I. PENDAHULUAN
melalui minyak sawit dan minyak inti sawit. Dengan berkurangnya peranan
minyak dan gas bumi dalam menghasilkan devisa dan pendapatan negara maka
sawit merupakan pilihan yang tepat untuk dikembangkan sebagai sumber devisa
negara. Kelapa sawit banyak diminati oleh para investor karena mempunyai
Kernelsawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah
ketel uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain.Kernel sawit diolah kembali menjadi
minyak inti sawit (Palm Kernel Oil). Proses pengolahan kernel sawit menjadi
2
minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan
terkandung didalamnya adalah minyak inti sawit (PKO), dengan kadar minyak 44
– 45%. Ampas atau bungkilnya kaya protein digunakan sebagai bahan makanan
Pada tahun 2011 ekspor minyak kernel dengan jumlah masing-masing 1,42
juta ton. Kernel kelapa sawit sebagian besar diekspor sebagai minyak kernel
mentah. Ekspor minyak 179.790 ton minyak inti sawit dan sisanya 21,43% dalam
78,4% menjadi sebesar 135.941 ton hingga Mei 2013 (Riyadi, 2013).
1.2. Tujuan
menjadikernel (inti) di PT. Muriniwood Indah Industri (MII) mulai dari proses
pengolahan minyak.
karena dapat memberikan aneka hasil atau manfaat yang cukup besar.Selain
menghasilkan minyak sawit dan minyak inti sawit,dari tanaman kelapa sawit juga
dimanfaatkan untuk bahan baku pakan ternak, sabutnya untuk bahan pakan dan
campuran pakan ternak, tandan kosongnya untuk bahan baku kertas dan bahan
baku pupuk, batangnya dapat digunakan untuk dinding rumah, serta pulpkayunya
digunakan untukbahan kertas. Oleh karena nilai manfaatnya begitu banyak, maka
(Sukamto, 2008).
a. Kelapa Sawit
tanaman tahunan, tanaman kelapa sawit menghasilkan buah rata-rata 20-22 tandan
pertahun. Pada tahun pertama tanaman berbuah sekitar 3-6 kg, tetapi semakin tua
berat tandan bertambah yaitu 25-30 kg per tandan.Banyak buah yang terdapat
pada satu tandan tergantung pada faktor genetik, umur, umur dan teknik
budidaya.Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1.600
buah. Panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30 gr per buah (Fauzi,
Secara anatomi buah kelapa sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian
sedangkan yang kedua adalah biji, yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan
lembaga atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang keras dan licin,
bewarna hitam dan keras. Endosperm atau disebut juga kernel merupakan
penghasil minyak inti sawit, sedangkan lembaga atau embrio merupakan bakal
produksi untuk mendapatkan minyak dan kernel kelapa sawit adalah tandan buah
segar. Buah yang baik adalah tandan yang sempurna matangnya, mutu tandan
buah dibedakan atas beberapa tingkat, tingkat mutu ini disebut fraksi. Fraksi
juga bahan untuk mendapatkan kernel kelapa sawit yang berasal dari pelumatan
b. Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga
5
Dalam proses pengolahan kelapa sawit air yang digunakan pada proses
pengolahan dan air umpan boiler harus memenuhi standar. Sumber air harus di
terdapat dalam air sehingga air dapat memenuhi syarat-syarat mutu untuk
penggunaannya, yaitu tidak bewarna (jernih), tidak berbau, dan tidak mengandung
zat-zat yang membahayakan tubuh manusia (bakteri). Air baku yang biasa
digunakan di PKS diperoleh dari pengolahan air sungai.Syarat standar mutu air
khusus yang harus menggunakan perlakuan kimia yang aman (food grade).
Kebutuhan air untuk pengolahan minyak kelapa sawit yaitu mencapai 0,5-0,6 m3/
ton TBS, sedangkan untuk uap dibutuhkan 0,6 m3/ ton TBS (Rocy, 2012).
Biji sawit yang telah dipisahkan pada proses pengadukan di digester berupa
nut dan fiber, diolah lebih lanjut untuk diambil minyaknya. Sebelum dipecahkan,
biji- biji sawit dikeringkan dalam silo, minimal 14 jam dengan sirkulasi udara
kering pada suhu 50oC, akibat proses pengeringan ini inti sawit akan mengalami
sparator.Inti dan tempurung dipisahkan oleh aliran air yang berputar dalam
sebuah tabung atau dapat juga dengan mengapungkan biji-biji yang pecah dalam
larutan lempung yang mempunyai berat jenis1,16. Inti sawit akan mengapung dan
segera dikeringkan pada suhu 80oC.Kernel sawit yang kering dapat dikemas atau
diolah lebih lanjut yaitu dengan ekstraksi untuk menghasilkan minyak inti sawit
dan distribusi komoditas. Olek karena itu, pengawasan mutu bukan semata-mata
7
masalah penerapan ilmu dan teknologi, melainkan juga terkait dengan bidang-
minyak kernel ini dimulai dari pengawasan buah mulai dari lapangan diantaranya
yaitu:
Alat yang digunakan untuk proses pemanenan yang sering digunakan yaitu
dodos dan egrek, dimana dodos tersebut bentuk bagian ujungnya agak lebar,
sedangkan egrek berbentu seperti arit. Adapun fungsi dari masing – masing alat
tandan. Rotasi panen yang sering digunakan dengan cara membagi afdeling atau
rendemen yang dihasilkan, salah satu cara yang tepat atau sering digunakan untuk
mengetahui layak atau belumnya tandan buah segar (TBS) dilakukan proses
pemanenan. Kelayakan buah di tentukan dengan cara melihat warna dari buah
yaitu hitam kemerahan atau dengan melihat satu atau dua butiran brondolan pada
8
TBS telah jatuh di piringan. Untuk lebih jelas standar kematangan buah dapat
(tempat pemungutan hasil) ke pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS), harus segera
mungkin karena berpengaruh terhadap hasil atau rendemen yang akan diperoleh.
