Anda di halaman 1dari 19

Muslimah Tangguh

Minggu, 18 Mei 2014

K-POP DAN REMAJA

ABSTRAK

Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini fenomena K-pop melanda
banyak kaum remaja. Dimana fenomena ini cepat sekali meyebar keseluruh dunia. Hal ini sudah
menjadi hal yang cukup serius karena memiliki dampak positif dan negatif bagi para remaja. Namun
semua itu kembali kepada diri remaja itu sendiri bagaimana menyikapi fenomena ini. K-pop hadir
dengan lagu-lagu penuh semangat yang sangat mudah diterima banyak kalangan di dunia walaupun
musik korea juga banyak dipengaruhi musik pop Amerika. K-pop mendapat sentuhan khas Korea
yang membuat sebuah tampilan yang kreatif dan terkesan baru. Kesan kreatif yang ditampilkan K-
pop memberikan daya tarik yang besar mengingat saat ini sangat sulit mencari aliran musik yang
menampilkan sisi kreatif.

Aksi penyanyi baik dalam video dan aksi diatas panggung memberikan kontribusi besar bagi
terkenalnya K-pop. Tanpa aksi menawan penuh energik sang artis, mungkin saat ini K-pop tidak bisa
setenar sekarang. K-pop. Kini Korea merupakan contoh yang baik untuk negara-negara lain di dunia
terutama dilihat dari sisi kreatifitas. Bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya kelak dapat
menciptakan trendsenter bagi bangsa lain sekaligus mempopulerkan budaya bangsa sendiri di mata
Internasional.

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “K-pop dan Remaja”. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam pross pengerjannya, tapi kami berhasil menyelesaikan karya ilmiah
ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada kepala sekolah SMA Negeri 98 Jakarta, kepada
wali kelas kami yaitu Ibu Nurjasni, kepada orang tua kami tentunya, Guru Sosiologi yaitu Dra. Nurita,
S.Pd selaku pembimbing kami dalam mengerjakan Karya llmiah ini. Kepada Guru Bahasa
Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami,. Dan tidak lupa
kepada semua responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi angket dari kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik dalam isi
maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya
bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, Mei 2014

Penyusun

Daftar Isi

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang....................................................................................................1

1.2 Perumusan masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1 Definisi remaja...................................................................................................3

2.2 Definisi K-Pop.................................................................................................3

2.3 Perkembangan k-pop dari masa ke masa...........................................................4

2.4 Penyebab K-pop mendunia...............................................................................6

2.5 Eksistensi K-pop di Indonesia...........................................................................6

2.6 Fakta sikap remaja yang menyukai k-pop.........................................................8

2. 7 Dampak positif dan negatif k-pop terhadap remaja..........................................9

2.8 Hipotesis...........................................................................................................10

Bab III Metode penelitian

3.1 Waktu Penelitian..............................................................................................10

3.2 Jenis Penelitian.................................................................................................11

3.3 Sumber Data.....................................................................................................11

3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................11

3.5 Teknik Analisis Data.....................................................................................11

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

4.1 Akumulasi Angket.........................................................................................12

4.2 Pengetahuan Akan K-pop..............................................................................14

4.3 Media yang di Pakai untuk Mengetahui K-Pop...........................................14

4.4 Alasan Ketertarikan Pada K-pop...................................................................15

4.5 Kefanatikan Terhadap K-Pop.......................................................................16

4.5 Sikap Terhadap Orang Tua............................................................................17

4.6 Dampak Pengaruh K-pop.............................................................................18

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan....................................................................................................19
5.2 Saran..............................................................................................................19

Daftar Pustaka....................................................................................................20

Lampiran-lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini budaya Korea atau yang biasa diistilahkan k-pop ini begitu mewabah pada
remaja di seluruh dunia. K-pop tidak hanya soal musik, akan tetapi lebih terasosiasikan k-pop dengan
semua budaya asal korea. Budaya korea sedang menjamur, bahkan cukup banyak menggeser
budaya lainnya, seperti budaya barat dan jepang atau j-pop yang juga pernah menjangkit remaja
dunia. Tentu hal ini banyak memberikan dampak bagi pembentukan mental remaja indonesia. Bukan
hanya dari segi musik saja yang menjadikan Korea berpengaruh besar terhadap para remaja, namun
terdapat juga dari sisi yang lain, seperti; drama Korea, style Korea dan lain-lain.

Sering kita menemukan teman-teman kita begitu terobsesi dengan hal-hal yang berbau korea.
Sehingga mereka tidak mengetahui perkembangan dunia entertaiment Indonesia, justru mereka
lebih mengikuti dan antusias dengan perkembangan dunia entertaiment Korea, banyak dari mereka
memiliki gaya fashion ala Korea, mempelajari tulisan dan bahasa korea tetapi tidak pernah
mempelajari bahasa daerahnya sendiri. Bahkan di jejaring sosial seperti facebook pun banyak dari
mereka yang mencantumkan beberapa kota di Korea selatan sebagai kota tempat tinggal atau kota
asalnya, banyak juga yang menggunakan nama Korea untuk nama jejaring sosial mereka.

Ciri-ciri musik korea yang biasa dinikmati oleh masyarakat pada umumnya adalah
penampilan, cara bernyanyi, gerak tubuh dan jenis musiknya. Penampilan yang dimaksud adalah
pakaian yang dipakai merupakan pakaian yang sedang trend saat ini. Cara bernyanyi yang enak
didengar. Gerak tubuh yang keren dan sangat menghibur. Namun disamping itu, mereka tidak
menyadari dan mengetahui tentang dampak yang ditimbul dibalik itu semua.

Berdasarkan kenyataan di atas, kami sepakat mengadakan penelitian yang berjudul “K-POP
DAN REMAJA”
1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan Latar Belakang masalah yang telah di jelaskan di halaman sebelumnya. Maka
dalam karya tulis ini kami menyimpulkan rumusan masalah sehubungan dengan karya tulis ini adalah
sebagai berikut

1. Apa itu remaja?

2. Apa itu K-pop?

3. Ada hubungan apa antara remaja dengan K-pop?

4. Mengapa atau hal apa yang membuat mereka menyukai K-pop?

5. Sefanatik apa mereka dengan korea dan K-pop?

6. Sampai kapan mereka akan menyukai K-pop?

7. Adakah pengaruh positif dan negatif yang ditimbulkan dari K-pop? Apa itu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari karya tulis kami adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu remaja

2. Untuk mengetahui apa itu K-pop

3. Untuk menegtahui sejauh mana hubungan antara remaja dengan K-pop

4. Untuk mengetahui alasan para K-popers menyukai hal-hal yang berbau korea

5. Untuk menegtahui sejauh manan kefanatikan mereka mengenai K-pop

6. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari K-pop


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Remaja

Remaja dalam bahasa latin adalah “Adolescence”, yang artinya “tumbuh dan tumbuh untuk
mencapai kematangan”. Istilah Adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara
psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam mesyarakat
dewasa. Suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang
lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini
mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia puberitas.

Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan diantara anak muda meyoritas, yang
diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan
berhadapan dengan masalah besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara
umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan usia 13 sampai dengan 17 atau 18 tahun
adalah masa remaja awal dan usia 17 atau 18 tahun sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa
remaja akhir. Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk golongan dewasa.
Remaja berada di antara anak-anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja sering sekali disebut
dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja belum mampu menguasai dan
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase
perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi
maupun fisik (Monks dkk 1989).

Dari seluruh definisi remaja yang dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori
usia 12 sampai 22 tahun. Berada pada masa transisi antara masa anka-anak dan masa dewasa yang
mengalami fase perkembangan menuju kematangan secara mental, emosi, fisik, dam sosial.

