Anda di halaman 1dari 18

Hidrokel Dian Natalia (406107040)

BAB I
PENDAHULUAN

Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang
berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan). 2 Saat ini, definisi hidrokel adalah
penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang ada
dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik
sekitarnya.1 (Purnomo, 2009).
Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki menderita
hidrokel. Dan 90 -95% di antaranya, akan menghilang dengan sendirinya dalam tahun
pertama kehidupan.5 Sedangkan pada dewasa, insiden hidrokel didapatkan pada satu
dari seratus laki-laki dewasa. Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi
setelah dekade kedua kehidupan6 (Aryo, 1988).
Anderson (2007) mengemukakan bahwa, ada dua tipe hidrokel testis, yaitu tipe
primer (idiopatik) dan tipe sekunder (didapat). Pada tipe primer, hidrokel terjadi akibat
defek kongenital pada tunika vaginalis testis. Sedangkan untuk tipe sekunder, hidrokel
disebabkan oleh iritasi pada tunika vaginalis testis. 3 Jika dilihat dari letak kantong
hidrokel terhadap testis, secara klinis ada tiga macam hidrokel yaitu, (1) hidrokel
komunikan, (2) hidrokel non-komunikan, dan (3) hidrokel funikulus.4 (Tanagho, 200).
Pasien dengan hidrokel testis, mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum
yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran skrotum dengan
perabaan kistik, fluktuasi positif, transiluminasi positif, Pada hidrokel komunikan,
besarnya kantong dapat berubah-ubah dan pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari
testis. Sedangkan pada hidrokel non-komunikan besar kantong hidrokel tidak berubah
dan pada palpasi testis tidak dapat teraba. Dan pada hidrokel funikulus, besarnya tetap
dan testis dapat diraba.1,(Purnomo, 2009).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 1


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Untuk membantu menegakkan diagnosa hidrokel, dapat dilakukan usg skrotal-


inguinal. Dan bila terdapat hidrokel akan didapatkan gambaran masa kistik mengelilingi
testis atau di dalam funikulus.
Di kebanyakan senter di Indonesia hidrokel tidak diperbaiki sampai umur 12-18
bulan, karena 90-95% dari semua hidrokel pada bayi dapat menghilang secara spontan
pada bulan-bulan pertama kehidupan.(Samiadji dkk,1992)
Namun, Anderson (2007) mengatakan jika hidrokel tidak menghilang secara
spontan,atau makin membesar, dapat dilakukan operasi hidrokelektomi dengan eksisi
sesuai cara Winkelman atau Jaboulay, maupun hidrokelektomi dengan plikasi sesuai
cara Lord.3
Dan melalui referat ini, penulis ingin menjelaskan lebih lanjut tentang hidrokel.
Referat ini disusun sebagai bahan informasi bagi pembaca, khususnya bagi kalangan
medis agar dapat mendiagnosa dan memberikan penatalaksanaan yang tepat pada
kasus hidrokel pada bayi maupun dewasa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 2


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

BAB II
ISI

A. Definisi
Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang
berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan). 2 Saat ini, definisi hidrokel adalah
penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang ada
dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik
sekitarnya.1 (Purnomo, 2009).

B. Epidemiologi
Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki menderita
hidrokel. Dan 90 -95% di antaranya, akan menghilang dengan sendirinya dalam tahun
pertama kehidupan.5
Pada dewasa, insiden hidrokel didapatkan pada satu dari seratus laki-laki dewasa.
Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi setelah dekade kedua kehidupan 6
(Aryo, 1988).

C. Embriologi dan proses penurunan testis

Pembentukan gonad, duktus genitalis, dan genital eksterna primitif (indiferen)


Gonad primitif dibentuk oleh rigi gonad, yang merupakan hasil proliferasi epitel
selom dan pemadatan mesenkim di bawahnya. Pada minggu ke-6 setelah pembuahan,
sel-sel benih primordial datang dan mencapai gonad. Sel-sel benih primordial inilah
yang akan menentukan apakah gonad indiferen primitif ini kelak berkembang menjadi
testis (pada pria) atau ovarium (pada wanita) .4
Duktus genitalis primitif terbentuk dari duktus mesonefros dan duktus
paramesonefros. Genital eksterna primitif terbentuk dari sel-sel mesenkim yang
bermigrasi ke daerah kloaka pada minggu ke-3, membentuk lipatan kloaka. Bagian

