Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI DAN REHABILITASI

PENGAMATAN BANGUNAN PARKIRAN KAMPUS ITS MANYAR

Disusun Oleh :

Salsabila Assegaff

10111710013070

Dosen Pengajar :

Nur Ahmad Husin, ST., MT.

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Pengamatan .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Pengamatan ........................................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI .......................................................................................................... 5
2.1 Evaluasi dan Rehabilitasi ................................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI PENGAMATAN .......................................................................... 6
3.1 Lokasi dan Waktu Pengamatan ........................................................................................ 6
3.2 Alat yang Digunakan ........................................................................................................ 7
3.3 Prosedur Pelaksanaan Pengamatan .................................................................................. 8
BAB IV ANALISA HASIL PENGAMATAN ....................................................................... 9
4.1Pengamatan Visual Kerusakan pada Bangunan Parkiran ................................................. 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 13
5.1Kesimpulan...................................................................................................................... 13
5.1Saran ................................................................................................................................ 13
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 2




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah suatu bangunan selesai dibangun, maka diperlukan pengecekan kembali pada
bangunan tersebut. Fungsi yang utama dilakukannya pengecekan kembali terhadap bangunan
yang telah berdiri adalah untuk mengetahui apakah bangunan tersebut sudah memenuhi
syarat, ketentuan serta perencanaan yang telah dilakukan sebelum pembangunan. Dari hasil
pengecekan ini nanti akan diketahui apakah bangunan tersebut didirikan sesuai dengan fungsi
yang direncanakan atau tidak sesuai sehingga harus dilakukan perencanaan ulang yang
diakibatkan oleh realisasi di lapangan tidak sesuai dengan yang direncanakan awalnya.

Oleh karena itu diperlukan Evaluasi dan Rehabiliasi bangunan untuk memastikan
masalah tersebut. Jika terbukti realisasi di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan
sebelumnya, maka hal ini dapat membahayakan konstruksi bangunan tersebut.

Dari beberapa hal yang telah dibahas diatas, maka dilakukan pengamatan pada
bangunan parkiran di Kampus ITS Manyar. Ada beberapa masalah pada bangunan ini.
Pertama, pada bangunan parkiran ini, terlihat adanya keretakan yang terlihat secara visual
sehingga menandakan adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Selain adanya keretakan,
ada masalah lain yaitu tidak berfungsinya parkiran lantai 2. Parkiran ini seharusnya bisa
menambah volume kapasitas, namun pada akhirnya tujuan tersebut tidak tercapai. Terakhir,
adanya fenomena karat pada baja penampang bangunan dan keroposnya beberapa bagian
beton yang bersambungan dengan baja penampang bangunan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas adalah :


1. Apa penyebab munculnya keretakan pada bangunan parkiran?
2. Mengapa bangunan parkiran lantai 2 tidak berfungsi sesuai dengan tujuan utamanya?
3. Apakah penyebab adanya karat pada baja penampang?

1.3 Tujuan Pengamatan

Tujuan dilakukannya observasi tersebut adalah :


1. Untuk mengetahui penyebab munculnya keretakan pada bangunan
2. Untuk mengetahui penyebab tidak berfungsinya parkiran lantai 2
3. Untuk mengetahui penyebab adanya karat pada baja penampang

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 3




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.4 Manfaat Pengamatan

Manfaat yang didapat setelah melakukan observasi tersebut adalah :


1. Dapat menganalisa kerusakan yang terjadi pada bangunan di beberapa titik
2. Dapat mengetahui penyebab alih fungsi suatu bangunan karena tidak berjalan sesuai
dengan fungsi utamanya
3. Dapat mengetahui dan menganalisa penyebab munculnya karat yang bisa
membahayakan bangunan

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 4




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Evaluasi dan Rehabilitasi

Evaluasi dan Rehabilitasi atau Forensic Engineering lahir di USA pada tahun 1982,
dibidani oleh American Society of Civil Engineers (ASCE). Forensic Engineering lahir
setelah banyak sekali melewati keberhasilan dan kegagalan. Forensic Engineering dalam
bidang ketekniksipilan dapat diartikan sebagai aplikasi dari engineering principles pada
investigasi teknis atas kecelakaan kerja, kerusakan dini, kegagalan, keruntuhan, atau tidak
berfungsinya suatu bangunan/infrastruktur sesuai rencana pemanfaatan, baik sebagian
maupun keseluruhan yang menyebabkan banyak kerugian.

Sejak adanya penelitian tersebut, forensic engineering akhirnya secara meluas diikuti
oleh berbagai negara di dunia. Beberapa universitas mulai mengajarkan mata kuliah forensic
engineering, termasuk Indonesia. Indonesia pada akhirnya mengadopsi mata kuliah tersebut
dengan nama evaluasi dan rehabilitasi.

Evaluasi dan Rehabilitasi dilakukan untuk menghindari beberapa peristiwa yang tidak
diinginkan, seperti :

• Kecelakaan kerja dan saat pengoperasian


• Kerusakan dini
• Degradasi kekuatan, serviceability
• Keruntuhan

Dimana hal-hal seperti diatas dapat terjadi pada masa pelaksanaan dan pemeliharaan atau
pada saat pengoperasian suatu infrastruktur yang dapat menimbulkan kerugian materi, korban
jiwa, dan terganggunya stabilitas/pelayanan/aktivitas publik.

Ketika terjadi peristiwa menurunnya suatu fungsi bangunan (strength, stiffness,


serviceability, stability, and durability), maka sangan diperlukan evaluasi dan rehabilitasi
dalam situasi ini untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang sebenarnya secara
objektif, proporsional, dan profesional yang secara umum akan meliputi aspek-aspek :

• Investigasi
• Evaluasi, analisis, dan sintesis
• Kesaksian ahli di depan pengadilan

Asce kemudian membentuk Technical Council of Forensic Engineering (TCFE). TCFE


selanjutnya mengatakan bahwa potensi kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan akan
cukup tinggi frekuensi kejadiannya pada negara-negara berkembang.

