupakan salah satu contoh Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui

2 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,
diperbarui dan cahaya matahari

3 Apa itu tembaga Tembaga merupakan sejenis logam


berwarna merah kekuningan, lunak,
dan sangat mudah ditempa

4 Apa itu sumber daya alam Kekayaan berupa benda mati


maupun hidup yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

5 Apa kegunanaan fosfat Fosfat digunakan dalam industri


pupuk

6 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat Sumber daya alam yang jika dipakai
diperbarui terus menerus maka akan habis.

7 Daerah penghasil timah di indonesia Pulau bangka, Belitung, dan singkep

8 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,
diperbarui dan cahaya matahari

9 Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik Biotik yaitu sumber daya alam fisik,
dan abiotik yaitu Sumber daya alam
hayati
10 Berdasarkan untuk memulihkannya, Sumber Sumber daya alam yang dapat
daya alam terbagi menjadi 2, yaitu diperbaharui, dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui

11 Sebutkan contoh sumber daya alam biotik Hutan, padang rumput, dan hewan

12 Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam Sumber daya alam daratan, dan
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu.... sumber daya alam perairan

13 Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik Tanah, air, dan udara

14 Persebaran sumber daya alam hayati terdiri atas Sumber daya alam hewani, dan
sumber daya alam nabati

15 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat Sumber daya alam yang jika dipakai
diperbarui terus menerus maka akan habis.
Kartu make a match 2

No Pertanyaan Jawaban
1 Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu Perikanan darat, dan perikanan laut

2 Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu Peternakan hewan besar, peternakan


hewan kecil, peternakan unggas

3 Apa itu pertambangan Kegiatan manusia yang memanfaatkan


barang tambang yang ada.

4 Apa itu peternakan Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam


hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan berbagai jenis hewan

5 Apa itu perikanan Hutan yang berisi binatang liar

6 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen

7 Apa itu hutan heterogen Hutan yang jenis tanamannya bermacam-


macam dan tumbuh secara alami

8 Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu Peternakan hewan besar, peternakan


hewan kecil, peternakan unggas.

9 Apa itu hutan homogen Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan
merupakan hasil budidaya manusia

10 Apa itu perkebunan besar Perkebunan yang diusahakan oleh


lembaga
11 Ada 2 macam perkebunan, yaitu Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar
12 Pengelolaan pertanian rakyat masih Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau
secara tradisonal, dengan menggunakan kerbau
alat apa untuk mengelolanya
13 Apa itu pertanian Kegiatan bercocok tanam untuk
menghasilkan bahan pangan

14 Apa itu perkebunan rakyat Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat

15 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen
Kartu make a match 3

No Pertanyaan Jawaban
1 Prinsip wawasan lingkungan yang Penggunaan sumber daya alam harus
berkelanjutan, adalah..... tetap memperhatikan kondisi lingkungan
agar tidak rusak
2 Penggunaan sumber daya alam harus ada Pelestariannya dapat dimanfaatkan terus
tindakan lanjutan agar.....
3 Bila sumber daya alam rusak atau musnah, Kehidupan bisa terganggu
maka....
4 Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk Pemanfaatan sumber daya alam yang
menjaga kelestarian sumber daya alam tidak dapat diperbarui harus hemat
adalah sebagai berikut...
(ada 4 hal yang bisa dilakukan, cari 4
temanmu)
Penebangan hutan harus diimbangi
dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
Untuk mencegah erosi dan menjaga
kesuburan tanah pada tanah yang miring
atau berbukit-bukit bisa dibuat
sengkedan
Sampah sisa rumah tangga dan sisa
proses produksi atau limbah jangan
dibuang sembarangan
Kegiatan penangkapan ikan dilakukan
dengan baik atau tidak menggunakan
bahan peledak
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1. Apa itu sumber daya alam.....


a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hewan
c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan
d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan benda mati

2. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

3. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....


