Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai tempat berlatih, siswa dapat mengadakan kontak dengan obyek yang
dipelajari secara langsung baik melalui pengamatan maupun dengan
melakukan percobaan, dari laboratorium itulah akan selalu mengalir informasi-
informasi ilmiah baru yang berasal dari hasil-hasil penemuan para peneliti di
laboratorium.
Laboratorium kimia juga merupakan suatu ruangan tempat
dilangsungkannya kegiatan praktek atau penelitian kimia yang ditunjang oleh
adanya seperangkat alat-alat laboratorium yang lengkap (fasilitas air, listrik,
gas dan sebagainya). Ada berbagai macam jenis laboratorium kimia, seperti
laboratorium kimia untuk pengajaran, penelitian, dan terpadu. Hampir semua
sekolah memiliki jenis laboratorium pengajaran sebagai fasilitas penunjang
pendidikannya selain pengajaran materi dikelas.
Dari uraian di atas, kami sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia
diharapkan memiliki wawasan dan keterampilan mengelola laboratorium IPA,
khususnya laboratorium kimia. Salah satu caranya yaitu melalui mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium. Dimana mahasiswa ditugaskan untuk melakukan
observasi ke laboratorium kimia di sekolah menengah. Maka dari itu, kami
melakukan kunjungan ke Laboratorium Kimia MAN 2 Kota Bandung yang
beralamatkan di Jl. Cipadung, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat
40615.
B. Alasan Melakukan Observasi
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium.
2. Membantu Pihak Sekolah dalam penataan alat, bahan, dan administrasi pada
laboratorium.
3. Mengetahui sejauh mana pengaplikasian materi Pengelolaan Laboratorium
dalam mengelola laboratorium kimia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, ada beberapa
permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana lokasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung?
1
2. Bagaimana penataan ruangan laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung?
3. Bagaimana susunan organisasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota
Bandung?
4. Bagaimana administrasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung?
5. Bagaimana sistem keamanan dan keselamatan kerja serta tata tertib di
laboratorium kimia MAN 2 Kota Bandung?
D. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari pelaksanaan observasi Pengelolaan Laboratorium
kimia di MAN 2 Kota Bandung, yaitu:
1. Mengetahui lokasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung.
2. Mengetahui penataan ruangan laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung.
3. Mengetahui susunan organisasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota
Bandung.
4. Mengetahui administrasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung.
5. Mengetahui sistem keamanan dan keselamatan kerja serta tata tertib di
laboratorium kimia MAN 2 Kota Bandung.
E. Manfaat Oservasi
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang positif kepada
mahasiswa/i khususnya yang berkecimpung di bidang kimia agar lebih
memahami bagaimana pengolahan manajemen laboratorium kimia yang baik
serta dapat menjadi tolak ukur evaluasi baik pada pemerintah daerah, dinas
pendidikan kota Bandung dan pihak sekolah agar bisa menyediakan sarana dan
prasarana laboratorium kimia yang baik demi kelancaran proses pembelajaran
di sekolah.