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 5




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III

METODOLOGI PENGAMATAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada waktu dan tempat sebagai berikut :

• Tempat : parkiran Kampus ITS Manyar, Surabaya


• Hari/tanggal : Selasa, 12 November 2019
• Pukul : 12.45 a.m – selesai

Gambar 3.1 Peta lokasi pengamatan

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 6




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3.2 Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut :

• Handphone/kamera

Gambar 3.2 Handphone

• Penggaris

Gambar 3.3 Penggaris

• Alat tulis

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 7




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3.3 Prosedur Pelaksanaan Pengamatan

Prosedur pelaksanaan yang dilakukan adalah :

1. Mengamati bangunan sipil mulai dari struktural maupun non-struktural secara


visual
2. Mengidentifikasi adanya kerusakan pada bangunan dan menganalisa penyebab
terjadinya kerusakan
3. Mendokumentasikan adanya kerusakan pada bangunan
4. Membuat sketsa bangunan
5. Membuat hasil laporan pengamatan

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 8




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB IV

ANALISA HASIL PENGAMATAN

4.1 Pengamatan Visual Kerusakan pada Bangunan Parkiran

a. Munculnya Karat pada Struktur Baja


Pada beberapa bagian bangunan struktur baja terdapat proses korosif yang ditandai
munculnya karat. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya kekuatan dan daya
dukung baja karena sifat karat yang korosif, akibat terburuk dari ini terjadinya
keropos dan berkurangnya kekuatan bangunan.

Gambar 4.1 Karat pada baja

Gambar 4.2 Karat pada baja

b. Kerusakan Struktur Beton


Pada beberapa struktur terdapat keretakan yang terihat secara visual, antara lain di
bagian kolom dan pembatas parkiran antar kolom.

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 9




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar 4.4 Retak pada beton Gambar 4.5 Retak pada beton

Gambar 4.6 Retak pada beton

Penyebab umum dari keretakan adalah tidak kuatnya suatu struktur menahan beban
yang diberikan. Ada beberapa penyebab antara lain tulangan yang tidak sesuai dengan
perencanaan beban, mutu yang tidak sesuai, dan banyak penyebab lainya. Untuk
mengetahui penyebab tersebut harus dilakukan penelitian lebih mendalam dengan
mengunakan metode yang telah ada.

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 10




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

c. Renggangnya Sambungan pada Baja

Gambar 4.7 Renggangnya sambungan

d. Penyelesaian Bangunan yang Kurang Rapi


Kurang rapinya penyelesaian suatu bangunan, terlihat tidak baik dan kurang bersih
secara estetika. Pada foto dibawah ini, tulangan di luar terlihat sudah berkarat. Jika
ada tulangan yang berkarat diluar maka terdapat kemungkinan adanya karat didalam
struktur dan bisa menyebabkan keropos pada beton.

Gambar 4.8 Penyelesaian kurang rapi

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 11




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

e. Tidak Berfungsinya Lantai 2


Penyebab tidak digunakannya parkiran lantai 2 adalah akses yang kurang begitu
mudah untuk naik maupun turunnya. Selain itu, pada lantai 2 tidak ada penutup (atap)
sehingga sangat panas pada siang hari dan kendaraan bisa basah pada saat musim
hujan. Akibat adanya kerugian tersebut, maka sebagian besar mahasiswa memilih
tempat lain yang lebih nyaman untuk digunakan, yaitu di parkiran lantai 1.

f. Tidak berfungsinya saluran drainase

Gambar 4.9 Drainase yang rusak

Saluran drainase pada parkiran Kampus ITS Manyar tidak berfungsi dengan baik
karena sisi kiri pada drainase mengalami kerusakan sehingga menutup saluran
drainase.

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 12




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan analisa pengamatan diatas, maka dapat diambil kesimpulan seperti
dibawah ini :

1. Keretakan pada bangunan terjadi karena tidak mampunya bangunan menahan


beban yang ada, entah karena beban maksimum terlampaui, atau karena tulangan
yang tidak sesuai, atau penyebab lainnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
dalam untuk mengetahui penyebabnya.
2. Retak pada struktur beton dapat dikategorikan sebagai retak arsitektural, namun
tetap harus dilakukan pengawasan secara berkala (crazing) . jika dilakukan
pengujian lebih lanjut sehingga bisa ditentukan apakah perlu jacketing atau tidak.
3. Kurangnya kenyamanan menyebabkan tidak berfungsinya parkiran lantai 2
4. Munculnya karat dikarenakan adanya proses korosi yang terjadi karena reaksi
kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungan sekitarnya.

5.2 Saran

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki beberapa kerusakan yang terjadi
diatas adalah sebagai berikut :

1. Dilakukan perawatan pada baja, yaitu dengan cara mengecat agar baja tidak
mudah berkarat
2. Dilakukan jacketing jika terjadi keretakan parah sehingga kekuatan strukturnya
bertambah
3. Menambahkan atap pada parkiran lantai 2 agar kendaraan tidak terkena panas dan
hujan sehingga nyaman digunakan dan bisa berfungsi kembali
4. Memperkuat antar sambungan baja agar tidak renggang
5. Memperbaiki saluran drainase sehingga bisa berfungsi kembali saat musim hujan

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 13




DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

LAMPIRAN

Sketsa Bangunan Parkiran :

EVALUASI REHABILITASI – SALSABILA A- 10111710013070 14

Anda mungkin juga menyukai