Proses pengakutan TBS dari pohon kelapa sawit dilakukan dengan cara TBS
diangkut dengan angkong dorong dan di kumpulkan ditempat TPH, kemudian dari
penyakit. Selain itu juga akan menciptakan kondisi yang aman terhadap bahan
tumbuh dan berkembangnya jasad renik pembusuk dan pathogen dalam makanan,
produk harus menjaga sanitasi produk tersebut. Sanitasi yang perlu di perhatikan
yaitu:
9
a. Sanitasi Ruangan
Menurut Elida (2010), ruangan yang baik adalah ruangan yang memberikan
urutan proses produksi, pencahayaan cukup dan lampu yang berada di atas
ruangan pengolahan harus diberi pelindung dan ventilasi harus cukup atau perlu
b. Sanitasi Peralatan
Menurut Elida (2010), sanitasi alat yaitu memastikan semua alat yang
digunakan telah dicuci bersih dengan deterjen dan dibilas dengan air bersih. Hal
itu dilakukan sebelum maupun setelah proses produksi, seperti cawan petridish
c. Sanitasi Pekerja
Menurut Elida (2010), sanitasi pekerja dapat dilakukan dengan cara pekerja
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah
sepatu but, menggunakan tutup kepala, memakai sarung tangan, memotong kuku,
adalah sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama
atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Berdasarkan
10
jenis yaitu, limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit.
Limbah perkebunan kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan dari sisa
tanaman yang tertinggal pada saat pembukaan areal perkebunan, peremajaan dan
panen kelapa sawit. Jenis antara lain kayu, dan gulma. Dalam setahun setiap
Limbah industri kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan pada saat
proses pengolahan kelapa sawit. Limbah jenis ini digolongkan dalam tiga jenis
A. Limbah Padat
Jenis limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit
kecil seperti abu, hemiselulosa, dan lignin (Fauzi, et al, 2005). Komposisi
kimiawi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dilihat pada Tabel 4
B. Limbah Cair
Limbah cair juga dihasilkan pada proses pengolahan kelapa sawit. Limbah
ini berasal dari kondensat, stasiun klarifikasi, dan dari hidrolisilikon. Limbah
kelapa sawit ini memiliki kadar bahan organik yang tinggi. Tingginya kadar
Lumpur (sludge) disebut juga lumpur primer yang berasal dari proses
klarifikasi merupakan salah satu limbah cair yang dihasilkan dalam proses
tinggi yaitu pHnya berkisarnya 3-5.Karakteristik limbah cair industri kelapa sawit
C. Limbah Gas
Selain limbah padat dan cair, industri pengolahan kelapa sawit juga
menghasilkan limbah bahan gas. Limbah bahan gas ini antara lain gas cerobong
3.2.1 AlatKernel
berikut:
TBS yang masuk untuk diolah perharinya. Fungsi dari jembatan timbang ini
diantaranya yaitu mengetahui jumlah material yang masuk sperti TBS dan yang
bertujuan untuk melakukan proses sortasi dan grading terhadap bahan baku yang
tersedia setiap harinya, serta sebagai evaluasi proses pemanenan yang ada pada
kebun. Dimana luas areal lokasi sortasi ini 50 cm x 30 cm, setelah dilakukan
sebelum diolah dan juga sebagai kendali mutu serta tempat penuangan TBS ke
dalam lori sebelum proses sterilisasi. Lantai loading ramp dibuat miring yang
bertujuan untuk memisahkan kotor-kotoran seperti pasir, kerikil dan sampah yang
terikut, setiap pintu dilengkapi dengan hidrolik pack yang berfungsi untuk
sebagai penggerak pintu. Jumlah pintu loading ramp ini yang ada di PT.
Muriniwood Indah Industri ini sebanyak 16 pintu, dimana kapasitas loading ramp
Lori merupakan alat yang berfungsi sebagai penampung buah yang jatuh
dari loading ramp dan wadah untuk merebus TBS.Lori berbentuk keranjang balok
dengan sejumlah lubang pada tiap sisi yang berfungsi untuk menyebarkan steam
bagian depan dan belakangnya terdapat bentuk silinder sebagai penyangga link
chain dari hosting crank. Masing – masing lori dihubungkan dengan rantai
untuk mempermudah penarikan. Kapasitas lori 5 ton, dengan ukuran lori panjang
2600 mm, lebar 1700 mm dan tinggi 1865 mm. Lori dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Lori
5. Transfer Carriage
loriyang dapat dijalankan maju dan mundur. Jumlah transfer carriage sebanyak 2
yang kedua memindahkan lori ke tippler. Transfer carriage ini dapat dilihat pada
Gambar 5.
Cap stand berfungsi untuk menarik lori yang masuk dan keluar dari
rebusan. Bollard harus dalam keadaan bersih dan kering untuk menghindari tali
slip ketika digunakan. Bollard dancap stand dijalankan untuk menarik lori dengan
melilitkan tali secara teratur dan tidak bertindihan. Bollarddan Cap stand dapat
horizontal, terdapat pintu untuk keluar masuknya lori yang telah memuat TBS
bertekanan yang dihasilkan oleh boiler, dengan tekanan 2,8 – 3.0 bar suhu 110 –
130oC. PKS PT. Muriniwood Indah Industri ini mempunyai 2 unit perebusan
(Sterilizer) dengan kapasitas masing – masing 45 ton (isi 9 lori dengan kapsitas
lori 5 ton). Proses perebusan ini dilakukan dengan proses perebusan 3 puncak
(Triple Peak) dengan sistem penginjeksian dan pembuangan steam yang diatur
secara semiotomatis dan otomatis, dengan lama proses perebusan 95 menit. Alat
Gambar 7. Sterilizer
8. Tippler
Tippler berfungsi untuk menuangkan lori yang berisi TBR ke bunch feed
conveyor untuk diteruskan ke thresser. Cara kerjanya yaitu lori ditarik ke dalam
Gambar 8.Tippler
17
9. Thresser
dengan janjangan dengan cara bantingan akibat dari putaran drum di thresser
bekerja gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Gaya sentrifugal menyebabkan tandan
melekat dan ikut berputar pada dindingthresser. Tandan kemudian jatuh dan
ataumemperlancar tandan keluar dari tromol dengan efek pemipilan yang optimal,
dipasang plate pada dinding bagian dalam sedemikian rupa sehingga membentuk
alur spiral. Kapasitas padathresser ini 25-45 ton, dengan lama proses pemipilan
Gambar 9.Thresser
10. Horizontal empty bunch, Inlcned empty bunch dan Bunch hopper
Janjang kosong yang telah keluar dari thresser, masuk ke horizontal empty
bunch, melalui Inlcned empty bunch dibawa ke Bunch hopper sebelum janjang
kosong dibawa ke lapangan yang digunakan untuk mulsa atau pupuk dilapangan.
