perempuan 15,5%.
Meningkatnya penduduk lanjut usia
dibutuhkan perhatian dari semua pihak dalam Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
mengantisipasi berbagai permasalahan yang Depkes (Riskesdas) 2013, sekitar 76% kasus
ada. Penuaan penduduk membawa berbagai hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
implikasi baik dari aspek social, ekonomi, Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan
hukum, politik dan terutama kesehatan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan
(Komnas Lansia 2010). Meningkatnya prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
populasi lansia ini tidak dapat dipisahkan dari 31,7% (Depkes RI, 2013). Hipertensi
masalah kesehatan yang terjadi pada lansia, seringkali ditemukan pada lansia. Dari hasil
menurunnya fungsi organ memicu terjadinya studi tentang kondisi sosial ekonomi dan
berbagai penyakit degeneratif (Azizah, kesehatan lanjut usia yang dilaksanakan
2011). Penyakit degeneratif pada lansia ini Komnas Lansia di 10 Provinsi tahun 2012,
jika tidak ditangani dengan baik maka akan diketahui bahwa penyakit terbanyak yang
menambah beban finansial negara yang tidak diderita lansia adalah penyakit sendi (52,3%)
sedikit dan akan menurunkan kualitas hidup dan Hipertensi (38,8%), penyakit tersebut
lansia karena meningkatkan angka merupakan penyebab utama disabilitas pada
morbiditas bahkan dapat menyebabkan lansia (Kemenkes RI, 2013). Olahraga
kematian (Depkes, 2013). Beberapa penyakit seperti senam hipertensi mampu mendorong
degeneratif yang paling banyak diderita oleh jantung bekerja secara optimal, dimana
lansia antara lain, gangguan sendi, hipertensi, olahraga mampu meningkatkan kebutuhan
katarak, stroke, gangguan mental emosional, energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh,
penyakit jantung dan diabetes melitus dimana akibatnya dapat meningkatkan aliran
(Riskesdas, 2013). Prevalensi hipertensi di balik vena sehingga menyebabkan volume
dunia diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa dan sekuncup yang akan langsung meningkatkan
hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya curah jantung sehingga menyebabkan
akibat hipertensi, atau sekitar 13% dari total tekanan darah arteri meningkat, setelah
kematian (Gusmira, 2012). Prevalensi tekanan darah arteri meningkat akan terlebih
hipertensi di Indonesia untuk penduduk dahulu, dampak dari fase ini mampu
berumur diatas 25 tahun adalah 8,3%, dengan menurunkan aktivitas pernafasan dan otot
rangka yang menyebabkan aktivitas saraf
simpatis menurun, setelah itu akan penurunan tekanan darah lansia dengan
menyebabkan kecepatan denyut jantung hipertensi.
menurun, volume sekuncup menurun,
HASIL
vasodilatasi arteriol vena, karena menurunan
ini mengakibatkan penurunan curah jantung Artikel pertama merupakan penelitian yang
dan penurunan resistensi perifer total, dilakukan oleh Grace Tedy Tulak dan
sehingga terjadinya penurunan tekanan Munawira Umar Program Studi Profesi Ners