Anda di halaman 1dari 2

1.

6 KONFLIK ANTARA MANAJER DAN PEMEGANG SAHAM

Agency Theory menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai suatu hubungan
kontrak (loosely defined) antara pemegang sumber daya. Suatu hubungan agency muncul ketika
satu atau lebih individu, yang disebut pelaku (principals), mempekerjakan satu atau lebih
individu lain, yang disebut agen, untuk melakukan layanan tertentu dan kemudian
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada agen. Hubungan utama agency dalam
bisnis adalah mereka (antara pemegang saham dan manajer dan antara debtholders dan
pemegang saham). Hubungan ini tidak selalu harmonis, memang, teori keagenan berkaitan
dengan konflik agency, atau konflik kepentingan antara agen dan pelaku. Hal ini memiliki
implikasi untuk, antara lain, tata kelola perusahaan dan etika bisnis. Ketika agency terjadi
cenderung menimbulkan biaya agency, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk
mempertahankan hubungan agency yang efektif (misalnya, menawarkan bonus kinerja
manajemen untuk mendorong manajer bertindak untuk kepentingan pemegang saham). Oleh
karena itu, teori keagenan telah muncul sebagai model yang dominan dalam literatur ekonomi
keuangan, dan secara luas dibahas dalam konteks etika bisnis.

Agency theory menunjukkan manajer akan berusaha untuk memaksimalkan utilitasnya


dengan mengorbankan para pemegang saham perusahaan. Agen memiliki kemampuan
untuk beroperasi sendiri dan mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh informasi yang bersifat asimetris. Masalah keagenan
potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari
seratus persen. Dengan proporsi kepemilikan yang hanya sebagian dari perusahaan
membuat manajer cenderung bertindak untukkepentingan pribadi dan bukan untuk
memaksimumkan perusahaan, sehingga nantinyaakan menyebabkan biaya keagenan
(agency cost). Hampir mustahil sebuah perusahaanmemiliki zero agency cost yang
dapat menjamin manajer dalam mengambil keputusan yang optimal dari pandangan
shareholders akibat adanya perbedaan kepentingan diantara m er eka. Terkad an g unt uk
m encapai k epent i n gann ya , m an aj em en dapat be rt i ndak menggunakan akuntansi
sebagai alat untuk melakukan rekayasa.
1.7 PERAN KEUANGAN DALAM ORGANISASI

Struktur oganisasional suatu perusahaan umumnya memiliki dewan direksi di puncak,


dan pimpinan dewan (chairman of the board)adalah orang yang paling bertanggung jawab atas
kebijakan strategis perusahaan. Berdasarkan panduan pimpinan, dewan yang akan menentukan
kebijakan, tetapi penerapan kebijakan itu merupakan tanggung jawab dari manajemen
perusahaan. Tim manajemen dipimpin oleh chief executive officer (CEO). Pimpinan dewan
terkadang juga bertindak sebagai CEO, tetapi para pakar penyelenggara perusahaan, termasuk
New York Stock Exchange, berpendapat bahwa kedua pejabat itu sebaiknya dipisahkan dan
terdapat tren yang jelas menuju pemisahan ini. Berada langsung dibawah CEO adalah chief
operating officer (COO) dan chief financial officer (CFO). COO bertanggung jawab atas
operasional aktual, termasuk produksi dan penjualan produk perusahaan. CFO bertanggung
jawab atas sistem akuntansi untuk penghimpunan modal yang dibutuhkan perusahaan, untuk
mengevaluasi keefektifan operasi yang berkaitan dengan perusahaan lain dalam industri dan
untuk mengevaluasi seluruh keputusan investasi penting, termasuk usulan pabrik, toko baru, dan
sejenisnya.

Sistem akuntansi harus memberikan informasi yang baik jika perusahaan ingin berjalan
secara efisien. Manajemen juga harus tahu biaya yang sebenernya agar dapat mengambil
kebputusan dengan baik. Sistem akuntansi juga harus memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu kepada para investor, jika investor tidak mempercayai angka yang dilaporkan,
mereka akan menghindari saham perusahaan dan nilainya tidak akan maksimal. Perusahaan yang
didanai dengan cara optimal juga penting, perusahaan sebaiknya menggunakan kombinasi utang
dan ekuitas yang akan memaksimalkan nilai. Terakhir staf keuangan harus mengevaluasi
berbagai departemen dan divisi, termasuk usulan pengeluaran modal mereka, guna memastikan
perusahaan beroperasi secara efisien dan melakukan investasi yang akan meningkatkan kekayaan
pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai