Anda di halaman 1dari 4

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

GAMBARAN KADAR MAGNESIUM SERUM PADA ORANG LANJUT USIA


DENGAN UMUR 60-74 TAHUN

1
Clara V. Malingkas
2
Michaela E. Paruntu
3
Youla A. Assa

1
Kandidatr Skripsi Fakulras Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: cmalingkas11_089@yahoo.co.id

Abstract: Magnesium is the fourth most important cation inside human’s body after sodium,
calcium, and potassium. Magnesium’s roles in the body are carbohydrate, lipid, and protein
metabolism and in mitochondrial ATP synthesis. Approximately 300 enzymes are activated by
magnesium, including glycolysis, oxidative metabolism, as well as potassium and calcium
transmembrane transport. In elderly, magnesium serum levels depend on daily food intake, the
present illness, and medicine usage. This study was conducted to view magnesium serum
levels in elderly aged 60-74 years old. This study was a descriptive study with cross-sectional
design. Twenty six individuals were chosen as samples using total sampling method. The
result showed that the average magnesium serum levels was 2,005 with 24 samples have a
normal magnesium serum levels within the range of 1,70-2,43 mg/dL, two samples have
magnesium serum levels <1,70 mg/dL, and there’s no sample with magnesium serum levels
>2,43 mg/dL. Based on the analysis result, it can be concluded that there is normal magnesium
serum levels in 24 samples, hypomagnesaemia in two samples and there is no sample with
hypermagnesaemia.
Keywords: Magnesium serum levels, elderly.

Abstrak: Magnesium merupakan kation keempat yang terpenting di dalam tubuh setelah
natrium, kalsium, dan kalium. Fungsi magnesium antara lain pada metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein serta sintesis ATP mitokondria. Sekitar 300 enzim diaktivasi oleh
magnesium, termasuk glikolisis, metabolisme oksidatif, serta transpor transmembran kalium
dan kalsium. Pada orang lanjut usia, kadar magnesium serum tergantung dari asupan makanan
sehari-hari, penyakit yang diderita, dan penggunaan obat-obatan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran kadar magnesium serum pada orang lanjut usia dengan rentang
usia 60-74 tahun (elderly). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-
sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang yang diambil menggunakan metode
total sampling. Hasil analisis menunjukkan 24 sampel memiliki kadar magnesium serum
normal dengan rentang 1,70-2,43 mg/dL, dua sampel dengan kadar magnesium serum <1,70
mg/dL, dan tidak ada sampel dengan kadar magnesium serum >2,34 mg/dL. Berdasarkan hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat gambaran kadar magnesium serum normal pada 24
sampel, hipomagnesemia pada 2 sampel dan tidak ada gambaran hipermagnesemia pada
sampel.
Kata kunci: Kadar magnesium serum, orang lanjut usia.

Di masa sekarang ini jumlah orang lanjut lanjut. Pada tahun 2000 jumlah orang
usia terus meningkat, maka perlu lanjut usia diproyeksikan sebesar 7,28 %
dilakukan usaha untuk memberikan dan pada tahun 2020 sebesar 11,34 % dari
kesejahteraan kehidupan penduduk usia total penduduk. Dari data USA-Bureau of
Malingkas, Paruntu, Assa: Gambaran kadar magnesium serum .......