2.2 Definisi K-pop

K-pop adalah kepanjangan dari Korean pop (musik pop Korea) yang merupakan jenis musik
populer yanga berasal dari Korea Selatan. Janis musik ini adalah jenis musik pop, banyak artis dan
kelompok musik populer yang berasl dari korea selatan salam negeri dan populer di mancanegara.
Kegandrungan alat musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada demam K-pop
(Korean wave) di berbagai negara, termasuk Indonesia. K-pop ada sejak tahun 1960 an, pengaruh
dari musik J-pop (Japan pop). Menurut pengamatan dari pengamat musik indonesia, yaitu Bens Leo,
musik korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan J-pop. Jika dalam beberapa waktu
lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan
grup vokal, baik boyband maupun girlband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-pop sudah
dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun yang lalu, karena Korea selatan ingin mendapatkan
pengakuan atau kebudayaan mereka, musik Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan
musik itu sendiri. Biasanya musik korea mengusung musik dance, hip-hop, serta unsur koreografi
dan kostum yang menarik. Disini keunggulan dalam ketampanan dan kecantikan juga di tonjolkan,
selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri.

Pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukan musik yang diadakan
oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik pop Korea awalnya terbagi menjadi
genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre ‘oldies” yang dipengaruhi musik barat dan populer
di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan denganpionirnya adalah Cho Young Pil.
Genre lain yang cukup digemari adalah musik yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.

Debut penampilan kelompok Thailand boy di tahun 1992 menandakan awal mula musik pop
moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika.
Suksesnya grup tersebut diikuti oleh musik-musik yang lain. Berbagi artik korea menangguk
kesuksesan didunia internasional, seperti SUPER JUNIOR yang menembus Jepang dan digemari di
banyak negara. Kemudian arti-artis lainnya seperti Rain, Shinwa, dan lain-lain, dan sebagai lomba
untuk menaklukkan pasar-pasar di Jepang.

2.3 Perkembangan K-pop Dari Masa Ke Masa

Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya
musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan
Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti
perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik
pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer
Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-
beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada
tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang
cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.

Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula musik
pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika.
Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini
turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade
90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini
muncul banyak grup “teen idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d.
Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.

Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik
R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain,
Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken
Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih
tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi
rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan
kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di
Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan
Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada
Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji
Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering dijadikan
soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I Love You, Stairway to
Heaven dan sebagainya.

Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang
menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en,
Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang.
Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY
2005 Tour, di Madison Square Garden.

2.4 Penyebab K-pop mendunia

K-Pop hadir dengan lagu-lagu penuh semangat yang sangat mudah diterima banyak
kalangan di dunia walaupun musik Korea juga dipengaruhi musik pop Amerika, K-Pop mendapat
sentuhan khas Korea yang membuat sebuah tampilan kesan kreatif. Kesan kreatif yang ditampilkan
K-Pop memberikan daya tarik yang besar mengingat saat ini sangat sulit mencari aliran lagu yang
menampilkan sisi kreatif.

Aksi penyanyi baik dalam video dan aksinya di atas panggung memberikan kontribusi besar
bagi terkenalnya K-Pop. Tanpa aksi menawan penuh energik sang artis, mungkin saat ini K-Pop tidak
bisa setenar sekarang. K-Pop tidak selalu harus dinyanyikan secara bersama-sama atau dalam
sebuah grup vokal. K-Pop bisa dinyanyikan secara perseorangan atau solo, seperti lagu lagu yang
menjadi original sountrack dalam film “Naughty Kiss”.

Film korea menjadi salah satu penyumbang promosi bagi K-Pop. Film yang menjadi salah
satu media paling ampuh dalam melakukan promosi dimasuki K-Pop sejak lama. Tidak seperti
Indonesia yang tidak selalu menggunakan Sountrack khusus, dalam setiap film korea selalu
menggunakan sountrack khusus sehingga dengan mudah K-Pop mengambil hati para penggemarnya.

2.5 Eksistensi K-pop di Indonesia

Menurut pengamat media, Iding R. Hasan, perkembangan K-Pop di Indonesia sangatlah


pesat, namun tidak akan bertahan lama. Bahkan ia mengungkapkan sekarang ini mulai terlihat
tanda-tanda penurunan.

“Kemunculan boyband dan girlband tidak seheboh dulu. Malah beberapa diantaranya tidak bertahan
lama, setidaknya jarang muncul di layar kaca,” ungkapnya.