2
BAB II
KONDISI SUBJEKTIF SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung merupakan salah satu lembaga
pendidikan dalam naungan Kementerian Agama yang turut serta membantu
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. MAN 2 Kota Bandung yang berdiri
di atas tanah seluas 6.714 m dengan luas bangunan seluruhnya 2.896
m2 semula merupakan gabungan dari 2 (dua) Madrasah filial yaitu Madrasah
Aliyah Negeri filial Cililin yang berlokasi di Cijerah, dan Madrasah Aliyah
Negeri filial Cijerah yang berlokasi di Cicaheum. Setelah penegrian
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI tanggal 11 Juli 1991 Nomor :
137 berdiri Madrasah Aliyah Negeri Cijerah.
Mengingat Madrasah Aliyah Negeri yang pertama yaitu MAN 1 Kota
Bandung berlokasi di Jl. H. Alpi Cijerah Bandung Barat, maka untuk MAN 2
Cijerah dipilih lokasi yang berbeda, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan
masyarakat di berbagai tempat. Lokasi yang dipilih untuk MAN 2 Cijerah
bertempat di Bandung Timur, tepatnya di Jl. Cipadung No. 57 Kec.CibiruTelp.
( 022 ) 7811725 Kota Bandung Kode Pos. 40614. Nama MAN 2 Cijerah resmi
berubah menjadi MAN 2 Kota Bandung dengan Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 212 tahun 2015 tertanggal 27 Juli 2015.
MAN 2 Kota Bandung lokasinya sangat strategis karena berada di Ibu
Kota Provinsi dan terletak di dekat Universitas Islam (UIN) Sunan Gunung
Djati Bandung. Kondisi geografis ini merupakan keuntungan tersendiri bagi
MAN 2 Kota Bandung. Oleh karena itu banyak orang tua yang berminat untuk
menyekolahkan anaknya ke MAN 2 Kota Bandung dengan latar belakang
pendidikan dan ekonomi yang cukup baik.
Dari segi dukungan pemerintah melalui Kementrian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat terhadap penyelenggaraan pendidikan di MAN 2
Kota Bandung cukup baik. Pemerintah melalui program BOS, BSM, atau
bantuan lainnya cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan di
MAN 2 Kota Bandung. Demikian juga besarnya animo dan dukungan dari
masyarakat maka Kantor Kementerian Agama Kota Bandung dan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk
3
senantiasa mengembangkan dan memajukan pendidikan di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Kota Bandung.
Dengan adanya dukungan dan komitmen tersebut, Madrasah Aliyah
Negeri 2 Kota Bandung termotivasi untuk terus memacu diri meningkatkan
mutu pendidikannya agar dapat mewujudkan “madrasah lebih baik dan lebih
madrasah”. Selain itu juga MAN 2 Bandung tetap berkomitmen untuk
membimbing dan memfasilitasi peserta didiknya untuk mengembangkan minat,
bakat dan potensi namun tetap santun dan senanatiasa mengedepankan akhlak
mulia dalam setiap kali bersikap, berperilaku, dan bertutur kata.
B. Sarana dan Prasarana
1. Tanah dan Halaman
Tanah sepenuhnya adalah milik Negara. Luas areal seluruhnya 6714 m2.
Keadaan Tanah MA Negeri 2 Kota Bandung
Status : Milik Negara
Luas Tanah : 6714 m2
Luas Bangunan : 3106 m2
2. Gedung Madrasah
MAN 2 KOTA Bandung berdiri di atas tanah seluas 6.714 m2 dengan
luas bangunan seluruhnya 3.106 m2 yang terdiri dari :
o 33 ruang kelas
o 1 ruang tata usaha yang terdiri dari
o Ruang kepala madrasah
o Ruang kepala tata usaha
o Ruang bendahara komite
o Ruang bendahara dipa
o Ruang komite
o Ruang lobi tamu
o 1 ruang wakil kepala madrasah
o Ruang wakil kepala madrasah bidang kurikulum
o Ruang wakio kepala madrasah bidang kesiswaan
o Ruang wakil madrasah bidang sarana dan prasarana
o Ruang wakil kepala madrasah bidang humas
o 1 ruang usaha kesehatan sekolah (UKS)
o 1 ruang laboratorium fisika
o 1 ruang laboratorium biologi
o 1 ruang laboratorium kimia
o 1 ruang laboratoriun bahasa
o 1 ruang laboratorium TIK
o 1 ruang perpustakaan
4
o 1 ruang guru yang dilengkapi dapur dan mushola
o Toilet laki-laki dan toilet perempuan
o 1 ruang BP/BK
o 1 ruang koperasi siswa
o 1 ruang OSIS
o 10 toilet peserta didik peremouan
o 24 toilet peserta didik laki-laki
o kantin madrasah
o ruang ekstra kukikuler
o 1 ruang piket
o 1 ruang pembayaran SPP
o 2 ruang satpam, 1 ruang di gerbang atas dan 1 ruang di gerbang bawah
o Parkiran
o 1 mesjid MAN 2 Kota Bandung
o Gedung serba guna dengan luas bangunan 40X20 m yang didalamnya
ada 2 toilet laki-laki dan 2 toilet perempuan, 2 ruang ganti baju, 1
ruang transit, 2 lapang bulu tangkis.
Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah sarana
dan parasarana sumber belajar dan penunjang kegiatan belajar memadai.

