Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN KOTA

MAKALAH

Oleh:

INDY FARHA ELYA HARDIYANTI NIM 171910501015

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................................3

Bab II Kajian Teori


2.1 Pengertian Kota....................................................................................................................4
2.2 Pengertian Heritage..............................................................................................................4

Bab III Pembahasan


3.1 Gambaran Umum.................................................................................................................6
3.2 Potensi dan Permasalahan Kota Roma.................................................................................7
3.3 Upaya Keberhasilan Heritage di Kota Roma.......................................................................9

Bab IV
Penutup.....................................................................................................................................10

Daftar Pustaka..........................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Heritage adalah sesuatu yang seharusnya diestafetkan dari generasi ke generasi, umumnya
karena dikonotasikan mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan
keberadaannya sehingga heritage berarti warisan atau pusaka. Roma telah menjadi tujuan
internasional selama ribuan tahun. Pengunjung yang tertarik dengan situs sejarah dan budaya
terkenal bisa juga menemukan kekayaan fitur alam dan geomorfologi di kota. Karakteristik
ini, yang merupakan beberapa kontributor utama bagi kesuksesan Aeterna Urbs, sering
disembunyikan atau telah dimodifikasi oleh ribuan tahun urbanisasi. Situs sejarah buatan
manusia ini unik dari yang lain dari kota di seluruh dunia, tetapi fitur masih dikenali di antara
tempat wisata biasa

Mengatasi masalah pariwisata dalam konteks seperti Roma cukup sulit dan berisiko. Roma,
adalah salah satu tujuan paling terkenal di seluruh dunia dan salah satu yang paling diimpikan
di tingkat internasional salah satu tempat yang tidak dapat dilakukan tanpa mengunjungi hal
ini terjadi karena konsentrasi tinggi sejarah, seni, budaya dikombinasikan dengan semua
peluang yang ditawarkan oleh banyak konferensi, pameran dan pameran, pusat belanja,
kunjungan medis, pendidikan, bisnis. Singkatnya, Roma adalah tempat yang yang baik untuk
berkunjung. Dalam makalah ini menjelaskan potensi dan permasalahan serta upaya
penanganan oleh pemerintah untuk mempertahankan heritage di wilayah metropolitan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dan ciri heritage?
2. Bagaimana Gambaran umum, potensi dan permasalahan kota Roma?
3. Bagaimana upaya-upaya dalam keberhasilan pada kota Roma?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dan ciri heritage
2. Untuk mengetahui Gambaran umum, potensi dan permasalahan kota Roma
3. Untuk mengetahui upaya-upaya dalam keberhasilan pada kota Roma

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Kota
Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling kompleks.
Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa, dari segi budaya dan antropologi, ungkapan kota
sebagai ekspresi kehidupan orang sebagai pelaku dan pembuatnya adalah penting dan sangat
perlu diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena permukiman perkotaan tidak memiliki
makna yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari kehidupan di dalamnya. Yang jelas
adalah kenyataan bahwa kawasan kota juga memiliki sifat yang sangat mempengaruhi
kehidupan tempatnya. Kenyataan tersebut dapat diamati di tempat di mana suasana kota
kurang baik dan di mana masyarakatnya menderita oleh wujud dan ekspresi tempatnya. Sudut
pandang tentang arti dari sebuah Kota pun bisa berbeda-beda tergantung bagaimana
pendekatannya terhadap konsentrasi bidang ilmu nya masing-masing. Seperti misalnya,
seorang dengan profesi di bidang Geografi akan menekankan pada permukaan kota dan
lingkungannya dengan mencari hubungan antara wajah kota dan bentuk serta fungsi kota itu.
Lain halnya dengan seorang Geolog, karena dia akan memperhatikan lahan dan tanah di
bawah kota dan bagaimana hubungannya dengan pembangunan.

Seorang Arsitek memiliki beberapa sudut pandang yang sama dengan para Insinyur, namun
dia akan lebih menekankan aspek-aspek kota secara fisik dengan memperhatikan hubungan
antara ruang dan massa perkotaan serta bentuk dan polanya, Markus Zahnd, Perancangan
Kota secara Terpadu (2006 ; 1-3).

