Anda di halaman 1dari 14

My Greenery KammilaShaffira

Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi


selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis.
Metode penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari
periode ke periode kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau
dasar suatu perubahan metode.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan bahwa penyusutan dapat


dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut
kriteria berikut :
1. Berdasarkan waktu
a. Metode garis lurus (straight line method)
b. Metode pembebanan yang menurun
• Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
• Metode saldo menurun / saldo menurun ganda (declining / double
declining balance method)

2. Berdasarkan pengunaan
a. Metode jam jasa (service hours method)
b. Metode jumlah unit produksi (productive output method)

3. Berdasarkan kriteria lainnya


a. Metode berdasarkan jenis dan kelompok (grup and composite method)
b. Metode anuitas (annuity method)
c. Sistem persediaan (inventory systems)

Dari berbagai macam metode di atas, dapat dijelaskan lebih lanjut


sebagai berikut :
1. Berdasarkan waktu
Metode penyusutan yang didasarkan atas waktu ini digunakan apabila
umur ekonomis aktiva tetap sangat dipengaruhi oleh berlalunya waktu
dan bukan pada penggunaannya.
a. Metode garis lurus (straight line method)
Metode garis lurus ini tepat digunakan apabila manfaat ekonomis yang
diharapkan dari aktiva tetap tersebut setiap periode sama. Sehingga,
apabila metode garis lurus ini menghasilkan beban penyusutan yang
jumlahnya sama setiap periode, maka akan terjadi pembandingan yang
tepat antara pendapatan dengan biaya. Karena manfaat ekonomis yang
diharapkan dari aktiva tetap setiap periode sama ini akan menghasilkan
pendapatan yang sama setiap periode. Alasan tambahan yang
mendukung metode garis lurus ini adalah apabila biaya pemeliharaan
setiap periode sama. Sehingga pembandingan yang tepat dapat dilakukan
dengan membandingkan biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan yang
tetap periode dengan pendapatan yang juga sama setiap

Penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus dapat dirumuskan


sebagai berikut:

Penysutan(Depresiasi) = (Harga perolehan – nilai residu) / umur


ekonomis

Contoh :

Sebuah mesin pabrik mempunyai harga perolehan sebesar Rp.


35.000.000,00. Diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun
dengan nilai residu sebesar Rp 5.000.000,-. Maka penyusutan per
tahunnya adalah

Penyusutan (Depresiasi) = (Rp. 35.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00)/5

= Rp. 6.000.000,00

b. Metode pembebanan yang menurun


Metode pembebanan menurun ini tepat digunakan apabila manfaat
ekonomis yang diharapkan dari aktiva tetap tersebut selalau menurun
setiap periode. Sehingga di dalam metode ini biaya penyusutan yang
menurun setiap periode dibandingkan dengan pendapatan yang juga
menurun setiap periode, agae dapat dicapai perbandingan yang tepat
antara biaya dengan pendapatan.

Alasan yang mendukung metode beban menurun ini adalah adanya biaya
reparasi dan pemeliharaan yang setiap tahun meningkat. Sehingga
kombinasi biaya penyusutan yang menurun setiap periode dengan biaya
reparasi dan biaya pemeliharaan yang meningkat setiap periode akan
menghasilkan.
• Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
Metode ini adalah salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Dasar
penyusutan dalam metode ini sama dengan metode garis lurus yaitu
taksiran nilai buku aktiva (Nilai perolehan-taksiran residu). Tarif
penyusutan ditentukan dalam bentuk pecahan yang dihitung dengan cara
sebagai berikut. Apabila umur aktiva sama dengan 4 tahun maka
penyebut angka pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3
+ 4 = 10. Angka pembilang pada tahun pertama sampai dengan keempat
masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun pertama
adalah 4/10, 3/10, 2/10 dan 1/10.

Contoh :
Harga perolehan Rp 6.000.000,00 dengan taksiran nilai residu risidu Rp
1.000.000,00. Dasar penyusutan adalah Rp4.000.000,00 dengan umur
pemakaian ekonomis 4 tahun.
Tahun Tariff Dasar Penyusutan Penyusutan
1 4/10 Rp. 4.000.000 Rp. 1.600.000
2 3/10 Rp.4.000.000 Rp.1.200.000
3 2/10 Rp.4.000.000 Rp. 800.000
4 1/10 Rp. 4.000.000 Rp. 400.000

* Metode saldo menurun / saldo menurun ganda (declining /


double declining balance method)
Metode jumlah menurun ini akan menghasilkan beban penyusutan yang
menurun setiap periode. Metode ini beranggapan bahwa aktiva baru
sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan,
peranan aktiva tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan
semakin tuanya aktiva tersebut. Tarif pajak dalam metode ini ditentukan
terlebih dahulu dan besarnya sama untuk setiap tahun.

Penyusutan dihitung dengan mengalikan tarif dengan nilai buku yang


semakin kecil.
Contoh :
Harga perolehan Rp 8.000.000.00 dengan taksiran nilai residu risidu Rp
1.000.000,00. Dasar penyusutan adalah Rp5.000.000,00 dengan umur
pemakaiain ekonomis 4 tahun. Ditentukan bahwa tarif pajak adalah 50%
per tahun. Dengan demikian penyusutan tiap tahun adalah sebagai
berikut :
Contoh Soal :

Tahun Nilai Buku Tariff Penyusutan


1 Rp.8.000.000 50% Rp. 4.000.000
2 Rp.4.000.000 50% Rp. 2.000.000
3 Rp.2.000.000 50% Rp. 1.000.000
4 Rp.1.000.000 50% Rp. 500.000

2. Berdasarkan pengunaan
a. Metode jam jasa (service hours method)
Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama mesin-
mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time).
Dalam cara ini beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan jam jasa.
Beban penyusutan periodik besarnya akan sangat tergantung pada jam
jasa yang terpakai (digunakan).

Metode ini dihitung dengan rumus :

Penyusutan per jam = (harga perolehan – nilai residu) / taksiran


jam jasa

Penyusutan per tahun = penyusutan per jam x jam penggunaan

Contoh :
Sebuah pesawat terbang dibeli dengan harga Rp. 75.000.000,00.
Diperkirakan akan memberikan jasa penerbangan 5.000 jasa jam
terbang. Pada tahun 2008 diperkirakan digunakan selama 1.500 jam
terbang. Maka penyusutan selama tahun 2008 dihitung :

Penyusutan per jam = Rp. 75.000.000,-/5.000 = Rp. 15.000,-

Penyusutan tahun 2008 = Rp. 5.000,00 x 1.500


= Rp. 7.500.000

b. Metode jumlah unit produksi (productive output method)


Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah
unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil
produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai
dengan fluktuasi hasil produksi. Penyusutan dihitung sebagai berikut :

Penyusutan per tahun = jml produksi setahun x penyusutan per


unit

penyusutan per unit = (harga perolehan-nilai residu)/taksiran jml


produksi

Contoh :
Sebuah mesin pabrik mempunyai harga perolehan sebesar Rp
35.000.000,00 diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun
dengan nilai sisa sebesar Rp 5.000.000,00 serta diperkirakan dapat
menghasilkan unit produksi selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun Ke-1 = 15.000 unit
Tahun Ke-2 = 12.500 unit
Tahun Ke-3 = 10.000 unit
Tahun Ke-4 = 7.500 unit
Tahun Ke-5 = 5.000 unit

Maka besarnya penyusutan adalah :


Penyusutan per unit = (Rp.35.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00)/50.000

= Rp. 600

Penyusutan per tahun :


Tahun Unit Produksi Tariff Penyusutan (Unit
produksi*Tariff)
1 15.000 Rp. 600 Rp. 9.000.000
2 12.500 Rp.600 Rp. 7.500.000
3 10.000 Rp.600 Rp. 6.000.000
4 7.500 Rp.600 Rp. 4.500.000
5 5.000 Rp.600 Rp. 3.000.000
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
24 09 2008

Tahukah anda bahwa AT yang dimiliki suatu perusahaan akan mengalami penyusutan AT tsb kecuali
Tanah. Misalnya kendaraan yang dibeli utk digunakan mengangkut brg hasil produksi, tentu utk jk
waktu ttt kendaraan tsb akan memiliki nilai yg lebih rendah disbanding ketika dibeli.

Hal-hal yang menyebabkan penyusutan:

1. Faktor Teknis

a. rusak

b. aus

c. bencana alam dll

2. Faktor Ekonomis

a. Harga perolehan

b. nilai sisa

c. Umur ekonomis

d. Metode penyusutan yang digunakan

Metode Penyusutan

Utk menghitung jumlah penyusutan dpt dilakukan dengan berbagai metode antara lain:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis
sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya thd waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus.

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku

Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara pengalokasian harga
perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap periode akuntansi. Ada dua cara yakni dgn
metode saldo menurun dan metode saldo menurun ganda.
Cara Menghitung:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:

Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa

Umur Ekonomis

Contoh:

Tgl 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp
170.000.000,-. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-.
Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000,-

Diminta:

Hitunglah penyusutan pada tahun 2000

Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:

Penyusutan th 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:

Besar Penyusutan th 2000 = 5 x (175.000.000-50.000.000)

12 5

= 11.250.000

Tabel Penyusutan tahun 2000-2005

Tahun Harga Penyusutan Besar Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan

2000 175.000.000 11.250.000 11.250.000 163.750.000

2001 175.000.000 38.250.000 38.250.000 136.750.000

2002 175.000.000 65.250.000 65.250.000 109.750.000


2003 175.000.000 92.250.000 92.250.000 82.750.000

2004 175.000.000 119.250.000 119.250.000 55.750.000

2005 175.000.000 135.000.000 135.000.000 40.000.000

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku

a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Langkah2 perhitungan:

1. Tentukan tarif penyusutan


1/n
Tarif = 1- ns

hp

Tentukan besar penyusutan

Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku

Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Contoh:

Tgl 1 Feb 2001 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk biaya
pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb ditaksir memiliki umur
ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-.

Diminta :

a. Hitunglah penyusutan pada tahun 2001

b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun

Cara menghitung

Penyelesaian:

Tarif = 1 – (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %


a. Penyusutan tahun 2001 dihitung dari tanggal 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11
bulan

Besar penyusutan tahun 2001 = 11/12 x 20,06 % x 360.000.000

= 66.198.000

Untuk tahun 2002 s.d 2008

Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku

Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995

= 1.024.596

b. Tabel Penyusutan tahun 2001 – 2009

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan

2001 360.000.000 66.198.000 66.198.000 293.802.000

2002 360.000.000 58.936.681 125.134.681. 234.865.319

2003 360.000.000 47.113.983 172.248.664 187.751.336

2004 360.000.000 37.662.918 209.911.582 150.088.418

2005 360.000.000 30.107.737 240.019.319 119.980.681

2006 360.000.000 24.068.125 264.087.443 95.912.557

2007 360.000.000 19.240.059 283.327.502 76.672.498

2008 360.000.000 16.380.603 298.708.005 61.291.996

2009 360.000.000 1.024.598 299.732.603 60.267.397

2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku

b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)

Langkah2 Perhitungan:
1. Tentukan Tarif penyusutan

Tarif = 2 x (100%/UE)

2. Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku

Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Tarif = 2 x (100%/8)

= 25 %

a. Penyusutan th 2001 dihitung tgl 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11 bulan

Besar penyusutan th 2001 = 11/12 x 25 % x 360.000.000

= 82.500.000

Untuk th 2002 s.d 2008

Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1

Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779

=771.704

b. Tabel Penyusutan th 2001-2009

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan

2001 360.000.000 82.500.000 82.500.000 277.500.000

2002 360.000.000 69.375.000 151.875.000 208.125.000

2003 360.000.000 52.031.250 203.906.250 156.093.750

2004 360.000.000 39.023.438 242.929.688 117.070.313

2005 360.000.000 29.267.578 272.197.266 87.802.734

2006 360.000.000 21.960.684 294.147.949 65.852.061

2007 360.000.000 16.463.013 310.610.962 49.389.038

2008 360.000.000 12.347.260 322.958.221 37.041.779

2009 360.000.000 771.704 323.729.926 36.270.075

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)

Langkah-langkah perhitungan:

1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)

JAT = nx ((n+1)/2)

2. Tentukan besar penyusutan

Besar Penyusutan = AT x (HP-NS)

JAT

Contoh: Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000.
mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-

Diminta:

a. Hitung Penyusutan tahun 2000-2005

b. Buatlah tabel penyusutan


Cara menghitung

Penyelesaian:

JAT = 4 x (4+1) = 10 atau JAT = 4+3+2+1 = 10

Angka Tahun 4 3 2 1
Terbalik dijabarkan

Angka Tahun ke I II III IV

a. Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan

Penyusutan tahun 2000

Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)

= 12.000.000

Penusutan Tahun 2001

Besar Penyusutan=

4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000

8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000

15.000.000
Penyusutan tahun 2002

Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000

8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000

10.500.000

Penyusutan tahun 2003

Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000

8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000

6.000.000

Penyusutan tahun 2004

Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000

B. Tabel Penyusutan

Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan

2000 50.000.000 12.000.000 12.000.000 38.000.000

2001 50.000.000 15.000.000 27.000.000 23.000.000

2002 50.000.000 10.500.000 37.500.000 12.500.000

2003 50.000.000 6.000.000 43.500.000 6.500.000

2004 50.000.000 1.500.000 45.000.000 5.000.000

4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

Caranya:

Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi

Contoh:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau
500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar
penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:

Tahun ke 1 = 100.000 jam

Tahun ke 2 = 120.000 jam

Tahun ke 3 = 130.000 jam

Tahun ke 4 = 80.000 jam

Tahun ke 5 = 70.000 jam

Penyelesaian:

Besar Penyusutan tahun 1 =

100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 2 =

120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 3 =

130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 4 =

80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000

500.000

Besar Penyusutan tahun 5 =

70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000

500.000
Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva Tetap

Perusahaan pada umumnya dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan aktiva tetap dalam
menunjang tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan
yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomi lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dan bukan untuk dijual (Mulyadi, 2001:593).

Sedangkan menurut Zaki Baridwan yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang
berwujud yang sifatnya relative permanent yang dipergunakan dalam kegiatan normal perusahaan.
Istilah permanent menunjukkan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat dipergunakan dalam
jangka waktu yang relatif cukup lama (1999:271).

Selanjutnya menurut Standar Akuntansi Keuangan, Pengertian Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud
yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (2004:20).

Pendapat lain yang mengemukakan tentang pengertian aktiva tetap adalah harta berwujud (tangible
assets) dapat diobservasi dengan menggunakan satu alat perasa fisik atau lebih. Harta tersebut
dapat dilihat dan disentuh serta dalam beberapa situasi, didengar dan dicium. Harta tetap (plant
assets) yang kadang-kadang disebut fixed assets, merupakan harta berwujud yang bersifat jangka
panjang dalam aktivitas operasi perusahaan (Smith dan Skousen, 1997:387).

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya berjudul Akuntansi Aktiva Tetap memberi pengertian
aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan yang digunakan secara terus-menerus
dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan (2002:20).

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah :

1. Bersifat realatif permanent, artinya aktiva itu dapat digunakan untuk satu periode yang
panjang atau lebih dari satu periode akuntansi.
2. Dipergunakan dalam operasi normal perusahaan, aktiva tetap haruslah terdiri dari aktiva
yang digunakan dalam operasi perusahaan.
3. Tidak dimaksud untuk dijual kembali, aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dengan maksud
untuk digunakan dalam kegiatan operasi normal perusahaan tidak dimaksud untuk diperjual-
belikan.
4. Memiliki suatu wujud fisik dan nyata.
5. Merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan.
6. Memberi manfaat dimasa yang akan datang.

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/aktiva-tetap.html#ixzz2NEOuXGtq

Anda mungkin juga menyukai