Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi menjamah seluruh bidang tidak terkecuali bidang


arsitektur dan pembangunan rumah. Membangun rumah sekarang menjadi lebih
mudah daripada jaman dulu. Dahulu jika ingin membangun rumah, rencana
bangunan harus digambar dengan tangan di atas kertas. Selain membutuhkan
ketelitian lebih untuk menggambar, waktu yang diperlukan lebih banyak dan
resiko kesalahan pun dan besar. Berbeda dengan sekarang, semua telah menjadi
praktis. Metode tradisional memang masih digunakan, tetapi disesuaikan
dengan perkembangan teknologi yang ada.

Arsitek komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur dari


pengoperasian yang didasarkan pada suatu sistem komputer yang menjadi
rencana cetak biru dan deskripsi fungsional akan kebutuhan bagian perangkat
keras yang didesain. Cara CPU bekerja dan cara pengaksesan data serta alamat
dari dan ke memori cache, ROM, RAM dan lainnya menjadi fokus utama.
Perencanaan bangunan tidak perlu lagi menggunakan perhitungan tradisional,
tentu akan menguntungkan Anda.

Pemodelan dan animasi 3D saat ini telah berkembang dengan pesat. Animasi
3D itu sendiri adalah proses pembuatan pergerakan gambar dalam lingkaran 3
dimensi. Terdiri dari 3 koordinat yaitu X, Y dan Z.. Prinsip kerja yang dibangun
seperti shape, kerucut, kubus, dll. Animasi 3D secara keseluruhan dikerjakan
menggunakan bantuan komputer. Melalui menu gerakan dalam program
komputer, keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi. Animasi 3D
ini sudah banyak diterapkan di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan,
hiburan, budaya, dll. Oleh karena itu, animasi 3D mulai banyak diminati untuk
dipelajari lebih jauh.
Banyaknya penerapan animasi 3D di berbagai bidang, memberikan suatu cara
untuk berinovasi dalam mempresentasikan sesuatu secara menarik. Salah
satunya dalam bidang pendidikan, kita dapat menerangkan suatu materi diiringi
dengan animasi agar terkesan lebih nyata dan mudah untuk dipelajari.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan rendering ?
2. Apa saja metode yang dipakai pada saat rendering ?
3. Proses – proses apa saja yang dilakukan pada saat rendering ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari rendering.
2. Mengetahui macam-macam metode rendering.
3. Mengetahui proses – proses saat rendering.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN RENDERING


Rendering adalah proses dari membangun gambar dari sebuah model (atau
model yang secara kolektif dapat disebut sebuah berkas adegan),
melalui program komputer. Sebuah berkas adegan terdiri dari objek-objek
dalam sebuah bahasa atau data struktur, bisa berupa geometri, sudut pandang,
tekstur, pencahayaan, dan informasi bayangan sebagai sebuah deskripsi dari
adegan virtual. Data yang terisi dalam berkas adegan kemudian melewati
program rendering untuk diproses dan menjadi hasil keluaran untuk sebuah
gambar digital atau berkas gambar grafik raster. Walaupun detail-detail teknis
dalam metode rendering bervariasi, tantangan umumnya dalam memproduksi
sebuah gambar dua dimensi dari gambar tiga dimensi disimpan dalam sebuah
berkas adegan yang sudah menjadi kerangka sebagai alur grafik sepanjang
sebuah peralatan rendering, seperti GPU. GPU adalah peralatan yang dibangun
dengan tujuan untuk mempermudah CPU dalam menunjukkan kalkulasi yang
kompleks. Jika sebuah adegan harus kelihatan relatif nyata dan terprediksi di
bawah cahaya virtual, perangkat lunak rendering-nya harus memecahkan
persamaan rendering. Persamaan rendering tidak menghitung semua fenomena
pencahayaan, tetapi hanya model pencahayaan umum untuk gambar komputer
yang di kembangkan. Rendering juga digunakan untuk mendeskripsikan proses
dari perhitungan efek-efek dalam sebuah berkas edit video. Rendering juga
digunakan untuk mendeskripsikan proses dari efek-efek kalkulasi dalam sebuah
berkas edit video untuk memproduksi video keluaran akhir.

2.2. Metode – Metode Rendering

. Ray Tracing Rendering

Ray tracing sebagai sebuah metode rendering pertama kali digunakan pada
tahun 1980 untuk pembuatan gambar tiga dimensi. Ide dari metode rendering
ini sendiri berasal dari percobaan Rene Descartes, di mana ia menunjukkan
pembentukan pelangi dengan menggunakan bola kaca berisi air dan
kemudian merunut kembali arah datangnya
cahaya dengan memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan cahaya yang
telah ada saat itu.
Metode rendering ini diyakini sebagai salah satu
metode yang menghasilkan gambar bersifat paling fotorealistik. Konsep
dasar dari metode ini adalah merunut proses
yang dialami oleh sebuah cahaya dalam perjalanannya
dari sumber cahaya hingga layar dan memperkirakan warna macam
apa yang ditampilkan pada pixel tempat
jatuhnya cahaya. Proses tersebut akan diulang hingga seluruh pixel yang
dibutuhkan terbentuk.

