Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, hidayah, dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah Perlengkapan Kaca Laboratorium sebagai
pemenuhan syarat materi kuliah Instrumentasi Biologi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Lingkungan
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Dwi Oetomo,yang telah
memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah Perlengkapan Kaca Laboratorium.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun para pembaca.

Surakarta,16 Oktober 2019


Rumusan Masalah :

o Apa saja peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca ?


o Bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat-alat tersebut?
o Mengapa kita harus memperhatikan beberapa hal dalam menggunakan alat-alat laboratorium?
Kaca Arloji

1. Spesifikasi
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
Watch Glasses merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari
gelas berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan cekung kedalam dan
terbuat dari kaca bening yang tembus pandang
2. Fungsi
 sebagai tempat menimbang bahan berupa padatan atau pasta,
 menutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
 Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

Fungsi gelas arloji atau kaca arloji adalah untuk menimbang bahan-bahan kimia yang
bersifat higroskopis, sebagai penutup saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan
sebagai wadah untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

3. Prinsip kerja
wadah penimbangan zat padat
4. Cara kerja

Seperti yang disebutkan sebelumnya gelas arloji termasuk sebagai tutup untuk gelas.
Dalam hal ini kaca arloji ditempatkan di atas wadah, yang membuatnya lebih mudah
untuk mengontrol dan mengubah kondisi saturasi uap. Oleh para ahli kimia
digunakan untuk menguapkan cairan dan menutup gelas beaker selama percobaan.
Kaca Arloji juga dapat digunakan untuk menaruh zat padat pada saat ditimbang

5. Hal yang perlu diperhatikan


Berhati – hati saat menempatkan wadah
Kondensor

1. Spesifikasi
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan
masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai
dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan
2. Fungsi
digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada proses
reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi
dan sebagainya
3. Prinsip Kerja
Pada prinsip kerja kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan
karena tidak ada uap yang lepas ke udara.
4. Cara Kerja
zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah air dinginmelalui
selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara tetapi kembali mengembun dan
jatuh lagi ke bawah.
5. Hal yang perlu diperhatikan
Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya. Apabila terlalu
tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan gosong
dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.
Pipet Ukur

1. Spesifikasi

2. Fungsi
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian lebih
tinggi dari pada gelas ukur.
3. Prinsip Kerja
memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada
penetapan kadar.
4. Cara Kerja
Untuk menggunakan pipet ukur tersebut, sedot cairan kimia yang ingin Anda
pindahkan ke wadah lain menggunakan pipet ukur dan dibantu filler untuk menghisap
cairan masuk ke dalam pipet ukur.
Sedot hingga sesuai dengan volume yang Anda inginkan dan jangan lupa untuk
memperhatikan garis ukuran di pipet ukur. Jika sudah tepat, Anda bisa memindahkan
cairan tersebut ke wadah lain yang sudah disiapkan. Tingkat akurasi pipet ukur
berbeda-beda dan bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Perlu diperhatikan juga,
dalam menggunakan pipet ukur haruslah berhati-hati. Ukurannya yang panjang,
namun, pipih tersebut sangat mudah untuk pecah.
Bagian ujung dari pipet ukur runcing seperti pensil. Gunakan pipet filler atau pipet filler
elektronik untuk bisa menghisap cairan kimia masuk ke dalam pipet ukur. Cara
menggunakan pipet filler manual adalah tekan karetpada filler, lalu pasangkan pipet
ukur dan tekan tuas keatas hingga cairan masuk dan tahan sampai pipet ukur terisi oleh
cairan. Bawa pipet ukur ke wadah yang sudah disediakan, lalu tekan tuas kebawah agar
cairan bisa keluar. Jika menggunakan pipet filler elektronik, pasangkan pipet ukur lalu
tekan tombol atas untuk mengambil cairan dan tekan tombol bawah untuk
mengeluarkan cairan.

5. Hal yang perlu diperhatikan


 Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal
pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding
dalam dari wadah sebanyak 3x.
 Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
 Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada
pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

Labu Destilasi

Spesifikasi : Hampir sama dengan labu alas bulat, tetapi mempunyai pipa kearah sisi.

Fungsi: Pipa ke arah sisi ini akan disambungkan dengan alat gelas pendingin pada saat
digunakan untuk keperluan destilasi.

Prinsip kerja: pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat -zat
yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode
isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang
bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan
masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses pendinginan) sehingga akan turun berupa
tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol
yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi
dahulu.
Cara kerja: Campuran metanol dan air dicampurkan dalam labu destilasi, lalu didesstilasikan
dengan memanaskan campuran tersebut dengan hot plate. Uap yang dihasilkan adalah uap hasil
dari zat yang bertitik didih rendah, dalam hal ini adalah methanol dan etanol pada kedua percobaan.
Uap tersebut nantinya akan diembunkan dengan bantuan kondensor yang berfungsi sebagai
pendingin uap. Cairan tersebut nantinya akan menetes ke dalam labu elenmeyer.