a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan
4. Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik.....
a. Rumput, air, dan udara
b. Tanah, air, dan udara
c. Hewan, air, dan udara
d. Hutan, air, dan udara

5. Sebutkan contoh sumber daya alam biotik.....


a. Tanah, padang rumput, dan hewan
b. Hutan, padang rumput, dan hewan
c. Air, padang rumput, dan hewan
d. Udara, padang rumput, dan hewan

6. Apa itu sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. Sumber daya alam yang tetap akan ada selama manusia membutuhkannya
dan mau berusaha untuk memperbaharuinya.
b. Sumber daya alam yang cepat habis walaupun manusia membutuhkannya
c. Sumber daya alam yang terbatas selama manusia membutuhkannya
d. Sumber daya alam yang membatasi pemakaian penggunanya

7. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah.....


a. Udara, batu bara, gas bumi, dan bijih besi
b. Air, batu bara, gas bumi, dan bijih besi
c. Tanah, batu bara, gas bumi, dan bijih besi
d. Minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan bijih besi

8. Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam dikelompokkan menjadi 2 macam,


yaitu:
a. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam perairan
b. Sumber daya alam udara, dan sumber daya alam perairan
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan
d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam udara
9. Persebaran Sumber daya alam hayati terdiri atas.....
a. Sumber daya alam hewani, dan sumber daya alam nabati
b. Sumber daya alam tumbuhan, dan sumber daya alam nabati
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam nabati
d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam nabati

10. Berdasarkan untuk memulihkannya Sumber daya alam terbagi menjadi 2,


yaitu.....
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
terbatas
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
berlebihan
d. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak terbatas

11. Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik.....


a. Biotik yaitu sumber daya alam daratan, dan abiotik yaitu sumber daya
alam hayati.
b. Biotik yaitu sumber daya alam fisik, dan abiotik yaitu Sumber daya alam
hayati.
c. Biotik yaitu sumber daya alam lautan, dan abiotik yaitu sumber daya alam
hayati
d. Biotik yaitu sumber daya alam tumbuhan, dan abiotik yaitu sumber daya
alam hayati.

12. Daerah penghasil timah di indonesia adalah.....


a. Pulau bangka, banten, dan singkep
b. Pulau bangka, banten, dan tangerang
c. Pulau bangka, Belitung, dan tangerang
d. Pulau bangka, Belitung, dan singkep
13. Apa kegunanaan fosfat.....
a. Fosfat digunakan dalam industri tekstil
b. Fosfat digunakan dalam peternakan
c. Fosfat digunakan dalam industri pupuk
d. Fosfat digunakan dalam perkebunan

14. Minyak bumi merupakan salah satu contoh .....


a. Sumber daya alam yang terbatas
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
d. Sumber daya alam yang berlebihan

15. Apa itu tembaga.....


a. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna merah kekuningan, lunak,
dan sangat mudah ditempa
b. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna keabuan dan memiliki berat
ringan
c. Tembaga merupakan sejenis logam yang tidak menghantarkan listrik
d. Tembaga merupakan sejenis logam berbahan dasar kayu.
Kunci jawaban pretest I

1. A
2. D
3. C
4. B
5. B
6. A
7. D
8. C
9. A
10. A
11. B
12. D
13. C
14. B
15. A
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1. Minyak bumi merupakan salah satu contoh .....


a. Sumber daya alam yang terbatas
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
d. Sumber daya alam yang berlebihan

2. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

3. Apa itu tembaga.....


a. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna merah kekuningan, lunak,
dan sangat mudah ditempa
b. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna keabuan dan memiliki berat
ringan
c. Tembaga merupakan sejenis logam yang tidak menghantarkan listrik
d. Tembaga merupakan sejenis logam berbahan dasar kayu.
4. Apa itu sumber daya alam.....
a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hewan
c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan
d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan benda mati

