Anda di halaman 1dari 3

isiasi Menyusui Dini (IMD)

Keywords : Aktivitas

PERKEMBANGAN OTAK SI KECIL KETAHANAN TUBUH SI KECIL PERTUMBUHAN FISIK SI KECIL

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan. Bayi
dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri dan tidak disodorkan langsung ke puting susu Ibu.

Inisiasi Menyusui Dini sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. IMD bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan UNICEF
yang merekomendasikan Inisiasi Menyusui Dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan,
karena Inisiasi Menyusui Dini dapat menurunkan persentasi bayi yang meninggal sebelum usia
satu bulan.
Selain itu, kedekatan antara ibu dengan bayi akan terbentuk dalam proses Inisiasi Menyusu Dini.
Faktanya, memisahkan Ibu dengan si Kecil saat ia baru lahir dapat menurunkan daya tahan
tubuh bayi. Ketika Ibu bersama dengan si Kecil, daya tahan bayi akan berada dalam kondisi
prima, dan Ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusui Dini.

Did you know?


”Beragam penelitian ilmiah menunjukan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif
cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibanding bayi yang tidak diberi
ASI. Ketahui selengkapnya di sini.“
LIHAT LENGKAP

Tahap-tahap Inisiasi Menyusui Dini


1. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan
kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika Ibu harus menjalani bedah
caesar.
2. Setelah lahir, si Kecil secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix atau
lapisan kulit putih yang menyelimuti tubuh si Kecil. Vernix akan membuat kulit si Kecil lebih
nyaman sekaligus melindunginya.

3. Si Kecil kemudian ditelungkupkan di dada atau perut Ibu, dengan kulit si Kecil melekat pada
kulit Ibu. Untuk mencegah si Kecil kedinginan, kepalanya dapat dipakaikan topi. Kemudian jika
perlu, maka tubuh Ibu dan si Kecil akan diselimuti.

4. Si Kecil yang ditelungkupkan di dada atau perut Ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting
susu Ibu. Pada dasarnya, si Kecil memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu Ibunya.

5. Saat si Kecil dibiarkan untuk mencari puting susu Ibu, Ibu perlu mendukungnya dengan posisi
tubuh yang benar. Amati dan biarkan ia berusaha mencari air susu Ibunya. Biasanya para bidan
atau dokter yang bertugas akan membantu Ibu dalam proses ini.

6. Si Kecil dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit Ibu sampai proses
menyusui pertama selesai.

7. Setelah selesai menyusu, si Kecil baru mulai dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi
vitamin K dan tetes mata.

8. Ibu dan si Kecil tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan Ibu
menyusui si Kecil kapan saja ia membutuhkannya, karena kegiatan menyusu belum dijadwal.
Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara Ibu dengan si Kecil, ia akan jarang
menangis karena selalu merasa dekat dengan Ibu dan ini juga dapat memudahkan Ibu untuk
beristirahat dan menyusui.
 1
Sumber:

SHARE ARTIKEL INI UNTUK MEMBANTU IBU LAINNYA

KONSULTASI LANGSUNG DENGAN DOKTER & TIM AHLI NUTRICLUB DI SINI

Anda mungkin juga menyukai