Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang dimuat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia 4 “ memajukan
kesejahteraan umum”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia di
harapkan hidup dalam kondisi sejahtera. Untuk mencapai hidup sejahtera diperlukan lingkungan
hidup yang sehat. Lingkungan hidup yang sehat bisa terwujud salah satunya bila air sungai kita
bersih dan sehat, sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan
kehidupan secara luas.

Menurut hasil pengamatanterhadap sungai yang ada di sekitar sungai Deli, sungai
tersebut sudah mulai tercemar oleh sampah-sampah domestik yang dibuang penduduk tanpa
melalui proses pengolahan. Sampah-sampah tersebut menghambat aliran sunagi dan membuat
warna air menjadi kecoklatan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya,
menimbulkan bau yang tidak sedap, dan sungai menjadi kotor serta merusak keindahan sungai
tersebut.

Kesadaran penduduk akan pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting,
Karena dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa
paksaan dari pihak manapun sehingga sungai-sungai di Indonesia menjadi terawat dan terjaga
kelestariannya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan kehidupannya. Dengan
memperhatikan ulasan uraian yang ada di atas, karya tulis ini berjudul “Proposal Pencemaran Air
Di Sungai Deli”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab pencemaran air di sungai Deli di Kota Medan?
2. Apa dampak pecemaran air di sungai Deli di Kota Medan?
3. Bagaimana cara mencegah pencemaran air di sungai Deli di Kota Medan ?

C. Tujuan
1. Penyebab pencemaran air di sungai Deli di Kota Medan.
2. Dampak pencemaran air di sungai Deli di Kota Medan.

1
3. Cara mencegah pencemaran air di sungai Deli di Kota Medan.

D. Manfaat
1. Bagi penulis

Manfaat yang dapat diperoleh oleh penyusun melalui makalah ini yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, sehingga dalam
penyusunan karya tulis yang akan dating hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah
diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis mengenai pencemaran sungai.

2. Bagi Masyarakat

Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah masyarakat
dapat mengetahui berbagai masalah mengenai pencemaran air sungai sehingga setelah membaca
makalah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan air sungai karena sumber daya alam
khususnya air sungai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk
hidup.

3. Bagi Pelajar

Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat
menambah wawasan/pengetahauannya mengenai pencemaran air sungai di Indonesia mulai dari
pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setalah membaca makalah
ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan air sungai serta menemukan cara-cara terbaru
untuk mengatasinya agar air sungai di Indonesia dapat terjaga kelestariannya.

BAB II

2
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pencemaran Air

Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air.
Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi pada akhir-akhir
ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh umat manusia.
Dari segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan oleh pencemaran.

Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam air sungai terdapat berbagai macam zat atau
kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat
digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena
tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan
kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu sungai yang mengandung logam berat atau
mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai
pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan


secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup,
seperti pencemaran air, pencemaran air sungai, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan
pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan
hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan


Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup,
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan
lingkungan air yang terdapat di sungai yang dapat tercemar karena masuknya atau dimasukannya
mahluk hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air sungai dikatakan tercemar
apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa
digunakan sesuai peruntukannya.

3
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri ,
limbah penduduk , limbah peternakan , bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta
gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia . Pencemar sungai dapat
diklasifikasikan sebagai organik, anorganik .

Pencemaran air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air .Jadi , “ Semakin banyak
limbah disungai, maka semakin berkurangnya kualitas air sungai”. Sehingga , air perlu dijaga ,
dilindungi , dan dilestarikan karena sangat penting bagi seluruh kehidupan.

B. Bahan Pencemar Air Sungai

Pada dasarnya bahan pencemar air dapat dikelompokkan menjadi:

a. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang
mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula
tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan,
tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah
tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat
dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan
organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah
yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas yang berbau busuk,
sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.
b. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang mengandung
virus dan bakteri misal bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan
(disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal dari limbah
rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
c. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa
organik berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis,
limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu
kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.
d. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa
fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi

4
permukaan air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan
organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

Hal ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air
(kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke dalam air.

Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi:

1. Bahan pencemar organik, yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme.


2. Bahan pencemar anorganik, yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.

C. Indikator Pencemaran Air Sungai

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau
tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :

Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkatkejernihan air
(kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahanwarna, bau dan rasa,

D. Sumber Pencemaran disungai Deli


1. Sampah rumah tangga, dan
2. Sampah domestik.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan Oprasinal :

1. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan pencemaran air.


2. Untuk mengetahui cara penanggulangannya.

5
Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dengan mengambil lokus penelitian pada
Kelurahan yang terletak di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Deli.

Metode Penggumpulan Data :

Dalam penulisan proposal ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari
perbagai referensi, baik dari tinjauan keperpustakaan berupa buku-buku atau sumber media
internet dan melakukan metode observasi secara langsung di daerah sekitar sungai Deli yang
terkait dengan pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air.