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 3


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

kranial lipatan kloaka disebut tuberkulum genital (yang nantinya akan berkembang
menjadi klitoris pada wanita, atau phallus pada pria). Selain itu lipatan kloaka terbagi
dua menjadi lipatan uretra dan lipatan anus. Membran di antara lipatan uretra
disebut membran urogenital, sedang membran di antara lipatan anus disebut membran
analis.4

Pembentukan sistem genitalis pada pria


Pembentukan testis
Kromosom Y yang terdapat pada embrio (pria) akan mengubah gonad primitif
menjadi testis. Ciri khas dari pembentukan testis adalah perkembangan bagian medula
yang lebih pesat dibandingkan dengan bagian korteks yang menghilang. Bagian
medula akan berkembang menjadi tubulus seminiferus, sedangkan di bagian perifernya
akan muncul tunika albuginea, yang merupakan suatu jaringan ikat fibrosa. Selain itu
terdapat sel Sertoli (berasal dari epitel permukaan kelenjar) dan sel Leydig (berasal dari
rigi kelamin) pada korda testis. Tubulus seminiferus akan terhubung ke duktus
mesonefros melalui saluran duktus eferens. Kemudian pada akhir bulan ke-2 akan
terjadi perubahan posisi testis menjadi lebih turun (mendekati posisi phallus/penis).
Penyebab penurunan (desensus) testis ini masih belum jelas, namun diperkirakan
perkembangan organ-organ abdomen yang begitu pesat akan mendorong turun testis. 4

Pembentukan duktus genitalis


Duktus genitalis pada pria terbentuk dari duktus mesonefros, sedangkan duktus
paramesonefros menghilang. Duktus mesonefros akan berhubungan dengan tubulus
seminiferus (testis) melalui duktus eferens, sedangkan bagian duktus mesonefros yang
masih melekat di testis, namun tidak membentuk hubungan dengan testis
disebut epididimis. Bagian selanjutnya dari duktus mesonefros berbentuk panjang dan
disebut duktus deferens yang berujung ke vesikula seminalis. Daerah duktus lain di luar
vesikula seminalis disebut duktus ejakulotorius.4

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 4


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Pembentukan genital eksternal


Pembentukan genital eksternal pria (phallus/penis) merupakan hasil
pemanjangan tuberkulum genital di bawah pengaruh hormon androgen. Lipatan uretra
akan menutup membentuk uretra pars kavernosa,sehingga bagian uretra harus
memanjang hingga ke ujung penis dan keluar melalui orifisium uretra eksternum.4

Proses desensus testis


Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-10. Walaupunmekanismenya
belum diketahui secara pasti, namun para ahli sepakat bahwaterdapat beberapa faktor yang
berperan penting, yakni: faktor endokrin, mekanik(anatomik), dan neural. Terjadi dalam 2 fase
yang dimulai sekitar minggu ke-10kehamilan segera setelah terjadi diferensiasi seksual. Fase
transabd ominal dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang
berbeda. 4
Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, dimana testis
mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya regresi
ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh androgen (testosteron), disertai pemendekan
gubernaculums (ligament yang melekatkan bagian inferior testis ke-segmen bawah skrotum)
di bawah pengaruh MIF. Dengan perkembangan yang cepat dari region abdominopelvic, maka
testis akan terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3kehamilan
terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum.
Selanjutnya fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7. 4
Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-
35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regioinguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh
hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui mediasi
pengeluaran calcitonin gene-related peptide (CGRP). Androgen akan merangsang nervus
genitofemoralis untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.
Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang
menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen
akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 5


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12
bulan. 4

D. Anatomi skrotum
Secara anatomis skrotum terdiri atas lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Kutis dan subkutis.
b. Tunika dartos.
c. Fascia spermatica eksterna.
d. Fascia dan muskulus kremasterika.
e. Tunika vaginalis eksterna.
f. Tunika vaginalis interna.