Kota merupakan sebuah sistem yaitu sistem terbuka, baik secara fisik maupun sosial
ekonomi, bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara. Dalam perkembangannya,
kota sukar untuk dikontrol dan sewaktu-waktu dapat menjadi tidak beraturan. Kota
merupakan suatu wilayah berkembangnya kegiatan sisial, budaya dan ekonomi perkotaan
yang tidak berstatus sebagai kota administratif atau kotamadya. Aktifitas dan perkembangan
kota mempunyai pengaruh terhadap lingkungan fisik Prof. Dr. Ir. Zoe’raini Djamal Irwan,
M.Si, tantangan lingkungan & lansekap kota (2004 ; 31). Beliau juga mengemukakan
pengrtian kota sebagai berikut:

1. Suatu areal dimana terdapat atau menjadi pemusatan penduduk dengan kegiatannya
dan merupakan tempat konsentrasi penduduk dan pusat aktivitas perekonomian
(seperti industri, perdagangan dan jasa)
2. Kota merupakan sebuah sistem, baik secara fisik maupun sosial ekonomi, bersifat
tidak statis yang sewaktu-waktu dapat menjadi tidak beraturan dan susah dikontrol.
3. Mempunyai pengaruh terhadap lingkungan fisik seperti iklim dan sejauh mana
pengaruh itu sangat tergantung kepada perencanaannya.

Prof. Dr. Ir. Zoe’raini Djamal Irwan, M.Si, juga mengemukakan dalam bukunya tantangan
lingkungan & lansekap kota (2004 ; 31), dari berbagai macam sudut pandang para ahli, aspek
utama yang digunakan untuk menjelaskan pengertian kota antara lain adalah dari aspek
morfologi, jumlah penduduk, hukum, ekonomi, dan sosial.

2.2 Pengertian Heritage


Menurut UNESCO, heritage adalah warisan masa lalu, apa yang saat ini dijalani
manusia, dan apa yang diteruskan kepada generasi mendatang. Heritage adalah sesuatu yang
seharusnya diestafetkan dari generasi ke generasi, umumnya karena dikonotasikan
mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya. Dalam

4
kamus Inggris Indonesia susunan John M Echols dan Hassan Shadily, heritage berarti
warisan atau pusaka. Sedangkan dalam kamus Oxford, heritage ditulis sebagai sejarah,
tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun dan
diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka. Dalam buku Heritage: Management,
Interpretation, Identity, Peter Howard memaknakan heritage sebagai segala sesuatu yang
ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam. Selama ini warisan
budaya lebih ditujukan pada warisan budaya secara publik, seperti berbagai benda yang
tersimpan di museum.Menurut Ibid dalam bukunya yang berjudul World HeritageCommittee,
heritage dibagi menjadi dua unsur , yaitu :
a. IntangibleHeritage (abstrak) merupakan heritage yang tidak dapat disentuh karena
bukan merupakanbenda berwujud (bahasa, ritual, music, tarian, kepercyaan, dll)
b. TangibleHeritage (konkrit) merupakan heritage yang berupa benda berwujud atau
dapat disentuh.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa heritage sangat
mempunyai peranan yang penting, tidak hanya dari nilai sejarah namun dari nilai sosial-
budaya masyarakat. Oleh karena itu, jika heritage dapat dipertahankan kelestariannya, maka
eksistensi dari sejarah perkembangan kota dari aspek perekonomiannya serta nilai sosial-
budaya masyarakatnya dapat terlestarikan pula dan akan mampu menjadi salah satu
karakteristik identitas bagi kota tersebut.
Setiap heritage memiliki sejarahnya masing-masing. Heritage dapat digunakan
sebagai icon suatu daerah tertentu yang melambangkan peristiwa besar ataupun peninggalan
yang ada pada suatu daerah tersebut.Heritage merupakan bukti/ tanda petunjuk aktivitasang
dimiliki dan masih terus mempunyai nilai sejarah yang penting. Heritage merupakan bagian
dari nilai sosial catatan kehidupan keseharian masyarakat. Disamping itu, nilai-nilai yang
dimiliki heritage juga merupakan catatan yang mengisi kenangan dan adat-istiadat
masyarakat. Menurut Synder dan Catanse dalam Budiharjo (1997), terdapat enam cirri-ciri
heritage, antara lain:
a. Kelangkaan , karya merupakan sesuatu yang langka
b. Kesejarahan, yaitu memuat lokasi peristiwa bersejarah yang penting
c. Estetika, yaitu mempunyai keindahan bentuk struktur atau ornament
d. Superlativitas, yaitu tertua, tertinggi, atau terpanjang
e. Kejamakan, yaitu karya yang mewakili suatu jenis atau ragam bangunan tertentu
f. Pengaruh, yaitu keberadaanya akan meningkatkan citra lingkungan sekitarnya
Selain keenam cirri-ciri diatas, Kerr (1983) menambahkan tiga ciri-ciri heritage, yaitu:
a. Nilai Sosial, yaitu mempunyai makna bagi masyarakat
b. Nilai Komersial, yaitu berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomis
c. Nilai Ilmiah, yaitu berperan dalam bidang pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum

Roma adalah sebuah kota dan comune khusus (bernama Roma Capitale) di Italia. Roma
adalah ibu kota Italia dan regioni Lazio. Dengan 2,9 juta penduduk dalam wilayah seluas
1.285 km2, Roma juga merupakan comune terpadat dan terbesar di negara tersebut serta
kota terpadat keempat di Uni Eropa menurut jumlah populasi di dalam batas kota. Kota
Metropolitan Roma memiliki populasi 4,3 juta penduduk. Kota ini terletak di bagian
barat-tengah Semenanjung Italia, dalam Lazio, di sepanjang pesisir Sungai Tiber. Kota
Vatikan merupakan suatu negara independen yang secara geografis terletak di dalam
batas-batas kota Roma, menjadi satu-satunya contoh yang masih ada negara yang terdapat
di dalam suatu kota sehingga karenanya Roma seringkali didefinisikan sebagai ibu kota
dua negara.

Sejarah Roma membentang lebih dari dua ribu lima ratus tahun. Kendati mitologi
Romawi menarikhkan berdirinya Roma pada sekitar tahun 753 SM, situs ini telah dihuni
jauh sebelumnya, menjadikannya salah satu situs tertua di Eropa yang secara kontinu
ditempati. Populasi awal kota ini bersumber dari campuran orang Latin, Etruskan, dan
Sabini. Pada akhirnya, kota ini berturut-turut menjadi ibu kota Kerajaan Romawi,
Republik Romawi, dan Kekaisaran Romawi, serta dipandang sebagai salah satu tempat
kelahiran peradaban Barat dan dipandang sebagai metropolis pertama oleh beberapa
kalangan.[6] Kota ini disebut sebagai "Roma Aeterna" (Kota Abadi) dan "Caput Mundi"
(Ibu Kota Dunia), dua konsep sentral dalam budaya Romawi kuno.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Barat, yang menandai permulaan Abad Pertengahan, Roma
lambat laun jatuh di bawah kendali politis dari Kepausan, yang telah menetap di kota ini
sejak abad ke-1 M, hingga pada abad ke-8 menjadi ibu kota Negara Gereja, yang
berlangsung sampai tahun 1870.
Sejak Abad Renaisans, hampir semua paus sejak Paus Nikolas V (1422–55) sepanjang
empat ratus tahun secara koheren mengupayakan suatu program arsitektonis dan
urbanistis yang bertujuan untuk menjadikan kota ini pusat seni dan budaya dunia. Karena
itu, Roma menjadi yang pertama di antara pusat-pusat utama Renaisans Italia, dan kelak
tempat kelahiran gaya Barok maupun Neoklasikisme. Berbagai seniman, pelukis,
pemahat, dan arsitek terkenal menjadikan Roma sebagai pusat aktivitas mereka,
menciptakan beragam adikarya di seluruh kota. Pada tahun 1871, Roma menjadi ibu kota
Kerajaan Italia, dan pada tahun 1946 menjadi ibu kota Republik Italia.

