PASIEN DENGAN
“HALUSINASI”
Oleh :
KELOMPOK 3 (RUANG PERKUTUT)
Anggota Kelompok :
NO NAMA TTD
3. Herlia, S.Kep
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan proposal
terapi aktivitas kelompok ini dengan tepat waktu.
Proposal ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan aktivitas
pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan gangguan
persepsi sensori halusinasi yang banyak terdapat di Ruang Perawatan Perkutut
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Diharapkan dalam pelaksanaannya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien halusinasi. Kami menyadari bahwa
pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi,
dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih prilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.
Setiap peserta membutuhkan terapi aktivitas kelompok,dimana
aktivitas ini memungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan
mengenal lingkungan di sekitar mereka. Dimana pengertian kelompok itu
sendiri adalah kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki
norma yang sama (Stuart dan Laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa
stimulus dan persepsi. Stimulus dari pengalaman masalalu yang
menghasilkan proses persepsi klien yang maladapatif atau distruktif, misalnya
kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negative terhadap orang
lain, dan halusinasi.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
TAK STIMULASI PERSEPSISENSORI : HALUSINASI
A. Topik
Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
B. Landasan Teori
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal
(dunialuar). Klien member persepsi atau pendapat tentang lingkungan
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
mengatakan mengenal suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati, 2011).
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan relitas/kenyataan
seperti melihat bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak ada.
Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra, dimana orang
tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh
psikotik, gangguan fungsional, organik atau histerik. (Wijayaningsih,
2015).
3. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
Menurut Yosep (2010) faktor predisposisi klien dengan
hausinasi adalah :
1) Faktor perkembangan
2) Faktor sosiokultural
3) Faktor biologis
4) Faktor biologis
5) Faktor genetik dan pola asuh
b. Faktor Presipitasi
Menurut Kusumawati (2011) factor presipitasi halusinasi adalah :
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantar listrik yang abnormal
3) Adanya gejala pemicu.
5. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
Causa
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan
oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan khusus:
a. Pasien dapat mengenal halusinasi
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
E. Proses Seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan
aturan main dalam kelompok
F. Uraian Struktur Kelompok
1. Hari/Tanggal pelaksanaan : Jumat, 25 oktober 2019
2. Tempat pertemuan : Ruang Perkutut RSJ provinsi jabar
3. Waktu : 30 Menit
4. Jam : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
5. Jumlah Anggota
Adapun jumlah seluruh anggota kelompok, terdiri dari :
a. Perawat : 8 orang
b. Pasien : 6 orang
6. Alat
a. pulpen
b. kertas HVS
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusidan Tanya jawab
c. Bermain peran / stimulasi
8. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
2) Memilih klien halusinasi yang sudah kooperatif
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis.
(2) Lama kegiatan 30 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
G. Tahap kerja
1. Leader menjelaskan cara kelima yaitu melakukan aktivitas terjadwal.
Jelaskan bahwa dengan melakukan aktivitas terjadwal dapat mencegah
halusinasi muncul
2. Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari
3. Leader membagikan kertas HVS kepada semua klien untuk membuat
jadwal kegiatan harian
4. Leader membimbing klien untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari
bangun pagi sampai tidur malam. Klien mengisi jadwal kegiatan harian
5. Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
6. Leader meminta klien untuk memperagakan kegiatan yang telah disusun
7. Berikan pujian atas keberhasilan klien
8. Leader meminta klien menyebutkan 5 cara mengontrol halusinasi
9. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
10. Simpulkan cara yang digunakan klien dalam mengatasi halusinasi yaitu
dengan menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan, memperagakan
salah satu kegiatan yang biasa dilakukan, menyusun jadwal kegiatan
harian, dan menyebutkan 5 cara mengontrol halusinasi.
H. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk melaksanakan 5 cara
mengontrol halusinasi yaitu menghardik, meminum obat secara teratur,
bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan aktivitas terjadwal
lalu memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
3. Kontrak yang akan datang
Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu : cara mengontrol halusinasi dengan latihan
menggambar.
4. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
I. Alokasi waktu
J. Pembagian tugas
1. Leader : Irna Juita
2. Co Leader : Novriyanti
3. Observer : Ani Marlina
Sinta Purnama Sari
4. Fasilitator : Herlia
Moh Arafah
Sri Wahyuni Permata Sari
5. Dokumentasi : Hengky Prima Duanda Putra
6. Pasien :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Leader : Irna Juita
Tugas :
a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan klien termotifasi
untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Auxilergy Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang terlalu
lemah atau mendominasi
c. Koordinasi, yaitu mengarahkan proses kegiatan pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam
kegiatan
2. Co Leader: Novriyanti
Tugas :
a. Membuka acara
b. Mendampingi leader
c. Mengambil posisi leader jika leader blocking
d. Menyerahkan posisi kembali kepada leader
e. Menutup acara diskusi
3. Fasilitator : Herlia
Muhammad Arafah
Sri Wahyuni Permata Sari
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pesrta
b. Menuntun peserta apabila ada yang kurang jelas
c. Membantu dalam mengantisipasi masalah klien
CO L
O
P P
F F
P P
P F P
Keterangan Gambar:
L : Leader O : Observer F : Fasilitator
CL : Co-Leader P : Pasien