Hal-hal yang perlu diperhatikan: Pada percobaan distilasi rangkaian alat juga perlu diperhatikan,
pastikan antara sambungan bagian yang satu dengan sambungan bagian yang lainnya tidak
terjadi kebocoran. Karena apabila terjadi kebocoran, distilat yang terbentuk menjadi lebih sedikit
karena ada sebagian uap yang keluar dari rangkaian distilasi. Labu distilasi tidak hanya diisi
dengan sample (air dan etanol) tetapi ditambahkan juga batu didih yang akan mencegah
terjadinya proses bumping pada saat pemanasan.

Cawan Petri

Spesifikasi: wadah bulat dangkal, terbuat dari kaca atau plastik yang memiliki tutup, dan menjadi
kelengkapan vital di laboratorium

Fungsi: sebagai wadah untuk perkembangan kultur sel, bakteri, serta virus yang hendak diteliti.
Banyak terobosan ilmiah yang terbantu oleh wadah sederhana ini terutama yang melibatkan
struktur - struktur renik. Kegunaan lain cawan petri, misalnya untuk mengajarkan siswa
mengenai perkecambahan biji.Menggunakan cawan petri yang transparan, siswa bisa melihat
perkembangan kecambah dari waktu ke waktu.Selain itu, cawan petri bisa pula digunakan untuk
menempatkan jaringan hasil sayatan untuk kemudian dianalisa menggunakan mikroskop. Cawan
petri juga dapat digunakan untuk tujuan eksperimental dasar seperti pemindahan cairan atau
pengeringan cairan.
Prinsip kerja: Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan
yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituang ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

Cara kerja: Meletakan medium di dalam cawan petri, menutup cawan petri dengan
penutup cawan

Hal-hal yang perlu diperhatikan: menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar
tidak terkontaminasi dengan udara.

Piknometer

Spesifikasi: terbuat dari kaca dan bentuknya menyerupai botol parfum atau sejenisnya.

Fungsi: untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida dan untuk pengukuran
material berpori seperti batuan.

Prinsip kerja: dengan cara membandingkan massa zat dengan volume zat.

Cara kerja:

1. Lihat berapa volume dari piknometernya. biasanya ada yang bervolume 25 ml dan 50 ml.

2. Timbang piknometer dalam keadaan kosong.

3. Masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.
4. Kalau sudah pas volumenya, piknometernya ditutup.

5. Timbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.

6. Hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi
fluida dengan massa pikno kosong.

7. Setelah mendapat data massa dan volume fluidanya, kita dapat menentukan nilai
rho/masssa jenis (ρ) fluida dengan persamaan: rho (ρ) = m/V=(massa pikno+isi) – (massa
pikno kosong) / volume. Adapun satuan yang biasanya di gunakan yaitu massa dalam
satuan gram (gr) dan volume dalam satuan ml = cm3

8. Membersihkan dan mengeringkan piknometer.

Hal-hal yang perlu diperhatikan: Untuk mendapatkan hasil yang valid perlu diperhatikan
temperatur yang tertera pada piknometer.

Saran

Mahasiswa perlu mengenal dengan baik perlatan laboratorium agar dapat menggunakan dan
merawat peralatan laboratorium dengan baik, sehingga peralatan laboratorium dapat tahan lama
dan pengunaannya untuk praktikum lebih aman, efektif, dan efisien untuk mendukung proses
penelitian.

Buret

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan gelas. Mempunyai skala dan kran. Digunakan
untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada
skala.
Prinsip alat
Bentuknya seperti tabung panjang yang dapat menampung suatu larutan, sehingga dapat
digunakan untuk proses titrasi. Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena menyebabkan
kesalahan saat melakukan titrasi.

Fungsi alat
Mengeluarkan larutan titrasi dengan volume tertentu sampai titik akhiryang ditandai dengan
adanya perubahan warna.

Metode alat

Tutup kran, masukkan larutan ke dalam buret dengan corong, masukkan larutan sampai skala 0.
Buka kran secara perlahan-lahan sampai ada perubahan warna.