Gambar 10.Horizontal empty bunch, Inlcned empty bunch dan Bunch hopper
18
11. Under thesher conveyor, Conveyor botton cros, Fruit elevator, Distributor
conveyor
telah lepas keluar dari thresser masuk ke under thresher conveyor, Conveyor
dari under theser conveyor menuju fruit elevator. Conveyor ini dilengkapi dengan
dengan ulir sebagai pembawa buah.Fruit elevator ini digunakan untuk membawa
buah terpisah dari biji.Digester berupa sebuah tanki vertical yang bagian
dan digerakkan oleh motor listrik.Tujuan utama dari proses digester yaitu
dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah, dengan suhu 90 -95 0C, dan
Screw press merupakan suatu alat yang digunakan untuk meremas daging
buah (pericarp) yang telah dilumati, kemudian memisahkan minyak kasar (Crude
oil) dan ampas (fiber dan nut). Alat ini berbentuk silender yang berlubang–lubang
yang dibagian dalamnya terdapat ulir yang berputar secara berlawanan arah. Alat
menuju Deferi Carper. Prinsip yang digunakan pada CBC ini adalah gumpalan
cake dipecah oleh gerakan-gerakan daun conveyor cake braker conveyor yang
dipasang diporos yang berputar. Pada proses ini berlangsung proses pengeringan
dari press cake akibat pencacahan dan pelemparan oleh daun conveyor, kecepatan
cake dengan menggunakan pneumatic sistem. Prinsip kerja dari alat ini adalah
gumpalan yang akan dipecahkan oleh gerakan CBC akan dihantarkan oleh
separating coloum, sehingga fiber dihisap dan dikumpulkan dalam fiber cyclone
dan dijatuhkan menuju fuel conveyor melalui air lock.Nutakan jatuh ke polishing
drum dan dihantarkan menuju destoner dimana induction fan akan mengangkat
atau menghisap nut dan batu atau logam terjatuh ke lantai atau ke bawah.
Nut polishing drum merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan batu,
nut, cangkang halus dan fiber. Prinsip kerja dari alat ini adalah fiberakan terhisap
ke fiber cyclone sehingga nut akan masuk ke nut conveyor yang dihantarkan
menggunakan sistim air lock. Sedangkan batu dan fiber basah akan jatuh ke
21
bawah karena memiliki berat yang tinggi, lalu dimanfaatkan sebagai bahan bakar
10 m/s.Gambar Nut polishing drum ini dapat dilihat pada Gamabar 15.
Wet nut conveyor ini merupakan alat transfer nut atau umpan dari polishing
18. Destoner
(fiber), fraksi sedang seperti nut ukuran kecil dan sedang, dan fraksi besar seperti
nut ukuran besar ,besi dan batu. Fraksi yang ringan akan terisap masuk ke dalam
destoner cyclone oleh blower dan masuk kedalam shell hooper melalui air lock,
sedangkan fraksi sedang akan terisap masuk ke air lock dan jatuh ke nut
berat dengan batu, setelah itu nut berat dimasukkan ke dalam nut elevator.
Nut grading drum merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan antara
nut yang besar, kecil dan nut sedang dimana nut-nut tersebut dialirkan melalui
cylone conveyor dan menuju ripple mill. Gambar Nut grading drum dapat dilihat
sementara sebelum dialirkan menuju ripple mill, dimana dalam nut silo ini
dipisahkan antara nut ukuran besar dengan nut berukuran sedang dan kecil.
Gunanya dipisahkan agar umpan ke ripple mill mendapat efisiensi 98. Nut silo
berbentuk segi empat dan bagian bawahnya berbentuk kerucut segi empat. Di
bagian bawah kerucut segi empat terdapat nut feeder sebagai umpan masuk ke
dalam ripple mill. Gambar Nut silo ini dapat dilihat pada Gambar 18.
Ripple mill merupakan alat yang berfungsi untuk memecah nut dengan cara
mill terbagi menjadi 3 buah berdasarkan ukuran dari nut tersebut yaitu besar,
sedang dan kecil. Prinsip kerja dari alat ini adalah nut yang masuk dari nut silo,
akan ditekan sehingga menjadi terpisah antara cangkang dan intinya dan akan
LTDS merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan antara kernel, nut
dan fiberyang masih terikut selama proses pengolahan. Untuk LTDSkadar losis
yang 1%. Prinsip yang digunakan dalam LTDS ini adalah dengan diberikannya
angin oleh fan, sehingga dapat memisahkan antara cangkang, fiber dan nut.LTDS
2) LTDS II, yang dimana cangkang kasarnya cukup banyak dan fiber rendah
24
kembali antara batu danfibre kasar yang masih terikut sebelum dimasukkan ke
Claybath merupakan bak lumpur yang berisi CaCO3, air dan abu.Alat ini
berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti yang berasal dari LTDS II.Prinsip
yang digunakan pada claybath ini adalah memisahkan antara cangkang dan nut
vibrating screen, jalankan pompa sirkulasi larutan untuk mengisi cyclone tempat
25
pemisahan, pastikan umpan selalu dalam keadaan konstan dan kapasitas pompa
Gambar 22.Claybath
cangkang dan nut yang berasal dari claybath dimana menggunakan prinsip
getaran.Nut yang telah terpisah kemudian dialirkan menuju kernel nut conveyor
dan diangkut menuju silo dryer menggunakan alat kernel nut elevator.Kadar losis
Kernel silo dryer merupakan alat yang berfungsi dalam pemasakan dengan
mendapatkan KA kernel sesuai standart yaitu kecil dari 8%. Prinsip yang
26
digunakan adalah pemberian steam pada silo dryer dengan suhu berkisar antara
90-950C dimana waktu penahanan kernel adalah 14-15 jam. Gambar Kernel silo
berbentuk lengkung disambung dan melingkar keatas. Pada alat ini terdapat 1 unit
kernel beam yang berkapasitas 178 ton. Gambar kernel silo bin dapat dilihat pada
Gambar 25.
diantaranya yaitu:
energi listrik.Energi listrik dihasilkan oleh alternator turbin uap dan generator
Diesel. Pada PKS memiliki alternator untuk membangkitkan daya listrik, yaitu :
energi gerak menjadi energi listrik.Tenaga yang digunakan berasal dari uap kering
yang dihasilkan ketel uap. Pada PKS MII terdapat dua uni turbin uap dengan
beroperasi, putaran turbin rata – rata adalah 4.500 – 5.000 rpm dengan tekanan
uap masuk 18 bar.Gambar turbin ini dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26.Turbin
turbin uap dan ditambahkan air untuk keperluan mesin – mesin lain yang
klarifikasi, stasiun kernel, Storage tank dan Fat pit. Gambar back pressure
4. Stasiun Boiler
pengolahan pabrik. Karena stasiun ini akan mengoperasikan masing – masing alat
yang ada di PKS. Boiler juga merupakan sumber energi listrik yang akan dialirkan
Water intake merupakan jantung dari pengolahan PKS, karena stasiun ini
1. Waduk
Waduk merupakan tempat penampungan air yang berasal dari water intake
yang nantinya akan dialirkan menuju tanki kotor yang berada pada bagian tengah.
Air yang berasal dari waduk dialirkan ke tanki kotor dengan cara menggunakan
pompa air waduk.Gambar waduk ini dapat dilihat pada Gambar 28.
29
Tanki ini merupakan tanki yang berisi air kotor atau air yang berasal dari
waduk dimana memiliki pH yang rendah, air yang berasal dari tanki ini akan
dialirkan menuju clarifier, dari tanki melewati pipa yang berbentuk liku-liku,
untuk mengefisienkan cara kerja obat agar lebih homogen sebelum dialirkan ke
P1031 dan P1018, dimana P1031 ini berfungsi untuk sebagai perekat/pengikat
3. Clarifier
Tanki clarifier merupakan tanki yang berfungsi untuk menjernihkan air
yang berasal dari tanki air kotor.Dimana pada tanki terdiri dari empat ruang yang
berbeda. Pada tanki clarifier ini air akan dialirkan menuju tanki basin.Gambar
Gambar 29.Clarifier
4. Tanki Basin
ada pada air, sebab umumnya pH dari air tersebut 4-5 untuk itu harus dinentralkan
menjadi 6.5-7 dengan menggunakan obat yaitu soda ash. Dimana pemakaian soda
5. Sand Filter
Sand filter merupakan tanki yang berfungsi untuk menyaring kembali air
yang berasal dari tanki basin sebelum dialirkan ke tanki air bersih. Umumnya
sand filter yang digunakan satu dan tanki tersebut biasanya dibersihkan setiap satu
minggu sekali. Gambar Sand filter dapat dilihat pada Gambar 30.
Tanki air bersih merupakan tanki yang berisi air yang telah bersih dimana
pH telah sesuai dengan yang diharapkan. Tanki air bersih ini terbagi dua tanki
yaitu :
Pada tanki ini air disalurkan ke boiler, adapun tanki yang terdapat pada
sementara dan menampung air yang berasal dari turbin. Umumnya air yang
2. Feed Tank
Tanki ini merupakan tanki yang tempat peampungan dari demin water tank,
dimana airnya akan dialirkan menuju dearerator yang nantinya akan dialirkan ke
boiler.
3. Tanki Softhenence
Tanki ini merupakan tanki yang berfungsi untuk mengaktifkan resin yang
berfungsi untuk menjernihkan air. Jika resin yang ada pada softhenence tidak
trace lagi maka harus dilakukan backwash terlebih dahulu kemudian dialirkan
HCl ke dalam tanki tersebut sampai trace.jika warna air menjadi biru, maka
Disamping itu juga dalam proses penanganan air untuk boiler menggunakan
juga bahan – bahan kimia lain diantaranya:Chemical prox 219, Chemical profoc
406, Chemical profoc 450, dan Chemical porosperse 511. Dimana bahan kimia
32
tersebut dilarutkan dengan air 200 L dan proses ini dilakukan setelah 11 jam
proses pengolahan, dengan dosis pemakaian Chemical prox 219 (0,7 gr),
Chemical profoc 406 (1 ½ gr), Chemical profoc 450 (1L), dan Chemical
porosperse 511(1L).
Tanki yang berada pada bagian kiri ini merupakan tanki yang berisi air
bersih dimana nantinya air tersebut akan dialirkan menuju proses. Aliran dari air
tersebut akan menuju ke dalam bak penampung air. Pada bak penampung air
terdapat empat buah pipa yang masing-masing pipa berasal dari aliran yang
berbeda.Pipa tersebut berasal dari vacuum dryer, turbin, overflow dari hot water
tank dan dari tanki air bersih. Setelah masuk ke dalam bak penampung air, air
tersebut kemudian dialirkan menuju hot water tank, dan dari hot water tank
tersebut akan dialirkan ke stasiun press yang berfungsi untuk memberikan air
3.2.2 Bahan
Indah Industri (MII) ini yaitu tandan buah segar (TBS) yang berasal dari kebun
sendiri. Bahan baku yang digunakan sebelum proses pengolahan harus dilakukan
sortasi sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan,
yaitu berdasarkan 3 set diantaranya set satu yang terdiri dari tandan mentah (0%),
tandan busuk(0%) dan janjang kosong (1%). Set dua yaitu tandan tangkai panjang,
tandan dura, tandan kotor, tandan restan, tandan hama, tandan basah, tandan PC
33
(Parthenocarpic), tandan hard bunch. Set tiga yaitu berdasarkan warna dimana
Bahan yang digunakan untuk proses pengujian bahan baku yaitu tandan
buah segar (TBS), sedangkan untuk bahan sampel basah dan kering yaitu claybat,
kernel produksi, kernel pemasaran, fiber cylone, LTDS 1 dan 2, press, ripple mill,
nut, sampel basah seperti sparator (SP 1-SP 5), final effluent, sebelum rekoveri
(ST1), sesudah rekoveri (ST2), under flow (UF), wet nut, empty bunch (EB),
bunch press (BP), inclined bunch press (IBP), fiber cylone, press cake fiber,
hexsan.
Bahan pengujian air untuk proses pengolahan yaitu P.1018, P.1031, HCl,
resin, chemical prox 219, chemical profoc 406, chemical profoc 450, chemical
indicator, potassium iodite iodate, metil orange, sulphuric acid, indicator PP,
barium chloride, potassium cromate, silver nitrat, buffer solution, solocrom black,
B/C.