C. Jurnal
Terlampir

5
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Metode
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Observasi yaitu mengamati secara langsung keadaan laboratorium dari
berbagai aspek dikaitkan dengan konsep Pengelolaan Laboratorium yang
telah dipelajari.
2. Wawancara yaitu bertanya secara langsung kepada guru yang bersangkutan
mengenai hambatan, kritik, saran dan harapan terhadap laboratorium yang
ada sekarang.
3. Dokumentasi yaitu mengambil gambar beberapa bagian laboratorium untuk
melengkapi hasil pengamatan.
B. Lokasi Observasi
Laboratorium Kimia MAN 2 Kota Bandung beralamatkan di Jl. Cipadung,
Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40615.
C. Instrumen
1. Alat
Tabel Inventaris Alat Laboratorium MAN 2 Kota Bandung
NO NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
BAIK RUSAK
1. Tabung reaksi kecil 146
2. Tabung reaksi besar 53
3. Rak tabung reaksi 10 3
4. Labu Erlenmeyer 100 ml 10
5. Labu erlenmeyer 250 ml 16
6. Gelas kimia 30 mL 5
7. Gelas kimia 40 mL 5
8. Gelas kimia 50 mL 6
9. Gelas kimia 80 mL 13
10. Gelas kimia 100 mL 16 1
11. Gelas kimia 200 mL 12
12. Gelas kimia 250 mL 11
13. Gelas kimia 300 mL 4
14. Gelas kimia 500 mL 2
15. Gelas kimia 600 mL 8
16. Gelas kimia 1000 mL 1
6
17. Thermometer raksa 5
18. Thermometer alcohol 19 1
19. Plat pipet tetes 6
20. Kaca arloji kecil 8
21. Kaca arloji besar 10
22. Penjepit buaya hitam 7
23. Penjepit buaya merah 8
24. Kabel penghubung merah 12
25. Kabel penghubung hitam 5
26. Kabel merah-hitam pendek 6
27. Kabel merah-hitam 1 m 1
28. Penjepit kayu 25
29. Gelas ukur 10 mL 14
30. Gelas ukur 25 mL 11
31. Gelas ukur 50 Ml 8
32. Gelas ukur 100 mL 11
33. Gelas ukur 250 mL 4
34. Klem universal 3
35. Bosshead 3 2
36. Labu ukur 50 mL 9
37. Labu ukur 100 mL 16
38. Labu ukur 250 mL 1
39. Labu ukur 500 mL 3
40. Labu ukur 1000 mL 2
41. Molimood kecil 3
42. Tabung Y 14
43. Neraca 311 7
44. Lampu hijau jantung 6
45. Lampu putih jantung 3
46. Lampu putih bulat 2
47. Lampu kecil 24
48. Clay triangle 10
49. Statif 11
50. Klem 10
51. Kaki tiga 13
52. Kasa 12 1
53. Buret 6
54. Tangkrus 6
55. Ring 6
7
56. Ball pipet 14 9
57. Cawan petri 6
58. Corong pisah 100 mL 4
59. Corong pisah 250 mL 1
60. Tabung U 8
61. Pipet gondok 5 mL 3
62. Pipet gondok 10 mL 12
63. Pipet ukur 5 mL 3
64. Pipet ukur 10 mL 6
65. Pipet ukur 25 Ml 2
66. Pipet tetes 127
67. Sendok bakar 6
68. Sumbat kayu besar 30 1
69. Sumbat kayu sedang 10 10
70. Sumbat kayu kecil 5
71. Stopwatch 8
72. Sikat tabung 7
73. Centrifuge machine manual 2
74. Electrolyte tester besar hitam 6
75. Elektrolit tester besar hijau 5
76. Elektroliite tester besar baru 6
77. Elektrolitee tester kecil 4
78. Ph meter 8
79. Calorimeter 9
80. Pipa y 14
81. Tabung U pipa samping 9
82. Labu pemisah 8 1
83. Tabung reaksi 1,5cm iwaki 112
pyrex
84. Tabung reaksi 2,5cm iwaki 5
pyrex
85. Spatula plastic 4
86. Kertas Ph 41
87. Centrifuge machine 1
88. Kertas saringan 12
89. Sumbat karet besar 14
90. Sumbat karet sedang 23
91. Sumbat karet kecil 36
92. Corong burner 12
8
93. Lumpang dan alu (kecil) 19
94. Pipa V penghubung 11
95. Batang pengaduk 34
96. Cawan penguap 100 mL 14
97. Cawan penguap 125 Ml 2
98. Lumping alu 500 mL 2

2. Bahan
Tabel Inventaris Bahan Laboratorium MAN 2 Kota Bandung
No Nama bahan Konsentrasi Jumlah Keterangan

1. Urea 2M 50 mL
1M 700 mL
0,05 M 20 ml
Kualitatif 300 mL
2. Aseton (CH3)2CO 1080 ml
3. Pb (NO3)2 200 mL
4. Formalin 800 mL
5. K2CrO4 0,1 M 250 mL
6. Amonia 21% 1000 mL
7. Ammonia 25% 200 mL
8. KI 0,1 M 1700 mL
9. Amilum 170 mL Kurang layak
pakai
10. NaOH 1M 5 mL
11. CH3COOH Kualitatif 700 mL
25% 370 mL
12. MgSO4 0,1 M 150 mL
13. Na2S2O4 0,4 M 70 mL
0,2 M 120 mL
0,5 M 500 mL
0,1 M 100 mL
1M 1100 mL
14. Na2CO3 150 mL
15. HCl 1,2 M 30 mL
1M 700 mL
0,1 M 20 mL

16. CaCl2 250 mL


9
17. BaCl2 0,1 M 150 mL
18. Alcohol 96% 10 mL
19. Larutan asam kualitatif 50 mL
20. HCl Kualitatif 105 mL
21. Larutan gula Kualitatif 250 mL Sudah tidak layak
pakai
22. FeSO4 250 mL
23. ZnSO4 1M 1980
gram
24. KI 1510
gram
25. Fe (besi bubuk) 580 gram
26. Zn 135 gram
27. FeSO4 500
gram
28. KCl 1000
gram
29. Cu 250 gram
30. S 150 gram
31. Vaseline 1500
gram
32. Urea 2700
gram
33. Kalium natrium tartrat 250 gram
34. Alumunium sulfat 250 gram
35. Fenolftalein 80 gram
36. Gula 125 gram
37. Bromtimol biru 10 gram
38. Metal biru 15 gram
39. Metal merah 80 gram
40. CuSO4.5H2O 100 gram
41. (NH4)2SO4.12H2O 250 gram
42. MnSO4 750 gram
43. AgNO3 60 gram
44. Pb(NO3)2 1100
gram
45. FeSO4.7H2O 950 gram
46. Pb asetat 300 gram
47. Tembaga(II)nitrat 150 gram

10
48. Seng (II) nitrat 400 gram
49. C6H10O5 200 gram
50. Copper sulfat 700 gram
51. NaCl 450 gram
52. FeCl3 2000
gram
53. CaCl2 1500
gram
54. COCl2 100 gram
55. NH4Cl 750 gram
56. K2CrO4 150 gram
57. KSCN 1250
gram
58. H2C2O4 3210
gram
59. CaO2Cl2 1000
gram
60. CaCO3 1220
gram
61. Na2CO3 800 gram
62. Ba(OH)2 525 gram
63. BaCl2 200 gram
64. KOH 530 gram
65. NaOH 2450
gram
66. Amilum 250 gram
67. KCl 45 gram
68. CaC2 500 gram
69. Larutan asam Kualitatif 105 mL
komutatif ( CuSO4)
70. Larutan asam 0,1 M 20 mL
komutatif (Pb(NO3)2) Kualitatif 250 mL
71. H2SO4 2M 20 mL

3. Barang Laboratorium
Tabel Inventaris Barang Laboratoriun MAN 2 Kota Bandung
No Rincian Jumlah Keterangan
Baik Buruk
1. Kursi 42 1
11
2. Meja praktikum 7
3. Meja guru 1
4. Meja persiapan 3
5. Kursi guru 1
6. Lemari asam 1
7. Carta SPU 1
8. Carta bentuk molekul 1
9. Carta energi inonisasi 1
10. Terminal 1
11. Proyektor 1
12. Lemari larutan 1
13. Lemari padatan 1
14. Lemari alat 1
15. Lemari berkas 1

4. Kelengkapan Administrai Keselamatan Kerja


Tabel Kelengkapan Administrai Keselamatan Kerja Laboratorium
MAN 2 Kota Bandung

KELENGKAPAN ADMINISTRASI. Jumlah Baik Rusak


1. Daftar iventarisasi alat dan bahan 2 
2. Buku /daftar alat yang pecah, rusak, 1 
hilang
3. Format permintaan alat/bahan 1 
4. Tersedia kartu alat 1 
5. Kartu reparasi 1 
6. Modul/paket materi praktek yang 1 
dikembangkan sekolah (LKS dan
sejenisnya)
7. Buku laporan kegiatan harian 1 
8. Buku laporan kegiatan bulanan 1 
9. Daftar judul praktikum 1 

12
10. Ada alokasi dana khusus untuk 
laboratorium dalam perencanaan
program
11. Petunjuk pemakaian alat 
12. Program kegiatan lab/jurnal 1 
KESELAMATAN KERJA 8 V
1. Ada saluran/tempat penampungan 8 
limbah praktek
2. Tempat pengolahan limbah praktek 
3. Alat pemadam kebakaran dalam 
laboratorium
4. Jas Laboratorium > 30 
5. Sarung tangan 1 pak 
6. Kaca mata 
7. Kotak P3K 1 
8. Pemadam Kebakaran
9. Lain-lain (pasir, karung) 

5. Hambatan yang sering dijumpai: Kurangnya kesadaran warga sekolah


khususnya murid yang terlibat langsung dengan laboratorium dan alat-
alatnya berdebu kurang terawat, masih ada beberapa gelas kimia yang
mengandung zat kimia dibiarkan begitu saja tanpa dibersihkan. Selain itu
ada hambatan lain yang kami temu saat penai yaitu ada beberapa alat yang
ada disana yang tidak kami ketahui namanya, mungkin karena pengetahuan
kami yang masih terbatas. Kemudian saat penataan bahan ada beberapa
botol larutan yang tidak diberi label nama zat dan molaritasnya sehingga
kami kebingungan saat menatanya. Bahkan sebagian larutan hanya diberi

13
keterangan asam-basa nya saja tidak spesifik ke nama zat nya. Kemudian
untuk zat padat, kami menemukan ada beberapa zat yang sudah mencair
sepenuhnya.
6. Saran/pendapat anda terhadap laboratorium di sekolah: Secara keseluruhan
semua aspek yang ada di laboratorium kimia MAN 2 Bandung sudah
lengkap untuk ukuran laboratorium SMA. Adapun saran yang dapat penulis
berikan yaitu:
a. Untuk pihak sekolah khususnya kepada pihak yang memiliki wewenang
dalam pengembangan laboratorium, diharapkan dapat memberikan
fasilitas atau sarana dan prasarana seperti gudang dan melengkapi system
keselamatan diri bagi pengguna laboratorium seperti kaca mata untuk
praktikum dan masker. Selain itu kotak p3k nya harus diisi dengan
barang-barang yang akan dibutuhkan jika nanti terjadi kecelakaan. Jika
bisa system keamanan laboratorium seperti pintu darurat juga harus ada.
b. Memperbaiki system pembuangan limbah karena akan berdampak buruk
pada lingkungan.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Laboratorium Sebelum Observasi
1. Kelengkapan Laboratorium
Laboratorium di MAN 2 Kota Bandung terdapat laboratorium kimia,
fisika, biologi dan bahasa yang mana setiap laboratoriumnya sudah memiliki
ruangan masing-masing. Sehingga untuk penataan, penyimpanan,
pengelolaan alat dan bahan dapat dilakukan secara baik dan sistematis
dikarenakan telah memiliki ruangannya tersendiri.
Ruangan laboratorium khusus digunakan untuk kegiatan yang
berhubungan dengan pembelajaran yang memerlukan pembuktian secara
langsung mengenai konep-konsep dalam pembelajaran kimia. Salah satu hal
yang harus diperhatikan adalah kelengkapan sarana dan prasarana.
Kelengkapan laboratorium seperti kursi, meja, lemari, bak cuci sudah ada
dan dalam keadaan baik. Dalam hal ini untuk meja terdapat meja kerja, meja
demonstrasi, dan meja persiapan, sedangkan untuk lemari ada lemari alat,
lemari bahan, dan lemari asam semuanya sudah lengkap dan kondisi perabot
namun dalam keadaan berdebu dan kurang terawat. Hal ini disebabkan
karena ketidakpedulian siswa dan kurangnya tenaga yang ahli dalam bidang
laboratorium kimia secara khusus. Kelengkapan media pendidikan yaitu
adanya papan tulis dan proyektor di laboratorium MAN 2 Kota Bandung
juga disediakan. Untuk kebersihan dan keamanan sudah cukup baik
begitupun untuk jaringan air dan listrik cukup memadai. Untuk ventilasi dan
penerangan kondisinya bisa dikatakan tidak memenuhi persyaratan umum
laboratorium yang telah ditetapkan sabagai standarisasi sebuah laboratorium,
hal ini karena disebabkan lokasi laboratorium kimia yang berada dilantai
bawah dan terhalang oleh bangunan tinggi di depannya serta terdapat gudang
15
penyimpanan buku-buku di belakang laboratorium kimia. Untuk gudang
penyimpanan alat dan bahan-bahan kimia tidak tersedia sebab pembelian alat
dan bahan disesuikan berdasarkan kebutuhan.
Kapasitas laboratorium ini sudah memadai yang bisa menampung lebih
dari 40 siswa atau satu kelas bisa melakukan praktikum secara bersamaan.
Akan tetapi, dalam kelengkapan laboratorium ini tidak ada tempat khusus
untuk ruang timbang sehingga penimbangan dilakukan di atas meja yang
terletak pada meja paling depan. Rak penyimpanan tas dan buku siswa saat
praktikum juga belum ada, sehingga siswa-siswi yang akan praktikum harus
menyimpan tas dan bukunya di kelas masing-masing.
2. Organisasi Laboratorium
Guru kimia selain memberi pembelajaran pada siswa, juga harus mampu
mengelola alat dan bahan, terlebih yang diberi tugas mengelola dan
mengorganisasi hingga semua pekerjaan dan keamanan dapat berjalan
dengan baik. Pengelola tidak hanya berhadapan dengan siswa tetapi juga
berhadapan dengan guru-guru yang menggunakan laboratorium.
Kegiatan di laboratorium harus dilaksanakan dengan baik. Beberapa
kompnen yang memiliki wewenang, yaitu kepla sekolah, wakasek
kurikulum yang mengatur jadwal, wakasek sarana dan prasarana yang
mengatur pembelian alat dan bahan, koodinator laboratorium IPA, serta
laboran. Laboran yang bertanggung jawab mempersiapkan da menata
kembali alat dan bahan yang telah dipakai. Penugasan ini diberikan setiap
tahun secara bergilir.
Dalam hal ini oraganisasi laboratorium sangat penting peranannya. Sebab
dengan adanya organisasi ini pembelajaran akan berlangsung secara
sistematis dan terkendali dengan baik. Serta tata tertib yang harus telah
ditetapkan, bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa bahkan semua yang