Teknik menggunakan Buret untuk titrasi


Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memilki garis
ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya.Buret digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen
cair dalam eksperimen yang melakukan presisi,seperti pada eksperimen titrasi.
Oleh karena presisi buret yang tinggi,kehati-hatian pengukuran volume dengan buret
sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik.ketika membaca buret,mata harus tegak
lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks.Kaidah yang umunnya
digunakan adalh dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniscus menyentuh bagian
bawah garis ukur.Oleh karena presisinya yang tinggi,satu tetes cairan yang menggantung pada
ujung buret harus ditransfer ke labu penerima,biasanya dengan menyentuh tetesan itu ke sisi labu
dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

Desikator
Desikator adalah sebutan lain dari Eksikator. Yaitu sebuah alat yang terbuat dari
kaca berbentuk panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering
seperti silika gel sehingga pengaruh uap air selama pengeringan dapat diserap oleh
silika gel tersebut. Karena terbuat dari kaca yang tebal, maka Desikator tergolong
peralatan laboratorium yang berbobot. Terutama karena penutup yang sulit dilepas
dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline.

Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis
atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang
digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Pengering silikagel biasanya diberi indicator
warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah.
Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam
oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal
: silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.

Fungsi :
 Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin,
botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
 Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi
terhadap pengaruh kelembapan udara.
Ada 2 macam desikator, yaitu desikator biasa dan desikator vacum. Proses pengeringan pada
desikator vacum tentunya lebih cepat dari yang model biasa karena dibantu dengan proses vacum
tersebut.
Cara Kerja :
1. cara kerja desikator biasa :
 buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya ke samping
 menaruh silika gel di bawah
 menaruh saringan yang terbuat dari porselin
 menaruh median di atas saringan
 sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup
 menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya

2. cara kerja desikator vacum :


 buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya ke samping
 menaruh silika gel di bawah
 menaruh saringan yang terbuat dari porselin
 menaruh median di atas saringan
 sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup
 menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya
 atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dan perawatan desikator adalah sebagai
berikut :

1. Buka tutup desikator dengan cara menggesernya, gunakan satu tangan untuk memegang
bagian bawah desiktor tersebut (hindari mengangkat tutup untuk membuka desikator tersebut)
2. Pastikan dalam tutup desikator tersebut diberi vaselin secara merata.
3. Jika silika gel sudah mengalami perubahan warna dari aslinya (jenuh dengan air), keringkan
dengan menggunakan oven pada suhu 105 derajat selama beberapa jam, atau ganti dengan silika
gel yang baru jika perlu.

K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya, tangan
pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan untuk mendorong
tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih
dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk
membukanya.

Labu iodium

Labu iodium disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat gelas laboratorium yang
terbuat dari kuarsa atau silikat oksida, boron oksida, alumunium oksida, dan natrium oksida.
Labu iod mirip dengan Erlenmeyer, bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi suatu piringan
kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan atau larutan atau air yang berguna untuk
mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium memiliki kapasitas ukuran 100 sampai 500.

Fungsi : mereaksikan zat yang biasanya menghasilkan iodium

Cara kerja:

1. masukkan larutan yang akan direaksikan ke dalam labu iodium


2. tutup labu dengan hati-hati hingga tidak terdapat gelembung udara di dalamnya
3. lakukan titrasi dengan pengocokan kuat

hal yang perlu diperhatikan: apabila tutup labu kurang rapat ketika digunakan dalam
mereaksikan, maka aroma iodium yang menyengat akan terhirup dan mengganggu kerja
Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat, jangan sampai
ada gelembung udara di dalamnya.

K3 :
o Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.
o Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.
o Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam mereaksikan, maka aroma
iodium yang menyenngat akan terhirup dan akan mengganggu kerja sehingga tutp labu harus
ditutup rapat.
Daftar Pustaka

http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-labu-destilasi-disstillation.html

https://www.academia.edu/10349364/DESTILASI

http://www.alatlabor.com/article/detail/82/petri-dish

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

http://megabohari.blogspot.com/2011/12/laporan-mikrobiologi-pengenalan-alat.html

http://fungsialat.blogspot.com/2016/05/fungsi-piknometer-alat-ukur-masa-jenis.html

http://www.infolaborat.com/2016/04/piknometer.html

https://www.academia.edu/6702929/LAPORAN_MINGGUAN_PRAKTIKUM_KIMIA_DASA
R_PENGENALAN_PERALATAN_DI_LABORATORIUM
https://ibs.co.id/id/apa-itu-buret-kimia/
https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/
http://nurawantitiani.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-desikator.html

http://www.alatlabor.com/article/detail/76/desikator

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01/labu-iodium-labu-iod.html

http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-gelas-arloji/

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

https://smpplklatenscienceclub.wordpress.com/2011/12/06/peralatan-laboratorium-terbuat-dari-
kaca-glassware/

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-laboratorium/

https://ibs.co.id/id/ingin-mengetahui-cara-menggunakan-pipet-ukur-yang-benar/

Anda mungkin juga menyukai