3.3. Pelaksanaan
1. Penerimaan bahan baku, dilaksanakan selama 3 hari (20 s/d 21 Maret 2013)
2. Pengujian kualitas bahan baku, dilaksanakan selama 9 hari (22 s/d 30 Maret
2013)
4. Pengujian sifat kimia (pengujian ALB) selama 4 hari (21 s/d 25 Maret 2013)
5. Pengujian sifat fisik (pengujian kadar air, kadar kotoran CPO, kadar kotoran
kernel, kadar air kernel) dilaksanakan selama 1 hari (25 Maret 2013)
6. Pengolahan kernel dilaksnakan selama 9 hari (1s/d 6 April dan 20 s/d 22 Mei
2013)
2013)
April 2013)
10. Proses pengujian sampel basah, dilaksanakan selama 1 minggu (1 s/d 6 April
2013)
11. Pengujian sampel kering, dilaksanakan selama 2 minggu (1 s/d 6 April dan 27
12. Proses penanganan dan pengujian air, dilaksanakan selama 1 minggu (6 s/d 11
Mei 2013)
24 Mei 2013)
35
4.1. Hasil
(MII) merupakan salah satu bagian dari perusahaan Surya Dumai Grup, yang
terdiri dari 10 PKS. PT Muriniwood Indah Industri (MII) ini, mulai berdiri pada
tahun 2007 dengan kapasitas olah pabrik adalah 45 ton/ jam. Pada awalnya
perkebunanan kelapa sawit, dan pada tanggal 21 September 2011 telah dilakukan
komisioning Empty fruit bunc press (penambahan alat untuk proses pengepresan
janjang kosong).
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Muriniwood Indah Industri (MII) terletak di
luas HGU + 10.336,2 Ha,dan luas areal tersebut telah ditanami seluas + 8.992,29
Ha.
oleh Mild Manager dan beberapa asisten. Tanggung jawab dari masing– masing
bidang dan masing–masing seksi saling berkaitan melalui fungsi dari masing–
masing. Untuk lebih jelas Struktur organisasi perusahaan PT. Muriniwood Indah
Tugas dan tanggung jawab dari masing – masing fungsi diantaranya sebagai
berikut:
1. Manager Unit
kepala dan Kepala Tata Usaha (KTU), melaksanakan kebijakan Direksi dalam
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manager atau koordinator pabrik.
dan tanggung jawab kepada bawahan yang telah diangkat untuk melaksanakan
tugas tersebut.
2. Mild Manager
sumber daya yang ada, untuk mencapai efesiensi, produktifitas dan kualitas yang
3. Asisten Proses
mengendalikan sumber daya yang ada, guna mencapai proses dengan lancar dan
efisien untuk memaksimumkan pencapaian hasil CPO dan inti yang baik.
37
4. Asisten Maintenance
mengendalikan sumber daya yang ada guna mencapai proses kerja pabrik yang
optimal dalam mencapai target jam kerja maupun mutu dari CPO dan PKO.
5. Asisten Laboratorium
Memimpin unit kerja laboraturium atau analisis untuk penerimaan TBS dan
pemeriksaan mutu yang dihasilkan pabrik untuk menghasilkan mutu CPO dan inti
yang baik.
6. Kepala Timbangan
C. Ketenaga Kerjaan
(MII), merekut pekerja dari daerah sekitar lokasi pabrik pengolahan, daerah
medan dan daerah Sumatra Barat. Tenaga kerja yang berjumlah 130 orang yang
terdiri dari tenaga kerja Karyawan Harian Lepas (KHL), Karyawan Harian Tetap
berfariasi mulai dari SLTA sampai perguruan tinggi, sedangkan mengenai tugas
Jam kerja untuk karyawan administrasi dari pukul 07.00 -17.00 WIB,
dengan waktu istrahat 2 jam dari hari senin sampai hari jumat, dan pada hari sabtu
masuk jam 07.00 – 12.00 WIB sedangkan hari minggu libur. Untuk bagian
compon dan bengkel masuk kerja dari pukul 07.00-17.00WIB, sedangkan bagian
produksi dan bagian lain yang menunjang proses produksi, waktu kerja dibagi
38
menjadi dua shif. Dimana untuk bagian sortasi shif 1 dari pukul 09.00-17.00 WIB,
untuk shif 2 dari pukul 10.00-18.00 WIB, sedangkan untuk proses produksi shif 1
masuk dari pukul 10.00-17.00 WIB sedangkan shif 2 mulai dari pukul 17.00
Staf tenaga kerja bertempat tinggal di perumahan yang tidak jauh dari
lokasi pabrik. Sarana pabrik yang lain diantaranya mushala, lapangan olaraga
seperti bola voly, bola kaki, badminton, sedangkan untuk jaminan kerja atau jasa
sosial tenaga kerja (jamsostek), uang pensiunan, cuti tahunan dan cuti panjang,
karyawan memakai sepatu aseptik, sarung tangan, kaca mata, masker.Pada tahun
2011, PT. Muriniwood Indah Industri (MII) telah mendapatkan pengakuan untuk
pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001 versi 2000, dan sistem manajemen
4.1.2 Pengolahan
1. Sortasi
Mutu produk yang dihasilkan tergantung dengan mutu buah yang diterima.
Oleh karena itu, perlu dilakukan sortasi sebelum proses pengolahan. Bahan baku
yang diterima harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahan
antara lain:
39
A. Set satu yaitu tandan mentah (0%), tandan kurang matang (5%), tandan matang
(89%), tandan lewat matang (5%), tandan busuk (0%) dan janjang kosong
Tandan
matang Tandan lewat matang
B. Set dua yaitu tandan tangkai panjang, tandan dura, tandan kotor, tandan restan,
Harbuch
Gambar 32. Tandan tangkai panjang, tandan dura, tandan kotor, tandan
restan, tandan hama, tandan basah, tandan PC (Parthenocarpic),
tandan hard bunch.
C. Set tiga yaitu berdasarkan warna dimana ada warna orange (mesop), kuning
dan kuning orange. Gambar set 3 ini dapat dilihat pada Gambar 33.
41
mengetahui kualitas dari buah atau TBS. Greding dilakukan dengan dua cara
yaitu:
a. Cara acak untuk grading 50% dilakukan dengan cara mengambil 5 TBS
keseluruhan
diterima,atau bahan baku yang tersedia.Rata-rata bahan baku yang tersedia setiap
2. Perebusan
merebus TBS (Tandan Buah Segar). TBS yang telah mengalami proses perebusan
akibat adanya panas uap yang dapat meresap ke dalam buah karena adanya
penyusutan buah, sehingga terbentuk rongga- rongga kosong pada buah dan
nantinya dapat memudahkan dalam proses ekstraksi minyak. Kadar air yang
terkandung dalam inti akan menguap dan kernel menjadi susut. Sehingga pada
3. Memasukan lori kedalam rebusan dengan cara melilitkan seling kebolar dan
kaitkan seling kebodi lori paling belakang, kemudian hidupkan capstan untuk
mendorong seling lori, 9 lori untuk perebusan, tarik lori pendorong kebelakang,
5. Menutup pintu rebusan, lakukan dearasi selama 5 menit dengan membuka inlet
8. Membuka pintu perebusan, lakukan penarikan lori dan lori perebusan keluar
daristerilizer.