5. Apa kegunanaan fosfat.....


a. Fosfat digunakan dalam industri tekstil
b. Fosfat digunakan dalam peternakan
c. Fosfat digunakan dalam industri pupuk
d. Fosfat digunakan dalam perkebunan

6. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....


a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

7. Daerah penghasil timah di indonesia adalah.....


a. Pulau bangka, banten, dan singkep
b. Pulau bangka, banten, dan tangerang
c. Pulau bangka, Belitung, dan tangerang
d. Pulau bangka, Belitung, dan singkep

8. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari
9. Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik.....
a. Biotik yaitu sumber daya alam daratan, dan abiotik yaitu sumber daya
alam hayati.
b. Biotik yaitu sumber daya alam fisik, dan abiotik yaitu Sumber daya alam
hayati.
c. Biotik yaitu sumber daya alam lautan, dan abiotik yaitu sumber daya alam
hayati
d. Biotik yaitu sumber daya alam tumbuhan, dan abiotik yaitu sumber daya
alam hayati.

10. Berdasarkan untuk memulihkannya, Sumber daya alam terbagi menjadi 2,


yaitu.....
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
terbatas
c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
berlebihan
d. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak terbatas

11. Sebutkan contoh sumber daya alam biotik.....


a. Tanah, padang rumput, dan hewan
b. Hutan, padang rumput, dan hewan
c. Air, padang rumput, dan hewan
d. Udara, padang rumput, dan hewan

12. Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam dikelompokkan menjadi 2 macam,


yaitu:
a. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam perairan
b. Sumber daya alam udara, dan sumber daya alam perairan
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan
d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam udara
13. Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik.....
a. Rumput, air, dan udara
b. Tanah, air, dan udara
c. Hewan, air, dan udara
d. Hutan, air, dan udara

14. Persebaran Sumber daya alam hayati terdiri atas.....


a. Sumber daya alam hewani, dan sumber daya alam nabati
b. Sumber daya alam tumbuhan, dan sumber daya alam nabati
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam nabati
d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam nabati

15. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....
a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan
Kunci Jawaban Posttest I

1. B
2. D
3. A
4. A
5. C
6. C
7. D
8. D
9. B
10. A
11. B
12. C
13. B
14. A
15. C
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1.

1. Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu.....


a. Perikanan besar, dan perikanan luas
b. Perikanan kecil, dan perikanan besar
c. Perikanan darat, dan perikanan laut
d. Perikanan kecil, dan perikanan laut

2. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....


a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas
b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas
c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.
d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.

3. Apa itu pertambangan.....


a. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada.
b. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang bekas
c. Kegiatan manusia yang memanfaatkan tempat kumuh
d. Kegiatan manusia yang memanfaatkan lahan luas
4. Apa itu peternakan.....
a. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan berbagai tumbuhan
b. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan benda-benda mati
c. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan berbagai jenis hewan
d. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
memanfaatkan benda sekitar

5. Apa itu perikanan.....


a. Hutan yang berukuran tanah luas
b. Hutan yang berisi binatang liar
c. Hutan yang berdampingan dengan sungai
d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

6. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....


a. Hutan homogen, dan hutan heterogen
b. Hutan besar, dan hutan kecil
c. Hutan luas, dan hutan sempit
d. Hutan besar, dan hutan homogen

7. Apa itu hutan heterogen.....


a. Hutan yang jenis tanamannya bermacam-macam dan tumbuh secara alami
b. Hutan yang berukuran lahan luas
c. Hutan yang berisi binatang liar
d. Hutan yang berdampingan dengan sungai

8. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....


a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas
b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas
c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.
d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.
9. Apa itu hutan homogen.....
a. Hutan yang berukuran lahan luas
b. Hutan yang berisi binatang liar
c. Hutan yang berdampingan dengan sungai
d. Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan merupakan hasil budidaya manusia