Metodelogi Penelitian :

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti
status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Nazir (1988:63) menyatakan selain itu
pertimbangan lainnya adalah dengan mengingat luasnya cakupan penelitian yang dilakukan,
sehingga diharapkan mampu menggiring peneliti dekat dengan subjek-subjeknya dan sensitif
terhadap konteks. Selain itu desain penelitian ini diharapkan memberikan kemungkinan
informasi yang lebih luas untuk mendeskripsikan realitas yang ada (Brannen,2002:90).

Teknik Analisis Data :

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi dan kondisi). Teknik ini ditunjukkan untuk
mempelajari perilaku manusia , proses kerja , gejala-gejala alam yang dilakukan oleh manusia
dalam aktivitas mereka . observasi yang kami lakukan yaitu antara lain:

6
1. Participant Observation , penelitian secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang
atau situasi yang diamati dari sumber data. Misalnya, observasi langsung ditempat lokasi
dan melihat aktivitas masyarakat dilingkungan tersebut. Apakah aktivitas mereka yang
akan menyebabkan terjadinya pencemaran air sungai ?
2. Non Participant Observation , observasi penelitiannya tidak ikut serta langsung dalam
kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya, mengamati aktivitas masyarakat
dilingkungan dekat sungai Deli.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap proses penelitian, pengumpulan data bertujuan untuk mengungkapkan fakta
mengenai perihal yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yang dijadikan
acuan untuk mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut:

1. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dan mendalam.
Dimana peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan fokus
masalah di dalam tesis ini Dalam teknik pengumpulan data ini guna memperoleh data
maka percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan, dengan narasumber yang merupakan orang yang dianggap peneliti adalah
merupakan representative mewakili organisasi, agama, pekerjaan, kondisi ekonomi dan
jenis kelamin.
2. Studi Pustaka (Library Research). Selain melakukan wawancara peneliti juga melakukan
teknik pengumpulan data melalui pengumpulan studi pustaka, yaitu suatu teknik
pengumpulan data yang berdasarkan bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan
penelitian.Dengan membaca sumber-sumber literatur yang ada kaitannya dengan masalah
penelitian ini.berupa buku-buku, jurnal, artikel, majalah, surat-kabar, opini, dan
informasi tertulis lainnya.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitaan kami terhadap Pencemaran Air Sungai Di sungai Deli Kota
Medan. Dapat kami sampaikan bahwa berdasarkan data hasil diatas air sungai Deli Kota Medan
telah tercemar oleh limbah rumah tangga ,seperti sampah polimer , sampah sayuran , sisa
makanan dan air diterjen. Dapat dikatakan tercemar karena pada hasil pengamatan kami yang

8
pertama yaitu secara fisik air sungai tersebut memiliki warna coklat kehijau-hijaun , berbau tidak
sedap, serta kekeruhannya cukup keruh. Pengamatan yang kedua adalah secara kimia dengan
menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui pH air sungai tersebut dan sifat dari air sungai
tersebut, berdasarkan hasil yang kami dapat yaitu pH air sungai tersebut memiliki pH=9 dan
memiliki sifat basa.

Pencemaran air sungai deli disekitar bantaran dilatar belakangi oleh beberapa faktor yaitu
sebagai berikut :

1. Kurangnya tingkat kesadaran dari warga disekitar bantaran sungai Deli.


2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
3. Pembuangan limbah deterjen hasil dari perumahan warga yang berada di sekitar sungai
tanpa melalui proses pengolahan.
4. Berkembangnya perumahan penduduk disekitar bantaran sungai Deli.

 Dampak Dari Pencemaran Air Sungai Deli Kota Medan

Seperti yang ada pada tinjuan pustaka yang kami dapatkan dari berbagai sumber di
internet . Jadi kami dapat mengetahui bahwa pencemaran air sungai Deli dapat berdampak buruk
bagi penduduk sekitar maupun mikroorganisme yang hidup pada sungai batanghari tersebut,
misalnya dapat membunuh ikan-ikan kecil yang hidup pada sungai batanghari , menurunkan
taraf ekonomi penduduk yang berada disekitar sungai Batanghari dan menjadi penyebab
ketidakseimbangan ekosistem sungai Batanghari. Dampak yang ditimbulkan diantaranya:

1. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang ke lingkungan sungai
Deli, maka sungai Delu tersebut akan semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang
menyengat dan disamping itu tumpukan sampah hasil rumah tangga yang dapat mengurangi
estetika lingkungan pada sungai batanghari. Masalah limbah air deterjen juga daat mengurangai
ekstetika pada air sungai Deli karena menyebabkan air sungai tersebut menjadi keruh dan air
sungai batanghari menjadi berbusa. Selain itu, tumpukan sampah hasil rumah tangga menyebkan
ketidak nyamanan pengguna jalan yang melintasi sungai batanghari tersebut karena tumpukan
sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap.

2. Dampak terhadap ekonomi penduduk

9
Dengan semakin banyaknya sampah rumah tangga yang mencemari air sungai batanghari
maka akan berpenggaruh pula bagi ekonomi penduduk disekitar sungai Deli, dengan
tercemarnya air sungai Batanghari tersebut penduduk disekitar sumgai Deli tersebut tidak dapat
memanfaatkan air sungai tersebut secara maksimal, contohnya penduduk tidak dapat mengambil
air sungai Deli tersebut untuk pembudidayaan ikan karena air sungai tersebut sudah tercemar dan
akan membuat ikan-ikan mati jika masih terus digunakan untuk budidaya ikan. Secara tidak
langsung akibat dari pencemaran air sungai Deli tersebut akan berpengaruh terhadap ekonomi
penduduk.

 CARA PENANGGULANGAN PENCEMRAN SUNGAI

Cara penanggulangaan pencemaran air sungai tersebut diperoleh beberapa cara sebagai
berikut :

1. Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah ke sungai akan menyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya,


sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau
tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit.

Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah
dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga
menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat didaur ulang
menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

2. Menambah bilangan tong sampah di pusat pengumpulan sampah

Hasil tinjauan juga mendapati bahawa pengurusan sampah yang lemah bukan saja pada
peringkat sekolah tetapi juga peringkat majlis perbandaran yang menyebabkan sampah sarap
bertaburan merata tempat.Oleh itu, diperingkat sekolah pengurusan peletakan tong sampah perlu
diambil kira. Tong sampah perlu ditambah di tempat strategi sebagai pusat pengumpulan sampah
supaya sampah tidak melimpah.

3. Pemasangan perangkap sampah

10
Pemasangan perangkap sampah memang perludipasang di tempat-tempat strategik di
sepanjang parit utama untuk memerangkap sampah sarap juga memudahkan pengurusan
penyelenggaraan.Oleh itu, adalah perlu setiap individu berubah kita seharusnya tidak
mementingkan diri sendiri. Kita harus fikirkan keadaan generasi akan datang yang terpaksa
menanggung hasil tindakan yang kita buat hari ini. Adalah menjadi harapan agar individu mula
mencerminkan diri. Sudah tiba masanya kita kembali siapa kita sebenar yang memerlukan soul
reawakening.

Dari semua cara penanggulangan yang telah disebutkan diatas, sebenarnya itu semua
kembali pada kesadaran masyrarakat itu sendiri. Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai
batang hari yang berada di sekitar sungai Deli sangat minim kesadaran nya akan dampak yang
akan ditimbulkan oleh sikap mereka. Bahkan kegiatan rutin yang dilakukan mereka dengan
membuang sampah diarea sungai menjadi acuan masyarakat yang tinggal jauh didaerah sungai
sekalipun.

4. Memberi penyuluhan kepada masyarakat

Dengan memberikan peyuluhan atau pengarahan pada masyarakat akan merubah pola
fikir penduduk yang berada disekitar sungai deli agar tidak membuang sampah sembarangan dan
yang akan merusak lingkungan sungai batanghari dan merugikan penduduk sendiri. Kami
memberikan pengarahan dengan menunjukan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat
pembungan limbah rumah tangga dampak yang akan merugikan penduduk yang berada disekitar
sungai batanghari tersebut.

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri,
limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta
gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Penyebab pencemaran air sungai di sungai Deli yaitu oleh limbah rumah tangga ,seperti
sampah polimer , sampah sayuran , sisa makanan dan air diterjen. Pencemaran air sungai

12
Batanghari dapat berdampak buruk bagi penduduk sekitar maupun mikroorganisme yang hidup
pada sungai batanghari tersebut, misalnya dapat membunuh ikan-ikan kecil yang hidup pada
sungai batanghari , menurunkan taraf ekonomi penduduk yang berada disekitar sungai Deli dan
menjadi penyebab ketidakseimbangan ekosistem sungai Deli.

Cara penanggulangaan pencemaran air sungai tersebut diperoleh beberapa cara sebagai
berikut : Membuang sampah pada tempatnya , menambah bilangan tong sampah di pusat
pengumpulan sampah , pemasangan perangkap sampah , memberi penyuluhan kepada
masyarakat.

B. Saran

Besar harapan kami agar pembaca mengerti dan menyadari akan pentingnya peranan air
sungai di kehidupan kita sehingga tidak membuang sampah ke sungai.

DAFTAR PUSTAKA

13
14

Anda mungkin juga menyukai