· Wireframe rendering
Wireframe yaitu Objek 3D dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada
wireframe rendering, sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang
menggambarkan sisi-sisi edges dari sebuah objek. Metode ini dapat dilakukan
oleh sebuah komputer dengan sangat cepat, hanya kelemahannya adalah tidak
adanya permukaan, sehingga sebuah objek terlihat tranparent. Sehingga sering
terjadi kesalahpahaman antara siss depan dan sisi belakang dari sebuah objek.

· Hidden Line Rendering


Metode ini menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan
yang tidak terlihat atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya.
Dengan metode ini, sebuah objek masih direpresentasikan dengan garis-garis
yang mewakili sisi dari objek, tapi beberapa garis tidak terlihat karena adanya
permukaan yang menghalanginya.

Metode ini lebih lambat dari dari wireframe rendering, tapi masih dikatakan
relatif cepat. Kelemahan metode ini adalah tidak terlihatnya karakteristik
permukaan dari objek tersebut, seperti warna, kilauan (shininess), tekstur,
pencahayaan, dll.

· Shaded Rendering
Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan
baik pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting, dll. Metode ini
menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama
waktu rendering yang dibutuhkan.

Contoh nyata dari rendering adalah dengan menggunakan software Blender,


Vray (3DS Max) dan OpenGL. Satu trik khusus membuat kita dapat me-render
seluruh film yang tengah kita buat dengan sangat cepat, yaitu render pranala.
Bayangkan kita dapat segera menyaksikan karya kita, memeriksa kualitas
animasi dan narasinya, tanpa perlu menunggu proses render yang terlalu lama.
Render pranala memanfaatkan pustaka OpenGL yang menggambar seluruh
antarmuka Blender termasuk viewport 3D ke layar, sehingga meski ia
mengorbankan kualitas visual, jenis render ini dapat dilakukan dengan sangat
cepat.

Contoh rendering dengan menggunakan OpenGL adalah render pranala. Render


ini tidak dapat langsung dilakukan melalui baris perintah. Blender harus terlebih
dahulu memiliki “kanvas” OpenGL, yang artinya proses render harus dimulai
saat antarmuka grafis tersedia. Eksekusi perintah render dilakukan dengan
injeksi perintah Python, dengan satu-satunya perbedaan adalah fungsi yang
dipanggil. Bila render normal dipanggil dengan
fungsi bpy.ops.render.render(animation=True), maka render OpenGL
dipanggil dengan fungsi:
bpy.ops.render.opengl(animation=True, view_context=False)
Untuk merender dengan menggunakan Vray (3DS Max), proses rendering
dibagi ke dalam 3 tahapan, yaitu pertama untuk proses rendering RGBA (Red
Green Blue Alpha) image, kedua untuk rendering Ambience Occlusion, dan
ketiga untuk rendering shadow. Vray sampai saat ini telah mengeluarkan versi
Cinema 4D.

Contoh Gambar :
2.3. Proses Rendering
Tahap-tahap di atas merupakan urutan yang standar dalam
membentuk sebuah obyek untuk pemodelan, dalam hal ini texturing
sebenarnya bisa dikerjakan overlap dengan modeling, tergantung dari
tingkat kebutuhan. Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses
pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data
yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing,
pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah
bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah
720 x 576 pixels. Bagian rendering yang sering digunakan:

 Field Rendering.

Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang


disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.

 Shader.

Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software


tertentu dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting
effects, atmosphere, fog dan sebagainya.

 Texturing

Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek


dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi
properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction.
Texture kemudian bisa digunakan untuk meng-create berbagai variasi
warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara
lebih detail.

 Image dan Display


Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan.
Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar
untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect
yang dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan. Output images
memiliki Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan
JPEG,TIFF, dan lain-lain. Dalam tahap display, menampilkan sebuah
bacth Render, yaitu pemodelan yang dibangun, dilihat, dijalankan
dengan tool animasi.Selanjutnya dianalisa apakah model yang dibangun
sudah sesuai tujuan.Output dari Display ini adalah berupa *.Avi, dengan
Resolusi maksimal Full 1280/Screen dan file *.JPEG.