10. Apa itu perkebunan besar.....


a. Perkebunan yang diusahakan oleh lembaga
b. Perkebunan yang diusahakan rakyat kecil
c. Perkebunan yang diusahakan rakyat menengah
d. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat kota

11. Ada 2 macam perkebunan, yaitu.....


a. Perkebunan luas, dan perkebunan sempit
b. Perkebunan besar, perkebunan kecil
c. Perkebunan sempit, dan perkebunan rakyat
d. Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar

12. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa
untuk mengelolanya.....
a. Cangkul, dan mesin Traktor
b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau
c. Cangkul, dan mesin reaper
d. Cangkul, dan mesin binder

13. Apa itu pertanian.....


a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian
b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan
c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan hewan
d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang yang luas

14. Apa itu perkebunan rakyat.....


a. Perkebunan yang diusahakan kalangan bawah
b. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat
c. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat kota
d. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat plosok

15. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....


a. Hutan homogen, dan hutan heterogen
b. Hutan besar, dan hutan kecil
c. Hutan luas, dan hutan sempit
d. Hutan besar, dan hutan homogen
Kunci Jawaban Posttest 2

1. C
2. C
3. A
4. C
5. D
6. A
7. A
8. C
9. D
10. A
11. D
12. B
13. B
14. B
15. A
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1. Apa itu peternakan.....


a. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan berbagai tumbuhan
b. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan benda-benda mati
c. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
mengembangkan berbagai jenis hewan
d. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan
memanfaatkan benda sekitar

2. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....


a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas
b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas
c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.
d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.

3. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....


a. Hutan homogen, dan hutan heterogen
b. Hutan besar, dan hutan kecil
c. Hutan luas, dan hutan sempit
d. Hutan besar, dan hutan homogen
4. Apa itu pertanian.....
a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian
b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan
c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan hewan
d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang yang luas

5. Ada 2 macam perkebunan, yaitu.....


a. Perkebunan luas, dan perkebunan sempit
b. Perkebunan besar, perkebunan kecil
c. Perkebunan sempit, dan perkebunan rakyat
d. Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar

6. Sebutkan jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia.....


a. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, dan tebu
b. Teh, kurma, karet, kelapa sawit, dan tebu
c. Teh, itik, karet, kelapa sawit, dan tebu
d. Teh, bebek, karet, kelapa sawit, dan tebu

7. Apa itu pertanian rakyat.....


a. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat kota
b. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat miskin
c. Pertanian yang diusahakan oleh rakyat
d. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat pelosok

8. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa
untuk mengelolanya.....
a. Cangkul, dan mesin Traktor
b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau
c. Cangkul, dan mesin reaper
d. Cangkul, dan mesin binder

9. Apa itu perkebunan rakyat.....


a. Perkebunan yang diusahakan kalangan bawah
b. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat
c. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat kota
d. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat plosok

10. Apa itu perkebunan besar.....


a. Perkebunan yang diusahakan oleh lembaga
b. Perkebunan yang diusahakan rakyat kecil
c. Perkebunan yang diusahakan rakyat menengah
d. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat kota

11. Apa itu hutan homogen.....


a. Hutan yang berukuran lahan luas
b. Hutan yang berisi binatang liar
c. Hutan yang berdampingan dengan sungai
d. Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan merupakan hasil budidaya manusia

12. Apa itu hutan heterogen.....


a. Hutan yang jenis tanamannya bermacam-macam dan tumbuh secara alami
b. Hutan yang berukuran lahan luas
c. Hutan yang berisi binatang liar
d. Hutan yang berdampingan dengan sungai

13. Apa itu perikanan.....


a. Hutan yang berukuran tanah luas
b. Hutan yang berisi binatang liar
c. Hutan yang berdampingan dengan sungai
d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

14. Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu.....


a. Perikanan besar, dan perikanan luas
b. Perikanan kecil, dan perikanan besar
c. Perikanan darat, dan perikanan laut
d. Perikanan kecil, dan perikanan laut
15. Apa itu pertambangan.....
a. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada.
b. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang bekas
c. Kegiatan manusia yang memanfaatkan tempat kumuh
d. Kegiatan manusia yang memanfaatkan lahan luas
Kunci jawaban posttest II

1. C
2. C
3. A
4. B
5. D
6. A
7. C
8. B
9. B
10. A
11. D
12. A
13. B
14. C
15. A
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1. Apa itu sumber daya alam.....


a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hewan
c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan
d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan benda mati

2. Penggolongan sumber daya alam, berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2


jenis, yaitu.....
a. Sumber daya alam hewani dan nabati
b. Sumber daya alam abiotik, dan sumber daya alam biotik
c. Sumber daya alam daratan, dan perairan
d. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang
3. Penggolongan sumber daya alam berdasarkan tempatnya terbagi menjadi 2
macam yaitu.....
a. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang
b. Sumber daya alam hewani, dan nabati
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan
d. Sumber daya alam biotik,dan abiotik

4. Berdasarkan untuk memulihkannya, sumber daya alam terbagi menjadi 2


macam yaitu.....
a. Sumber daya alam biotik, dan abiotik
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam daratan, dan perairan
d. Sumber daya alam hewani, dan nabati

5. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

6. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....


a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

7. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan
ekonomi.....
a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
8. Apa itu pertanian.....
a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian
b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan.
c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan perkebunan
d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang

9. Jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia di antaranya, yaitu.....


a. Kurma, kopi, karet, kelapa sawit, tebu
b. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, tebu
c. Kismis, kopi, kelapa sawit, tebu
d. Hewan-hewanan, kopi, kelapa sawit, tebu

10. Hutan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu.....


a. Hutan homogen, dan hutan heterogen
b. Biotik, dan abiotik
c. Hewani, dan nabati
d. Daratan, dan perairan

11. Apa itu perikanan.....


a. Tempat yang berukuran luas
b. Sungai yang berisi binatang buas
c. Budidaya binatang liar
d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

12. Peternakan terbagi menjadi 3 macam, yaitu.....


a. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas
b. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan luas
c. Peternakan hewan besar, peternakan sempit, peternakan bebas
d. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan bebas
13. Sebutkan contoh peternakan hewan besar.....
a. Sapi, kerbau, kuda
b. Kambing, kerbau, kuda
c. Kucing, kerbau, kuda
d. Ayam, kerbau, kuda

14. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam, kecuali.....
a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat
b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak
menggunakan bahan peledak
d. Merusak hutan agar indah

15. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....
a. Menebang pohon secara masal
b. Membuang sampah di sungai atau di selokan
c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh
anak cucu kelak
d. Menggunakan air yang berlebihan
Kunci Jawaban pretest 3

1. A
2. B
3. C
4. B
5. D
6. C
7. D
8. B
9. B
10. A
11. D
12. A
13. A
14. D
15. C
Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara
melingkarinya
3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban
4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan
5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman
6. Selamat mengerjakan tugas!!

1. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam, kecuali.....
a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat
b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan
penghijauan
c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak
menggunakan bahan peledak
d. Merusak hutan agar indah

2. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....
a. Menebang pohon secara masal
b. Membuang sampah di sungai atau di selokan
c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh
anak cucu kelak
d. Menggunakan air yang berlebihan

3. Apa itu sumber daya alam.....


a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hewan
c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan
d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan benda mati

4. Penggolongan sumber daya alam, berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2


jenis, yaitu.....
a. Sumber daya alam hewani dan nabati
b. Sumber daya alam abiotik, dan sumber daya alam biotik
c. Sumber daya alam daratan, dan perairan
d. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang

5. Penggolongan sumber daya alam berdasarkan tempatnya terbagi menjadi 2


macam yaitu.....
a. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang
b. Sumber daya alam hewani, dan nabati
c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan
d. Sumber daya alam biotik,dan abiotik

6. Berdasarkan untuk memulihkannya, sumber daya alam terbagi menjadi 2


macam yaitu.....
a. Sumber daya alam biotik, dan abiotik
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam daratan, dan perairan
d. Sumber daya alam hewani, dan nabati

7. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....


a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
8. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....
a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.
b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna
c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.
d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

9. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan
ekonomi.....
a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan
d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

10. Apa itu pertanian.....


a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian
b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan.
c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan perkebunan
d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan lading

11. Jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia di antaranya, yaitu.....


a. Kurma, kopi, karet, kelapa sawit, tebu
b. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, tebu
c. Kismis, kopi, kelapa sawit, tebu
d. Hewan-hewanan, kopi, kelapa sawit, tebu

12. Hutan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu.....


a. Hutan homogen, dan hutan heterogen
b. Biotik, dan abiotik
c. Hewani, dan nabati
d. Daratan, dan perairan
13. Apa itu perikanan.....
a. Tempat yang berukuran luas
b. Sungai yang berisi binatang buas
c. Budidaya binatang liar
d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

14. Peternakan terbagi menjadi 3 macam, yaitu.....


a. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas
b. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan luas
c. Peternakan hewan besar, peternakan sempit, peternakan bebas
d. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan bebas

15. Sebutkan contoh peternakan hewan besar.....


a. Sapi, kerbau, kuda
b. Kambing, kerbau, kuda
c. Kucing, kerbau, kuda
d. Ayam, kerbau, kuda
Kunci Jawaban Posttest 3

1. D
2. C
3. A
4. B
5. C
6. B
7. D
8. C
9. D
10. B
11. B
12. A
13. D
14. A
15. A
WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SEBELUM
PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini


Responden : Fatimah Nurhasani, S. Pdi
Jabatan : Guru IPS
Tempat : SDN Pisangan 03
Hari/tanggal : 17 Oktober 2016
Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Di sekolah ini terbagi ke dalam berapa kelas untuk kelas IV dan berapa
jumlah siswa tiap kelasnya?
Jawab: untuk sekolah ini terdapat 12 kelas, masing-masing memiliki 2 kelas
setiap kelasnya yaitu A & B. Untuk kelas 4 sendiri terdapat 23 siswa untuk
kelas A dan 26 siswa untuk kelas B dengan 10 siswa laki-laki dan 16 siswi
perempan.

2. Strategi atau model pembelajaran apa yang sering ibu gunakan demi
kelancaran pembelajaran?
Jawab: selama ini karena saya termasuk belum lama mengajar disekolah ini,
saya hanya memakai strategi yang biasa dipakai yaitu strategi demonstrasi,
terkadang memakai permainan berupa game-game untuk mengajak anak
tidak bosan dikelas. Jika terdapat materi yang mengharuskan untuk memakai
media tetapi fasilitas sekolah belum memadai saya pun memerintahkan
kepada anak-anak untuk membuat media dirumah, media disesuaikan dengan
materi jika materi ajarnya banyak maka penugasan dapat dikelompokkan,
jika sedikit maka penugasan bisa dilakukan individu.

3. Bagaimana hasil belajar IPS siswa kelas IV?


Jawab: untuk hasil belajar sendiri standar ya karena semua pasti kembali ke
faktor anak-anaknya, ada saja anak-anak yang dirumah sudah mengikuti les
private tapi hasil masih belum membaik, disini peran guru begitu penting
yaitu membimbing dengan melihat bagaimana cara anak belajar dengan
enjoy dengan itu belajar bukan lagi hal yang sulit.

