Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

PERCOBAAN I

KARAKTERISTIK START PADA MOTOR INDUKSI SATU FASA


(ROTOR SANGKAR)

KELOMPOK 5
NAMA : AXL PRAYOGA
NIM : 2017-64-026
PRODI : S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2019
I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami cara kerja motor induksi 1 fasa


2. Memahami cara start pada motor induksi 1 fasa (rotor sangkar)

II. DASAR TEORI


Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan dua
kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran yang
lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil namun dengan jumlah yang
lebih banyak. Motor kapasitor dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya.

Cara kerjanya seperti ini :


Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada kumparan utama. Karena
kumparan utama memiliki daya yang seimbang dikedua sisi kumparannya maka terjadi
Tarik menarik yang seimbang pula, tidak akan terjadi putaran. Maka dari itu dibuat
kumparan bantu yang akan membuat daya tarik dan membuat motor berputar.

Ketika kumparan utama dan motor listrik sudah bekerja normal (biasanya setelah
kecepatan 70% stabil) maka kapasitor akan memutus suplay arus pada kumparan bantu dan
membuat kumparan utama saja yang bekerja.

Pada gambar atas arus listrik mengalir pada kumparan utama dan kumparan bantu
membuat motor berputar. Ketika motor sudah berputar stabil, kapasitor akan memutus arus
pada kumparan bantu seperti gambar dibawah.

Maka dari itu pada motor kapasitor memiliki arus starting yang dua kali lipat lebih
besar sebelum arus stabil. Motor kapasitor biasanya digunakan pada pompa air, mesin cuci,
kompresor kulkas, dan motor listrik yang dilengkapi dengan kapasitor lain.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Mesin induksi 1 fasa 1 buah


2. Kabel secukupnya
3. Multimeter 1 buah
4. AC Power Supply
IV. GAMBAR RANGKAIAN
V. LANGKAH PERCOBAAN

A. Percobaan Start motor induksi 1 fasa tanpa bantuan Kapasitor

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Buatlah rangkaian seperti gambar 1. Pada rangkaian tersebut motor induksi 1 fasa
dioperasikan dengan menggunakan 1 belitan utama pada statornya.
3. Atur catu daya AC 1 fasa agar mengeluarkan tegangan 220 volt line to netral
4. Saklar utama pada posisi ON, amati apakah motor berputar ?
5. Dengan bantuan tangan, putarlah rotor motor searah jarum jam. Amati, apakah
motor berputar ? Bila berputar, kearah mana motor berputar ?

B. Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan Belitan Tambahan

1. Modifikasikan rangkaian pada motor induksi 1 fasa sehingga menjadi gambar 2,


dimana Belitan utama dan belitan tambahan keduanya terpasang pada sumber
tegangan.
2. Menggerakkan rotor motor dengan tangan secara hati-hati, amati percobaan
tersebut, adakah perbedaan antara percobaan sekarang dan yang sebelumnya ? Jika
ada perbedaan, catat arus pada kedua percobaan tersebut.

C. Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan bantuan Kapasitor

1. Rangkaian Motor seperti gambar 3 dengan menserikan Kapasitor dengan Belitan


Tambahan.
2. Atur catu daya AC 1 fasa agar mengeluarkan tegangan 220 volt line to netral
3. Saklar utama pada posisi ON. Amati, dapatkah motor melakukan Start sendiri ?
4. Ambil data pengukuran secara kuantitatif untuk arus pada rangkaian ini.
VI. DATA PERCOBAAN

Tabel 1a. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa tanpa bantuan Kapasitor

Arah Putaran Motor Arus Start (Is) Arus Normal (In)

Kanan dan Kiri 13 A 7,50 A

Tabel 1b. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan belitan tambahan

Arah Putaran Motor Arus Start (Is) Arus Normal (In)

Kiri 17,19 A 19,61 A

Tabel 1c. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan bantuan Kapasitor

Arah Putaran Motor Arus Start (Is) Arus Normal (In)

Kanan 9,12 A 1,75 A

VII. ANALISA PERCOBAAN

1. Tabel 1a. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa tanpa bantuan Kapasitor
Ketika sumber AC 1 fasa diberikan pada stator dari motor, maka arus dapat
mengalir pada stator. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC 1 fasa pada stator
tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks
medan magnet dapat dihasilkan oleh stator. Adanya arus di stator mengakibatkan
munculnya arus pada rotor. Arus yang mengalir pada rotor ini disebut arus rotor.
Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan fluks rotor. Masing-masing
fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja arah keduanya
berlawanan. Sesuai hukum lorentz, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri
arus dan terdapat fluks medan magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi
gaya pada kabel tersebut. Karena besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama
maka gaya yang dihasilkan juga sama. Namun karena arah gaya yang berbeda
mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua gaya yang saling menghilangkan.
Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu diputar sedikit, agar salah
satu gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang lainnya sehingga
rotor dapat berputar.

2. Tabel 1b. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan belitan tambahan
Pada motor bentuk rotornya menyerupai sangkar yang terdiri dari sejumlah
batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-ujungnya
dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan
kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding)
dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung
paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah
motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan
memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya
dengan kumparan utama yang putaran berlawanan arah jarum jam.

3. Tabel 1c. Hasil Percobaan Start motor induksi 1 fasa dengan bantuan Kapasitor
Pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnet putar
(fluks magnet) yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan
adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah
terjadi fluks magnet dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah
jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75%
dari putaran nominal maka saklar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian lilitan
bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
VIII. KESIMPULAN

1. Pada start motor induksi 1 fasa tanpa kapasitor


Saat sumber AC 1 fasa di suplai ke stator pada motor maka akan mengalir
arus pada stator dan menghasilkan fluks. Fluks ini disebut fluks utama. Adanya arus
di stator mengakibatkan munculnya arus pada rotor. Arus yang mengalir pada rotor
ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan fluks
rotor. Masing-masing fluks ini akan mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja
arah keduanya berlawanan. Maka dari itu pada kondisi awal diasumsikan rotor
sudah diberi gaya luar untuk menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika tidak
maka rotor akan diam terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak terjadi
tegangan ggl pada kumparan rotor.

2. Pada start motor induksi 1 fasa belitan tambahan


Pada rotor terdapat sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam
alur rotor, pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga
terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu
kumparan utama (main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua
kumparan tersebut terhubung paralel pada saat start. Kemudian setelah motor
berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan
memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya
dengan kumparan utama yang putaran berlawanan arah jarum jam.

Anda mungkin juga menyukai