Pengamat musik ternama Indonesia, Bens Leo juga memberikan pendapat yang serupa
denganIding bahwa K-Pop tidak akan terus berjaya di Indonesia. Dia mengatakan pada
Kapanlagi.com Rabu, 24/10/2012, bahwa K-Pop memang sangat mendunia termasuk di Indonesia.
Namun, menurutnya K-Pop tidak akan bertahan lama karena aliran musik K-Pop belum mempunyai
karakter yang kuat.

“Kalau ada sesuatu yang karakternya kuat, itu yang bertahan lama. K-Pop belum punya karakter
yang kuat,” ujarnya.

Menurut Iding ada beberapa faktor yang menyebabkan K-Pop belakangan ini sudah tidak
berjaya seperti dulu lagi yaitu dengan kembali populernya industri musik Indonesia dan menurutnya
tentu segala sesuatu tidak akan selamanya berjaya.

“Memang dulu saat K-Pop menjamur, musik Indonesia sangat lesu. Tapi sekarang dengan
kemunculan kembali Ariel dengan bandnya NOAH memicu bergairahnya lagi musik pop Indonesia.
Faktor lainnya, semua fenomena sosial termasuk musik biasanya mengalami fluktuasi, ada titik jenuh
dan sebagainya,” katanya.

Pandangan yang berbeda muncul dari Shellanovia, administrator dan staff dari
@KoreanWaveINA. Ia berpendapat bahwa demam Korea atau yang biasa disebut dengan hallyu
wave akan terus eksis di Indonesia.

“Di tahun 2013, jelas K-Pop masih berjaya dan sepertinya tahun depan juga masih belum redup
karena masyarakat Indonesia terlihat masih belum bosan dengan segala hal yang disuguhkan oleh
dunia hiburan K-Pop,” ujarnya.

Bila kita ingat-ingat kembali, memang K-Pop bisa dibilang merajai bukan hanya industri
musik saja tetapi juga menjalar sampai kehidupan sehari-hari dari masyarakat terutama para
remaja.

“K-Pop bukan hanya pada musik seperti kemunculan boyband dan girlband, tapi juga model pakaian,
rambut, lifestyle, dan sebagainya, “ ujar Iding.

Shellanovia juga mengatakan selain di industri musik, K-Pop juga menjamur hingga ke
bidang-bidang yang lain seperti kuliner bahkan sampai ke bidang pendidikan.

“Semenjak budaya Korea mulai menginvasi Indonesia, hampir di tiap mall besar di Indonesia bisa kita
jumpai restoran yang menyajikan menu khas Korea sebagai menu utamanya. Sekarang juga banyak
dijumpai tempat-tempat kursus bahasa tempat kursus bahasa Korea, padahal sebelumnya hanya
bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin yang paling banyak mendominasi dunia kursus
bahasa asing di Indonesia,” katanya.

Proses imitasi terhadap K-Pop memang tidak dapat dihindarkan karena masyarakat
Indonesia terus-menerus dijejalkan hal-hal berbau K-Pop di media yang mereka konsumsi setiap
hari.

“Media-media yang mengkhususkan diri untuk menyajikan berita Korea pun telah banyak,
membuktikan bahwa Korea memang sedang sangat diminati di Indonesia,” ungkapShellanovia.

Untuk menanggapi hal ini, Iding mengatakan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh K-
Popini adalah berupa fenomena budaya di era globalisasi jadi menurutnya itu adalah hal yang biasa
dan tentunya hal ini tidak bisa dihindari tinggal bagaimana orang Indonesia memaknainya seperti
apa.

“Saya tidak setuju kalau kita cuma ikut-ikutan atau mengimitasi mereka, terinspirasi boleh, tapi
jangan mengekor seratus persen,” katanya.

2.6 Fakta Sikap Remaja yang Menyukai K-Pop

 Suka teriak teriak sendiri saat ngeliat foto terbaru artis K-pop.

Orang yang terkena virus K-pop sering sekali kalau lagi melihat-lihat foto terbaru artis K-pop,
biasanya tidak hanya itu mereka juga sering menjadikan foto profil di jejaring sosial.

 Tangan dan kakinya otomatis ikut bergoyang jika sudah mendengar lagu K-pop.

Lagu K-pop kebanyakan lagunya ngebeat dan pasti sudah ada dance khasnya, nah penderita virus K-
pop ini jika sedang mendengar lagu K-pop rasanya tangan dan badan ini refleks untuk bergoyang
ngikutin irama lagu.

