Anda di halaman 1dari 1

Soal Kebebasan Berekspresi Masih Menjadi

PR Bidang Polhukam
Rakhmatulloh

Kamis, 7 November 2019 - 11:12 WIB


views: 17.737

Pengamat Hukum Universitas Al


Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menganggap kebebasan berekspresi warga negara masih
menjadi PR pemerintah yang harus dibenahi di bidang Polhukam. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A+ A-
JAKARTA - Pengamat Hukum asal Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad
menganggap kebebasan berekspresi warga negara sebagai bagian dari Hak Azasi Manusia
(HAM) yang belum bisa dilindungi secara otentik masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR)
pemerintah yang harus dibenahi di bidang politik, hukum dan keamanan (Polhukam).

"Justru sebaliknya, terjadi kriminalisasi ketika seseorang menyampaikan pendapatnya melaui


medsos. Hal ini tentunya tidak kondusif terhadap perlindungan HAM," ujarnya saat dihubungi
SINDOnews, Kamis (7/11/2019).

Selain itu, kata Suparji, HAM untuk memeroleh keadilan juga belum dinikmati masyarakat.
Akibat adanya kesenjangan sosial yang terlalu jauh menyebabkan sebagian besar warga negara
tidak memeroleh keadilan distributif.

Di samping itu, mekanisme untuk membuat kesejahteraan secara merata belum efektif, karena
pendapatan yang terlalu jauh jaraknya antara sebagian kecil elite ekonomi dan elite politik
dengan sebagian besar warga negara.

Tak hanya itu, HAM untuk bebas dari rasa takut belum terpenuhi dengan baik dan benar
dirasakan masyarakat. "Karena ada trauma stigmatisasi negatif dengan istilah radikalisme atau
tindakan-tindakan pemantauan atau penindakan (hukum)," tukasnya.

Anda mungkin juga menyukai