3. Tippler
Pada stasiun ini lori yang beri TBR akan dituangkan ke bunch feed conveyor
untuk diteruskan ke thresser. Pada stasiun ini dilengkapi dengan railtrack untuk
memindahkan lori.
4. Thresser (Bantingan)
dengan brondolan, dimana tandan kosong akan jatuh ke empty bunch conveyor
akan keluar melalui under thresser conveyor melalui kisi-kisi drum thresser.
44
5. Digester
biji atau nut, sehingga proses pengeluaran minyak dari fiber lebih effisien pada
mesin press. Digester bertujuan untuk melepaskan sel-sel minyak dari daging
dan mempertahankan temperature massa campuran fruitlet agar tetap pada suhu
6. Press
Setelah proses selesai dari digester kemudian masuk ke screw pres yang
berfungsi untuk untuk memisahkan antara minyak dan fiber dengan tekanan 40–
Ampas yang terdiri dari nut dan fiber yang keluar dari scew press masuk ke
cake breker conveyor dengan prinsip kerja gumpalan cake dipecah dengan
yang berputar. Proses ini berfungsi untuk mencacah cake untuk memisahkan nut
pemisahan fiber dan nut, kecepatan dari CBCdalam melemparkan fiber adalah 2,4
m/detik.
45
8. Pemisahan ampas, fiber dan biji atau nut dan biji defericarper
Defericarper bertujuan untuk memisahkan antara nut dan fibre dari press
cake. Prinsipnya wadah memecahkan gumpalan oleh gerakan CBC (cake breker
dikumpulkan dalam fibre cyclone dan dijatuhkan menuju fuel conveyor melalui
dimana induction fan akan mengangkat atau menghisap nut keatas sedangkan batu
Nut polishing drum merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan batu
yang terikut, nut, cangkang halus dan fiber. Prinsip kerja dari alat ini adalah
fibreakan terhisap ke fiber cyclone sehingga nut akan masuk ke nut conveyor yang
dihantarkan menggunakan sistim air lock. Sedangkan batu dan fibre basah akan
jatuh ke bawah karena memiliki berat yang tinggi, lalu dimanfaatkan sebagai
bahan bakar boiler. Kapasitas dari polishing drum tersebut adalah 15 ton/jam
Nut yang keluar dari polishing drumakan jatuh ke wet nut conveyor.
11. Distoner
Proses yang terjadi di grading drum ini bertujuan untuk terjadinya proses
pemisahan baik antara nut besar, nut kecil dan nut yang sedang.
Ripple mill merupakan alat yang berfungsi untuk memecah nut dengan cara
berbentuk pipa yang berjumlah 46 buah untuk masing-masing ripple mill. Ripple
mill terbagi menjadi 3 unit berdasarkan ukuran dari nut tersebut yaitu besar,
sedang dan kecil. Prinsip kerja dari alat ini adalah nut yang masuk dari nut silo,
Efisiensi dari ripple mill adalah 98% dimana nut utuh dan nut pecah sebesar
2%. Jika > 98% maka banyak inti pecah, loses LTDS tinggi, yang disebabkan oleh
rotorbar yang terlalu rapat sehingga menyebabkan losses tinggi dan banyak
terdapat nut pecah, namun jika < 98% banyak nut utuh dan kotoran tinggi dari nut.
Massa darirotorbar yang ada pada ripple mill tersebut tergantung dari nut-nut
yang ada, jika nut-nut tersebut besar-besar dan banyak terdapat batu-batu kecil
yang pecah maka akan susah untuk dipecahkan sehingga alat lebih sering
dan dialirkan ke boiler, sedangkan untuk inti dialirkan ke wet nut conveyor,
sedangkan nut yang belum terhisap akan masuk ke sparating airlock dan
16. Claybath
Claybath merupakan bak lumpur yang berisi CaCO3, air dan abu.Alat ini
berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti yang berasal dari LTDS II.Prinsip
yang digunakan pada claybath ini adalah memisahkan antara cangkang dan nut
pemisahan, pastikan umpan selalu dalam keadaan konstan dan kapasitas pompa
pemisahan.
diinginkan adalah 7. Pada claybath ini, jika air tersebut keruh dan banyak terdapat
pasir maka akan meningkatkan pemakaian CaCO3 sehingga akan menaikkan cost.
Cangkang yang telah terpisah dengan inti masuk ke wet shell transfer,shell hoper,
48
shell conveyor dan shell elevator yang nantinya akan digunakan untuk bahan
bakar boiler.
Nut yang telah proses pemisahan antara inti dan cangkang dari claybath
kemudian dihantarkan melalui wet kernel conveyor dan elevator, masuk ke kernel
silo dryer, dimana silo dryer ini merupakan tempat proses pemasakan dengan
mengunakan steam injek, yang bertujuan untuk mengurangi kadar air kernel
dengan standar 7%, dengan suhu berkisar antara 80-900C, lama penahanan 4 – 5
jam.
selanjutnya dikirim ke kernel silo bin, dimana silo bin ini merupakan tempat
pemasaran.
mutu bahan baku di PKS PT. MIIini TBS yang akan diolah terlebih dahulu
dilakukan sortasi, yang bertujuan untuk mengetahui mutu buah yang akan diolah
serta untuk mengevaluasi hasil dari pemanenan, serta dilkukannya grading baik
ini diawali dengan membersihkan areal tempat melakukan proses produksi, dan
mendapatkan kualitas hasil yang baik. Disamping itu juga pengawasan mutu
proses produksi dilakukan juga dengan pengecekan loses baik sampel kering
maupun sampel basah seperti, claybath, press, LTDS 1 dan 2, fiber cylone,
kotoran kernel produksi dan kernel pemasaran dan efisiensi rippel mill, sparator,
sebelum dan sesudah rekoveri, under flow, wet nut, empty bunch, bunch press,
inclined bunch press, press cake fiber.Pengecekan air yang digunakan untuk
proses produksi. Pengawasan mutu proses produksi dapat dilihat pada Lampiran
4.
terjadinya kerusakan pada minyak pada saat pengiriman.Di PKS PT. Muriniwood
dilakukan antara lain kadar air, kadar kotoran, dan asam lemak bebas pada CPO,
4.1.4.1 Sanitasi
Muriniwood Indah Industri ini terdiri dari sanitasi bahan baku, sanitasi ruangan,
Sanitasi bahan baku yang dilakukan dalam proses pengolahan kernel ini
dilakukan dengan cara, bahan baku dilakukan sortasi, dan dimasukan dalam
b. Sanitasi Ruangan
Industri (MII) ini, dengan cara menyapu areal perstasiun dengan menggunakan
pelpa daun kelapa sawit, baik dari area stasiun sortasi dengan menggunakan
stasiun thresser, stasiun klarifikasi, stasiun kernel dan stasiun boiler dengan
c. Sanitasi Peralatan
(MII) ini yaitu dengan cara membersihkan alat dengan menggunakan air yang
disemprotkan ke bodi alat dan mengosokan abu ke bodi alat. Peralatan juga
dilakukan pengedrinan atau pembuangan kotoran pasir setiap hari di sand trap
tank.
