BATANG CUISENAIRE
Dosen:
Oleh
Kelompok 4:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan media pembelajaran matematika
mengenai Batang Cuisenaire yang dibimbing oleh dosen Trysa Gustya Manda, S.Pd, M.P.
Laporan ini membahas tentang media alat peraga untuk materi bilangan bulat dengan
prinsip proton elektron. Laporan ditulis dengan mengambil sumber dari beberapa buku serta
internet. Hal ini bertujuan agar pembahasan yang ada dalam laporan ini lebih luas sehingga bisa
menambah wawasan pembaca tentang media pembelajaran matematika.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika sebagai ilmu yang universal merupakan bidang ilmu yang sangat berperan
aktif seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi. Pembelajaran matematika di
sekolah juga perlu diperhatikan. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan
media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat
berperan dalam proses pemahaman konsep bagi peserta didik. Media pembelajaran
mempunyai peran yang penting saat pendidik memberikan konsep dan dasar sebuah materi
pembelajaran yang abstrak bagi peserta didik. Ketika peserta didik yang memiliki intelegensi
yang lemah sedangkan visualnya bagus, media adalah salah satu cara yang tepat.
Peserta didik biasanya di sekolah hanya diberikan konsep/teorema yang sangat abstrak
oleh pendidik. Karena itu, pemahaman peserta didik terhadap suatu materi cenderung rendah.
Sehingga matematika cenderung tidak bermakna bagi peserta didik yang berimbas kepada
sikap peserta didik yang sekedar menghafal materi tanpa mengetahui makna yang
sesungguhnya pada materi tersebut.
Oleh sebab itu, kami dari kelompok Phi, membuat suatu media pembelajaran yang
dapat digunakan pada saat guru menerangkan materi mengenai “operasi hitung pada
pecahan”.
B. TUJUAN
1. Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan mengenai penjumlahan pada pecahan
2. Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan mengenai pengurangan pada pecahan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Kajian Materi
a. Penjumlahan pecahan Biasa
Dalam operasi penjumlahan bilangan pecahan biasa dengan penyebut yang sama,
bisa dilakukan dengan cara menjumlahkan pembilangnya saja sementara untuk
penyebutnya tetap.
Jika KPK sudah ditemukan, kamu bisa langsung menjumlahkan pembilangnya. Jika kamu
kurang memahaminya, bisa lihat contoh berikut ini.
Ternyata sifat-sifat penjumlahan pada bilangan pecahan sama terhadap sifat-sifat
penjumlahan dalam bilangan bulat yakni:
Pada pengurangan bilangan pecahan dengan penyebut yang sama, bisa dilakukan dengan
metode yang sama dalam penjumlahan bilangan pecahan. Yakni mengurangkan
pembilang-pembilangnya, namun penyebutnya tetap.
Sementara untuk pecahan-pecahan biasa yang memiliki penyebut tidak sama, bisa
dilakukan dengan cara menyamakan terlebih dahulu penyebutnya. Untuk menyamakan
penyebutnya, kamu harus mencari KPK penyebutnya terlebih dahulu. Setelah KPK kamu
temukan, kemudian lakukan pengurangan pada pembilang-pembilang pecahan biasa
tersebut.
Hal ini sama halnya terhadap penjumlahan pada bilangan pecahan campuran, dan
pengurangan juga bisa dilakukan dengan metode mengurangkan bilangan bulat terlebih
dahulu kemudian bagian bilangan pecahannya dengan terpisah lebih dahulu.
Contohnya saja:
2) Pecahan Murni
Pecahan yang kedua ialah pecahan murni yang merupakan pecahan yang pembilang &
penyebutnya adalah bilangan bulat. Hal ini berlaku pembilang harus kurang/ lebih kecil
dibandingkan penyebutnya. Pecahan murnai bisa juga disebut dengan pecahan biasa
namun pecahan biasa belum pasti bisa dikatakan sebagai sebuah pecahan murni. Kamu
bisa melihat contohnya dibawah ini.
Contoh:
3) Pecahan campuran
Selanjutnya ialah pecahan campura. Jenis pecahan ini terdiri dari bagian bilangan bulat &
bagian dari pecahan murni yang sudah dijelaskan diatas.
Contohnya:
3 ½, 4 ½, 5 ¾.
b. Alat
1. Gunting
2. Pisau carter
3. Mistar
4. Pensil
D. CARA MEMBUAT
Berikut langkah-langkah dalam proses pembuatan batang cuisionare:
a. Ukur karton jerami dengan ukuran 5cm x 5cm, dengan pola 1-10
b. Potong karton jerami sesuai pola yang telah ditentukan
c. Tempel karton manila yang berbeda warna sesuai pola
d. Maka didapatkan 10 batang kusioner
e. Karena penyebutnya sama, kita ambil satu batang kusioner saja untuk penyebut yaitu 4
satuan
f. Kita ambil batang kusioner untuk pembilang pada soal yaitu 1 satuan dan 2 satuan
g. Karena penyebutnya sama, maka kita letakan pembilang pertama dan kedua diatas
penyebut yang sudah disediakan
h. Selanjutya, kita cari batang kusioner yang sama panjang dengan jumlah kedua pembilang
3
i. Maka didapatkan hasil dari pemjumlahan tersebut, yaitu 4
2. Pengurangan
a. Siapkan batang kusioner
b. Media ini hanya bisa digunakan untuk penjumlahan dan pengurangann pecahan dengan
penyebut yang sama
c. Satu kotak pada batang kusioner bernilai satu satuan
3 2
d. Contoh: 4 − 4
e. Karena penyebutnya sama, kita ambil satu batang kusioner saja untuk penyebut yaitu 4
satuan
f. Kita ambil batang kusioner untuk pembilang pada soal yaitu 3 satuan dan 2 satuan
g. Karena penyebutnya sama, maka kita letakan pembilang pertama dan kedua diatas
penyebut yang sudah disediakan
h. Selanjutya, kita cari batang kusioner yang sama panjang dengan jumlah kedua pembilang
1
i. Maka didapatkan hasil dari pemjumlahan tersebut, yaitu
4
G. KELEBIHAN MEDIA
a. Tidak membutuhkan banyak biaya
b. Dalam proses pembuatan media tidak rumit
c. Dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada pembelajaran karena terdapat bentuk yang
nyata, warna yang menarik
d. Medianya sederhana, tidak ribet dan memudahkan pemahaman
H. KEKURANGAN MEDIA
a. Media ini tidak dapat digunakan untuk operasi perkalian pecahan
b. Media ini tidak dapat digunakan untuk operasi pembagian pecahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan media sangat berguna untuk melengkapi pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari dan prinsipnya untuk meningkatkan efektivitas dan kelancaran
proses belajar mengajar. Fungsi media pembelajaran adalah :
1. Menyeragamkan pengamatan dan wawasan siswa terhadap kompetensi dasar.
2. Menumbuhkan pemikiran yang teratur.
3. Memotivasi siswa untuk memperoleh hasil belajar.
.
B. Saran
Demikian Laporan Media Pembelajaran Matematika yang dapat kami paparkan. Dan
tentunya makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan. Oleh
karena itu penulis memohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
makalah selanjutnya.