16
bekerja di laboratorium. Tata tertib ini pun dapat meminimalisir kecelakan
dalam laboratorium.
Di MAN 2 Kota Bandung untuk kelangakapan oraganisasi telah ada,
tetapi untuk laboran dan tenaga teknisi belum ada tenaga ahli di
bidangnya sehingga tugas dari laboran dan tenaga teknisi ini masih
dipegang oleh guru mata pelajaran kimia. Tentunya guru kimia dalam hal
ini dituntut untuk bekerja lebih rajin, karena selain sebagai pengajar juga
sebagai tenaga ahli di laboratorium. Dan antar petugas laboratorium harus
saling berkomunikasi. Untuk tata tertib sendiri menggunakan tata tertib
pada umumnya. Hanya saja belum semua tata tertib dapat diaplikasikan.
Seperti pemakaian jas lab sebelum memasuki laboratorium, hal
disebabkan karena minimnya fasilitas terutama jas lab dan alat safety
yang lainnya.
3. Penataan Alat
Penataan alat sangat bergantung kepada fasilitas dan kepentingan
pemakaian. Fasilitas yang dimaksud adalah adanya ruang penyimpanan
khusus, ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan seperti
pengelompokan alat berdasarakan jenis bahan dan lemari penyimpana
alat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata alat dan
bahan, yaitu:
a. Menyimpan alat harus dalam keadaan bersih;
b. Mendata, memeriksa alat dan bahan sesuai dengan jenis, jumlah, sifat
fisik, harga, dan lain sebagainya;
c. Mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan kelompok mata pelajaran
(Fisika, Kimia, dan Biologi) sesuai dengan katalog yang dirujuk.
Alat-alat laboratorium kimia umumnya terbuat dari beberapa jenis bahan
diantaranya kaca, listrik, karet, porselen, dan logam. Pada penyimpanannya

17
perlu diperhatikan alat-alat seperti dari kaca yang mudah pecah karena
benturan, sedangkan alat dari logam mudah terkena berkarat jika berdekatan
dengan bahan kimia tertentu. Di samping itu, berat ringannya alat-alat ikut
menentukan pula pada tempat penyimpanannya.
Di MAN 2 Kota Bandung penyimpanan alat ada dalam satu lemari,
dimana bagian atasnya lemari kaca dan bawahnya lemari kayu. Di dalam
lemari kaca penyimpanan alatnya sebagian besar terbuat dari kaca
penataannya juga telah sesui berdasarkan jenis bahan dan jenis alatnya ,
tetapi tidak sesuai dengan ukuran volumnya. sedangkan di dalam lemari
kayu terdapat alat yang tebuat dari logam, porselen, kayu, karet, dan listrik,
juga sebagai tempat untuk penyimpanan alat-alat yang belum terpakai dan
alat-alat yang telah rusak atau pecah. penataan di laboratorium belum rapih
dan jarang dibersihkan sehingga ada beberapa alat yang berdebu dan kotor.
Untuk penyimpanan alat-alat dari listrik MAN 2 Kota Bandung tidak
memiliki lemari khusus dikarnakan laboratorium kimianya masih
meminjam beberapa alat-alat listrik dari bidang fisika.
4. Pengetahuan Bahan Kimia
Pengetahuan bahan kimia yang terkait yakni adanya tempat penyimpanan
bahan praktik, rak zat padat, rak zat cair, ada gudang penyimpanan
alat/bahan stok dan ada simbol tentang sifat dan bahaya yang ditimbulkan
oleh bahan kimia seperi korosif, beracun, mudah terbakar, iritasi dn lain-
lain.
Pada umumnya zat kimia yang ada di laboratorium sekolah berpotensi
membahayakan. Beberapa hal harus diketahui adalah: wujud, warna, bentuk
kristal, bau, kelarutan dan titik nyala (mudah terbakar atau tidak). Ada yang
bersifat racun, higroskopis, sensitif terhadap cahaya, merusak kulit, kayu,
ubin, kertas, mudah terurai, teroksidasi dengan udara, mudah

