Anda di halaman 1dari 5

DEKAPAN PENGORBANAN DI HARI NATAL

Babak 1

Suasana Pagi hari yang indah dan tentram, Dita dan salsa sedang duduk di kursi taman sekolah,
mereka sedang membahas mengenai seleksi tim quair untuk natal sekolah mereka. Salsa yang selalu
ikut seleksi tetapi tidak pernah terpilih menjadi tim quair untuk natal sekolah, sedangkan dita mulai
dari kelas 7 hingga sekarang selalu terpilih menjadi tim quair di acara natal, lalu dita mengutarakan
keinginannya menjadi tim quair karena kekagumannya akan tim quair.

Salsa : Eh… Dita! Kamu sudah mendapatkan informasinya tidak?

Dita : Informasi apa? (sambil melahap dan menguyah hamburger di tangan kanannya)

Salsa : mengenai seleksi tim quair untuk natal tahun ini. Aku dengar katanya besok akan ada

seleksinya. Masa kamu tidak tahu?

Dita : Oh, tim quair ya.

Salsa : Aku sudah 2 kali ikut seleksi dan tak pernah lolos ke dalam tim quair, padahal sebenarnya
aku ingin masuk ke dalam tim quair. Aku begitu takjup melihat mereka dengan serentak
menyanyikan satu dua lagu dengan alunan yang mempesona, kostum yang WAW, dan
arahan dari derijen yang begitu gagah berada di depan panggung.

Dita : kamu mau ikut seleksi lagi?

Salsa : sebenarnya aku ingin ikut, terlebih ini kesempatan terakhirku. Soalnya kita sudah kelas 9
dan ini tahun terakhir kita berada di sekolah ini. Andai saja aku diberikan satu kali
kesempatan saja untuk masuk ke dalam tim quair.

Dita : Yaudah, kamu besok ikut seleksi aja ya.

Salsa : tapi aku mau kita sama-sama ikut seleksi tim quair natal?

Dita : Aku? Aku sepertinya sudah tak mau ikut lagi. Lebih baik diberikan kesempatan untuk kamu
dan lainnya

Salsa : Kamu kok gitu? Ayo dong berikan yang terbaik untuk natal kita, Kamukan langganan masuk
tim quair natal. Ibarat kata biarpun kamu tidak ikut seleksi pasti kamu tetap dipanggil
untuk masuk ke dalam tim. Artinya kamu penting untuk tim quair.

Dita : Tapi….

Salsa : pokoknya kamu harus ikut. Kita sama-sama seleksi ya. Oke! (sambil memotong
pembicaraan dita)
Babak 2

Dita sangat resah dan khawatir kalau pada akhirnya nanti yang akan lolos seleksi tim quair adalah
salah satu di antara mereka. Terlebih lagi jika yang lolos adalah dia dan salsa gagal bergabung ke
dalam grup quair untuk perayaan natal.

Dita : Aduh, bagaimana ini? Aku tidak masalah jika yang akan lolos pada akhirnya adalah salsa
dan aku tidak ikut kedalam tim quair tahun ini. Tapi, bagaimana jika nanti pada akhirnya
salsa yang akan lolos? Aku pasti akan merasa tidak enak dengan dia, dan juga sejak kelas 7
ia selalu ingin masuk kedalam tim quair untuk natal, tapi selalu saja gagal. Sebagai seorang
sahabat, aku ingin sekali melihat ia mewujudkan keinginannya untuk masuk kedalam tim
quair natal di tahun ini. Bagaimana ini tuhan? Apa yang harus kulakukan. (dita pergi
berjalan kembali menuju kelasnya)

Babak 3

Dita dan salsa pergi bersama-sama untuk mengikuti seleksi quair perayaan natal di sekolah mereka,
Dita dan Salsa mengikuti seleksi sampai selesai.

Salsa : Kamu kenapa dit? Semangat dong, aku yakin kita berdua pasti lolos!

Dita : Aku tidak apa-apa kok, ayo kita ikuti seleksi.

Salsa : Nah gitu dong. (salsa dan dita berjalan tergesa-gesa menuju tim quair dan bergabung.

Babak 4

Dita dan salsa bersiap-siap melihat pengumuman murid-murid yang lolos dalam seleksi quair. Dari
kejauhan mereka melihat anak-anak lainnya mengerumuni mading dan melihat nama-nama murid
yang lolos dalam seleksi tim quair untuk perayaan natal.

Salsa : Namaku ada, sebentar ya, aku cari namamu.

Dita : Gimana?

Salsa : Nama kamu gak ada dit. (Salsa berbicara sembari memasang wajah murung)

Murid 1 : Hah, kok bisa? Dita tidak lolos seleksi? Yang lolos kok salsa. Padahal suara dita lebih baik
dari salsa.

Murid 2 : aku jadi ragu dengan tim quair natal tahun ini.

Dita : kamu jangan dengarkan mereka ya, suara kamu bagus. Pasti pelatih punya alasan yang kuat
untuk memilih kamu.

Salsa : mereka benar dit. Kamu lebih layak disbanding aku. Kamu sudah menjadi tim quair selama
2 tahun berturut-turut. Sedangkan aku? Selalu ikut seleksi tapi tak pernah lolos.

Dita : mereka salah. Buktinya kamu saat ini lolos. Kalo kamu seperti itu aku juga kecewa, buktikan

pada mereka kalo kamu bisa!


Salsa : terima kasih ya dita. Aku minta maaf jika pada akhirnya hanya aku yang lolos.

Dita : tidak masalah, saatnya kamu yang tunjukkan kemampuanmu. Semangat!

Babak 5

Salsa mengikuti latihan quair, namun karena dia merasa tidak percaya diri. Akhirnya hal itu
mempengaruhi performanya. Ia malah menunjukan penampilan terburuk dibandingkan dengan
teman-temannya. Pelatih pun menuntunnya untuk meninggalkan tim quair dan berbicara dengan
salsa.

Pelatih : salsa! Kamu bagaimana sih? Kok dari tadi kamu yang selalu membuat kesalahan. Kamu ini
serius tidak? Teman-teman kamu yang lain sudah sangat serius, sedangkan kamu?

Salsa : Maafkan saya ibu. Saya tidak fokus!

Pelatih : Padahal dita sudah menjaminkan kamu untuk tampil dengan baik, sampai-sampai ia rela
namanya digeser supaya kamu masuk ke dalam tim.

Salsa : Digeser? Maksudnya ibu?

Pelatih : Iya, Digeser. Awalnya dia memohon kepada ibu supaya meloloskan kalian berdua, namun
ibu katakan bahwa kalian tidak bisa masuk keduanya karena formasinya sudah pas. Ia pada
akhinya bermohon-mohon sama ibu supaya memasukkan kamu kedalam tim quair. Dia
juga menjaminkan bahwa kamu gampang belajar dan punya kemampuan.

Salsa : Benarkah itu bu?

Pelatih : Ya benar, harusnya dita yang masuk ke dalam tim quair. Mulai sekarang kamu harus serius,
dita sangat percaya kamu mampu dan karena itu saya mengabulkan permintaannya.

Salsa lalu pergi berlari meninggalkan quair, ia kecewa karena dita merelakan dirinya tidak masuk tim
deminya.

Pelatih :Salsa? Kamu kemana?

Babak 6

Salsa : Dita!!!

Dita : iya Salsa. Gimana tadi latihannya? Lancar kan?

Salsa : aku kecewa sama kamu!

Dita : kamu kenapa sa? Kamu kecewa sama aku?

Salsa : iya, kenapa kamu sampai mohon-mohon ke ibu fina supaya memasukkan aku ke dalam tim
quair dan mengeser namamu. Harusnya itu kamu yang masuk ke dalam tim, bukan aku.
Aku mau keluar dari tim quair.

Dita : kamu jangan keluar salsa, aku mohon!

Salsa : Tidak, aku akan keluar!

Dita : Jangan begitu salsa, satu-satunya permintaanku kepadamu, aku ingin melihat senyum
diwajahmu ketika kamu melihat bahwa namamu lolos dalam tim quair, aku ingin
mendengar cerita baikmu mengenai pengalamanmu berlatih bersama tim quair, aku ingin
merasakan kegembiraan yang kau tularkan kepadaku melalui rasa bahagiamu bersama tim
quair. Aku ingin melihat kau bahagia dapat mewujudkan keinginanmu yang sudah kamu
idam-idamkan sejak lama. Aku merasa senang jika kamu senang salsa. Kalau kamu keluar,
aku akan sangat kecewa. Kembalilah berlatih demi aku.

Salsa : Tapi… aku merasa tidak layak dita. Suaraku tidak sebagus kamu dan mereka. Aku merasa
tidak ada apa-apanya. Aku harusnya tidak masuk tim quair.

Dita : Kamu tahu? Bukan hal mudah membujuk bu fina, tapi kenapa ia menyetujui permintaanku?
Karena kamu termasuk yang diperhitungkan di antara yang lainnya. Aku percaya, kamu
bisa. Aku yakin kamu punya potensi. Kamu itu hebat! Yakinlah itu. Demi aku, kamu kembali
bergabung dengan tim quair dan berlatih ya.

Salsa : baiklah, terima kasih dita. Aku bahagia punya teman sepertimu.

Babak 7

Tiba saatnya dimana hari natal sekolah dilaksanakan. Tim quair sudah bersiap di atas panggung
untuk menunjukkan penampilan terbaiknya. Dita menuntun dan menemani salsa bergabung menuju
tim quair dan bernyanyi bersamanya.

Dita : salsa, yakinlah pasti kamu bisa! Kamu pasti dapat menunjukkan penampilan terbaikmu. Aku
akan selalu mendukungmu, Semangat ya!

Salsa : terima kasih dit, kamu adalah teman yang selalu berada di sisiku ketika dalam keadaan apa

pun itu. Terima kasih untuk perhatianmu dalam menemaniku latihan, teman berbagi cerita
dan bahkan membantuku mempersiapkan segalanya. Terima kasih temanku,
penampilanku kali ini kupersembahkan khusus untukmu.

(salsa berlari dan bergabung dengan tim quair, sementara dita melihat penampilan salsa dari
belakang)

Seperti seorang sahabat yang rela berkorban demi teman yang dikasihinya, begitu jugalah yesus
yang lahir kedunia menjadi sama seperti manusia, lalu rela disiksa dan mati demi menebus dosa kita
dan menyelamatkan kita sabahat-sahabatnya. Sebuah pengorbanan yang tak dapat terbalaskan
dengan apa pun. Satu yang ia pinta, agar kita tak pernah meningalkannya dan tetap menjadi
sahabatnya hingga ia datang dan menjemput kita menuju rumahnya. Menuju kepada kehidupan
yang kekal.

Anda mungkin juga menyukai