ABSTRACT
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah mengalami kerusakan yang sangat
satu negara yang terletak pada pusat serius. Data dari Pusat Penelitian
segitiga terumbu karang (the coral Oseanografi -LIPI (2017),
triangle) yang memiliki menunjukkan bahwa kondisi
keanekaragaman hayati yang tinggi. terumbu karang hanya 6,39%
Sebagai negara kepulauan, Indonesia terumbu karang Indonesia yang
terdiri lebih dari 17.480 Pulau besar tergolong kondisi sangat baik.
dan kecil, dengan panjang garis Sementara 23,40 % tergolong dalam
pantai mencapai 95.186 km. Luas baik, 35,06 % tergolong dalam
ekosistem terumbu karang Indonesia kondisi cukup baik, dan 35,15 %
diperkirakan mencapai 50.875 km2. kondisi buruk.
Namun, sebagian besar dari luas Ekosistem terumbu karang
terumbu karang tersebut telah terdapat pada lingkungan perairan
yang dangkal seperti paparan benua 01034’23” -01034’37” LU dan
dan gugusan pulau-pulau di perairan 98045’26”-98045’42” BT dan secara
tropis antara lintang 30° LU dan 25° administrasi terletak di Desa
LS. Terumbu karang sebagai tempat Sitardas, Kecamatan Badiri,
hidup dari berbagai biota laut tropis Kabupaten Tapanuli Tengah.
lainnya memiliki keanekaragaman Paparan dasar laut sebelah selatan,
jenis biota yang sangat tinggi dan barat, dan utara Pulau Unggeh
sangat produktif. Umumnya ditumbuhi oleh terumbu karang
keberadaan dan kondisi terumbu (COREMAP II, 2008).
karang sangat mempengaruhi Perairan Pulau Unggeh
kekayaan dan keanekaragaman ikan memiliki potensi kegiatan
karang. Jika kondisi terumbu karang perikanan. Perairan Pulau unggeh
baik maka keanekaragaman ikannya terdapat beberapa ekosistem
tinggi, begitu juga sebaliknya diantaranya yaitu ekosistem lamun,
(Nybakken, 1992). terumbu karang dan mangrove, dan
Terumbu karang merupakan setiap ekosistem memiliki peranan
hewan bentik yang hidup di dasar masing-masing.
perairan. Hewan ini sebagian besar Monitoring tutupan karang
hidupnya berkoloni yang tersusun merupakan kegiatan yang dilakukan
atas kalsium karbonat (CaCO3) untuk mengetahui persentase lifeform
sebagai hasil sekresi dari karang yang terdapat di suatu
Zooxanthellae. Terumbu karang perairan dan selanjutnya dapat
merupakan habitat berbagai biota ditentukan kondisi karang yang ada
laut untuk tumbuh dan berkembang di perairan tersebut. Oleh sebab itu
biak dalam kehidupan yang perlu dilakukan monitoring tutupan
seimbang. Sifat yang menonjol dari karang untuk mengetahui kondisi
terumbu karang adalah karang yang ada di Perairan Pulau
keanekaragaman, jumlah spesies, dan Unggeh, agar diketahui cara
bentuk morfologi tinggi dan pengelolaan yang tepat untuk masa
bervariasi (Hazrul, et al., 2016). yang akan datang oleh pihak terkait.
Karang adalah anggota filum
Cnidaria yang dapat menghasilkan METODE PENELITIAN
kerangka luar dari kalsium karbonat. Waktu dan Tempat
Karang dapat berkoloni atau sendiri, Penelitian ini dilakukan pada
tetapi hampir semua karang bulan April Tahun 2017, bertempat
hermatipik merupakan koloni dengan di Perairan Pulau Unggeh. Pulau
berbagai individu hewan karang atau Unggeh atau Pulau Unggas berada
polip menempati mangkuk kecil atau pada koordinat 01034’23”- 01034’37”
kolarit dalam kerangka yang massif. LU dan 98045’26”- 98045’42” BT
Tiap mangkuk mempunyai beberapa dan secara administrasi terletak di
seri septa yang tajam dan berbentuk desa Sitardas Kecamatan Badiri
daun yang keluar dari dasar. Pola Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi
septa berbeda-beda pada tiap spesies Sumatera Utara. Peta lokasi
dan merupakan dasar pembagian penelitian dapat dilihat pada Gambar
spesies karang (Prasetia, 2013). 1.
Pulau Unggeh atau Pulau
Unggas berada pada koordinat
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
a b
Gambar 2. Pengambilan Foto di Lapangan dengan metode UPT
a. Posisi pita berskala pada Frame 1 dan Frame bernomor ganjil
b. Posisi pita berskala pada Frame 2 dan Frame bernomor genap
1 3 49
2 48 50
Buruk 0-24,9 %
Sedang 25-49,9 %
Baik 50-74,9 %
a. Stasiun I b. Stasiun II
c. Stasiun III
Gambar 3. Persentase Kategori Tutupan Karang Masing-masing Stasiun