the Census, antara tahun 1990-2025, pada lanjut usia, dapat terabaikan karena
diperkirakan Indonesia akan mengalami konsentrasi magnesium serum tidak diukur
pertambahan warga lansia terbesar seluruh secara rutin. Gangguan gastrointestinal
dunia.1 Perkiraan resmi menunjukkan dengan malabsorpsi dan diare, serta
bahwa jumlah penduduk lanjut usia alkoholisme merupakan keadaan yang
(lansia) usia 65 tahun dan lebih mulai mengakibatkan ketidakseimbangan
meningkat secara fantastis, dari 296 juta magnesium yang sering ditemui pada orang
(1980) menjadi 403 juta (2000) dan akan lanjut usia.7 Data dari National Health and
meningkat lagi menjadi 649 juta pada Nutrition Examination Survey (NHANES)
tahun 2020.2 III menemukan bahwa asupan harian
Sekitar 300 enzim diaktivasi oleh magnesium semakin menurun sesuai usia
magnesium, dan kebanyakan aspek tanpa memandang jenis kelamin dan ras.
biokimia intraseluler bergantung pada Analisis dari survey NHANES III yang
magnesium, termasuk glikolisis, sama menunjukkan bahwa asupan
metabolisme oksidatif, serta transpor magnesium pada populasi lanjut usia di
transmembran kalium dan kalsium.3 Amerika Serikat jauh di bawah kebutuhan
Magnesium juga dibutuhkan untuk transpor harian yang direkomendasikan.8
ion-ion lainnya seperti kalium dan kalsium
dan dilibatkan dalam sintesis protein, METODE PENELITIAN
khususnya pada pembentukan cyclic Penelitian ini merupakan penelitian
adenosine monophosphate (cAMP). deskriptif dengan desain penelitian cross-
Magnesium bekerja pada sistem sectional (potong lintang). Sampel
neuromuskuler dengan menstabilisasikan penelitian yaitu penduduk lanjut usia tahun
akson saraf, juga mempengaruhi pelepasan di Balai Penyantunan Lanjut Usia (BPLU)
neurotransmiter di sambungan mioneural.4 “Senja Cerah” yang berusia 60-74. Sampel
Pada lansia, ketidakseimbangan cairan diambil dengan metode total sampling dan
dan elektrolit sering disebabkan oleh berjumlah 26 orang. Kadar magnesium
masalah jantung dan gangguan ginjal. serum yang akan diperiksa diambil dari
Aktivitas juga sangat berpengaruh terhadap darah vena. Penelitian telah dilaksanakan
kebutuhan cairan dan elektrolit. Aktivitas pada bulan Agustus 2014 sampai Januari
menyebabkan peningkatan proses 2015. Variabel penelitian yaitu kadar
metabolisme di dalam tubuh. Hal ini magnesium serum, dan orang lanjut usia.
mengakibatkan peningkatan pengeluaran
cairan melalui keringat, dengan demikian HASIL PENELITIAN
jumlah cairan yang dibutuhkan juga Sebagian besar responden berjenis
meningkat.5 kelamin perempuan sebanyak 57,7% atau
Kadar normal magnesium yaitu diantara berjumlah 15 orang sedangkan responden
1,70 - 2,43 mg/dL.6 Gangguan akibat laki-laki sebanyak 42,3% atau berjumlah
hipomagnesemia termasuk gangguan 11 orang. Berdasarkan umur, didapatkan
neuromuskuler, gastrointestinal, dan nilai rata-rata 69,11, median 70,5, dan
perubahan kepribadian. Gangguan modus 71. Standar deviasi adalah 4,13.
neuromuskuler termasuk tanda Trousseau Nilai minimum yaitu 60 dan nilai
dan tanda Chvostek yang positif, spasme maksimum yaitu 74.
otot spontan menyeluruh, tremor, Berdasarkan kadar magnesium serum
4
anoreksia, mual dan muntah. Gangguan didapatkan nilai rata-rata 2,005, median
akibat hipermagnesemia yaitu somnolen 2,015, dan modus 2,25. Standar deviasi
dan hipotensi, dan elektrokardiogram dapat adalah 0,22. Nilai minimum data yaitu 1,50
menunjukkan perpanjangan dari interval dan nilai maksimum 2,37. Berdasarkan
PR dan durasi QRS dengan memuncaknya pengelompokan kadar magnesium serum
gelombang T.7 dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
Gangguan keseimbangan magnesium kelompok hipomagnesemia, normal, dan
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

