Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN SINGKAT

METODE PEMANTAUAN KONDISI


STRUKTUR BANGUNAN SIPIL

Dosen Pengajar
Prof. Ir. M. Sigit D, M eng. Sc., Ph.D

Mahasiswi
Finna Nurlaily
10111610000006

PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam istilah dunia konstruksi, kita mengenal beton bertulang. Beberapa jenis beton
ini menggunakan reinforced concrete maupun prestressed concrete yang menggunakan baja
untuk strukturnya. Meskipun dalam pelaksanaan proses konstruksi sudah dilakukan dengan
sebaik mungkin, namun terkadang kerusakan kecil bahkan besar bisa saja terjadi. Seringkali,
kerusakan yang terjadi pada beton bertulang tidak dapat dihindarkan dikarenakan banyak
faktor, seperti faktor alam yang tak bisa dicegah maupun faktor kimiawi.
Pada umumnya, kerusakan yang terjadi pada beton bertulang dibagi menjadi beberapa kategori,
yakni:
❖ Retak (cracks)
Retak merupakan kejadian pecah pada beton, berupa garis-garis panjang yang sempit.
Retak ini biasa terjadi akibat cuaca yang panas dan berangin. Jenis kerusakan ini sifatnya
dangkal dan saling berhubungan. Kerusakan akibat keadaan alam pada beton dengan steel
structure (reinforced concrete) maupun prestressed concrete memang seringkali tidak bisa
dihindari. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan ini tidak akan menimbulkan
permasalahan berarti bagi konstruksi.
❖ Lubang-lubang pada beton bertulang (void)
Voids merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi kerusakan pada beton
bertulang, berupa lubang-lubang yang ukurannya relatif dalam dan lebar. Penyebabnya ialah
proses pemadatan yang dilakukan dengan vibrator yang kurang maksimal dan terlalu sempitnya
jarak antara bekisting dengan tulangan atau frame. Yang sering terjadi adalah jarak antar tulang
yang terlalu sempit hingga mortar tidak bisa mengisi rongga atau pori-pori antara agregat kasar
dengan sempurna.
❖ Kelupasan dangkal pada permukaan (scaling/erosion/spalling)
Kelupasan dangkal pada permukaan beton bertulang merupakan jenis kerusakan yang
umum terjadi. Penyebabnya ialah adanya eksposisi yang berulang terhadap proses pembekuan
dan pencairan hingga permukaan beton bisa terkelupas (scaling). Ada pula jenis kerusakan lain
yang menyebabkan permukaan beton terkelupas, yakni spalling, yaitu melekatnya material di
permukaan bekisting yang menyebabkan permukaan beton terkelupas.
❖ Lekatan baja beton
Inilah jenis kerusakan lain yang umum terjadi pada beton bertulang. Kerusakan ini
sering terjadi pada komponen struktur penunjang bangunan sipil. Perlu diketahui bahwa
lekatan dipengaruhi oleh tingkat kekasaran sebuah permukaan baja dan kualitas beton di sekitar
bagian tulangan. Jika kelekatan gagal terjadi atau kurang sempurna, maka akan membuat
menurunnya daya dukung pada struktur. Hal ini bisa menyebabkan deformasi. Yang lebih
parah bisa menyebabkan runtuhnya struktur konstruksi. Penyebab lain dari kegagalan
kelekatan ialah adanya korosi pada tulangan, terjadinya kebakaran, atau bisa jadi karena terlalu
tipisnya selimut beton.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


1
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

❖ Adanya serangan kimia


Beberapa bahan kimia digunakan dalam proses konstruksi beton tulangan, baik steel
struktur maupun baja. Seperti penggunaan fly ash pada campuran beton yang berpotensi bisa
memberi pengaruh pada beton terutama pada lingkungan bersulat. Selain itu, adanya tegangan
internal bisa juga terjadi akibat dari mengembangnya unsur kimia tertentu pada beton, seperti
Ca(OH)2 dengan unsur kimia penyerang.
❖ Penurunan pondasi
Pada sebagian konstruksi, kondisi tanah kurang mendukung untuk bangunan yang
kokoh dan berkualitas. Beberapa kasus yang terjadi ialah daya dukung tanah tidak seragam
pada sebagian lingkungan bangunan. Hal inilah yang menjadikan perbedaan dan penurunan
pondasi. Sedangkan komponen yang sering rusak ialah pada dinding pengisi.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


2
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
PEMBAHASAN
1. Apakah ada tanda-tanda kerusakan? Sebutkan!
Pada pengamatan yang saya lakukan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2019 ada
beberapa tanda-tanda kerusakan pada struktur bangunan Graha Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya. Beberapa tanda kerusakan pada gedung tersebut adalah
cracks, scaling, dan korosi pada tulangan.
2. Foto-foto bagian yang rusak