Dan di dalamnya terdapat testis dan epididimis. Pada linea mediana terdapat
raphe skrotum. Kulit skrotum lebih hitam,berambut jarang, mengandung kelenjar
sebasea dan kelenjar sudorifera, sehingga member bau spesifik. Tunika dartos
mengandung serabut-serabut oto polos dan tidak mengandung lemak. Hubungan
dengan kulit sangat erat dan dengan fascia superfascialis dipisahkan oleh jaringan ikat
longgar.
Vaskularisasi skrotum :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 6


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

A.scrotalis superior merupakan cabang dari arteri pudenda externa superfascialis yang
kemudian menyilang funikulus spermatikus di sebelah depan, untuk kemudian
bercabang dua menjadi rami penis dan rami scrotalis anterior.
A.scrotalis posterior/ lateralis posterior merupakan cabang dari arteri pudenda interna.
Persarafan skrotum :
N. scrotalis anterior merupakan cabang dari N. Genitofemoralis.
N. scrotalis posterior merupaka cabang dari N. Pudenda Interna.
Sistem limfatik skrotum mengikuti jalannya arteri skrotalis anterior dan arteri skrotalis
posterior. 6

Adapun organ-organ yang terdapat di dalam skrotum yaitu :


Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 7
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Testis
Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone
reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic
cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah.Permukaan testis dilapisi oleh lapisan
visceral tunika vaginalis kecuali bagian testis yang menempel dengan epididimis dan
spermatic cord. Testis mempunyai lapisan luar berupa fibrosa yang kuat yag disebut
tunika albuginea. Tunika albuginea akan menebal membentuk mediastinum testis dan
akan memanjang membentuk septa. Septa membatasi lobula yang berada didalam
testis. Testis dibagi menjadi 200-300 lobula, yang masing-masing lobula tersebut berisi
1-3 tubula seminiferous. Setiap tubula mempunyai panjang sekitar 62 cm yang
menggulung dan tersusun secara padat di dalam testis. Bagian posterior tubula
terhubung dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis yang kemudian akan
penetrasi kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah itu menuju bagian
head epididimis yang dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen berfusi untuk
membentuk satu tuba yang akan membentuk body dan tail epididimis.
Vaskularisasi:
- Arteri : berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri
testicular. Arteri tersebut akan bercabang dan berhubungan dengan arteri duktus
deferen.
- Vena : membentuk pampiniform plexus dari bagian anterior duktus deferens dan
mengelilingi testis. Pampiniform plexus berfungsi sebagai thermoregulatory, yaitu
penjaga temperatur testis agar konstan. Vena testicular kanan akan menuju vena kava
inferior, sedangkan vena testicular kiri akan masuk ke vena renal kiri.

Epididimis
Merupakan struktur per[anjangan dari bagian posterior testis. Duktus eferen yang
berasal dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju epdidimis. Epididimis
dibentuk oleh duktus epididimis yang kecil dan melilit secara padat. Saluran tersebut

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 8


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

akan menjadi lebih kecil ketika melalui bagian atas epididimis (head of epididimis).
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan, penyimpanan dan sekresi
Epididimis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
- Head of epididymis : dibentuk oleh lobule yang berisi 12—14 duktus eferen.
- Body of epididymis
- Tail of Epididymis : bagian epididimis yang akan menu vas deferens.

Duktus deferens
Merupakan perpanjangan saluran epididimis. Duktus deferens:
- Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga
memberikan struktur yang kuat
- Dimulai dari bagian tail of epididimis yang terletak di ujung bawah testis
- Merupakan komponen utama spermatic cord
- Masuk ke dinding anterior abdomen melalui inguinal canal
- Berakhir dengan menyatu dengan duktus vesika seminalis untuk membentuk
duktus ejakulatori
- Bagian ujung duktus deferens akan membesar yang disebut Ampulla.
Vaskularisasi:
- Arteri : berasal dari arteri vesical superior yang akhirnya akan menyatu dengan
arteri testicular.
- Vena : berasal dari vena testicular, termasuk plexus pampiniform. Bagian
ujungnya menuju vena vesicular plexus atau vena prostatic plexus.

