Disusun Oleh :
Salsabila Assegaff
10111710013070
Dosen Pengajar :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Pengamatan .......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Pengamatan ........................................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI .......................................................................................................... 5
2.1 Evaluasi dan Rehabilitasi ................................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI PENGAMATAN .......................................................................... 6
3.1 Lokasi dan Waktu Pengamatan ........................................................................................ 6
3.2 Alat yang Digunakan ........................................................................................................ 7
3.3 Prosedur Pelaksanaan Pengamatan .................................................................................. 8
BAB IV ANALISA HASIL PENGAMATAN ....................................................................... 9
4.1Pengamatan Visual Kerusakan pada Bangunan Parkiran ................................................. 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 13
5.1Kesimpulan...................................................................................................................... 13
5.1Saran ................................................................................................................................ 13
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah suatu bangunan selesai dibangun, maka diperlukan pengecekan kembali pada
bangunan tersebut. Fungsi yang utama dilakukannya pengecekan kembali terhadap bangunan
yang telah berdiri adalah untuk mengetahui apakah bangunan tersebut sudah memenuhi
syarat, ketentuan serta perencanaan yang telah dilakukan sebelum pembangunan. Dari hasil
pengecekan ini nanti akan diketahui apakah bangunan tersebut didirikan sesuai dengan fungsi
yang direncanakan atau tidak sesuai sehingga harus dilakukan perencanaan ulang yang
diakibatkan oleh realisasi di lapangan tidak sesuai dengan yang direncanakan awalnya.
Oleh karena itu diperlukan Evaluasi dan Rehabiliasi bangunan untuk memastikan
masalah tersebut. Jika terbukti realisasi di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan
sebelumnya, maka hal ini dapat membahayakan konstruksi bangunan tersebut.
Dari beberapa hal yang telah dibahas diatas, maka dilakukan pengamatan pada
bangunan parkiran di Kampus ITS Manyar. Ada beberapa masalah pada bangunan ini.
Pertama, pada bangunan parkiran ini, terlihat adanya keretakan yang terlihat secara visual
sehingga menandakan adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Selain adanya keretakan,
ada masalah lain yaitu tidak berfungsinya parkiran lantai 2. Parkiran ini seharusnya bisa
menambah volume kapasitas, namun pada akhirnya tujuan tersebut tidak tercapai. Terakhir,
adanya fenomena karat pada baja penampang bangunan dan keroposnya beberapa bagian
beton yang bersambungan dengan baja penampang bangunan.
BAB II
DASAR TEORI
Evaluasi dan Rehabilitasi atau Forensic Engineering lahir di USA pada tahun 1982,
dibidani oleh American Society of Civil Engineers (ASCE). Forensic Engineering lahir
setelah banyak sekali melewati keberhasilan dan kegagalan. Forensic Engineering dalam
bidang ketekniksipilan dapat diartikan sebagai aplikasi dari engineering principles pada
investigasi teknis atas kecelakaan kerja, kerusakan dini, kegagalan, keruntuhan, atau tidak
berfungsinya suatu bangunan/infrastruktur sesuai rencana pemanfaatan, baik sebagian
maupun keseluruhan yang menyebabkan banyak kerugian.
Sejak adanya penelitian tersebut, forensic engineering akhirnya secara meluas diikuti
oleh berbagai negara di dunia. Beberapa universitas mulai mengajarkan mata kuliah forensic
engineering, termasuk Indonesia. Indonesia pada akhirnya mengadopsi mata kuliah tersebut
dengan nama evaluasi dan rehabilitasi.
Evaluasi dan Rehabilitasi dilakukan untuk menghindari beberapa peristiwa yang tidak
diinginkan, seperti :
Dimana hal-hal seperti diatas dapat terjadi pada masa pelaksanaan dan pemeliharaan atau
pada saat pengoperasian suatu infrastruktur yang dapat menimbulkan kerugian materi, korban
jiwa, dan terganggunya stabilitas/pelayanan/aktivitas publik.
• Investigasi
• Evaluasi, analisis, dan sintesis
• Kesaksian ahli di depan pengadilan
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN
• Handphone/kamera
• Penggaris
• Alat tulis
BAB IV
Gambar 4.4 Retak pada beton Gambar 4.5 Retak pada beton
Penyebab umum dari keretakan adalah tidak kuatnya suatu struktur menahan beban
yang diberikan. Ada beberapa penyebab antara lain tulangan yang tidak sesuai dengan
perencanaan beban, mutu yang tidak sesuai, dan banyak penyebab lainya. Untuk
mengetahui penyebab tersebut harus dilakukan penelitian lebih mendalam dengan
mengunakan metode yang telah ada.
Saluran drainase pada parkiran Kampus ITS Manyar tidak berfungsi dengan baik
karena sisi kiri pada drainase mengalami kerusakan sehingga menutup saluran
drainase.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan analisa pengamatan diatas, maka dapat diambil kesimpulan seperti
dibawah ini :
5.2 Saran
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki beberapa kerusakan yang terjadi
diatas adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan perawatan pada baja, yaitu dengan cara mengecat agar baja tidak
mudah berkarat
2. Dilakukan jacketing jika terjadi keretakan parah sehingga kekuatan strukturnya
bertambah
3. Menambahkan atap pada parkiran lantai 2 agar kendaraan tidak terkena panas dan
hujan sehingga nyaman digunakan dan bisa berfungsi kembali
4. Memperkuat antar sambungan baja agar tidak renggang
5. Memperbaiki saluran drainase sehingga bisa berfungsi kembali saat musim hujan
LAMPIRAN