Cracks (Keretakan) pada Beton

Perbedaan suhu dalam struktur beton dapat disebabkan oleh bagian dari struktur
kehilangan panas hidrasi pada tingkat yang berbeda, kondisi cuaca yang dingin, panas
dari suatu bagian struktur yang berubah. Perbedaan suhu ini menghasilkan perubahan
volume yang berbeda-beda, yang menyebabkan retak. Perubahan suhu mungkin
disebabkan oleh salah satu pusat beton lebih panas dari bagian luar karena pembebasan
panas selama hidrasi semen atau pendinginan yang lebih cepat yang relatif antara
eksterior ke interior.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


3
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Scaling (Pengelupasan Dangkal pada Permukaan)

Scaling pada Pelat Atap

Penyebab utama scaling adalah lapis permukaan hanya mengandung agregat halus dan telah
mengeras terlalu cepat.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


4
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Korosi pada Tulangan


Korosi disebabkan karena tulangan di dalam beton bereaksi dengan air dan membentuk
karat. Karat yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan pengembangan volume besi
tulangan tersebut. Pengembangan volume ini kemudian mendesak beton sehingga beton
tersebut terkelupas atau pecah.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


5
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3. Apakah kerusakan tersebut berbahaya atau tidak?


Kerusakan yang ada pada gedung tersebut berbahaya dikarenakan kapasasitas daya
dukung geser kolom menjadi berkurang akibat terjadinya korosi sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan struktur. Baja tulangan yang terkorosi
juga merupakan awal kerusakan beton, yang secara keseluruhan akan memperpendek
usia konstruksi.

4. Tindakan apa yang dapat dilakukan?


➢ Tindakan untuk mengatasi cracks :
Metode yang banyak digunakan oleh para aplikator dan kontraktor untuk memperbaiki
keretakan adalah metode injeksi epoxy. Hal ini disebabkan karena material epoxy
mampu memperbaiki struktur dan memiliki waktu setting yang sangat cepat (5-15
menit). Material ini juga mampu melakukan penetrasi pada keretakan dengan lebar
sampai 0.1 mm.

Metode Injeksi Epoxy

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


6
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

➢ Tindakan untuk mengatasi scaling :


Untuk mengatasi scaling dapat dilakukan dengan cara:
▪ Menambal plesteran yang terkelupas.
Untuk perbaikan beton yang mengalami scaling, bagian yang rusak dihilangkan
dahulu dan dibuat kasar untuk selanjutnya diisi (diganti) dengan beton baru. Sebagai
bahan pengganti dapat digunakan epoxy mortar, grouting, shot cretting dan prepacked
concrete. Penerapan metode ini dikaitkan dengan bahan yang ada, karakteristik
kerusakan, alat yang tersedia serta kondisi bangunannya.

Menambal Plasteran yang Terkelupas

▪ Grouting
Metode lain yang digunakan untuk beton keropos dengan tulangan yang
terekspose adalah grouting.
Cara grouting :
• Bagian yang keropos di chipping
• Pipa inlet dan outlet ditanam di daerah yang keropos.
• Menutup permukaan yang keropos dengan beton yang cepat mengeras.
• Melakukan pengujian pada beton yang telah mengeras dengan air sebagai bahan
groutingnya untuk mengetahui bocor atau tidaknya.
• Grout dilakukan dengan bahan grouting yang sesuai dengan tekanan tertentu
setelah sistem berjalan.
• Pipa inlet dan outlet dipotong.
• Perbaikan muka beton dilakukan.

➢ Tindakan untuk mengatasi korosi pada tulangan


Untuk mengatasi korosi pada tulangan dapat dilakukan dengan cara membuat
perlindungan permukaan beton (coating) dan mempertahankan kondisi pasif pada
beton dengan proteksi membalikkan arus korosi supaya tidak menyebar.
Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan menggunahan bahan bermutu baik.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


7
PROGRAM D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada kondisi bangunan Graha ITS Surabaya terdapat
beberapa kerusakan yang terjadi pada struktur bangunan gedung tersebut, antara lain retakan
(cracks), pengelupasan pada permukaan (scaling), dan korosi pada tulangan. Kerusakan yang
ada pada gedung tersebut berbahaya dikarenakan kapasasitas daya dukung geser kolom
menjadi berkurang akibat terjadinya korosi sehingga menyebabkan terjadinya penurunan
kekuatan struktur dan akan memperpendek usia konstruksi. Maka dari itu perlu dilakukan
tindakan-tindakan untuk memperbaiki struktur gedung tersebut antara lain, injeksi epoxy,
grouting, dan coating.

Metode Pemantauan Kondisi Struktur Bangunan Sipil


8

Anda mungkin juga menyukai