18
menguap/menyublim, mudah meledak atau nudah terbakar, dan mudah
bereaksib dengan zat tertntu. Dalam hal ini pengetahuan yang mendasar
yaitu harus adanya tempat penyimpanan bahan yang khusus yang
disesuakan dengan sifat bahan masing-masiang.
Penyimpanan bahan kimia dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. Keadaan fasa/wujudnya: padat dan cair;
b. Kelompok asam, basa dan garam;
c. Sifat bahayanya: higroskopis, toksik, korosif, iritatif, mudah terbakar,
pengoksidasi, dan mudah meledak.
Klasifikasi atau penggolongan bahan-bahan kimia berbahaya diperlukan
untuk memudahkan pengenalan serta cara penangan dan transportasi. Pada
botol zat harus dilengkapi dengan label yang jelas dan menyatakan isi label
tersebut. Pada label dilengkapi dengan tanda bahaya dari zat tersebut.
Di MAN 2 Kota Bandung untuk penyimpanan alat terdapa dua lemari.
Pada lemari pertama bentuknya seperti lemari alat, dimana atasnya
merupaka lemari kaca dan bawahnya lemari kayu. Pada lemari kaca terdapat
bahan-bahan kimia berfasa padat. Penataannya telah sesuai dengan label
yang telah terempel pada lemari. Hanya saja penyimpanannya masih tidak
teratur serta banyak bahan kimia padat yang telah cair juga reagen yang
telah kosong atau bahannya telah habis. Juga ada beberapa bahan yangtidak
jelas identitasnya disebabkan huruf pada labelnya telah pudar. Untuk lemari
bawahnya yaitu lemari kayu digunakan sebagai tempat penyimpanan botol
semprot serta reagen-reagen yang kosong.
Untuk lemari kedua yaitu lemari kayu, digunakan sebagai tempat –bahan
kimia berfasa cair atau larutan. Dalam penyimpanan dan pentaannya tidak
beraturan, jadi larutan asam, basa, garam dan indikator tercampur begitu
saja. Juga di dapatkan larutan larutan yang tidak ada identitasnya.

19
5. Kelengkapan Administrasi
Tujuan dari pengadministrasian alat dan bahan agar dengan mudah dapat
diketahui beberapa hal berikut, yaitu:
1. Jenis alat atau bahan yang ada;
2. Jumlah masing-masing alat dan bahan;
3. Jumlah yang pecah, hilang atau habis.
Kelengkapan administrasi di MAN 2 Kota Bandung sudah memenuhi
yaitu seperti dengan adanya daftar iventarisasi alat dan bahan, format
permintaan alat/bahan, tersedianya kartu alat dan buku/daftar alat yang
pecah, rusak, hilang serta kartu reparasi. sekolahan ada alokasi dana khusus
untuk laboratorium dalam perencanaan program.
Modul/paket materi praktik yang dikembangkan oleh sekolah (LKS dan
sejenisnya) sudah tersedia yang disesuaikan dengan kurikulum, jadi dalam
kegiatan praktikumnya masih mengikuti ketentuan dari buku paket sesuai
kurikulum.dan untuk kelancaran saat praktikum di laboratorium sudah
disediakan petunjuk pemakaian alat.
Buku laporan kegiatan di MAN 2 Kota Bandung dilakukan laporan
kegiatan harian dan mingguan. Dan program kegiatan lab/jurnal sudah ada,
hal ini tentunya bertujuan untuk menghindari adanya jam praktikum yang
bersamaan antara kelas satu dengan kelas lainnya. Buku-buku laporan ini
tentunya memiliki tujuan yang berbeda, seperti buku laporan harian
bertujuan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama berlangsungnya
kegiatan, misalnya dijumpai ada alat yang rusak atau hilang, atau percobaan
yang tidak berhasil, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk tindak lanjut
penyelesaian masalah.
6. Keselamatan Kerja
Di laboratorium kimia banyak terdapat bahan-bahan kimia, maka potensi

20
terjadinya kecelakaan kerja selama berlangsungnya kegiatan penelitian di
ruang laboratorium sangatlah besar. Oleh karena itu, pengelola laboratorium
kimia harus melakukan berbagai tindakan preventif untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan.
Segala aktivitas yang ada di laboratorium perlu dijaga keselamatannya
karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja, walaupun hal tersebut tidak
dikehendaki. Kecelakaan umumnya lebih sering terjadi disebabkan oleh
pecahan alat-alat gelas, tumpahan bahan kimia, dan kebakaran. Hal ini
merupakan kejadian yang harus dihindari dan setiap komponen
harus mengetahui hal-hal yang menimbulkan bahaya atau kecelakaan
sekaligus cara penanggulangannya.
Hal yang terkait dengan keselamatan kerja yaitu seperti adanya
saluran tempat penampungan limbah praktik, alat pemadam kebakaran, jas
laboratorium, sarung tangan, dan kaca mata yang mana di MAN 2
Kota Bandung belum memenuhi semua itu, tetapi untuk alat safety selain
jas, dan lain-lain seperti pasir dan karung belum tersedia. Dan juga tempat
pengolahan limbah praktik di sini juga belum ada.
Pertolongan pertama pada korban kecelakaan seperti tersedianya kotak
P3K telah tersedia hanya peralatannya tidak lengkap, ketika ada siswa
terkena bahan atau alat yang pecah langsung dibawa ke ruang
Unit Kesehatan Sekolah (UKS), sehingga langsung ditangani di ruang
UKS untuk tindakan pertolongan pertama yang tepat jika luka tersebut tidak
terlalu parah.
B. Kondisi Laboratorium Sesudah Observasi
Disini kami memilah alat-alat berdasarkan jenis bahan, jenis alat serta
jenis ukurannya. Penataan alat dilakukan berdasarkan label yang telah
tertera pada lemari. Juga memisahkan alat-alat yang telah rusak dan