hipermagnesemia. Dari 26 responden dengan tingginya kejadian hipomagnesemia


didapatkan 92,31% atau berjumlah 24 diantaranya penyakit kardiovaskuler
orang termasuk kelompok normal, 7,69% (hipertensi, gagal jantung kongestif,
atau berjumlah dua orang termasuk penyakit jantung koroner), diabetes, diare,
kelompok hipomagnesemia, dan tidak ada penggunaan obat diuretik, hipokalemia,
yang termasuk kelompok hipokalsemia, dan malabsorpsi.9 Selain
hipermagnesemia. hal-hal yang telah disebutkan di atas,
hipomagnesemia pada penelitian ini
BAHASAN mungkin dapat disebabkan akibat asupan
Dari 26 orang responden, didapatkan magnesium yang tidak memadai dalam
dua orang atau 7,69% mengalami makanan sehari-hari.4,13
penurunan kadar magnesium atau Sebanyak 24 responden pada penelitian
hipomagnesemia yang kadar ini memiliki kisaran kadar magnesium
magnesiumnya <1,7 mg/dL. Hal ini serum yang normal. Hal-hal ini dipengaruhi
berhubungan dengan prevalensi terjadinya oleh asupan makanan, kebiasaan makan
hipomagnesemia yaitu pada populasi dan minum, penyakit yang diderita, dan
dengan keadaan sakit yang serius (rawat konsumsi obat-obatan.9
inap, perawatan intensif, rawat intensif
pediatri), pertambahan usia (tua / tinggal di SIMPULAN
panti jompo), atau penyakit yang spesifik Berdasarkan data hasil penelitian yang
lainnya.9 telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan
Dari dua responden dengan dari 26 sampel yang diteliti, sebagian besar
hipomagnesemia ini, satu diantaranya atau sebanyak 92,3% memiliki gambaran
menderita hipertensi dan yang lainnya kadar magnesium serum dalam batas
menderita diabetes mellitus yang tidak normal yaitu diantara 1,70-1,43 mg/dL.
dikontrol. Hal ini mungkin yang
menyebabkan kadar magnesium kurang. SARAN
Hasil dari penelitian cross-sectional Berdasarkan kesimpulan yang telah
Atherosclerosis Risk in Communities dibuat, maka saran-saran yang dapat
(ARIC) menunjukkan hubungan yang disampaikan ialah sebagai berikut:
negatif antara asupan magnesium dan kadar 1. Untuk sampel dengan hipomagnesemia
magnesium serum dengan tekanan sistolik disarankan untuk melakukan
dan diastolik. Penelitian klinis pemeriksaan kadar magnesium
menunjukkan beberapa bentuk kembali, dan jika berhubungan dengan
hipomagnesemia pada pasien hipertensi penyakit yang diderita sebaiknya
memiliki hubungan terbalik yang signifikan dilakukan pengendalian dan
antara kadar magnesium dan tekanan pengobatan terhadap penyakit yang
darah.10 Hipomagnesemia pada pasien diderita.
diabetes biasanya diamati pada pasien yang 2. Perlu dilakukan penelitian dengan
kontrol metaboliknya kurang, atau sampel yang lebih banyak dan sesuai
berhubungan dengan komplikasi kronik dengan metode pengambilan sampel.
diabetes mellitus. Mekanisme defisiensi 3. Perlu dilakukan penelitian dengan
magnesium pada pasien diabetes masih menggunakan variabel yang lebih
belum jelas, tetapi diabetes banyak, misalnya penyakit penyerta
dipertimbangkan sebagai faktor pencetus pada sampel.
peningkatan ekskresi magnesium melalui
urin.11 Penelitian di Universitas Columbia, DAFTAR PUSTAKA
New York, melaporkan bahwa sebanyak 1. Boedhi-Darmojo R. Martono HH,
satu dari tiga penderita diabetes bisa Pranarka, K, editor. Buku ajar geriatri
mengalami hipomagnesemia.12 (ilmu kesehatan usia lanjut). Edisi ke-
Beberapa penyakit ada yang berkaitan 4. Jakarta: Balai penerbit FKUI;
Malingkas, Paruntu, Assa: Gambaran kadar magnesium serum .......

2011.h.-31. nutrition. 3rd edition. Massachusetts:


2. Prayitno S. Penduduk lanjut usia : suatu Jones and Bartlett Publishers;
tinjauan teori, masalah, dan implikasi 2006.p.90-2.
kebijakan. Masyarakat, kebudayaan, 8. Barbagallo M, Belvedere M, Dominguez
dan politik. 1999;4:45. L. Magnesium homeostasis and
3. Gaw A, Murphy MJ, Cowan RA, aging. Magnesium research.
O’Reilly DS, Stewart MJ, Shepherd 2009;22:238.
J. Fosfat dan Magnesium. Dalam: 9. Mouw DR, Latessa RA, Sullo EJ. What
Salim N, Yesdelita N, editor. are the cause of hypomagnesemia?.
Biokimia Klinis. Edisi ke-4. Jakarta. The journal of family
EGC; 2012. practice.2005;54(02):156-78.
4. Gibson RS. Principles of nutritional 10. Sontia B, Touyz RM. Role of
assessment. 2nd edition. New magnesium in hypertension. 28
Zealand: Oxford; 2005.h.661-74. March 2006 [cited 22 January 2015].
5. Mardella EA. Klien gangguan Available from:
keseimbangan cairan dan elektrolit. www.magnezyum.info/images/hipert
Dalam: Tamsuri A. Cairan dan ansyon_4.pdf.
elektrolit dalam tubuh manusia. 11. Sales CH, Pedrosa LFC. Magnesium
Jakarta: EGC; 2004.p.6-7. and diabetes mellitus: their relation.
6. Konrad M, Schlingmann KP. Clinical nutrition.2006;25:557.
Magnesium. In: Stipanuk M, editor. 12. Tosielo, Lorraine. Hypomagnesemia
Biochemical, physiological, and diabetes mellitus. Archives of
molecular aspect of human nutrition. internal medicine. 1996;156:1143-48.
2nd edition. Philadelphia: 13. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi.
Elsevier;2006.p.922-33. Jakarta: Gramedia pustaka utama;
7. Lindeman RD. Mineral Requirements. 2005.h.246-48.
In: Chernoff R, editor. Geriatric

Anda mungkin juga menyukai