51
d. Sanitasi Pekerja
diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) seperi sarung tangan, kaca mata,
masker, sepatu aseptik dan helm, sehingga karyawan terhindar dari bahaya pada
Limbah hasil dari proses produksi yang ada pada PT. Muriniwood Indah
A. Limbah padat
Limbah padat yang ada pada PT Muriniwood Indah Industri ini berupa
untuk cangkang dan fiber digunakan sebagai bahan bakar boiler atau pembangkit
tenaga uap.
B. Limbah Cair
Limbah cair dari proses pengolahan minyak sawit di berasal dari kondensad
perebusan dan dari stasiun klarifikasi. Limbah kelapa sawit memiliki kadar bahan
yang besar karena diperlukan degradasi bahan organik yang lebih besar pula.
Limbah cair industri kelapa sawit memiliki kadar air 95 %, 4.5 % padatan
dalam bentuk terlarut / tersuspensi dan 0.5 – 1 % sisanya minyak dan lemak
emulsi. BOD dan COD yang tinggi dari baku mutu limbah cair akan membebani
lingkungan. Oksigen yang terlarut dalam badan air akan digunakan untuk
menguraikan limbah tersebut sehingga akan terjadi defisit oksigen. Setelah terjadi
defisit oksigen, maka akan terjadi perombakan bahan organik yang terdapat pada
menjadi gas metan dan gas karbondioksida serhingga akan mengeluarkan bau
yang tidak enak karena proses anaerob juga akan menghasilkan gas H2S. Tabel
jumlah bahan organik yang terkandung didalam air setara dengan jumlah oksigen
dengan sisa oksigen terlarut dalam air limbah. COD (Chemical Oxygen Demand)
adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan yang terkandung dalam
limbah cair, dapat dilihat pada Gambar 34.Limbah cair diproses didalam suatu
merombak bahan organik yang terdapat dalam limbah cair adalah 120 -140 hari.
sebagai berikut:
1. Final Effluent
Final effluent merupakan hasil buangan akhir dari stasiun kalrifikasi dan
dari kondesad perebusan. Pada final effluent ini bertujuan untuk mengetahui
berapa losiss minyak yang terikut selama proses pengolahan berlangsung. Untuk
dari final effluent, limbah cair tersebut kemudian dialirkan menuju deoling
Air limbah yang berasal dari final effluent dialirkan menuju bak pemisah
3. Kolam Pengasaman
dipermukaan air limbah tetap cair sehingga dapat diambil kembali untuk diolah
senyawa organik majemuk terjadi disini, menjadi senyawa asam yang mudah
adalah 40 hari.
Pada kola mini terjadi perubahan asam yang mudah menguap menjadi
asam asetat kemudian menjadi gas CO, CH dan H2O. Hidrolik retention time
lemak yang terdapat dalam limbah cair oleh bakteri anaerobik tanpa kehadiran
oksigen menjadi biogas yang terdiri dari CH4( 50 – 70 % ), serta N2, H2, H2S
limbah secara aerobik. Tabel karakteristik air hasil olahan setelah proses
6. Kolam Fakultatif
kolam mengalami fermentasi anaerobic.Pada tahap ini terjadi penurunan COD dan
7. Kolam aerobik
maupun respirasi. Dengan retensi selama 14 hari kolam ini dapat meningkatkan
Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Murini Indah Indistri (MII) ini adalah
CPO dan Kernel, dengan kapasitas produksi CPO dan kernel dalam satu hari yaitu
didaerah lokal sendiri seperti Dumai Belkin, Bansal Aceh, CLP Pelitung, dengan
menggunakan mobil tanki dengan kapasitas tangki rata-rata 32 ton. Setiap satu
mobil tanki bermuatan 32 ton, dengan rata-rata penjualan 4 mobil tanki perhari,
Penjualan untuk kernel di jual di PT. PAA, PT AD, dan PT IBP dengan
kapasitas penjualan rata-rata 120 ton perhari, dengan harga jual per Kg Rp. 2800.
Alat angkut yang digunakan untuk mengakut kernel yang dihasilkan pabrik
bertujuan untuk meningkatkan mutu dari suatu produk yang dihasilkan, serta
Industri (MII) ini belum ada dilakukan, namun untuk saat ini PKS PT.
Muriniwood Indah Industri (MII) hanya sebagai penyedia bahan baku mentah
yaitu CPO dan kernel yang siap untuk dipasarkan ke perusahaan lain.
4.2. Pembahasan
4.2.1 Pengolahan
ramp, kemudian dimasukan ke dalam lori dengan kapasitas 5 ton yang ditari
Industri ini memiliki 2 buah sterilizer dengan kapasitas 9 lori dengan suhu 110-
dengan waktu, tekanan dan suhu yang telah disesuaikan. Adapun tujuan dari
Setelah proses perebusan selesai maka selanjutnya lori yang berisi TBR
(tandan buah rebus), di keluarkan dengan cara ditarik dengan sling, yang diikat
menuju thresser, yang berfungsi untuk memisahkan antara brondolan dan janjang
bunch hopper, yang akan dimanfatkan sebagai pupuk kompos di areal perkebunan
Didalam screw press tekanan mencapai 40-45 bar. Proses pengolahan biji
kelapa sawit atau inti dilakukan dengan caramemisahkan cangkang dengan inti
dengan cara fiber dan nut yang keluar dari press kemudian masuk ke CBC I dan
deperikarfer, pada proses tersebut fiber akan terhisap oleh cylone fan, dimana
terhisap ke fiber cylone dan dijatuhkan conveyor horizontal fiber, dan dijadikan
sebagai bahan bakar boiler, sedangkan nut akan masuk ke dalam polishing drum.