4. Masalah-masalah apa saja yang sering ibu alami ketika proses pembelajaran
dan bagaimana cara ibu mengatasi masalah tersebut?
Jawab: untuk masalah, salah satunya jika pembelajaran terlihat
membosankan maka saya akan mencoba menggunakan game-game untuk
mengatasinya.
5. Apakah ibu pernah menerapkan model pembelajaran make a match?
Jawab: saya pernah menerapkan model pembelajaran make a match waktu
itu saya memegang jumlah 40 siswa dengan pembagian 2 kelompok, suasana
pada waktu itu kurang efektif karena siswa justru lebih ramai dari biasanya,
dari sini saya bisa mengevaluasi bahwa jika saya menerapkan metode
tersebut akan lebih baik dikelompokkan menjadi 4 kelompok agar siswa bisa
lebih tenang dan mudah mencari teman pasangannya.

6. Bagaimana menurut ibu jika model pembelajaran make a match ini saya
terapkan dalam pembelajaran IPS?
Jawab: silahkan saja, karena semua metode pasti akan meningkatkan sebuah
proses pembelajaran, dan tentunya sebagai pengajar sebisa mungkin dapat
mengkondisikan kelas.
WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SETELAH
PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini


Responden : Fatimah Nurhasani, S. Pdi
Jabatan : Guru IPS
Tempat : SDN Pisangan 03
Hari/tanggal : 24 Oktober 2016
Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Menurut ibu, apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini
cocok digunakan dalam pembelajaran IPS untuk kelas IV?
Jawab: cocok sekali, karena antusias siswa ketika pembelajaran berlangsung
terlihat, dan guru perlu mengkondisikan siswa ketika pembelajaran
berlangsung.

2. Bagaimana perubahan yang dialami siswa di kelas IV ini setelah


menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai
model pembelajaran IPS?
Jawab: perubahan sangat terlihat, jika dibanding metode pengajaran yang
biasa saya pakai, metode ini sangat menjadikan siswa aktif, seperti tanya-
jawab rata-rata siswa sangat antusias.

3. Apakah siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di


kelas terutama pada mata pelajaran IPS?
Jawab: benar, siswa sangat aktif sekali dan termotifasi ketika pembelajaran
berlangsung.

4. Adakah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini?


Jawab: evaluasi selama mengajar, mungkin perlu pengkondisian kelas agar
bisa fokus dalam pembelajaran, dan ketika ada tes tanya-jawab pengajar
perlu memberi waktu kepada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu.
QUISIONER SISWA KELAS IV SEBELUM
PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini


Responden : Siswa kelas IV.B
Jabatan : Siswa
Tempat : SDN Pisangan 03
Hari/tanggal : 17 Oktober 2016
Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Bagaimana pendapat adik tentang pembelajaran IPS di kelas IV ini?


Jawab:Siswa 1: senang, karena banyak ilmu yang didapat.
Siswa 2: senang
Siswa 3: senang, banyak ilmu yang bermanfaat
Siswa 4: senang
Siswa 5: senang

2. Model pembelajaran apa saja yang pernah digunakan oleh ibu guru saat
pembelajaran IPS?
Jawab:Siswa 1: ceramah, permainan
Siswa 2: ceramah, membaca
Siswa 3: membaca buku
Siswa 4: ceramah, ada praktek
Siswa 5: ceramah, permainan

3. Apakah adik dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh ibu
guru?
Jawab:Siswa 1: paham
Siswa 2: paham
Siswa 3: sedikit paham
Siswa 4: paham
Siswa 5: paham

4. Sumber apa saja yang digunakan dalam pembelajaran di kelas?


Jawab:Siswa 1: paket buku
Siswa 2: paket buku
Siswa 3: paket buku, LKS
Siswa 4: paket buku
Siswa 5: LKS
5. Bagaimana hasil belajar adik pada mata pelajaran IPS?
Jawab:Siswa 1: bagus
Siswa 2: cukup bagus
Siswa 3: bagus
Siswa 4: bagus
Siswa 5: kecil
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH
PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini


Responden : Siswa kelas IV.B
Jabatan : Siswa
Tempat : SDN Pisangan 03
Hari/tanggal : 24 Oktober 2016
Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Setelah kak wiwin mengajar, Bagaimana pendapat adik mengenai


pembelajaran IPS yang telah diikuti?
Jawab:Siswa 1: Senang, belajarnya ada permainan sehingga tidak jenuh
Siswa 2: Senang, bisa belajar sambil bermain
Siswa 3: Seru, belajarnya tidak membosankan
Siswa 4: Senang, karena terdapat permainan
Siswa 5: Seru, belajarnya sangat seru

2. Apakah belajar dengan menggunakan model pembelajaran make a match


(mencocokkan kartu soal dan jawaban) lebih mudah untuk mempelajari
materi yang ada?
Jawab:Siswa 1: Mudah
Siswa 2: Mudah
Siswa 3: Mudah
Siswa 4: Lebih mudah
Siswa 5: Sangat mudah

3. Apakah adik merasa senang atau bosan ketika belajar dengan menggunakan
model pembelajaran make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban) ?
Jawab:Siswa 1: Senang
Siswa 2: Sangat senang
Siswa 3: Senang
Siswa 4: Senang
Siswa 5: Senang

4. Apakah adik merasa jenuh ketika belajar dengan menggunakan model


pembelajaran make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban) ?
Jawab:Siswa 1: Tidak
Siswa 2: Tidak
Siswa 3: Tidak
Siswa 4: Tidak
5. Apakah adik paham ketika belajar IPS menggunakan model pembelajaran
make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban)?
Jawab:Siswa 1: Ya, paham
Siswa 2: Paham
Siswa 3: Paham sekali
Siswa 4: Paham
Siswa 5: Lebih paham
CATATAN LAPANGAN

Pertemuan pertama

1. Siswa mengeluh pada saat mengerjakan tes awal (pretest & posttest).
2. Siswa masih belum memahami tentang pembelajaran kooperatif tipe make a match,
sehingga banyak sekali pertanyaan-pertanyaan siswa kepada guru.
3. Siswa belum terbiasa terhadap guru sehingga perlu adaptasi yang lebih baik.
4. Pada RPP pertemuan pertama terdapat kegiatan pembelajaran yang terlewati yaitu
guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
5. Terdapat siswa yang kurang peduli ketika strategi pembelajaran berlangsung
disebabkan faktor internal dengan teman sebangkunya.
6. Terdapat beberapa siswa kurang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.

Pertemuan kedua

1. Siswa telah memahami strategi pembelajaran yang dibawakan guru sehingga tidak
perlu waktu lama memberikan perintah pada saat proses pembelajaran.
2. Siswa mulai percaya diri untuk mencocokkan kartu soal dan jawaban, terlihat dari
banyaknya siswa yang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.
3. Siswa sudah mulai bisa beradaptasi dan akrab dengan guru.

Pertemuan ketiga

1. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match,
dan
2. Pertemuan akhir siswa sangat amat antusias terhadap pembelajaran yang berlangsung
disebabkan guru berinisiatif memberika reward berupa snack makanan dan alat tulis
ketika siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
SIKLUS I

Pertemuan ke-1

Siswa-siswi mengerjakan pretest diawal pertemuan siklus I

Siswa-siswi mengerjakan posttest diawal pertemuan siklus I


SIKLUS II

Pertemuan ke-2

Siswa-siswi sangat bersemangat dalam mengikuti icebreaking yang diinstruksikan


guru

Pembagian kelompok dengan cara bermain dan menyanyi


SIKLUS II

Pertemuan ke-3

Kartu make a match (soal dan jawaban) dikemas semenarik mungkin

Diskusi siswa-siswi satu sama lain ketika menerima kartu make a match
Siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soal/jawaban yang
telahdidiskusikan dengan temannya.

Antusiasme siswa-siswi untuk menjawab pertanyaan dari guru

Anda mungkin juga menyukai