2.4. Cara Render 3ds Max ke File VIDEO

Tahap ini adalah tahap akhir dari pembuatan animasi 3d dengan 3d studio
max. Di tahap ini Anda akan mengubah hasil kerja Anda menjadi file dengan
format sesuai dengan yang Anda inginkan. Ada dua jenis file dari hasil
render 3d studio max yaitu file image dan filevideo. Dalam tutorial saya akan
menunjukan cara merender ke file video dengan formatAVI.

Di bawah ini adalah tahapannya.

 Klik tab render, klik render atau tekan tombol F10 pada keyboard.

 Pada time output pilih range 0 to 100 agar frame yang Anda render dimulai
daro frame 0 sampai frame 100.
 Pada output size pilih 320 x 240 agar ukuran video yang kita buat 320 ke
240. Anda boleh memilih ukuran lain tapi untuk tutorial ini sebaiknya ikuti
dulu seperti yang saya sarankan biar hasilnya sama dengan yang saya buat.
Dan perlu diingat semakin besar output size nya, semakin berat komputer
Anda melakukan rendernya.

 Pada render output klik tombol File.

 Pilih lokasi dimana Anda akan menyimpan file video Anda, misalnya di
folder my document dengan nama file atau File Name = my first 3d. Pilih
format AVI padasave as type. Klik save.
 Anda akan masuk ke jendela AVI File Compression Setup. Ada beberapa
pilihan disini untuk cepatnya pilih saja Cinepak Codec by Radius, quality
= 100, klikOK. Kompresi dilakukan agar ukuran File AVI Anda kecil karena
bila tidak dikompresi File AVI nya sangat besar dan itu bisa membuat cepat
penuh harddisk Anda. Tapi untuk kualitas terbaik Anda tidak usah
mengompresnya.

 Anda akan dibawa ke jendela render. sekarang tinggal klik render.


 proses render sudah selesai
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Setelah membaca informasi diatas kita sudah mengetahui perbedaaan


antara software 2d dan software 3d atau yang disebut dengan computer
graphics yang merupakan bagian dari ilmu komputer yang berkaitan
dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital.Bentuk
sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang
kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D. software-software
penunjang kerja arsitektur tersebut diantaranya: AutoCAD, ArchiCad,
Sketch Up, Microstation, 3D Studio Max, Revit Architecture, Soft
Plan, VectorWorks Architecture, Metal Ray, Punch Architecture,
AsileFX LWCAD, Piranesi, V-Ray, Lumion, Rhinoceros, Tekla,
Artlantis Studio, Ecotect, dan masih banyak lagi.
 Selain itu ada juga software penunjang yang dapat digunakan dalam hal
promosi atau iklan di media cetak seperti Adobe Photosop, Adobe
Illustrator, Corell Draw.
 Setiap software yang ada mempunyai kelebihan dan kekurangan
tersendiri.

3.2. Saran

Dewasa ini dijaman globalisasi kecanggihan teknologi sudah bukan hal yang
baru. Banyak sekali software maupun aplikasi yang dibuat untuk mempermudah
kerja manusia. Untuk itu seorang arsitek harus mampu memanfaatkan software-
software yang sudah ada. Dan belajar untuk terus menggali informasi dan
wawasan terhadap hal-hal baru tersebut, sehingga kita sebagai arsitek tidak akan
buta teknologi. Kreasi, ide maupun gagasan kita dalam merancang suatu
bangunan akan lebih terlihat menarik apabila kita bisa mengkemas atau
mempersentasikannya sesuai dengan apa yang ada dalam bayangan kita. Untuk
itu penting sekali untuk terus belajar dan memanfaatkan sebaik-baiknya
aplikasi-aplikasi yang sudah ada tersebut. Meskipun tentunya setiap aplikasi
yang ada mempunya masing-masing kelebihan dan kekurangan tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://juvanister.blogspot.com/2010/10/perbedaan-grafis-2d-dan-3d.html
http://rengkodriders.wordpress.com/2011/10/17/pengenalan-autocad/
Modul AutoCAD dasar UPI, Wikipedia, bahan ajar AutoCAD.
http://learnmine.blogspot.com/2013/05/software-desain-arsitektural.html

http://arhamvhy.blogspot.com/2013/07/10-software-untuk-belajar-desain.html
http://www.kaskus.co.id/thread/5176b4220d75b4202000002a/10-software-
yang-digunakan-oleh-arsitek-dan-desainer-yang-perlu-agan-ketahui
http://sketchuptutor.blogspot.com/2009/11/getting-to-know-sketchup-free.html
3D MODELING
(RENDERING GAMBAR DAN VIDEO)

DISUSUN OLEH :

NAMA NPM

INFORMATICS AND BUSINESS INSTITUTE DARMAJAYA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai