Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI

“REVIEW JURNAL”

NAMA : NUR IZZATUL MUMINAH

NIM : I011181013

KELAS : A2

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
REVIEW JURNAL 1

Judul Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak Sapi Perah di


KSU Tandangsari Sumedang (The Role Of Extension Agent in
Learning Process Dairy Farmer in KSU Tandangsari Sumedang)
Jurnal Ilmu Ternak

Volume dan Halaman Vol. 12 No 1, Hal 41-46


Tahun Juni 2012
Penulis Unang Yunasaf dan Didin S. Taripin
Reviewer Nur Izzatul Muminah (I011181013)
Tanggal 24 September 2019

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran penyuluh baik
sebagai pendidik maupun sebagai fasilitator didalam proses
pembelajaran peternak sapi perah anggota KSU Tandangsari
Kabupaten Sumedang
Subjek Penelitian Peternak sapi perah anggota KSU Tandangsari Kabupaten
Sumedang. Umur responden berkisar antara 24-60 tahun. Umur
responden sebagian besar yaitu 93,16 persen ada dalam umur yang
produktif.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei,
dimana informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk
mewakili seluruh populasi. Informasi yang diperlukan dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan kuisioner
Hasil Penelitian Penyuluh dinilai peternak telah tergolong cukup perannya, baik
dalam perannya sebagai pendidik,maupun sebagai fasilitator. Hal-
hal yang relatif sudah baik dari penyuluh dalam perannya sebagai
pendidik adalah dalam cara penyampaian materi, materi yang
diberikan sudah berhubungan dengan pengetahuan peternak, dan
tingkat kemampuan dalam menjelaskan materi. Hal-hal yang
dianggap masih belum dilakukan dengan baik oleh penyuluh dalam
perannya sebagai pendidik adalah dalam kelengkapan materi aspek
manajemen usaha, perhatiannya terhadap kesiapan mental peternak,
dan pengulangan aktivitas demonstrasi. Hal yang dianggap sudah
baik dilakukan penyuluh dalam perannya sebagai fasilitator adalah
dalam hal pengenalan sumber-sumber informasi. Adapun hal yang
kurang yaitu dalam hal penyediaan sarana belajar
Kekuatan Penelitian Penyuluh dinilai peternak telah tergolong cukup perannya baik
dalam perannya sebagai pendididk maupun sebagai fasilitator.
Penyuluh telah memberikan kelengkapan materi terutama mengenai
aspek zooteknis beternak sapi perah dan memberikan motivasi
kepada peternak, cara penyampaian materi yang baik. Penyuluh
dipandang telah menguasai materi yang berhubungan dengan
aspek-aspek umum dalam pemeliharaan ternak sapi perah.
Penyuluh mampu memberi dorongan, sehingga seseorang mau
untuk secara sadar belajar atau berubah perilakunya. Dalam hal ini
penyuluh telah mampu memberikan contoh mengenai manfaat dari
materi yang dipelajari, memperlihatkan keuntungan dari
keberhasilan bila inovasi dapat diterapkan dengan baik. Selain itu,
penyuluh dipandang peternak telah mengenal sumber-sumber
informasi serta metode yang dilakukan penyuluh dapat diterima
oleh responden.
Kelemahan Penelitian Kurang lengkapnya materi mengenai aspek manajemen usaha,
pengembangan belajar, dan aspek produktivitas yang diberikan oleh
penyuluh, Kurangnya perhatian penyuluh terhadap kesiapan mental
peternak, hal ini karena penyuluh dalam memberikan kegiatan
penyuluhan kurang memperhatikan waktu yang efektif untuk
belajar dengan baik dari peternak. Kegiatan penyuluh yang
seharusnya diakukan di siang hari ketika peternak seharusnya
bekerja mencari rumput atau mengelola sapinya di kandang,
sehingga peternak tidak sepenuhnya bisa mengikuti kegiatan
penyuluhan. Peternak merasa bahwa materi penyuluhan yang
diberikan sudah bukan dianggap hal yang baru, karena penyuluhan
lebih banyak ditekankan di dalam meningkatkan kualitas produksi
susu, seperti kandungan lemak dalam susu serta jumlah totalo
solidnya. Kegiatan penyuluh dalam melakukan demonstrasi dari
materi yang disuluhkannya dinilai peternak masih belum baik, hal
ini karena kurangnya sarana atau alat bantu yang disediakan oleh
penyelenggara penyuluhan.
REVIEW JURNAL 2

Judul Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan pada Ayam Kampung


Paswugen di Desa Pahaleten Kecamatan Kakas Kabupaten
Minahasa Provinsi Sulawesi Utara
Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi

Volume dan Halaman Vol. 5 No.2, Hal 57-66


Tahun Oktober 2018
Penulis Fredy J. Nangoy dan Linda C. H. Karisoh
Reviewer Nur Izzatul Muminah (I011181013)
Tanggal 24 September 2019

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk pemberdayaan dengan penerapan


ipteks bagi masyarakat peternak ayam kampung, meningkatkan
populasi ternak yang ada di kelompok sehingga produktivitas dapat
meningkat.
Subjek Penelitian Masyarakat peternak ayam kampung Desa Pahaleten Kec, Kakas
Kabupaten Minahasa, Sulut (kelompok tani/ternak “Pasawungen”).
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penyuluhan dan pelatihan.
 Penyuluhan dilakukan terhadap anggota kelompok usaha
ternak ayam kampung dengan tujuan mengubah perilaku
sumberdaya anggota kelompok ke arah yang lebih baik.
 Pelatihan bagi anggota kelompok sasaran, setelah dilakukan
penyuluhan terhadap masyarakat peternak ayam kampung.
Pelatihan dimaksud adalah praktek penerapan teknologi.
Hasil Penelitian Anggota kelompok tani/ternak “Pasawungen” secara antusias
menaggapi, tertarik, dan berniat untuk meningkatkan usaha mereka
dengan memelihara serta mengembangkan usaha pemeliharaan
ayam kampung sesuai dengan teknologi yang disampaikan oleh
penyuluh. Mereka telah mampu membuat Nuggetdan Bakso Daging
Ayam Kampung sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh
penyuluh. Selain itu, penyuluh dalam hal ini telah melaksanakan
pelatihan kepada kelompok tani/ternak tersebut yang menekankan
pada hasil-hasil penjualan baik telur maupun daging pada ayam
yang sudah selesai berproduksi.
Kekuatan Penelitian Penyuluh berhasil membuat anggota kelompok tani/ternak
“Pasawungen” menjadi yakin untuk mau meningkatkan dan
mengembangkan usaha mereka yaitu pemeliharaan ayam kampung
dengan menggunakan teknologi sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh penyuluh.
Kelemahan Penelitian Usaha ternak ayam kampung yang dilakukan masyarakat Desa
Pahaleten belum berorientasi bisnis. Keadaan ini antara lain
disebabkan karena faktor genetis, cara pemeliharaan, dan
pemberian pakan yang belum memadai. Dengan deimikian,
penyuluhan diperlukan sebagai upaya adanya pencerahan kepada
masyarakat peternak.

Anda mungkin juga menyukai