Kitab “Hidayat al-Azkiya Ila Thariq al-Auliya”, karya Zainuddin bin Ali, yang disyarahkan oleh Sayyid Abu
Bakar dalam kitabnya “Kifayat al-Atqiya” bahwa diantara obat jiwa itu adalah, “" المعن بتدبر تالوة
maksudnya membaca Al-Qur’an dengan memikirkan maknanya. Tadabbur artinya: memikirkan,
memahami, mempertimbangkan, merenung, memperhatikan dan seterusnya.[1]
Artinya:
Kita memikirkan makna ayat-ayat Al-Qu’ran, apa yang ditunjukkannya, rahasia serta berita yang
terdapat dari ayat-ayat tersebut, sehingga kita dapat mendapatkan manfaat berupa hidayah, rasa takut
kepada Allah, dan ibadah kepada Nya, dan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita
tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial, dan yang lainnya.
Artinya:
Berfikir dengan menggunakan seluruh kemampuan akal dan dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang logis untuk mencapai pengertian yang baru, yang terkandung dalam nash Al-Qur’an
yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, baik yang menghubungkan antara kalimat-kalimat di
dalam Al-Qur’an, maupun yang menghubungkan antara surat-surat di dalam Al-Qur’an.[2]
Memahami Al-Qur’an adalah memahami hingga jelas makna yang dikandung oleh setiap ayat. Sebab,
ayat-ayat Al-Qur’an mengandung penyebutan sifat-sifat Allah Yang Maha Perkasa san Maha Agung,
perbuatan-perbuatanNya, dan menyebutkan karakteristik dan keadaan para nabi, disamping
menyebutkan karakteristik dan keadaan orang-orang yang mendustakan para nabi itu dihacurkan. Al-
Qur’an juga mengungkapkan perintah Allah danlaranganNya, disamping menyebutkan surga dan neraka.
(Lihat Ihya ‘Ulum Ad-Din) karangan Imam Al-Ghazali).[3]