Roma menyandang status kota global, Pada tahun 2014, kota Roma menempati peringkat
ke-14 yang paling banyak dikunjungi di dunia, ke-3 yang paling banyak dikunjungi di
Uni Eropa, dan daya tarik wisata yang paling populer di Italia. Pusat bersejarahnya
dicantumkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Bebagai monumen
dan museum termasuk di antara tujuan-tujuan wisata dunia yang paling banyak
dikunjungi; sebagai contoh misalnya Museum Vatikan dan Koloseum, keduanya
sepanjang tahun menerima kunjungan jutaan wisatawan. Roma menjadi tuan rumah
Olimpiade Musim Panas 1960, dan merupakan tempat kedudukan Organisasi Pangan dan
Pertanian (FAO).

6
Roma ibu kota Italia, terletak di sisi Thyrrenia di Italia tengah, di sebelah barat Latium-
Abruzzi Apennine. Pusat bersejarah Roma berisi banyak monumen dan beberapa taman
umum yang besar. Fitur-fitur kota Roma sejarah kuno tidak hanya tertulis di monumen
tetapi juga di berbagai lanskap, yang ditandai dengan berbukit dan pengaturan vulkanik
yang terpotong oleh Sungai Tevere lembah. Meskipun dampak antropik berat dari waktu
ke waktu, beberapa bentang alam menarik yang menarik untuk dikunjungi dari wisata.

Gambar 1. Peta Letak Roma

Sumber: Monte Del Maurizio dkk (2013)

3.2 Potensi dan Permasalahan Kota Roma


Dampak yang terjadi dapat ditelusuri kembali ke empat jenis utama (Staniscia 2008)
dampak ekonomi, dampak sosial, dampak budaya, dampak lingkungan.

Gambar 2. Kota Rome

7
Sumber: Monod Emmanuel dkk (2006)

Dampak tersebut dapat dijelaskan secara terpisah sebagai berikut:


1. Tentunya akan ada pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan yang secara
langsung dan tidak langsung dihasilkan oleh industri pariwisata dengan
mengusung konsep heritage city. Distribusi pendapatan akan tergantung pada jenis
permintaan, yang berarti jenis wisatawan. Pada saat yang sama, di daerah
perkotaan yang sukses secara turis akan ada kenaikan harga produk dan dengan
demikian dalam biaya hidup bagi penduduk di roma akan baik dan menambah
nilai real estat. Ini akan terjadi karena persaingan dalam penggunaan ruang kota
dan produk akan terjadi antara penduduk dan pengunjung / wisatawan. Namun
efek negatif dari kegiatan tersebut beberapa sektor ekonomi mungkin digantikan
oleh kegiatan wisata.
2. Jika kita memfokuskan perhatian pada ranah sosial, beberapa fenomena dapat
diperhatikan (Fotsch 2004). Standardisasi ruang kota seharusnya mengadopsi
strategi yang sama namun kegiatan yang beragam tersebut dapat merusak identitas
kota karena proses itu menghomogenisasi ruang dan mengurangi keunikan pada
Kota roma. Risiko sosial lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kejahatan. Efek
positif, pada kenyataannya, dari kehadiran pusat bersejarah adalah kontribusinya
untuk menjaga daerah hidup yang seharusnya ditinggalkan menjadi terjaga
pelestarian budayanya.
3. Peningkatan jumlah wisatawan dan tempat-tempat wisata di kota tentu akan
meningkatkan penawaran budaya dan kegiatan museum. Namun, pada saat yang
sama, warisan budaya berada dalam bahaya karena dapat digunakan secara
berlebihan. Dengan demikian, bahkan dampak budaya pada kota dan
penduduknya kontroversial peningkatan dan pembangunan di satu sisi, risiko
konsumsi dan penurunan di sisi lain.
4. Dalam kegiatan Kepariwisataan dapat pula menghasilkan banyak dampak negatif
terhadap lingkungan: polusi udara, kebisingan, perubahan bau, kemacetan kota,
peningkatan limbah.

8
3.3 Upaya Keberhasilan Heritage di Kota Roma
Warisan budaya di roma dimanfaatkan menjadi Kegiatan Pariwisata, di roma dianggap
sebagai kebijakan yang efektif untuk pengembangan perkotaan, serta untuk meluncurkan
kembali daerah metropolitan dalam penurunan industri. Berikut kebijakan secara umum
untuk mempertahankan heritage city di roma:
1. Otoritas publik pada skala metropolitan dan komunal berorientasi pada kebijakan
untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Peningkatan jumlah wisatawan akan
membawa keuntungan ekonomi bagi pemerintah roma serta yang terhubung
dengan pariwisata
2. Kebijakan pada skala kabupaten yaitu bertujuan mempertahankan keunikan dan
kekhasan lokal. Kebijakan-kebijakan tersebut ditujukan untuk mempertahankan
kerajinan lokal dan untuk tetap mengendalikan ekspansi kegiatan komersial yang
khusus ditujukan untuk konsumsi wisatawan. Di distrik San Lorenzo, misalnya,
pemerintah kota mendukung merek buatan “san Lorenzo”. Ini adalah inisiatif
yang dipromosikan oleh jaringan pengrajin lokal yang bertujuan untuk
membedakan produk kerajinan lokal yang sebenarnya dari produk-produk
produksi global, sering diimpor dari negara-negara dengan biaya tenaga kerja
rendah dan dijual sebagai sumber daya lokal.
3. Untuk kegiatan komersial, pemerintah kota telah mengembangkan tindakan
pengendalian ruang terbuka yang ditempati oleh kursi dan meja bar dan kafe.
4. Pemerintah roma telah menyatakan bahwa mereka menjaga kualitas hidup
penduduk. salah satu masalah utama yang mereka miliki adalah yang disebabkan
oleh kehadiran pariwisata menggunakan kotak untuk inisiatif budaya yang
diselenggarakan oleh pemerintah kota dan dikelola oleh asosiasi budaya dan
lingkungan.

Inisiatif kebijakan pemerintah roma bertujuan untuk mempertahankan heritage dari aspek
dampak ekonomi, dampak sosial, dampak budaya, dampak lingkungan yang terjadi
karena adanya pariwisata di Roma

9
BAB IV
PENUTUP
Heritage adalah warisan masa lalu, apa yang saat ini dijalani manusia, dan apa yang
diteruskan kepada generasi mendatang. Heritage adalah sesuatu yang seharusnya diestafetkan
dari generasi ke generasi, umumnya karena dikonotasikan mempunyai nilai sehingga patut
dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya. Di kota Roma para pemangku kepentingan
menyadari risiko yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah wisatawan, konsekuensi pada
kualitas pengalaman wisata, pada kualitas hidup para wisatawan dan penduduk roma.
Pemerintah Roma mencoba menerapkan kebijakan yang koheren untuk meningkatkan
kualitas heritage menggunakan konsep pariwisata, masa depan Roma dalam hal pariwisata
dan keberlangsungannya sebagai kota bersejarah akan bergantung pada keseimbangan
kepentingan dan kekuatan yang, pada skala yang berbeda, akan dapat ditemukan oleh para
pemegang saham.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Roma. https://id.wikipedia.org/wiki/Roma. Diakses Pada 15 November 2019

Teori Kota dan Citra Kota. http://e-journal.uajy.ac.id/482/3/2MTA01479.pdf. Diakses Pada


15 November 2019

Monte Del Maurizio dkk. 2013. Geosite Within Rome City Center (Italy): a Mixture of
Culture and Geomorphological Heritage. 36 241-257, 10 figg., 1 tab.

Montanari Armando dkk. 2010. Rome: a Difficult Path Between Tourist Pressure and
Sustainable Development. Sapienza Universita di Roma Departement of European and
Intercultural Studies

Atkinson David dkk.1998. Urban Rhetoric and Embodied Identities: City, Nation, and
Empire at the Vittorio Emanuele II Monument in Rome, 1870-1945. Annals of the
Association of American Geographer. 88 (1). 28-49

Emmanel Monod dkk. 2006. Cultural Heritage Systems Evaluation and Design: The Virtual
Heritage Center of the city of Rome. Americas Conference on Information System (AMCIS).
6(4). 1361-1370

11

Anda mungkin juga menyukai