 Ingin tahu gosip gosip terbaru K-pop.

Sebagai K-pop lover pasti ingin tahu berita-berita tentang selebriti K-pop. Salah satu cara untuk tahu
gosip yang lagi heboh di Korea adalah lewat Internet. Biasanya selalu ada situs di internet yg update
sekali tentang dunia K-pop, mau dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Thailad, Prancis, atau yang lainya
semua ada.

 Menjadikan lagu favorit K-pop sebagai nada sambung pribadi

Supaya nada sambung tidak hanya tut tut tut terus para K-pop lover juga sering menjadikan lagu
favorit K-pop sebagai ringtone maupun nada sambung. Hal itu bisa dijadikan salah satu cara untuk
menyebarkan virus K-pop kepada orang-orang disekitarnya.

 Tahu ungkapan ungkapan dalam Bahasa Korea

Sering mendengar lagu K-pop pastinya sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam Bahasa Korea
misalanya, Saranghae, Oppa, Kamshahamnida, Anyeonghaseyo. Ternyata ada manfaatnya kita suka
K-pop, otomatis bisa tahu kosakata Bahasa Korea lumayan untuk menambah wawasan dalam
belajar.

 Mengoleksi segala hal tentang atribut Korea melalui online shop atau pergi ke Korea

Untuk menunjukan bahwa kita Fans mereka otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang idola kita.
Mau itu lightstick, banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop lover memburu atributnya langsung
hingga pergi ke Korea.

 Tidak bisa tidur sebelum melihat poster artis K-Pop yang dipajang di dinding kamar

Kebiasaan unik yg dimiliki para kpop lover sebelum tidur, adalah tidak bisa tidur sebelum melihat
poster-poster artis K-pop yang ada di kamar.
 Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur

Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur adalah hal yang wajib bagi K-pop lover.

 Menjadikan foto idola K-pop di desktop background komputer

Karena cintanya pada K-pop, para K-pop lover menjadikan foto idola K-pop di desktop background
komputer.

 Rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop

Percuma saja kalau suka lagu K-pop tetapi tidak hafal dengan liriknya. K-pop lover rela berjam-jam
menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop dari boyband atau girlband atau band favoritnya.

2.7 Dampak Positif dan Negatif K-pop terhadap remaja

 Dampak Positif

1. Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-kegiatan
1. sekolah yang penat.

2. Menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain

3. Sebagai bahan pembelajaran bahasa Korea, dengan menghafalkan lirik lagu Korea.

4. Menjadikan idolanya sebagai inspirasi dan motivasi dalam hal positif

5. Sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia secara tidak langsung
(melalui dunia maya).

 Dampak Negatif

1. Jadi malas belajar dan nilai/prestasi menurun.

2. Bisa terpengaruh dengan budaya negatif korea seperti minum-minuman keras yang merupakan hal
biasa di Korea.

3. Menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli album ataupun mendownload di internet.

4. Lupa waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan rumahnya.

5. Asyik sendiri,hingga kurang bersosialisasi dengan dunia luar.

6. Lebih menyukai budaya korea dari pada budaya sendiri.

7. Pecinta KPOP terkadang menghina negaranya sendiri hanya gara-gara mereka menganggap KPOP
hal yang utama.
8. Bahkan rata-rata para pecinta KPOP yang mayoritasnya remaja putri, gila-gilaan mengeluarkan uang
yang jumlah tidak sedikit, hanya untuk menonton konser atau membeli pernak-pernik ala KPOP.
Gawatnya lagi, beberapa remaja putri yang mulai menjadi fans fanatiknya, tidak tahu kesulitan
ekonomi keluarga tetap memaksa diluar kemampuan orang tuanya.