21
merapihkan alat-alat yang masih dalam kotaknya. Kami juga mendata
kembali alat-alat dan menyesuaikannya dengan data inventaris yang telah
ada. Serta penataan alat sesuai dengan frekuensi sering atau tidaknya alat
digunakan.
Untuk penataan bahan padatan kami menyesuaikan dengan lebel yang
telah tertera pada lemari dan merapihkannya sesuai dengan namanya dan
memberikan jarak antara satu bahan dengan bahan yang lain agar lebih
mudah dalam pengambilan bahan serta mempermudah melihat identitas
bahan. Memisahkan wadah/botol yang telah kosong. Serta mendata kembali
bahan-bahan yang masih tersedia. Untuk larutan kami menatanya dengan
menggolongkannya berdasarkan larutan asam, larutan basa, garam dan
indikator. Memberi label untuk mempermudah dalam pengambilan.
Memisahkan botol yang telah habis isinya. Serta mendata kembali bahan-
bahan yang masih tersedia. Merapihkan jas lab pada tempatnya dan
menaruh kembali alat-alat yang telah dipinjam.
C. Dokumentasi
Terlampir

22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
 Sekolah MAN 2 Kota Bandung terletak di Jl. Cipadung, Cibiru, Kota
Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
 Laboratorium Kimia MAN 2 Kota Bandung berukuran 68 m2 dan
memiliki ruang alat yang mencakup ruang bahan dan lemari asam 1,5 x
10 m.
 Laboratorium MAN 2 Kota Bandung di pertanggungjawabkan oleh
Kepala Sekolah , yang kedudukannya dalam struktur organisasi berada
pada bagian paling atas.
 Administrasi laboratorium kimia di MAN 2 Kota Bandung (P3K dan
ketersediaan Air). Peralatan dan bahan ( yang sudah cukup lengkap untuk
tingkatan SMA ), Keadaan bangunan ruangan Laboratorium sangat baik ,
bersebelahan dengan laboratorium terdapat kantin.Laboratorium MAN 2
Kota Bandung tidak memiliki laboran, namun langsung di tangani oleh
guru kimianya )
 Tata tertib yang dibuat untuk keamanan Laboratorium Kimia MAN 2
Kota Bandung dirancang oleh Koordinator Laboratorium dan
diinformasikan pada seluruh siswa saat pertemuan pertama di
laboratorium.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu :
 Untuk pihak sekolah khususnya kepada pihak yang memiliki wewenang
dalam pengembangan laboratorium , diharapkan dapat menjaga dan
merawat laboratoriumnya dengan lebih baik lagi serta melengkapi system
keselamatan diri bagi pengguna laboratorium .
 Pihak sekolah dapat terus melaksanakan praktikum penelitian karena
merupakan kegiatan yang dapat memberikan keterampilan lebih pada
siswa terlebih bila praktikum yang dilakukan berbasis lingkungan , dan
supaya bahan dan barang dilaboratorium terpakai .

23
 Meningkatkan koordinasi antara komponen organisasi laboratorium untuk
peningkatan kinerja serta dapat melaksanalan Pengelolaan Laboratorium
yang baik .

24
DAFTAR PUSTAKA
Budimarwanti. 2014. Pengelolaan Alat dan Bahan Di Laboratorium Kimia.
Yogyakarta: UNY
Departemen Agama. 2002. Panduan teknis pengelolaan laboratorium kimia.
Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Depatemen Agama.1995. Pedoman pendayagunaan laboratorium dan alat
pendidikan IPA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
MAN 2 KOTA BANDUNG. 2015. Sejarah Singkat.
http://mandaba.sch.id/v2/html/profil.php?id=profil&kode=12
Nyoman Kertiasa. 2006. Laboratorium sekolah dan pengelolaannya. Jakarta:
Pudak Scientific.
Yunita. 2016. Pengelolaan Laboratorium. Bandung: CV. Insan Mandiri

25

Anda mungkin juga menyukai