Nut yang keluar dari polishing drum akan masuk ke dalam wet nut
sedangkan Bj yang ringan akan terhisap oleh pneumatic transport fan, dan masuk
terpisah antara nut yang besar, kecil dan sedang, baru masuk ke dalam nut silo.
Nut yang sudah ada di dalam nut silo kemudian masuk ke ripple mill untuk
proses pemecahan, proses pemecahan ini efesiensi ripple mill harus diperhatikan
mixture elevator, masuk ke nut split conveyor, trombol inti baru kemudian masuk
dry sparating fan 1.Nut yang berat atau intiakan jatuh kebawah dan masuk ke wet
nut conveyor sedangkan cangkang akan masuk ke LTDS 1.Nut yang masih belum
terpisah akan masuk ke sparating fan 2 dan cangkang pun masih masuk ke LTDS
2 kembali dan intinya pun masuk ke wet nut conveyor, untuk nut yang belum
terpisah, nut masuk lagi ke sparating airlock dan vibrating umpan, di proses ini
fiber kasar yang masih terikut akan terpisah, dan nut akan masuk ke claybath.
berfungsi untuk memisahkan antara inti dan cangkang, sehingga inti berada di
bagian atas dan cangkang berada di bagian bawah, cangkang akan masuk ke wet
shell teransfer fan, shell hoper, shell conveyor dan shell elevator dan dijadikan
bahan bakar boiler, sedangkan inti akan masuk ke wet nut conveyor. Untuk inti
akan masuk ke wet net conveyor, wet net elevator dan masuk ke kernel silo dryer
kernel conveyor, dry kernel transfer fan dan dry kernel conveyor dan KSB (kernel
silo bin).
harus selalu dilakukan dalam dunia industri, yaitu dalam dunia usaha yang
terdiri dari pengawasan mutu bahan baku, pengawasan mutu proses produksi dan
dengan cara proses sortasi sebelum dilakukanya proses pengolahan yang bertujuan
untuk mengetahui mutu buah yang diterima setiap harinya atau pada saat proses
melakukan kualiti control dalam proses pengolahan baik dari pengujian air yang
digunakan untuk pengolahan dan pengujian loses baik sampel kering maupun
sampel basah.
dilakukan dengan cara pengecekan kadar air dan kadar kotoran yang ada pada
61
kernel. Dimana standar kadar air kernel yaitu 7% dan kadar kotoran 10%.
Sedangkan pada CPO sendiri kadar air 0,21%, kadar kotoran 0,022% dan untuk
Tandan buah sawit yang berkualitas akan menghasilkan Palm Kernel Oil
untuk mendapatkan hasil produksiyang baik bila diproses dengan baik. Selain
mutu yang ada pada bahan baku, persyaratan lain yang diperlukan untuk
mendapatkan hasil pengolahan yang baik yaitu jumlah yang cukup dan waktu
yang tepat. Panen kelapa sawit terutama didasarkan pada saat kadar minyak pada
4.2.3.1 Sanitasi
penyakit. Selain itu juga akan menciptakan kondisi yang aman terhadap bahan
tumbuh dan berkembangnya jasad renik pembusuk dan pathogen dalam makanan,
produk harus menjaga sanitasi produk tersebut. Sanitasi yang perlu di perhatikan
yaitu:
dilakukan dari awal produksi.Bahan baku yang masuk harus dilakukan sortasi
terlebih dahulu untuk mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan mutu dan
62
bebas dari cemaran fisik. Pada proses sanitasi ini dilakukan dengan cara proses
e. Sanitasi Ruangan
Menurut Elida (2010), ruangan yang baik adalah ruangan yang memberikan
kenyamanan pada saat proses produksi. Untuk itu ruangan yang di gunakan
dibersihkan yaitu stasiun penerimaan buah, stasiun thresser, stasiun press, stasiun
loding ramp, disamping itu juga dilakukan dengan menyapu area sekitarnya.
thresser, stasiun press, stasiun clarifikasi, stasiun kernel, dilakukan dengan cara
f. Sanitasi Peralatan
Menurut Elida (2010), sanitasi alat yaitu memastikan semua alat yang
digunakan telah dicuci bersih dengan deterjen dan bilas dengan air bersih. Hal itu
ke bodi alat dengan mengunakan abu sisa pembakaran, sedangkan untuk peralatan
g. Sanitasi Pekerja
Menurut Elida (2010), sanitasi pekerja dapat dilakukan dengan cara pekerja
harus mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum maupun
memotong kuku, dan tidak boleh memakai perhiasan pada saat bekerja.
Di PKS PT. Muriniwood Indah Industri (MII), sanitasi pekerja sudah cukup
baik dimana pekerja telah menggunakan helm untuk menghindari adanya benda-
benda jatuh yang akan membahayakan pekerja, sarung tangan, kaca mata, sepatu
Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, air wc dan air
Limbah yang dihasilkan dalam pengolahan buah kelapa sawit yaitu limbah
padat, cair.Limbah yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan kelapa sawit cukup
besar, sehingga dapat menjadi pencemar bagi lingkungan apabila tidak dikelola
dengan baik. Namun jika ditangani dengan baik, limbah sawit juga dapat
Proses pencemaran udara dari semua spesies kimia yang dimasukkan atau
penerima (receptor), bila ini terjadi, kontamian atau cemaran. Cemaran udara
primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran.
Jenis produk yang ada di PT. Muriniwood Indah Industri ini terdiri dari
minyak CPO dan inti kelapa sawit atau kernel, dikarenakan perusahaan tersebut
hanya sebagai penyedia bahan baku, dimana produk selanjutnya akan dipasarkan
ke PT lain yang masih satu perusahaan dengan PT. Muriniwood Indah Industri
(MII).
dengan menggunakan mobil tanki dengan kapasitas tangki rata-rata 32 ton, dalam
setiap satu mobil tanki bermuatan 32 ton, dengan rata-rata penjualan 4 mobil tanki
dengan kapasitas penjualan rata-rata 120 ton perhari, dengan harga jual per Kg
Rp. 2800. Alat angkut yang digunakan untuk mengakut kernel yang dihasilkan
5.1. Kesimpulan
2. Bahan baku yang digunakan untuk proses pengolahan kernel adalah buah
ini yaitu dengan melakukan sortasi buah yang baru datang dari kebun,
air, kotoran, ALB baik hasil produksi yang disimpan dan produk yang
akan dipasarkan.
5.2. Saran
baik.
DAFTAR PUSTAKA