E. Klasifikasi & Etiologi


3
Berdasarkan etiologinya, hodrokel dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Primer (idiopatik) :
Tipe ini dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus
vaginalis, sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2)
belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum, dalam melakukan reabsorbsi
cairan hidrokel.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 9
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

b. Sekunder (didapat) :
Pada tipe ini penyebabnya adalah kelainan pada testis atau epididimis yang
menyebabkan terganggunya sistem sekresi dan reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan yang mungkin terjadi antara lain, tumor, infeksi, atau trauma pada
testis/epididimis.
Jika dilihat dari letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis ada tiga macam
hidrokel, yaitu :
(1) hidrokel komunikan,
Terjadi karena prosesus vaginalis yang masih terbuka, sehingga membawa cairan
peritoneum masuk ke tunika vaginalis testis. Terdapat hubungan antara hidrokel dengan
rongga abdomen.
(2) hidrokel non-komunikan,
Terjadi karena akumulasi cairan pada tunika vaginalis testis, tanpa adanya hubungan
hidrokel dengan rongga abdomen.
(3) hidrokel funikulus.4 (Tanagho, 2000).
Hidrokel yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada bagian prosesus vaginalis
yang tidak mengalami obliterasi, tanpa adanya hubungan dengan rongga abdomen dan
tunika vaginalis testis.

F. Patofisiologi
Prosesus vaginalis yang tidak mengalami obliterasi, akan menyebabkan adanya
hubungan antara tunika vaginalis testis dengan rongga abdomen. Dan akan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 10


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

menyebabkan terkumpulnya cairan dari rongga abdomen ke dalam tunika vaginalis.


Hidrokel ini disebut hidrokel komunikan atau hidrokel kongenital. 2,3
Tunika vaginalis viseralis menutupi epididimis dan melekat pada tunika albugenia
testis, seang tunika vaginlis parietalis membentuk lapisan luarnya. Di antara kedua
lapisan tersebeut terdapat suatu rongga yang disebut cavum vaginalis. Sel-sel endotel
dari tunika vaginalis memproduksi cairan, dimana cairan itu dikeluarkan ke dalam
cavum vaginalis. 2,3
Dan cairan ini secara teratur ke direabsorbi oleh sistem vena dan limfatik di
sekitar funiculus spermaticus. Secara biologis, cairan serosa di dalam cavum vaginalis
selalu berubah secara tetap, karena terdapatnya keseimbangan antara sekresi dan
reabsorbsi. Proses obliterasi kadang-kadang tidak terjadi secara sempurna, sehingga
terdapat pengumpulan cairan disekitar funiculus spermatikus atau yang sering disebut
hidrokel funikulus. 2,3,4
Proses patologis yang terjadi pada funiculus spermaticus epididimis dan testis
dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan tersebut. Produksi cairan menjadi
berlebihan dan kegagalan reabsorbsinya akan menyebabkan timbunan cairan yang
berlebihan di dalam cavum vaginalis sehingga terjadi hidrokel. 2,3

G. Diagnosa
1) Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan
konsistensi kistik dan pada pemeriksaan inspeksi menunjukkan adanya
transiluminasi.
Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal
kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu
dengan pemeriksaan USG.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan
beberapa macam hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus, dan
(3) hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan
metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 11


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis


sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel
tidak berubah sepanjang hari.
Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak
di sebelah kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan
berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya
tetap sepanjang hari.
Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis
dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan
peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah
yaitu bertambah besar. 5

2) Pemeriksaan penunjang
1. Transiluminasi
Merupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan
massa skrotum..Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya
diletakkan pada sisi pembesaran skrotum . Struktur vaskuler, tumor, darah,
hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai
bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti
hidrokel .
2. Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan
membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal
(varikokel) dan kemungkinan adanya tumor. 4,5

H. Diagnosa banding
Selain hidrokel testis, adanya pembesaran skrotum tanpa disertai rasa nyeri
dapat terjadi karena :
a. Hernia
Isi benjolan terkadang dapat masuk ke dalam rongga abdomen, bila dilakukan
auskultasi dapat terdengar bising usus, transiluminasi (-).
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 12
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

b. Spermatokel
Benjolan terletak di epididimis dan melekat ke testis.
c. Hematokel
Ada riwaya trauma sebelumya, ada bekas trauma / lesi di sekitar benjolan.
d. Varikokel
Inspeksi dan papasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam
kantung yang berada di sebelah kranial testis.
e. Tumor testis
Pembesaran skrotum teraba lebih padat, permukaan tidak rata, kemungkinan terdapat
pembesaran kelenjar getah bening.3,4

I. Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan tepat, hidrokel dapat menyebabkan
komplikasi, antara lain :
1. Kompresi pada peredaran darah testis
2. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokelpermagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis
sehingga menimbulkan atrofi
testis.
3. Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi
4. Sekunder Infeksi

J. Penatalaksanaan
Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru
dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman
atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke
testis. 2,3
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan
sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan
besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi,
bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,natrium tetra desil sulfat atau urea)
untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum, sehingga cairan tidak

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 13


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

akan tertimbun kembali. Cairan sklerotik akan menyebabkan mukosa menjadi


kering dan terjadi perlengketan.
Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan
pembedahan sesegera mungkin.
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun
dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh
sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah
besar_perlu_dipikirkan_untuk_dilakukan_koreksi. Beberapa indikasi untuk
:2,3,4
melakukan operasi pada hidrokel adalah
(1) Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah,
(2) Indikasi kosmetik
(3) Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel
bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal).
Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• Dengan pembiusan regional atau umum.
• Posisi pasien terlentang (supinasi).
• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
• Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
• Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi
lapis sampai
tampak tunika vaginalis.
• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar
sekali
dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.
• Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 14


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan


diplikasi dengan benang chromic cat gut.

Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan
benang chromic cat gut. Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang
chromic cat gut.

Pada bayi dan anak-anak, hidrokel seringkali disertai dengan hernia


inguinalis, sehingga penatalaksanaan yang tepat adalah dengan melakukan
herniotomi, dengan melakukan ligasi pada prosesus vaginalis seproksimal
mungkin.Dan dapat juga dilakukan operasi dengan teknik Window dengan
melakukan insisi pada skrotum dengan bentuk seperti ini :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 15


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.


Pada hidrokel sekunder, penyebab yang mendasari terjadinya hidrokel
harus ditangani dengan tepat., misalnya pada hidrokel karena infeksi
baktei,pasien harus diberi terapi antibiotic. 2,3,4,5

BAB III

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 16


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

KESIMPULAN
Hidrokel Testis adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara
lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis yang sebagian besar kasus
ditemukan pada anak-anak usia 0-12 bulan dan jarang pada dewasa.Mekanisme
terjadinya hidrokel testis pada anak yaitu belum sempurnanya penutupan
prosesus vaginalis dan belum sempurnanya sistem limfatik dalam reabsorbsi,
sedangkan pada dewasa disebabkan oleh factor idiopatik dan adanya kelainan
pada testis atau epididimis.
Diagnosis Hidrokel Testis ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang berupa USG.
Penatalaksanaan Hidrokel Testis terbagi menjadi observasi untuk anak
usia 0-12 bulan, aspirasi dan tindakan operatif yang ditinjau dari factor usia dan
risiko terjadinya rekurensi. Hidrokel testis dapat menimbulkan komplikasi berupa
kompresi peredaran darah testis, atrofi testis, perdarahan, dan sekunder infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 17


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201
Hidrokel Dian Natalia (406107040)

1. Sadler T. Langman’s medical embryology. New York: Lippincott Williams and


Wilkins; 2006. p. 272-310.

2. Purnomo BB. Dasar - dasar urologi. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2003.h.137-40.

3. Schneck FX, Bellinger MF. Abnormalities of the testes and scrotum and their surgical
management. Dalam: Walsh PC. Campbellµs Urology Vol 1.
8thedition.Philadelphia: WB Saunders Company. 20003. Tanagho EA, Nguyen
HT.

4. Embriology of the Genitourinary System. Dalam:Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s


General Urology. Edisi 17. California:The McGraw Hill companies; 2000. h.23-45.

5. http://bedahurologi.wordpress.com/2008/06/21/varikokel

6. http://www.urology-textbook.com/testis-anatomy.html

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 18


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 30 Mei – 6 Agustus 201

Anda mungkin juga menyukai