2.8 Hipotesis

Dengan melihat fenomena K-pop sekarang ini yang sering muncul di media masa (televisi,
majalah, dll) banyak remaja yang menyukai K-pop walaupun fenomena K-pop cukup meredup
belakangan ini.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

Kami mengadakan penelitian kira-kira dua minggu untuk menyebar angket kami terhitung dari
tanggal 23 Maret 2014 sampai tanggal 6 April 2014.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan
pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang
lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami
gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

3.3 Sumber Data

Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA (SMA 98 Jakarta, SMK 24 Jakarta, SMAN 1
Cibinong dan beberapa SMA di Jakarta Timur ) secara acak dari beberapa sekolah, yang kira-kira
kami ambil sampel adalah 50 siswa.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angket tertutup yang kami sebar secara acak ke bebarapa siswa SMA yang berbeda. Dengan angket
tertutup itu kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan
tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda
pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.
3.5 Teknik Analisis Data

Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa
semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai
menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan
pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis
penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan
landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Akumulasi Angket

Untuk mendapatkan data yang mendukung karya tulis ini kami membuat daftar pertanyaan
mengenai “K-POP dan Remaja” yang disusun dalam angket (angket berada dalam Lampiran). Pada
angket itu kami beri skor masing-masing untuk jawaban iya kami beri skor 5 dan untuk jawaban tidak
kami beri skor 2 tapi yang kami pindahkan hanya akumulasi skor Iya

Berikut daftar tabel akumulasi skor iya:

kode 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

skor 70 65 105 85 100 100 75 70 80 75

Kode 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

skor 80 100 90 95 95 100 85 90 90 105

Kode 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

skor 95 85 85 70 95 100 90 80 90 85

Kode 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Skor 90 85 75 80 80 80 80 110 85 85
Kode 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Skor 85 90 90 95 95 95 95 95 115 100

4.2 Pengetahuan Akan K-pop

Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui apa itu K-pop secara secara
pasti adalah 50 orang dari total 50 angket yang dibagikan dan 50 orang tersebut juga menyukai K-
Pop.

Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu K-pop, jika
dimasukkan dalam persen maka diperoleh 100% responden menyatakan mengetahui K-pop dan
diperoleh 100% responden yang menyukai K-pop.

Hasil ini menunjukkan bahwa remaja sebagian besar mengetahui secara persis apa itu K-pop
dan menyukainya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa para remaja mengetahui K-Pop dan
masih menyukainya walaupun fenomena K-pop sudah tidak begitu terdengar lagi atau jarang
bermunculan di media televisi.

4.3 Media yang di Pakai untuk Mengetahui K-Pop

Dari 50 angket yang telah kami bagikan, 32 orang mengatakan mengetahui K-Pop dari
teman, 43 orang mengatakan mengetahui K-Pop dari televisi, sedangkan 31 orang mengatakan
mengetahui K-Pop dari majalah atau brosur.

Berikut daftar media yang digunakan untuk mengetahui K-Pop:

No Sumber yang digunakan Iya tidak

1 Teman 32 18

2 Televisi 43 7

3 Majalah atau Brosur 31 19


Berikut daftar media yang digunakan untuk mengetahui K-Pop jika di ubah dalam bentuk
persen dan diagram:

4.4 Alasan Ketertarikan Pada K-pop

Dari 50 angket yang telah kami bagikan 40 orang mengatakan menyukai K-Pop karena
musiknya, 39 orang mengatakan menyukai K-Pop karena fisik penyanyinya dan 43 orang
mengatakan menyukai K-Pop karena fashionnya.

Berikut daftar alasan ketertarikan :

No Alasan menyukai K-Pop Iya Tidak

1 Musik 40 10

2 Fisik penyanyinya 39 11

3 Fashion 43 7
Berikut diagram alasan menyukai K-Pop jika di ubah dalam bentuk persen

4.5 Kefanatikan Terhadap K-Pop

Dari 50 angket yang kami sebar diperoleh data 47 orang suka mencari tahu informasi terbaru
tentang K-Pop, 22 orang suka mengcover lagu-lagu dari boyband/girlband favorit mereka, dan
hanya 26 orang saja yang tau tentang keseharian idola mereka.

Hal tersebut menandakan bahwa walaupun mereka sering mencari info terbaru tentang idola
mereka tapi tidak semuanya tahu persis keseharian idola mereka disana.

Diperoleh hasil 40 orang bisa berbahasa korea walaupun tidak banyak kosakata yang mereka
bisa, tapi hanya 26 orang saja yang mempunyai barang-barang yang berhubungan dengan K-Pop, 39
orang mengatakan bahwa mereka menyukai tradisi yang ada di korea, 44 orang pernah berkhayal
menjadi pacar dari idola mereka, 40 orang mengatakan bahwa mereka ingin ke korea, 47
orang mengatakan ingin bertemu idola mereka.

Kemudian ketika ditanya tentang konser musik korea di senayan, 31 orang mengatakan akan
rela mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan tiket untuk menonton konser musik korea
dan 33 orang pernah menonton konser musik korea, yang tidak menonton konser musik korea
beralasan jika uang mereka masih belum terkumpul untuk menonton konser pada saat itu atau
ketika konser saat itu tidak ada idola mereka.

Ketika ditanya mengenai apakah mereka akan terus menyukai K-Pop, 43 mangatakan iya dan
7 orang lainnya mengatakan tidak.

Dari 50 angket yang kami berikan, 28 orang mengatakan bahwa mereka pernah diejek oleh
teman mereka karena menyukai K-Pop, dan ketika ditanya respon mereka apa, mereka menjawab
bahwa orang-orang seperti itu mereka biarkan saja atau mereka acuhkan.

4.5 Sikap Terhadap Orang Tua

Dari 50 angket yang telah kami bagikan, 8 orang mengatakan akan marah atau merasa kesal
kepada orang tua jika mereka tidak diberi izin untuk menonton konser musik korea dan hanya 1
orang yang akan marah karena tidak diberi uang untuk menonton konser musik korea. Kebanyakan
mereka jika ingin menonton konser musik korea, mereka menggunakan uang mereka sendiri, uang
tabungan mereka.

Berikut daftar sikap terhadap orang tua yang diubah dalam bentuk diagram

4.6 Dampak Pengaruh K-pop

Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa dari
jumlah 50 reponden yang kami beri angket, 49 orang merasakan dampak positif dari menyukai K-
Pop dan 33 orang merasakan dampak negatif dari menyukai K-Pop.

Berikut daftar dampak positif dan negatif :


No Hal/pengaruh yang dirasakan Iya Tidak

1 Positif 49 1

2 Negatif 33 17

Jadi, persentase dari tabel di atas adalah sebagai berikut :

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Sebagian besar remaja SMA telah mengetahui secara persis apa itu K-pop dan
menyukainya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa para remaja mengetahui K-Pop dan masih
menyukainya walaupun fenomena K-pop sudah tidak begitu terdengar lagi atau jarang bermunculan
di media televisi.

b. Dapat diketahui pula bahwa media yang sangat ampuh untuk menyebarkan virus K-Pop adalah
televisi, terlihat dari hasil angket yang mana televisi cukup dominan dari pada teman ataupun brosur
dan majalah.
c. Menurut responden hal yang membuat mereka tertarik kepada K-Pop adalah karena Fashionnya
walaupun musik juga berpengaruh yang hasilnya beda tipis dengan fashion.

d. Dapat diketahui pula nahwa ketika mereka ingin menonton konser musik korea, kebanyakan dari
mereka lebih memilih mengumpulkan atau menyisihkan uang jajan mereka dari pada meminta
kepada orang tua.

e. Menurut para responden mereka lebih merasakan dampak positif dari pada dampak negatif dari
menyukai K-Pop

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut:

• Kita boleh saja terpengaruh dengan fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas utama
kita sebagai seorang pelajar.

• Sebagai warga negara Indonesia kita harus tetap menghargai dan mencintai budaya dan
produk dalam negeri.

DAFTAR PUSTAKA

http://indonesiaindonesia.com/f/94194-10-gejala-terkena-virus-kpop/

http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/12/19/banyak-jalan-menuju-korea/

http://widicaroline.blogspot.com/2013/08/fenomena-mulai-redupnya-kpop-di.html

http://opini.berita.upi.edu/2013/01/14/fenomena-k-pop-yang-mendunia/

http://intanology.blogspot.com/2013/01/eksistensi-k-pop-di-indonesia-menurun.html

sumber : http://ukhtimahlil.blogspot.co.id/2014/05/k-pop-dan-remaja_8228.html

Anda mungkin juga menyukai